Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyaman
Sampai di rumah sakit Dafa langsung mendapatkan perawatan,Dan Dafa sekarang sudah ada di kamar rawat,Ajeng dari tadi terus menemaninya dan ikut mondar mandir untuk mengurus semuanya,untungnya Ajeng orangnya cekatan dan pintar jadi bisa di andalkan.
Dafa melihat Ajeng yang sedang makan, sudah jam 3 sore Ajeng baru makan siang,untung saja makanan dari rumah tadi di bawa jadi bisa makan sekarang.
"Pelan pelan makanya Jeng,"Kata Dafa karena melihat Ajeng makan cukup cepat.
"Iya Tuan,saya sudah laper banget soalnya,"sambil tersenyum tipis.
Kalau Dafa tadi sudah makan dapat langsung dari rumah sakit karena mau minum obat.
Dafa lalu menelfon Salim,dan bilang kalau dirinya sedang di rawat di rumah sakit.
"Kamu ke marilah,dan bawa berkas berkas yang butuh di tandatangani,"kata Dafa,setelah Salim jawab Iya, telfon di matikan.
Dafa melihat ada pesan masuk dari Jeje dan Meta,Dafa membacanya dan membalasnya,tapi Dafa tidak bilang kalau sedang di rawat.
"Sudah makanya,?"tanya Dafa saat Ajeng mendekat ke Dafa.
"Sudah Tuan,,apa Tuan mau makan buah,?"
"Boleh,,tolong kupasin jeruk yah,"Ajeng lalu mengambil jeruk dan mengupasnya.
Dafa minta di suapi karena alasannya tanganya sakit.
"Kamu bawa baju ganti ngga,,?"
"Ngga Tuan,Saya cuman bawa baju buat Tuan saja,"sambil menyuapi Jeruk ke Dafa.
"Terus nanti kamu ganti pake baju apa kalau ngga bawa,, Salim sebentar lagi datang,biar Salim antar kamu pulang dulu buat ambil baju yah,"
"Iya Tuan,,"
"Makasih buat semuanya ,kamu telah membantu saya,,"
"Iya Tuan sama sama,Tuan kan Majikan saya,jadi saya harus membantu tuan,"
"Kamu sudah dapat no rekeningnya belum,katanya mau kirim buat orang tuamu,"
"Sudah Tuan,"
"Kirim ke hp saya,biar saya bisa tranfer,"
"Iya Tuan,nanti saya akan kirimkan ke hp tuan,"Ajeng sambil terus menyuapi Jeruk.
"Ajeng,,bantu saya bangun,saya mau ke kamar mandi,,"
"Iya Tuan,"Ajeng membantu Dafa bangun dan turun dari ranjang,Ajeng juga menuntun nya ke dalam kamar mandi.
"Ada yang perlu di bantu lagi Tuan,kalau tidak ada saya mau keluar dulu,"
"Ngga ada,ya sudah Sanah kamu keluar dulu,Saya mau pipis,"Ajeng keluar dan menunggu depan pintu,sekitar 5 menitan Dafa memangil Ajeng lagi.
Dafa sambil merangkul pundak Ajeng,sedang Ajeng membawa cairan infus.
Sampai di ranjang Dafa duduk dulu,Ajeng yang melihat Dafa berkeringat,Ajeng ambil tisu dan mengelapnya.
"Maaf Tuan,saya mau lap keringat Tuan di kening,"Dafa membiarkan Ajeng mengelapnya,Dafa terus menatap wajah Ajeng yang ada di depannya.
"Kamu masih sangat muda,tapi cara kamu merawat ku dan juga pemikiran kamu sudah sangat dewasa,Aku sangat nyaman bersamamu,"kata Dafa dalam hatinya berkata.
Ajeng selesai mengelap keringat,tangan kiri Dafa lalu memegang tangan Ajeng yang baru selesai.
"Apa ada lagi yang perlu saya bantu Tuan,?"Dafa menggeleng,lalu Dafa sedikit menarik Ajeng agar badanya Ajeng lebih lekat,setelah dekat kepala Dafa di letakan di dada Ajeng,Ajeng kaget dengan apa yang di lakukan Dafa,tapi tetap membiarkan nya.
Tangan Dafa lalu memeluk pinggang Ajeng,"Biarkan seperti ini sebentar saja,rasanya sangat nyaman,"Kata Dafa pelan,Ajeng sedikit tidak tegang lagi,lalu tangan Ajeng dengan pelan mengusap punggung Dafa.
"Sore,,Ma,,maaf,,"
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭