TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Promo : Hasrat Tuan Majikan
Halo, maaf ya bab masih di ketik, jumlah kata belum genap untuk di Up 🙏 Tapi selagi nunggu aku up lagi, mampir dulu yuk ke novel terbaru aku Hasrat Tuan Majikan, yang ceritanya juga seru 🥰
Cuplikan Bab :
Rintik-rintik sisa hujan yang mengguyur ibu kota membuat sebagian jalanan menyisakan genangan air di pinggiran jalan. Kendaraan hilir mudik untuk mengejar waktu dan tujuan, begitu juga dengan seorang wanita yang baru saja pulang kuliah dengan mengendarai sepeda motornya.
Panggil saja dia Green. Pemilik nama lengkap Greentie Azkadiana, mahasiswa semester akhir yang sedang dirundung pilu karena skripsi yang tak kunjung lolos. Proposalnya selalu ditolak oleh sang dosen pembimbing.
Mungkin sore ini adalah hari tersial bagi seorang Green. Setelah diterjang hujan di tengah perjalanan kini dirinya harus menerima sesuatu yang tidak diinginkan. Tubuhnya harus rela terkena cipratan air dari sebuah mobil yang melaju kencang di sampingnya.
"Woi! Kurang ajar lo ya!" teriak Green.
Tak ingin tinggal diam, Green segera menancap gas motor untuk bis ia menyalip mobil yang baru saja menyipratkan air ke tubuhnya. Jangan ditanya lagi bagaimana seorang Green saat mengendarai motor di jalanan. Melaju kencang itu sudah biasa karena Green adalah salah satu anggota anak motor yang hobi ikut balapan liar.
Green berhasil menyetop mobil tersebut dengan cara menghadang mobil tepat di depannya membuat sang pemilik mobil menginjak rem secara mendadak.
"Bisa nyetir bagus gak sih?" gerutu laki laki yang duduk di kursi penumpang.
Wajahnya tegas, auranya sedikit redup tertutup rasa angkuh nan sombong.
Dia adalah Adipati Anyer Subardjo, seorang pengusaha yang menguasai hampir seluruh pasaran bisnis nasional.
Dia terkenal angkuh dan sangat disegani oleh pengusaha lain.
"Maaf, Tuan. Di depan ada yang menghadang. Sepertinya itu begal," ujar Rafa, asisten Anyer.
Anyer melepaskan kacamata hitam lalu mempertajam pandangannya ke depan sana. Siapa yang sedang cari mati mengganggu singa tidur?
Green segera melepaskan helm lalu menghampiri mobil Rafa. Dia menggedor kaca mobil sambil berteriak, "Woi buka! Tanggung jawab gak lo!"
Rafa sudah mempersiapkan sebuah pistol yang akan segera melatuk kepala Green jika berani berbuat macam-macam.
Rafa pun menurunkan kaca mobil dan mendengar segala makian dari mulut Green yang ternyata sedang kesal karena tubuhnya tanpa sengaja terkena percikan air dari ban mobilnya.
"Anda ingin ganti rugi berapa, Nona?" ketus Rafa.
"Sombong sekali elu! Gue gak butuh duit elu! Gue cuma butuh permintaan maaf dari elu karena udah bikin gue basah kuyup kayak gini!" teriak Green.
"Minggir jika tidak ingin ganti rugi! Atau Anda akan menyesal, Nona!" ancam Rafa.
"Gue gak takut!" tantang Green.
Rafa menarik nafas kasar. Tangannya perlahan merogoh sebuah pistol yang telah ia siapkan. Namun, Anyer melarang Rafa. "Jangan gegabah, Rafa! Dia hanya anak bau kencur. Turuti saja apa yang dia mau. Lagian apa susahnya meminta maaf," gerutu Anyer.
Rafa mengernyit heran. Padahal yang mengajarkan agar tidak tunduk kepada orang lain adalah Anyer sendiri. Entah dapat angin dari mana sehingga Anyer bermurah hati untuk meloloskan mangsanya.
"Anda beruntung, Nona!" batin Rafa.
"Oke! Saya minta maaf dan segera singkirkan motor Anda atau saya akan menghancurkannya!" ancam Rafa.
"Orang kaya emang ya, sombongnya selangit. Awas aja elu, urusan kita belum selesai!"
Green segera ngacir saat melihat dua orang polisi mendekat ke arahnya. Tak ingin tertangkap lagi, Green segera menancap gas meninggalkan mobil Rafa.
Di salah satu kamar hotel, dua orang saling berpacu untuk menuntaskan sebuah hasrat yang tak terbendung lagi. Keringat mengucur deras seiring dengan gerakan yang kian progresif membuat seorang wanita yang berada di bawah kungkungan lelaki itu mendesah hebat.
Begitu juga lelaki yang memompa tubuh wanita tersebut melenguh kuat saat sebuah kenikmatan mencapai pada puncaknya.
Anyer segera merapikan lagi pakaian yang telah tercecer tadi. Sementara wanita tersebut masih menikmati sisa kenikmatan duniawi yang baru saja didapatkan dari pelanggannya.
"Tuan, apakah Anda ingin segera pergi? Tidak ingin untuk menambah lagi? Saya kasih bonus untuk Anda," rayu wanita yang baru saja memberikan kenikmatan pada Anyer.
"Tidak. Aku harus segera pergi."
Anyer melemparkan uang dengan jumlah yang banyak membuat wanita tersebut sangat kegirangan. Itulah yang ia sukai saat melayani sosok Anyer. Selain kenikmatan duniawi, ia juga akan mendapatkan banyak bonus dari Anyer saat Anyer merasa sangat puas oleh pelayanannya.
Anyer meninggalkan kamar tersebut. Namun, ternyata langkahnya tertahan saat melihat seseorang yang ia kenali sebelumnya.
"Cewek itu," gumam Anyer.
Cuss lanjut ke lapaknya ya 🥕