"Angel, aku tidak ingin kita berpisah. Berjanji pada ku ya. Kita akan bersama selama nya." kata Pacar gadis yang bernama Angel.
Angel diam saja dengan apa yang pacar nya kata kan. Karna dalam hati nya saat ini, sedang merasa kan hal yang tidak bisa di cerna oleh pikiran nya.
Simak terus kelanjutan cerita nya teman. Di cerita Karna jodoh dari lahir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa marah Gilang
Pagi-pagi lagi Gilang udah bangun, ia sudah sarapan. Sekarang hanya tinggal duduk sambil menunggu Angel turun saja.
Beberapa saat kemudian, Angel turun. Seperti biasa lah, beberapa hari belakangan ini. Angel sedang menjauh kan diri dari Gilang, ia berusaha menghindar Gilang.
"Ngak sarapan lagi hari ini ya." kata Gilang.
"Gak." kata Angel singkat.
"Angel, tunggu dulu." kata Gilang bagun dari kursi yang ia duduki.
"Ada apa sih, aku lagi buru-buru. Banyak tugas yang harus aku kerja kan." kata Angel.
"Biar aku antar kamu kekampus ya, aku ingin bicara sama kamu." kata Gilang.
"Gak usah, aku sudah ada mobil dan lengkap sama supir nya sekalian. Kamu gak perlu repot-repot mau antar aku kekampus." kata Angel.
"Ngel, seminggu belakangan ini kamu terlihat aneh. Ada apa, kata kan saja pada ku apa yang bikin sikap mu berubah." kata Gilang.
"Tidak ada apa-apa Gilang, aku hanya sibuk sama kuliah. Dan tidak ada waktu untuk bermain lagi." kata Angel.
"Aku maklum kalau kamu kuliah, tapi hari minggu kamu juga bersikap sama pada ku. Masih mencuekim aku, bahkan kamu tidak anggap aku ada." kata Gilang.
"Aku hanya tidak ingin terlalu dekat dengan mu. Karna kita kan sama-sama nikah hanya sebatas perjodohan." kata Angel.
"Iya aku tahu kalau soal itu, tapi tak seharus nya kan kamu langsung menjauhi aku." kata Gilang.
"Aku tidak mau bahas apa pun lagi Lang, hanya kita yang tahu apa yang kita rasa kan bukan. Maaf aku sedang buru-buru, kamu tidak perlu mengantar ku." kata Angel.
Gilang terdiam, ternyata seminggu berlalu. Tidak membuat Angel berubah, bahkan sekarang bertambah dingin saja.
Kalau memang Angel tidak suka dengan pernikahan ini. Kenapa tidak dari awal dia bersikap dingin dan berusaha menghindar. Kenapa baru sekarang Angel menghindar dari nya.
Angel pergi, meninggal kan Gilang yang masih mematung di depan rumah. Ia sebenar nya sakit dan merasa ada yang kurang saat jauh dari Gilang. Hanya saja, ia harus membuat diri nya menjauh, agar tidak semakin jatuh cinta dan semakin kuat rasa kecewa nanti nya.
"Non Angel, kenapa terlihat sangat sedih sih?" kata mas Agus.
"Gak papa mas, aku baik-baik saja." kata Angel.
"Bagai mana rencana ketaman nya hari ini, apa kah jadi pergi nya." kata Agus mengalih kan pembicaraan.
"Oh iya ya mas, aku jadi lupa sama rencana Rafi. Aku kan udah janji mau pergi untuk meraya kan ulang tahun anak itu." kata Angel.
***
Mereka pun sampai di kampus, di parkiran seperti biasa Rafi sudah menunggu Angel.
Rafi juga di temani Barong, Ratih dan Mela.
Tumben banget, lengkap teman nya saat ini.
"Eh, tumben datang kesiangan. Kamu bobok telat lagi ya Ngel." kata Mela yang duluan menyapa.
"Ngak lah, aku gak telah tidur kok. Hanya saja, ada hal yang harus aku urus dahulu di rumah." kata Angel.
"Apa yang kamu urus sih, kayak ibu-ibu rumah tangga aja deh. Harus ngurus suami dan anak." kata Ratih.
"Eh Ngel, sesekali ajak kita main kerumah kamu dong. Kamu gak pernah tuh ajak kita main kerumah." kata Barong.
"Setuju." kata Ratih dan Mela berbarengan.
"Iya, iya. Nanti aku ajak kalian main kerumah aku ya." kata Angel.
"Oh ya Ngel, jadi gak kita ketaman." kata Rafi pula.
"Eh, ketaman?" kata Mela.
"Iya, ngapain ketaman. Jangan bilang kalian mau balikan lagi ya." kata Ratih.
"Eh gak papa tahu gak kalo Rafi dan Angel balikan." kata Mela.
"Enak aja gak papa, aku gak mau jomblo sendirian. Mana boleh balikan lagi, Barong udah pacaran sama kamu." kata Ratih tak setuju.
"Kamu kan naksir tuh sama mas Agus, kok gak di dekatin aja." kata Mela.
"Yang benar Tih, kamu suka sama mas Agus." kata Angel baru tahu.
"Iya lah, kamu kok gak tahu sih Ngel. Ratih itu udah lama tahu gak, suka sama mas tampan supir mu." kata Barong.
"Dasar kalian berdua ini ya, gak ada kerjaan lain apa selain bicara soal aku." kata Ratih.
"Ya siapa lagi, kan kita bisa menghilang kan makhluk yang lagi jomblo kalo kamu ada pasangan nya." kata Mela.
"Lagian kan, harus nya kamu suka. Mana tahu Angel mau bantuin kamu bilang sama mas Agus, kalo kamu suka sama dia." kata Rafi ikut bicara.
"Lah, kamu juga ikut bicara ya. Aku pikir kamu berada di pihak aku. Dasar kamu Rafi, nih ambil Angel untuk mu." kata Ratih sambil mendorong Angel kepelukan Rafi.
Karna dorongan Ratih, Angel pun tidak bisa menahan tubuh nya untuk tidak jatuh. Dengan sigap nya, Rafi menangkap tubuh Angel. Ia memeluk orang yang dulu nya adalah pacar tersayang nya.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata sedang menatap apa yang terjadi dari tadi. Sepasang mata milik Gilang yang sejak tadi berada di gerbang kampus, menatap marah kearah parkir.
Ia sangat kesal saat melihat Angel berada di pelukan Rafi. Rasa cemburu menguasai diri nya. Ia memukul stir mobil nya dengan kuat, kemudian menyala kan mobil, meninggal kan kampus.
"Aaaah......" kata Gilang sepanjang jalan.
"Ini alasan kamu menjauhi aku, kurang ajar." kata Gilang terus marah.
Gilang memarkir kan mobil nya di depan sebuah taman. Ia merasa hati nya sangat kacau, ia marah, kecewa, kesal dan juga benci. Rasa itu telah ia kumpul menjadi satu.
"Sial... Sial.... Sial.. " kata Gilang masih memukul stir mobil nya berkali-kali.
"Apa kurang nya aku, apa lebih nya lelaki itu. Hingga Angel mau sama lelaki itu, sial.... " kata Gilang sangat marah.
Ia berusaha menenang kan diri nya, ia berusaha menghilang kan rasa kesal atas apa yang ia lihat. Selama ini ia berusaha mencari tahu, apa penyebab Angel berubah. Sekarang ia telah tahu, apa penyebab dari berubah nya Angel.
"Tidak, dia adalah milik aku. Dia istri sah ku, tidak ada yang bisa memiliki apa yang telah menjadi milik ku. Aku akan merebut nya daru tangan orang yang berusaha merebut milik ku." kata Gilang.
Gilang tersenyum, ia sekarang tidak marah lagi. Ia mampu menenang kan diri nya. Ntah apa yang ada dalam fikiran Gilang, sehingga ia mampu tenang.
"Aku akan merebut kamu, dari siapa pun yang ingin memiliki mu. Dengan cara apa pun, aku akan laku kan. Meski pun dengan cara memaksa mu, akan aku lakunkan itu." kata Gilang masih ngomong sendiri.
"Kamu milik ku, akan tetap menjadi milik ku." sambil tersenyum Gilang memutar arah mobil nya.
oya kan udah gx ada lagi yg bayarin ya??
lah lo makan aja minta di traktir sama numpang 😂😂
mksih
trusss semangat...... thor,,,