CINTA DARI DULU

Elia pulang ke rumah nya terburu-buru karena akan segera menghadiri pesta yang diselenggarakan oleh perusahaannya Reza pukul 19.00 sementara ini sudah menunjukkan pukul 18.40. Dengan buru-buru dia mencuci muka dan bersiap-siap untuk dan mengenakan gaunnya.

Dia akanpergi berasam dengan managernya dan orang orang yang akan di temuinya juga adalah orang-orang penting jadi dia memang harus bisa tampil semaksimal mungkin untuk membangun personal brandingnya.

Sesampainya disana Elia happy sengan rundown acaranya dan kemegahan acaranya. Ia cukup menikmatinya. Saat acara formalnya sudah selesai dia berbincang dengan beberapa orang disana yang diakenal dan kemudian kolega nya itu mengenalkannya lagi kepada orang-orang disana. Salah satunya Reza, Pria itu memang menepati janji nya untuk mengenalkan Elia pada kolega-kolega nya sebagai sepupunya, meskipun beberapa orang disnaa memang sudah mengenal Elia sebagai mantan pacarnya.

Elia berbincang cukup lugas, dia seperti bisa menyeimbangi perkataaan merekayang membahas mengenai ekonomi negara dan dunia sampai isu-isu global lainnya.

Elia melirik jam tangan yang ia kenakan saat waktu sudah menunjukkan pukul 23.15. saking serunya mengobrol dengan kolega-kolega nya disitu. Ia merasa sudah cukup untuk berbincang, Ia melihat lihat ke arah Reza  mengatakan bahwa dia akan segera pulang karena biar bagaimana pun ia datang keisni atas undangan dari perusahaan mereka yang dimana Reza adalah pemimpin perusahaannya dan salah satu perusahaan penyelenggara pesta ini.

Reza yang sepertinya mengerti Elia mencarinya dia datang mendekat ke arah Elia.

"Za, Aku mau pamit pulang, masih untuk undangan dan kesempatannya" ucap Elia dengan tutur kata yang tulus. terlepas dengan apapun niat Reza Elia memang benar-benar menikmati acaranya dan ini benar-benar membuka peluang dan snagat emmbantu Elia.

"Sama-sama El, tak usah sungkan padaku" jawab Reza sembari berjalan ke pintu keluar mengitu Elia.

"Anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku El. Aku tidak bisa mewujudkan pernikahan yang sudah pernah kita rencanakan tapi paling tidak aku ingin membantumu untuk mewujudkan kaarirmu" ucap Reza lagi.

"jangan berbicara seperti itu Za. kau berkata seperti itu seolah-olah setiap hal yang kugapai itu aku akan berhutang budi padamu" Ucap Elia dengan pandangan garang

"Bukan.. bukan seperti itu maksduku. Aku tau kau orang yang baik dan tulus jadi anggap saja itu adalah upah utnuk kebaikan dan ketulusanmu dalam bekerja. Kau emnganggap kita sebagai kolega dan mitra bukan? aku juga tidak mau bermitra dengan orang yang tidak baik" ucap Reza sambil tertawa kecil. dan Elia menganggukkan kepalannya.

"kau pulang dengan siapa?. Apa supirmu sudah datang?" tanya reza lagi?"

" aku akan pulang dnegan taksi online saja" jawab Elia mantap.

"jangan Ellebih baik diantar saja" ucap Reza

"Aku tidak mau pulang bersamamu Za, Ini sudah tengah malam. Aku ini sudah menjadi istri orang" ucap Elia lagi dengan suara yang lebih keras untuk mengingatkan Reza.

"Justru karena tengah malam El. ini kota Medan. Banyak begal dimana-mana apalagi rumahmu agak jauh. kalau kau tidak mau aku yang antar biar supirku yang mengantarkanmu" ucap Reza lagi.

Elia ragu untuk menolak, sejujurnya ia juga merasa takut untuk pulang sendiri. Ini karena Elia terlalu asik berbincang tadi. disnaa bukan hanya pria saja ada banyak srikandi juga.

Akhirnya Elia pulang dengan diantar oleh supirnya Reza. Dia sampai sudah tengah malam. Saat ia memasuki ruang kamar nya Ia melihat Jonathan belum tidur. Ia masih fokus dengan ponsel ditangannya.

"Aku kira kau sudah tidak ingat rumah " Kata Jonathan dengan nada dingin

"Iya maaf " ucap Elia tak berani berkata-kata.

"Tadi aku sudah coba kesana untuk menanyakan kursinya tapi katanya akan selesai besok pagi jam 8" karena ada

"oh yaaa?  tadi pagi saat aku kesana katanya sore sudah bisa diambil" kata Elia namun setelah nya Jonathan tak mengatakan apapun. Elia juga segera ke kamar mandi setelah ia selesai membersihkan make up nya dan setelah ia membersihkan diri dan menggunakan baju tidurnya dia naik ke tempat tidur untuk tidur.

Saat hendak terlelap dering ponsel jonathan berbunyi.

"Iya ?"

"kamu tunggu disitu. Aku segera kesana" ucap Jonathan dan bergegas dari tempat tidurnya. Elia yang mendengar itu jadi terbangun.

"Mau kemana?" tanya ELia pada Jonathan

"temanku kecelakaan. Aku mau kesana sebentar" ucap Jonathan dan kemudian langsung pergi dari kamar.

Jonathan menerima telfon dari Elia bahwa mobil yang ia tumpangi kecelakaan setelah melakukan share lokasi Jonathan bergerak kesana menuju tempat Olivia. untungnya Olivia hanya keluar dari badan jalan dan menabrak pembatas jalan. Namun sepertinya perempuan itu shock. Setelah menelfon pengangkut mobil. Jonathan mengantar Olivia pulang ke apartemennya. Jonathan tak lama-lama di apertementnya Olivia karena Olivia juga memag tidak mengalami luka apapun dia hanya shock dan emmang membutuhkan seseorang untuk mengurus mobilnya jadi ia segera menelfon Jonathan. Dan setelah Olibia sampai di apartemen Jonathan langsung segera pulang.

Bersamaan dengan Jonathan yang berjalan menuju lift, Reza juga ternyata keluar dari apartemennya bersama dengan seorang wanita yang membawa koper.

Sebentar mereka saling melihat. namun kemudian keduanya saling membuang wajah nya ke arah yang ebrbeda.

"Apa tadi supir kita menghantarkan Elia sampai ke rumahnya?" tanya Reza saat mereka sudah ada di depan lift

"Sudah pak. Dia juga mengirim buktinya" kata perempuan itu yang merupakan asisten pribadi nya Reza.

"Baguslah kalau begitu. Kasihan dia jika harus pulang sendiri di malam hari" ucap Reza yang membuat Jonathan yang juga ada di dalam lift itu mulai tidak bisa menahan emosinya.

Jonathan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup kencang, ada amara terpancar di wajahnya.

"Jadi tadi dia pergi ke pesta bersama dengan mantannya?. Keterlaluan sekali dia" gumamnya di dalaam mobil.

*******

Saat pagi hari Elia bangun ia menyiapkan sarapan seadanya karena mereka akan pulang ke tempat nenek nya. Saat ia kembali masuk ke kamar untuk membangunkan Jonathan ternyata suaminya itu sudah bangun. Jadi mereka sarapan dengan diam dan kemudian berangkat ke tempat neneknya namun sebelumnya mereka akan ke tempat kursi pijat yang mereka pesan untuk memastikan baranngnya bisa diantarkan hari ini.

Saat perjalanan pulang ke rumah neneknya Elia melihat ssebuah Coffe Shop sebelum memasuki jalan tol. Sontak dnegan refleks ia memegang tangan Jonathan.

"Jo berhenti jo berhenti." Jonathan yang dibuat seperti tiba-tiba mengerem mobilnya mendadak.

"Ada apa?" tanyanya dnegan raut wajah kaget dan khawatir pada pada Elia.

" Aku mau kopi" Ucap Elia sambil menggigit bibir nya takut karena sudah menyadari tindakannya salah.

"kau bisa bilang pelan kan. tak harus dengan tiba-tiba. itu berbahaya. Bagaimana jika ada kendaraan lain di belakang kita tadi?" kata Jonathan kemudian

"Maaf. Dirimu mau pesan apa?"

"Terserah" ucap Jonathan karena memang Jonathan tidak pecandu kopi. Dia Jika ditawari kopi dia akan minum tapi dia tetap lebih menyukai teh tarik setiap pagi. Mendengar itu Elia segera keluar dari mobil. Meninggalkan Jonathan dimobil.

"Dia itu selalu saja menyusahkan. Konyol sekali" ucap Jonathan sembari mengeluarkan sebatang rokoknya lalu menghisapnya menunggu Elia datang.

Halo Netijen....

Tolong semangati aku. Tinggalkan jejak kalian jika kalian memang suka pada cerita atau ingin tau cerita nya. kalian bisa komen, like dan vote yaaaaaa