Sinopsis.
Menceritakan seorang gadia desa yang bekerja di kotanya, gadis itu bernama Ayana Larasti, biasa di panggil Ana. Memiliki paras yang sangat cantik serta tubuh ideal.
Di sisi lain, seorang pemuda tampan bernama Reyhan Bagaskara pewaris perusahaan RB'Corp terbesar di dunia. Karna merasa di khianati sang tunangan membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. karna melhat orang tuanya sedih menginginkan seorang menantu.
Secara tidak sengaja Reyhan bertemu Ana, karna merasa tertarik. Reyhan menawarkan Ana nikah kontrak dengannya selama 1 tahun. Sebagai bayaran Reyhan akan membiayai pengobatan ayah Ana sampai tuntas.
Akankah Ana menerima tawaran Reyhan?.
Mampukah mereka bersandiwara di depan kedua orang tua mereka?
#Penasaran kan, ikuti terus ceritanya. semoga kalian suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
"Kenapa kalian bisik-bisik, apa yang kalian bicarakan" tanya nyonya Rianty pada suami dan anaknya.
"Tidak ada" jawab Reyhan singkat.
"Mam aku titip istriku sebentar, ada keperluan mendadak" ucap Reyhan.
"Memangnya mass mau kemana malam-malam begini" Tanya Ana penasaran, pasalnya ini sudah jam 10 malam.
"Hanya sebentar sayang, aku janji ini tak akan lama" jawab Reyhan mendekati Ana.
"Sudahlah nak, kalau kau mau pergi. Pergi saja, biar Ana kami jaga." sahut tuan Bagas, karna ia sudah mengetahui anaknya akan memberi pelajaran pada orang yang sudah mencelakai istrinya.
"Ya sudah, mas hati-hati" sahut Ana.
"Terima kasih sayang, aku janji begitu urusanku selesai aku langsung pulang" ucap Reyhan mencium kening Ana singkat.
"Ya sudah aku berangkat dulu, sebentar lagi temanmu datang bawa makanan. Kau harus makan supaya dedenya kuat" Reyhan mengusap kepala Ana dengan sayang.
"Ya sudah sana pergi.." sahut nyonya Rianty masih kesal pada anaknya.
"Ya ya baiklah,,,,"ucp Reyhan mendekati mammynya lalu membisikan sesuatu padanya.
"Jangan marah-marah terus dong mam, nanti cepet tua..Kalau mami tua pasti pappih cari daun muda baru tau rasa." bisik Reyhan, setelah itu ia berlari keluar dari ruangan Ana. Karna sebentar lagi mammynya akan ngamuk.
"REYHAAAAAN...Awas kau kalau kembali aku akan memukulmu.." Teriak nyonya Rianty kesal pada Reyhan karna sudah menggodanya.
Tuan Bagas dan Ana terkekeh geli melihat tingkah anak dan orang tuanya berantem.
Setelah Reyhan menikah dengan Ana, banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Setelah Ia di khianati sang tunangan membuat Reyhan lebih banyak diam, sikapnya dingin pada siapapun termasuk orang tuanya.
Bahkan Reyhan tak segan-segan memberi pelajaran dengan membabi buta pada orang yang berkhianat pada perusahaannya.
Semenjak ia menikah dengan Ana, Reyhan lebih banyak bicara dan menunjukan segala perhatian pada sang istri.. Reyhan juga sering menggoda mami dan membuat nyonya Bagas kesal.
Walaupun sering kesal pada anaknya, tapi ia sangat senang melihat Reyhan lebih banyak bicara dan sering tersenyum dari sebelumnya.
Di lorong rumah sakit Reyhan perpapasan dengan sekertarisnya sedang menenteng beberapa makanan.
"Arv kau ikutlah denganku, dan kau pastikan istriku makan" perintah Reyhan pada Arv dan Rina.
"Baik tuan" sahut Arv dan Rina barengan.
Reyhan tersenyum simpul pada sekertarisnya, Arv yang melihat tuannya tersenyum yang tak bisa di artikan.
'*Ja*ngan tersenyum seperti itu tuan, senyum anda sangat mengerikan bagiku..Apa yang kau rencanakan, semoga dugaanku salah" batin Arv bergidik ngeri.
"Antar saya ke tempat dimana kau menahan pelaku itu" perintah Reyhan setelah mereka masuk mobil.
"Baik tuan,, kau mau apakan mereka" tanya balik Arv dengan nada lebih santai.
"Saya akan memberinya kenang-kenangan yang tak akan pernah mereka lupakan seumur hidup, karna sudah berani menyentuh istriku" jawab Reyhan tersenyum mengerikan.
Arv bergidik ngeri melihat senyum Reyhan.
2 jam kemudian, mobil Reyhan memasuki gedung yang terlihat kosong dari luar.
Reyhan dan Arv memasuki gedung itu dengan langkah lebar.
"Selamat Malam tuan Muda." sapa mereka serempak, sekitar 1000 orang yang di tempatkan di gedung itu. Lainnya lagi Reyhan tempatkan di beberapa negara.
Gedung yang terlihat kosong dan terbengkalai dari luar tidak dengan dalamnya. Di dalam terdapat beberapa ruang khusus yang Reyhan atur sendiri.
Dari ruang latihan yang luas, ruang senjata yang sangat lengkap, ribuan kamar yang Reyhan siapkan untuk anak buahnya, serta beberapa kandang peliharaan hewan buas dan masih banyak lagi. Di bawah gedung itu Reyhan jadikan penjara untuk orang yang sudah berkhianat padanya.
"Heemm.." balas Reyhan singkat.
"Dimana wanita itu"Tanya Reyhan tegas.
"Mereka berdua kami kurung di penjara bawah tanah tuan" jawab salah satu dari mereka.
"Cepat bangunkan mereka" Perintah Reyhan setelah mereka memasuki penjara bawah tanah, mendapati dua wanita itu sedang tidur dengan keadaan tangan dan kaki terikat.
Anak buah Reyhan dengan patuh menyiram Tina dan temannya yang bernama Riska dengan Air panas yang sudah di bumbui dengan cabai..
"Panasssss, perihhhhhhh.." rintih Tina dan Riska terbangun dari tidurnya.
"Tu-uan muda,, tolong lepaskan kami dari sini.. Ka-mii janji tidak akan melakukannya lagi.." Ucap Tina terbata karna merasa sakit dan panas di sekujur tubuhnya.
"Iya tuan, maafkan kami.. Kami tidak sengaja melakukannya." sambung Riska meniup kulitnya yang sudah melepuh karna air panas.
" Tidak semudah itu nona-nona manis. Kau sudah berani melukai istriku, kau tidak hanya melukai istriku tapi kau juga mencelakai janin yang ada di perut istriku."Bentak Reyhan tersulut emosi.
"APA..Perempuan itu hamil.."Ucap Tina terkejut.
"Ya dia sedang hamil anakku" tegas Reyhan.
"Tidak mungkin,.." sambung Riska melongo.
"Apa yang tidak mungkin nona? Kami sudah menikah hampir satu tahun. Jadi wajar saja jika istriku hamil" jawab Reyhan tersenyum sinis.
"Bukankah katamu perempuan itu simpanan om-om" tanya Riska pada Tina keceplosan. Tina menatap tajam Riska. badannya bergetar sangat hebat.
"Apa kau bilang..." Reyhan tersulut emosi mengeluarkan pistol kecil dari dalam jass yang selalu ia bawa kemana-mana.
Reyhan hendak menembak perempuan itu karna sudah menghina istrinya, namun seseorang menghentikan aksi Reyhan.
"Tuan jangan,, anda tidak boleh melukai siapapun selama istri anda hamil"Ucap Arv mengingatkan.
Ucapan Arv ada benernya, Reyhan menyimpan pistol kecil itu kembali.
"Kalian uruslah wanita ular itu, " perintah Reyhan pada anak buahnya. Lalu keluar dari penjara bawah tanah di ikuti Arv dari belakang. Ia merindukan istrinya, tujuannya adalah rumah sakit.
"Tuan tolong lepaskan kami..." Teriak Tina dari penjara bawah tanah.
"Ampuni kami tuan.." teriak Riska.
"Hahahahaaa...Percuma kalian berteriak. Tuan kami tidak akan sudi memaafkan kalian..Hahahaha..." tawa anak buah Reyhan.
"Br*ngsek.. Akan ku bunuh kau.." Teriak Tina.
" Silahkan bunuh kami kalau kau bisa..Hahahaha.." jawab mereka dengan gelak tawa.
"Sebelum kalian membunuh kami, kami yang akan membawa kalian pada hewan peliharaan kami" sambung penjaga.
"Cepat bawa wanita ular itu.." perintah kepala anak buah Reyhan.
"Mau apa kalian, jangan mendekat.." Teriak Tina ketakutan karna anak buah Reyhan mendekat.
"Tolong lepaskan kami tuan, kami akan menuruti semua perintah anda. Termasuk melayani kebutuhan biologis kalian.." mohon Tina menyisikan harga dirinya..
"Iya , tuan kami bersedia melayani kalian.."sambung Riska tak tahu malu.
"Maaf nona, kami tidak berminat bercinta dengan kalian .. Melihat kalian saja jijik apa lagi harus bercinta..Hahahaha..." jawab penjaga. Merasa jijik dengan kulit mereka yang sudah melepuh dan keluar na*nah dari beberapa bagian.
"Bercintalah dengan hewan kami nona-nona manis.." mereka menyeret Tina dan Riska dengan kasar tanpa membuka tali yang mengikat pada tubuh mereka lebih dulu.
Anak buah Reyhan melempar Riska lebih dulu pada Singa peliharaannya..
"JANGAAAANN..." teriak Riska sebelum harimau menerkamnya dengan buas..Badan Tina bergetar hebat melihat tubuh temannya sudah hancur di cabik-cabik oleh Singa itu.
"Tu-uan tolong janga-an lemparkan sa-yaa pada Singa itu.." mohon Tina ketakutan.
"Anda tenang saja nona, kami tidak akan melempar anda pada Singa itu" ucap penjaga, membuat Tina bernafas lega.
"Terima kasih tuan, saya berjanji akan melayani anda dengan baik" ucap Tina dengan senyum manis menggoda.
"Kau jangan senang dulu nona,, Singaku yang ini mungkin sudah kenyang dengan memakan tubuh temanmu... Tapi masih banyak lagi peliharaan kami yang masih lapar" Ujar penjaga tersenyum sinis.
Tina yang tengah tersenyum langsung ketakutan begitu masih begitu mendengar 'masih banyak peliharaan yang masih lapar' . Badannya bergetar hebat.
"Lemparkan dia pada predator kita.." ucap orang kepercayaan Reyhan.
"Jangan tuan, saya mohon jangan..." mohon Tina ketakuta.
"Cepat.." karna sudah jengah mendengar suara wanita menjijikan itu.
"JANGAAAAAAN..." teriak Tina sebelum predator itu memakannya.
badan Tina terpisah jadi dua di tarik dua predator yang berukuran sangat besar.
Anak buah Reyhan bergidik ngeri melihat tubuh dua wanita itu hancur. Mereka meninggalkan tempat itu karna tugasnya sudah selesai.
#Reyhan..:Makannya jangan main-main lu sama gue..
#Author.: Lue sadis bener Rey.
#Reyhan.: Suapa suruh gangguin istri gue..Laga loe nyalahin gue, padahal loe sendiri yang nulis ceritanya begitu, gimana si..🤦♂️🤦♂️
#Author..: 🤭🤭🤭 sorry gue lupa.
Selamat membaca, semoga suka.
jangan Lupa komen, like dan Vote ya...hatur nuhun.