Pemburu (Pembunuh) yang Memburu (Membunuh) di dunia lain.
Zyden adalah mantan pembunuh no.1 di Indonesia pada tahun 2050. Dia meninggal lalu dihidupkan kembali dalam keadaanya yang ditingkatkan.
Zyden diberi tugas oleh dewa untuk membunuh raja iblis dan bawahannya. Sebagai bekal dalam misinya, dia diberi skill yang mumpuni dalam beberapa hal.
Apakah Zyden dapat melaksanakan misinya dengan sukses kali ini? dan Bagaimanakah perjalanan Zyden didunia barunya?
Ceritanya mengikuti perkembangan petualangan MC yang memiliki kepribadian ganda.
Genre : Action, Fantasi, Romance, Reincarnation, Isekai, and Adventure.
Tolong KOMENTAR nya ya!
Kalau bisa LIKE and VOTE nya juga oke!
Thank you for visiting my novel!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.Zidan(alias), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33
15 menit setelah ledakan di kota.
Ledakan itu membuat kota lebih ramai dari biasanya.
Para ksatria dan petualang berjaga-jaga di tempat tandus yang tidak ada bangunan seperti sekitarnya. Dan ditengah-tengah tempat itu, sekelompok orang sedang berkumpul.
Dari kelompok itu ada tiga orang dewasa yang sedang berdiskusi, sedangkan disisi lainnya sekumpulan anak-anak muda beserta seorang roh yang membuat para warga, ksatria dan petualang disekitar heboh.
Disamping roh itu, ada dua orang wanita dengan rambut hitam yang sedang memangku wanita berambut hijau. Mereka Nika dan Sofia serta partynya. Mereka selamat karena sihir pelindung yang dikeluarkan oleh Kene.
"...Sofia? Apa kau masih belum bangun?" Ucap Nika dengan suara lirih pada Sofia yang masih pingsan.
"Tenang lah Nika! Bukankah Sofia baru saja di obati oleh healer tadi." Seru Laura yang sedang berdiri di dekatnya.
"Aku hanya khawatir, dia belum bangun juga walau dia hanya pingsan. Bukankah seharusnya dia sudah siuman sekarang?" Kata Nika mengelus rambut Sofia.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Nika, semuanya terdiam bahkan untuk teman-teman nya. Saat semua masih diam, dua orang dewasa berjalan ke arah mereka.
Seorang berumur 40 tahunan dengan wajahnya penuh luka, dan satunya lagi sekitar 20 tahunan dengan rambut yang sama. Mereka adalah Kenneth dan Kene yang baru saja berdiskusi dengan pemimpin kota.
"Apa Sofia belum juga bangun Nika?" Tanya Kenneth melihat Sofia yang masih pingsan.
"Dia masih belum bangun, aku khawatir dengan keadaan nya." Jawab Nika sedih.
"Memangnya apa yang dikatakan healer tadi saat dia menyembuhkan Sofia?" Seru Kene bertanya.
"Katanya dia hanya pingsan biasa dan tidak ada hal serius lainnya." Kata Sofia lirih.
"Kalau begitu dia pasti akan bangun sebentar lagi. Jadi jangan terlalu khawatir." Seru Kene menenangkan lalu melihat Roh yang bernama Ritta itu. "Apa kau yakin anak itu menghilang saat kalian beradu kekuatan?." Lanjutnya bertanya.
"Ya..., Tapi aku tidak tahu apakah dia menghilang lalu pergi atau lenyap begitu saja." Ucap Ritta ragu.
"Lenyap begitu saja? Apakah dia mati karena kalah dengan kekuatan mu?" Seru Kene memikirkan nya.
"Apa!" Teriak Sofia bangun dari pangkuan Nika yang membuat semua orang melihatnya. "A..apa dia mati?" Lanjutnya dengan sedih.
"...Syukur lah Sofia, akhirnya kau sadar juga." Ucap Nika lega.
Sofia langsung melihat ke arah Nika dan memegang bahunya. "Nika... Nika? A... Apa benar dia mati?" Lanjutnya yang membuat Nika heran.
"Ee... Siapa yang kau maksud Sofia?" Kata Nika.
"Dia...? Dimana 'dia' Nika! Orang itu? Orang yang aku ingin selalu didekatnya. Orang yang aku ingin selalu ada di pelukannya." Ucap Sofia mengguncang tubuh Nika.
"Para rohnya memberitahuku, bahwa dia membutuhkan seseorang yang selalu ada untuknya..." Seru Sofia menunduk sedih.
"Saat kabut hitam itu muncul, para rohnya juga memberitahu ku kalau dia itu sangat menderita dan tersiksa. Dimana dia Nika? Tolong katakan kalau dia masih hidup! Hiks hiks... Dimana dia?" Lanjut Sofia menangis.
Semua orang tidak dapat berkata apa-apa, mereka terkejut dan bingung dengan apa yang dikatakan oleh Sofia.
"Sofia? Apa maksudmu dengan rohnya? Apa kau masih menanyakan tentang Zyden?" Tanya Kenneth.
"Benar Paman. Dia... Zyden? Dimana dia paman? Apa kau tau sekarang dia ada dimana?" Ucap Sofia cepat melihat ke arah Kenneth.
"Dia...?" Kata Kenneth bingung.
"Dia sudah pergi." Seru Ritta menyela Kenneth. "Aku tidak tahu dia pergi kemana? Dia menghilang begitu saja, tapi aku sangat yakin dia masih hidup."
"Kau tidak perlu mencarinya lagi, dia bukanlah orang suci yang perlu kau khawatir kan. Dia sudah menjadi iblis." Lanjut Ritta.
"Ta.. tapi... Rohnya?" Ucap Sofia gugup.
"Rohnya juga sudah tercemar, aku tidak dapat merasakan kebahagiaan dari roh roh itu. Yang ada hanya kebencian dan rasa haus darah yang sangat besar, apalagi saat kabut hitam itu menyerupai manusia. Sudah tidak ada yang perlu kau fikirkan tentangnya!" Seru Ritta memberi perintah.
Sofia menunduk sedih tapi tidak menangis, sedangkan untuk orang-orang yang mendengar mereka berbicara memasang wajah heran dan bingung.
"Hei... Ritta? Apa yang sedang kalian bicarakan? Roh? Apa kalian sedang membicarakan monster itu?" Tanya Nika yang membuat semua orang melihat ke arah Ritta.
"Iya, kami sedang membicarakan anak itu. Sebenarnya, anak itu dikelilingi oleh roh roh walau itu adalah roh tingkat rendah." Seru Ritta yang membuat semua orang kaget.
"Apa? Bagaimana mungkin monster itu bisa dikelilingi oleh para roh?" Ucap Arnold tidak percaya.
"Aku tidak akan memanggil nya monster." Kata Ritta menggelengkan kepala. "Aku juga sedikit terpikat saat pertama kali melihatnya. Tapi, semua itu menghilang saat kabut hitam itu muncul." Lanjutnya serius.
"Kabut itu merubah seluruh roh yang ada disekitarnya, dari yang tadinya berwarna cahaya terang indah berubah menjadi warna merah darah. Aku tidak pernah melihat hal seperti ini, lalu kabut itu membentuk tubuh Manusia. Saat itulah aku yakin, perubahan itu dikarenakan dia sudah menjadi iblis." Seru Ritta menajamkan alisnya.
"Terus kau bilang iblis itu masih hidup tapi kau tidak tahu dia berada dimana sekarang?" Tanya Kene.
"Iya. Tenang saja, dia tidak ada di kota ini. Walau ini hanya tebakan, kemungkinan dia di teleportasi oleh seseorang dari jauh. Jadi dia tidak akan ada disini untuk sementara waktu, tapi jika dia ada disini lagi aku pastikan akan membunuhnya." Kata Ritta percaya diri.
"Dan Sofia, benar? Kau tidak perlu khawatir dengannya lagi, sejak awal kau tidak berhubungan dengannya. Jadi lupakan dia! Ini untuk kebaikanmu." Ucap Ritta.
"Baik..." Jawab Sofia menurut lesu.
"Kalau begitu aku akan pergi, aku ingin melaporkan hal ini pada Ratu ku! Jika ada apa-apa langsung panggil aku." Kata Ritta pada Nika.
"Baiklah, Ritta terima kasih." Ucap Nika yang dijawab dengan anggukan.
Ritta pulang ke benua Xyrus, tempat para roh tinggal dan untuk kota Larkxa. Kota itu kembali normal seperti sebelumnya.
Sedangkan di tempat yang berbeda dengan kurun waktu yang hampir sama.
"Selamat datang kembali. Pemburu profesionalku, Zyden!"
Seseorang sedang menyambut tamunya.
*Chapter 33 end*
giman seh
Terkadang Kejahatan itu jg digunakan untuk menyeimbangkan
di kehidupan asli ada kok yg sengaja