Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Clarissa
-
-
Bryan menepati janjinya pada sang putri, setelah dokter mengijinkan Kya pulang, ia membawa sang gadis kecil ke toko mainan terbesar dan terlengkap di pusat kota. Dan disinilah mereka bertiga sedang berjalan beriringan dengan Kya yang menempel digendong dipunggung Bryan menuju tempat yang dituju
Seketika Kya meronta meminta diturunkan oleh Bryan saat sampai didalam toko membuat Bryan langsung menurunkan gadis kecil itu
" Daddy Kya mau itu." teriaknya girang menarik-narik lengan sang ayah sambil tangan yang lain menunjuk sebuah boneka besar dengan bentuk kartun yang selalu Kya tonton dalam televisi
" Baiklah, baiklah belilah apa yang Kya mau." saut Bryan mengusap puncak kepala Kya
Kya langsung berlari menuju boneka itu dengan riangnya, bibirnya juga tak henti tersenyum membuat Jiana ikut tersenyum memperhatikannya. Tapi tak lama ia terkejut saat Bryan menarik pinggangnya mendekat, merangkulnya dengan posesif lalu melangkah menggeret Jiana mendekati putri mereka
Jiana ingin sekali meronta dengan Bryan yang selalu saja mencuri kesempatan padanya namun ia tak mau membuat malu suaminya didepan umum, apalagi beberapa wanita disana tampak memperhatikan suami tampannya
Bryan terkekeh lucu melihat putrinya yang tampak seperti orang dewasa, memperhatikan boneka itu dengan berkacak pinggang. Bryan segera melepaskan Jiana, ia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan sang gadis kecil lalu merengkuh Kya sambil menciumi pipi bakpau itu gemas
" Kenapa tidak Kya ambil?"
" Kya tidak bisa, itu tellalu besal." sautnya
" Auuh anak siapa ini." teriak Bryan pelan benar-benar gemas dengan suara lucu putrinya
" Daddy ambilkan untuk Kya." perintahnya dengan tak sabar menghentak-hentakan kakinya ke lantai
" Beri Dad ciuman dulu."
Cup
Secepat kilat bibir itu mendarat dipipi Bryan, mendadak hati Bryan sendu dan merasa bergetar. Jika saja ia menemukan Kya lebih dulu, mungkin ia akan terus membuat putrinya sesenang ini dan Bryan juga bisa melihat tumbuh kembang putrinya sejak masih bayi. Semua ini karena Jiana, wanita itu sangat keterlaluan menyembunyikan darah dagingnya. Pikir Bryan dalam hati
Bryan beranjak berdiri mengambil boneka besar yang terpajang di atas etalase kaca lalu mendekat pada Kya yang sudah mengacungkan kedua tangannya ingin segera memeluknya
" Ini akan menjadi teman tidur untuk Kya." ucap Bryan memberikan boneka itu yang langsung dipeluk Kya namun gadis kecil itu menggeleng pelan
" Uuuhhh kenapa?"
" Kya mau tidul sama Daddy dan Mummy."
" Kya takut?"
" Bukan Kya tapi Mum." tunjuknya pada Jiana membuat Bryan mengalihkan pandangan pada Jiana yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menatap kesembarang arah dengan wajah pura-pura bodoh
" Mum takut?"
" Mum bilang Kya halus selalu tidul sama Mum, jika tidak Mum takut akan digigit nyamuk besal." tutur Kya membuat Bryan terbahak dengan alasan Jiana hanya karena wanita itu tak ingin disentuhnya
" Daddy itu." tunjuk Kya lagi pada mainan lainnya
Bryan kembali mengambil boneka besar itu memberi kesempatan pada putrinya untuk memilih mainan yang lainnya. Kedua mata yang mirip dengannya itupun terus celingukan dan terus menunjuk hingga Bryan harus menyuruh pelayang disana mengambil setiap mainan yang ditunjuk putrinya
Hampir dua jam mereka berkeliling memuaskan si kecil yang kini mulai terlihat kelelahan. Bryan segera memangku Kya kembali, sementara Jiana mengambil susu kotak yang sebelumnya ia beli di minimarket rumah sakit untuk Kya. Ia tusukan sedotan kedalam susu kotak rasa coklat itu lalu memberikannya pada Kya
Kya langsung mengambil dan meminumnya, gadis kecil itu rupanya kehausan hingga tak berhenti menyedotnya hingga susu dalam kotak itu habis
" Apa sudah selesai beli mainannya?" tanya Bryan mengusap sudut bibir Kya yang basah oleh susu coklat tersebut
Jiana hanya tertegun melihat Bryan yang selalu lembut pada Kya. Sambil mengikuti keduanya dibelakang, Jiana memang memperhatikan Bryan yang terlihat sangat lembut dan penuh kasih sayang pada putri mereka tapi Jiana juga tak bisa membohongi hatinya, rasa benci untuk Bryan masih terbenam didalam hatinya hingga ia tak bisa menerima Bryan sepenuh hati, ia juga tak mau lebih jauh lagi masuk dalam pernikahan yang menurutnya semu ini
Saat Kya menganggukan kepala, Bryan segera menyuruh pelayan itu untuk membungkus semua mainan putrinya. Lalu mereka keluar setelah membayar dengan pelayan tadi dibelakang mereka. Pelayan itu memasukan semua mainan Kya di kursi belakang hingga kursi itu penuh dengan mainan putrinya
Bruk
" Sayang." panggil seorang wanita menempeli Bryan dari belakang membuat Jiana dan Kya serta Bryan langsung menoleh pada wanita tersebut
" Clarissa, apa yang kau lakukan." bisik lalu Bryan geram melirik Jiana dan Kya bergantian
" Hehe .. maaf sayang, kamu janji akan menemuiku tapi kenapa sekarang malah bersama anakmu. Aku sudah cape-cape berdandan secantik ini." tutur Clarissa tanpa malu pada Jiana yang istri sah Bryan. Clarissa memang tahu Bryan sudah menikah karena Bryan sendiri yang bicara bahkan pria itu mengundang Clarissa ke pernikahannya. Clarissa awalnya sedih Bryan akan menikah namun ia sangat sadar bahwa Bryan hanya menganggapnya teman tidur tak lebih dari itu
" Sayang, masuk kemobil bersama Mum hmm?"
Tanpa menunggu jawaban Kya, Bryan segera memindahkan Kya kepangkuan Jiana. Wajah gadis kecil itu terlihat merengut sambil tak henti menunjuk Clarissa dengan jari telunjuknya
" Sebentar hmm." ucap Bryan mengusap pipi Kya lalu menarik Clarissa menjauh kebelakang mobilnya
" Darimana kau tahu aku disini?" bentak Bryan pelan
" Aku mengikutimu,. Kau mengajak bertemu bukan?"
" Aku lupa, aku batalkan."
" Kenapa?" tanya Clarissa meraih kedua jemari Bryan
" Aku merindukan sentuhanmu."
" Tidak, tidak ini bukan waktu yang tepat." saut Bryan menghempas pelan kedua tangan Clarissa
" Bryan .. "
" Kau harus tahu tempatmu Clar!" tegur Bryan dengan manik mulai menajam membuat Clarissa menciut
" Baiklah aku pulang." saut Clarissa malas
Sebelum pergi, ia menghampiri Jiana yang masih mematung disamping mobil bersama Kya
" Hai aku Clar, teman Daddymu!"
" Cih, teman." gumam Jiana pelan dengan mata mendelik sebal pada Clarissa dan lebih sebalnya lagi pada pria yang kini mendekati mereka
" Maaf nyonya Bryan saya mengganggu kesenangan kalian." ucap Clarissa sopan lalu tak lama ia pergi meninggalkan keduanya saat Bryan berdiri dibelakangnya
Bryan kembali mengambil alih Kya dan membawanya masuk kedalam mobil, duduk didepan kemudi. Gadis kecil itu hanya terdiam merengut sambil kedua tangannya tak henti memeluk Bryan seolah sang ayah akan diambil wanita yang tadi memeluknya tiba-tiba
Jiana yang masih ditempat segera bergerak saat Bryan membunyikan klakson memaksanya untuk masuk kedalam dan duduk disamping kemudi. Seperti Kya, wajah Jiana pun jutek padanya membuat Bryan tak berani membuka mulutnya untuk bersuara. Ia hanya melajukan mobilnya pelan sambil sesekali mengusap puncak kepala Kya dengan jemarinya
-
-
Dad Bryan anakmu sudah gak gadis lagi loh....