"Kesalahan apa yg telah ku lakukan dalam hidupku.Sehingga harus menikah dengan bocah sepertimu" Arzella menatap pria di depan nya ini dengan nyalang dan nafas yang menderu menahan amarah.
tapi berbanding terbalik dengan Rimba,pria tampan itu justru hanya tersenyum jahil serta menarik pinggang Arzella dengan tangan nya agar tubuh Arzella bisa lebih dekat dengan nya.
"Rimba! Lepasin!."
Arzella berontak dan berusaha melepaskan tangan Rimba dari tubuhnya.
"Kamu bilang apa tadi sayang?Bocah?"
"Apa kamu tahu sayang,bocah di depan mu ini bisa membuat banyak bocah bersamamu!".
Ucap Rimba tegas serta menggoda,Membuat bulu kuduk Arzella merinding dan merasa terancam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deanggraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kegelisahan hati seorang ibu
"Mama dengar tidak apa yang papa ucapkan?!" tanya pak Herlambang melihat istrinya yang hanya diam menatapnya.
"Mama dengar pa, mama cuma lagi kepikiran sama bik asih saja pa" ucap Bu Herlambang dengan tenang.
"Memangnya kenapa bik Asih?" Kedua alis pak Herlambang bertaut karna bingung.
"Gini loh pa, kemaren keluarga bik asih menelpon memberi kabar bahwa anak nya bik asih sakit dan ladangnya di kampung tidak terurus. Jadi bik asih sementara waktu pamit pulang kampung untuk mengurus anak nya" ujar Bu Herlambang memulai mengarang cerita bohong untuk menutupi masalah yang terjadi.
"Papa merasa masalah nya tidak sesimple itu?"
"Papa tahu sendiri kan mama tuh susah beradaptasi dengan orang baru, apa lagi bik Asih udah ikut kita lama jadi dia benar-benar sudah tahu apa yang Mama suka dan apa yang tidak Mama suka" ujar Bu herlambang tenang mengalihkan kecurigaan suaminya.
Menurut nya saat ini bukan waktu yang tepat untuk memberi tahukan suaminya sebelum dia tahu persis kebenaran dari apa yang ia dengar tadi.
Pak Herlambang menatap manik mata istrinya mencoba mencari kebenaran. Tetapi karna pembawaan Bu Herlambang yang begitu tenang membuat pak Herlambang percaya dengan apa yang di ucap istrinya.
"Ya udah kalau memang begitu besok Papa minta Monica untuk mencari asisten rumah tangga baru untuk menggantikan bik Asih"
"Tidak usah Pa, menantu kesayanganmu sudah mengendalikan semuanya. Jadi besok Papa jangan kaget saja melihat banyak yang berubah" ujar buk herlambang sambil mengangkat sedikit bahu dan kedua tangannya.
Pak Herlambang hanya tersenyum mendengar perkataan istrinya, memang benar terkadang sikap rimba terkadang sedikit berlebihan di matanya apa lagi jika sudah berhubungan dengan Zella putrinya.
Karena malam semakin larut kedua pasangan tua itu memejamkan mata dan terlelap dalam mimpi indah untuk menyambut sinar mentari esok pagi.
*****
Pagi ini bu Herlambang bangun lebih pagi dari biasanya, mungkin karena tidurnya yang kurang nyenyak dan memang ia masih kepikiran dengan masalah kemaren. Setelah mandi dan berbenah diri Bu Herlambang melangkahkan kaki keluar kamar menuruni anak tangga pergi menuju dapur untuk menyiapkan sarapan anggota keluarganya pagi ini.
"Astagfirullah" setibanya di dapur Bu Herlambang menutup mulutnya dengan kedua tangan karna kaget melihat pemandangan di depan matanya.
Jarum jam pagi ini baru menunjukkan pukul 5 lewat 25 menit. Tapi suasana dapurnya sudah begitu ramai dengan beberapa koki dan pelayan yang terlihat begitu sibuk menyiapkan aneka makanan untuk sarapan pagi ini.
"Maaf nyonya, ada yang bisa kami bantu?" Sapa kepala pelayan yang melihat kedatangan Bu Herlambang.
"Tidak, saya hanya kaget melihat kalian semua berada di dapur saya pagi ini. Kapan kalian semua datang kerumah ini?" Tanya Bu Herlambang pada kepala pelayan yang hanya berdiri sopan di hadapannya.
Tanpa mempedulikan jawaban dari kepala pelayan tersebut, Bu Herlambang berjalan ke arah meja besar yang terletak di sudut dapur dan tentunya telah terisi begitu banyak makanan.
"Ini makanan untuk sarapan apa mau doa ngundang orang sekampung? Banyak bener." Bu Herlambang menggelengkan kepala melihat makanan yang sudah tersusun cantik di meja sudut tersebut sebelum di hidangkan ke meja makan.
"Kalian masak ini semua dari jam berapa?" Bu Herlambang bertanya tapi tatapan mata nya tidak lepas dari hidangan di hadapannya.
"Kami menyiapkan nya dari jam setengah 2 nyonya, tuan Rimba yang meminta kami untuk menyiapkan semua masakan yang ada di daftar ini" seketika kepala Bu Herlambang menolehkan kepala ke kebelakang dengan mata yang membulat mendengar perkataan kepala pelayan tersebut, lalu ia mendekat menggambil kertas kecil yang berisi daftar makanan yang baru terceklis 2/3 bagian dari menu makanan tersebut.
"Ya ampun" Bu Herlambang menggelengkan kepala sambil mengeja satu persatu daftar menu itu di dalam hati. Ayam goreng bumbu, nasi goreng, sandwich, spageti, omelet, banana pancake, dan beberapa cemilan dari outmeal yang pastinya semua makanan itu adalah makanan kegemaran putrinya Zella.
Bu Herlambang memijit pangkal batang hidung nya, Ia tidak habis pikir dengan kegilaan menantu nya itu.
Selama ini Bu herlambang pikir bilioner gila hanya ada di dalam novel-novel roman yang dulu sering ia baca saat masih muda, tapi ternyata ia salah. Menantu nya adalah salah satu dari pria-pria gila tersebut.
"Itu, apa lagi yang mau kalian buat?" Tanya Bu Herlambang melihat beberapa pelayan dan koki yang masih sibuk mengolah sesuatu.
"Itu sedang membuat potato chip dan cake manggo untuk cemilan nyonya muda"
"Saya rasa sebaik nya buat nya besok saja! Lihat lah, di meja itu sudah banyak sekali makanan. Siapa yang akan makan semua makanan itu? mubazir jika terbuang!"
"Tapi nyonya, kami sudah di perintahkan sama tuan muda untuk membuat semua makanan itu, jika tidak nanti kami di hukum nyonya" ucap kepala pelayan pelan serta bingung lalu menunduk kan kepalanya membuat Bu Herlambang kasian.
"Hmmm, baiklah! Silahkan selesaikan pekerjaan kalian" ujar bu Herlambang sambil pergi meninggalkan dapur dan berpindah ke taman samping sambil menyambut kedatangan sang mentari.
Bu Herlambang membuka pintu, lalu menutup mata sejenak menikmati harum semerbak bau aneka jenis bunga-bunga yang mekar yang masuk kerumah menerpa hidung nya sebelum melangkahkan kaki untuk duduk di ayunan sudut taman, matanya menatap hamparan bunga-bunga indah tapi fikirannya menerawang memikirkan masalah yang dari kemaren terus saja mengusik hatinya.
"Andai saja kejadian itu tidak pernah terjadi, mungkin saja hidup putri ku tidak akan serumit ini" Bu Herlambang menghela nafas pelan dan mencoba mengingat kembali memori belasan tahun yang silam.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
JDI SKRG NUNGGU BRITA AMEL YG DIKATAKN RIMBA WANITA ULAR OLEH RIMBA..
FIX, UNTUK MASALH DION KYKNYA MMG DIHABISI OLEH RIMBA..