NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Bully

Malam hari.

Rosa pulang di jemput Lucy, ia langsung masuk ke rumah lalu menjatuhkan tubuhnya merasa lelah seharian berada di luar rumah.

"Nih, minum dulu, capek banget kelihatannya." Ucap Kenny menyodorkan satu gelas air putih pada Rosa.

Rosa menerima segelas air dari Kenny, ia langsung menenggaknya sampai habis tak tersisa.

"Gimana hasilnya? Lolos gak?" Tanya Kenny duduk di sebelah Rosa.

"Masa baru mau masuk kerja udah di kasih tugas banyak banget, terus nih ya, di rumah juga harus tetep kerja buat peluncuran produk yang sengaja di rahasiain, mana cuma aku yang di tugasin bikin desainnya." Keluh Rosa.

"Ya bagus dong, berarti kamu emang berbakat." Ucap Kenny bangga.

"Iya tuh, gak kayak gue yang minim bakat." Sahut Lucy seraya menjatuhkan bobotnya dan menikmati cemilan di tangannya.

"Aku coba minta pendapat kalian, nanti kalian coba koreksi atau kalau mau ada tambahan boleh banget." Ucap Rosa.

Kedua adik kakak itu menganggukkan kepalanya, Rosa pun langsung menjelaskan apa rencana yang akan di lakukannya sesuai dengan yang sudah Lutfi katakan. Namun, karena satu hal yang membuatnya merasa ada yang kurang dari rencana Lutfi dan baru terpikir setelah pulang dari kantor, akhirnya Rosa pun meminta pendapat Lucy dan Kenny.

"Percuma juga bikin desain lain di belakang kalau mata-mata di dalam perusahaan tidak di bereskan semuanya, intinya temukan dulu siapa saja yang bersangkutan, baru luncurkan desain baru. Logikanya aja, pemilik perusahaan pasti gak tahu orang yang di menurutnya bisa di percaya itu bener-bener bisa di percaya atau enggak, siapa tahu juga kan kalian udah nyusun rencana sedemikian rupa kalau ujungnya bocor juga." Ucap Kenny mengungkapkan pendapatnya.

"Nah, itu dia bang. Aku juga udah mikirnya kesana, tapi aku gak tahu cara nangkep penghianat itu gimana, kalau dari segi sikap dan sifat itu pasti mereka udah menyiapkan topeng. Jadi gimana dong?" Bingung Rosa.

"Pake hacker, biar gampang carinya." Sahut Lucy.

"Masalahnya gini, Kata si Bos sistem keamanan data perusahaan pusat seringkali ada yang berusaha meretas, orang-orang terpilih mereka sedang fokus di perusahaan besar aja intinya. Perusahaan dimana aku melamar itu dasarnya masih kecil, kurang terpantau jadinya." Ucap Rosa.

Kenny membisikkan sesuatu di telinga Rosa, senyum Rosa langsung mengembang sempurna dan mengacungkan jempolnya tanda setuju.

"Makasih, abang." Rosa memeluk tubuh Kenny, senang sekali rasanya ia bisa dapat bantuan dari kakak angkatnya itu.

"Eittsss, kalau berhasil ada bayarannya." Ucap Kenny.

"Ah elah, kakak gue mata duitan juga ternyata." Ledek Lucy.

"Kagak pake duit ye bayarannya, sorry! Abang cuma minta bayarannya di ganti sama waktu, abang mau kamu temenin calon tunangan abang cari cincin soalnya abang gak sempat, ya maklum lah mantan mertuamu itu baru terjun lagi ke perusahaan." Ucap Kenny pada Rosa.

"Lah, kok aku gak diajak?" Protes Lucy.

"Kamu nanti ikut kakak, Tuan besar mau kamu jadi sekertaris di kantor biar kerja tapi bisa kakak awasin." Ucap Kenny.

"Yah, males kerja, maunya rebahan aja." Ucap Lucy lesu.

"Siap, laksanakan bos!" Rosa memberikan hormat pada Kenny.

Ketiganya pun tertawa, rasanya mereka cukup bahagia bisa saling merangkul meskipun bukan saudara kandung. Walau hidup tanpa di dampingi masing-masing orangtua, mereka bersyukur karena rumah tetap hangat.

Rosa pun pamit pergi ke kamar, ia sudah tak tahan ingin segera membersihkan tubuhnya. Sementara Lucy di tarik Kenny menuju ruang kerja, adiknya tak bisa selalu berleha-leha karena nanti ia akan menikah, Kenny harus memberikan adiknya sebuah tanggung jawab.

Beberapa menit kemudian.

Rosa sudah selesai membersihkan tubuhnya, ia pun berdiam diri duduk di kursi sambil melamun. Rosa teringat bagaimana kebaikan Lutfi padanya, jika memang Orlando adalah Lutfi yang selama ini selalu menolongnya, itu artinya Rosa harus membantu Lutfi juga.

"Baiklah, akan ku kerahkan semua kemampuanku untuk membantu memajukan perusahaan." Ucap Rosa penuh kegigihan.

Rosa pun mengambil secarik kertas, pensil, penghapus dan juga pensil warna. Tak peduli sampai jam berapa ia selesai, yang pastinya ia akan memberikan hasil yang terbaik karena hanya perusahaan Lutfi yang bisa menerimanya bekerja dengan status pendidikan hanya tamatan smp saja.

*****

Keesokan harinya.

Hari pertama Rosa bekerja. Walaupun sedikit terlambat bangun, Rosa tetap berusaha datang tepat waktu sampai melewatkan sarapan.

"Rosa!" Panggil seorang pria dari kejauhan.

Rosa membalikkan tubuhnya, ia melihat Angga berlari kearahnya. Pria tinggi yang memiliki warna tubuh sawo matang itu tersenyum, ia membisikkan sesuatu di telinga Rosa.

'Hati-hati, aku dengar jika ada karyawan baru pasti akan di bully. Meskipun begitu, kita bisa tahu siapa yang membully dan kita akan targetkan mereka ke dalam kategori penghianat. Lebih cepat tertangkap, lebih besar pula peluang dapat bonus besar.' Bisik Angga.

"Iya juga ya," Cicit Rosa.

Rosa dan Angga pun berjalan beriringan menuju ruang kerja, kedatangan mereka tak di sambut sama sekali. Banyak dari mereka lebih memilih sibuk masing-masing, ada yang mengikir kukunya, minum coffee, ada juga yang langsung duduk di depan komputer dengan jari yang sibuk menekan keyboard.

"Hey guys! Lihat, ada karyawan baru nih, kebetulan gue lapar nih!" Seru seorang perempuan yang menatap Angga dan Rosa dengan tatapan remeh.

"Heh, anak baru. Beliin gue kopi dong, sekalian sama bubur ayam depan kantor." Sahut yang lainnya.

"Gue teh anget,"

Benar apa yang di katakan Angga, baru pertama masuk saja sudah ada orang yang memperlakukan mereka seperti pelayan.

"Bicara sama gue? Oh soryy, gue bukan babu jadi kalian gak bisa seenaknya suruh-suruh. Masih punya tangan dan kaki kan? Silahkan jalan sendiri." Ucap Rosa santai.

Braakkk!!!

"Oh, berani juga lo ya!"

"Ayo, Angga, kita duduk. Bos gaji kita buat kerja sama dia, bukan jadi babu karyawan." Rosa menarik tangan Angga untuk duduk di bangkunya.

Rosa tak menanggapi karyawan yang mengoceh minta dirinya dan Angga membelikan makanan dan minuman, sedangkan Angga kikuk karena merasa tak nyaman melihat tatapan karyawan lainnya.

Marah karena melihat sikap Rosa, salah seorang perempuan menelpon seseorang untuk datang.

Tak berselang lama, Juwita masuk membawa dokumen di tangannya. Ia memanggil karyawan baru dan memintanya untuk meju ke depan, tentu saja Rosa dan Angga yang merasa terpanggil pun menurut.

"Kalian karyawan baru ya? Perkenalkan, aku Juwita Subakri sebagai kepala Divisi disini. Jadi, kalian harus ikut aturanku, mengerti!" Ucap Juwita dengan nada tegas.

"Mengerti." Jawab Angga dan Rosa bersamaan.

"Kalau mengerti, cepat belikan apa yang mereka semua mau, termasuk kalian juga harus membelikan aku coklat susu dan sandwich." Ucap Juwita.

"Kalau tadi saya mengerti, kalau yang sekarang aku tidak setuju. Tidak tertulis di dalam kontrak kalau aku harus membelikan kalian makanan dan minuman, aku datang kesini untuk bekerja dan mendapat uang, bukan saudagar kaya yang bisa membelikan orang lain makanna dan minuman sesuka hati. Maaf, aku tidak sedermawan itu." Ucap Rosa.

Angga mencolek tangan Rosa, ia menatap Rosa dengan memelas agar tak mencari perkara dengan seniornya.

"Wah, gak bisa di biarin nih. Berani banget ngelawan sama senior dan ibu kepala, pengen buru-buru resign kayaknya." Ucap Sophia maju kearah Rosa.

Tangan Sophia terangkat keatas, ia mengayunkan tangannya hendak menampar wajah Rosa, namun Rosa berhasil menghindar sampai Sophia terhuyung ke depan.

"Cih, dasar penjilat." Cibir Rosa sambil melipat kedua tangannya.

"Kalau tak mau ikut aturanku, keluar dari perusahaan ini!" Bentak Juwita.

"Punya hak apa anda ini, kalau bukan Tuan Orlando sendiri yang bicara maka aku tidak akan keluar. Toh, Tuan Orlando sendiri yang merekrut kami berdua." Rosa menyeringai, sudah terbiasa di tindas dan berani melawan sangat lega sekali rasanya.

"Dasar perempuan gak tahu diri! Kamu tahu gak Bu Juwita itu siapa, kalau Bu Juwita bilang keluar ya keluar, dia kan calon nyonya Orlando." Ucap Sophia.

"Ppfffftttt, calon nyonya? Hahahaha, mana mau Tuan Orlando sama modelan tante girang kayak begini." Rosa tertawa tanpa beban. Sementara Angga langsung pucat, tangannya dingin karena ketakutan.

"Kau!" Juwita menunjuk wajah Rosa dengan kesal.

Rosa tak gentar, ia berkacak pinggang seraya memajukan wajahnya menantang Juwita. Juwita langsung mencengkram leher Rosa sampai mundur beberapa langkah, Rosa tersenyum sambil mencekal tangan Juwita.

Bugggg...

Kaki Rosa menendang perut Juwita sampai lehernya bebas dari cengkraman wanita jahat itu, Sophia segera membantu Juwita bangun. Rosa menjulurkan lidahnya meledek kedua wanita penindas itu.

"Kenapa diam aja? Tahan wanita gila itu!" Titah Sophia.

"Berhenti!"

1
juwita
nah gitu Rosa harus kuat dn tangguh apa lg klo benar jgn mudah di tindas
Sunaryati
Nah baru masuk sudah dapat membongkar praktik penindasan yang dilakukan karyawan senior kepada karyawan baru, namun kali ini Juwita dan Shopia kena batunya ✋✋🤣🤣🤭
@pry😛
next rosa... lnjt kn... aq sk gy mu....🤣🤣🤣
@pry😛
moga ketauan
@pry😛
good rosa
Sunaryati
Sukses Rosa
Kasih Sklhqu
lanjut Thor 🙏
Wahyuni Riansyah RO
lanjuuuut lan Rosa.....makin mantap
4U2C
𝘄𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀 𝘆𝗮 𝗻𝘆𝗼𝗻𝘆𝗮 𝗥𝗢𝗦𝗔,,𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝘆𝗮 𝗝𝗨𝗪𝗜𝗧𝗔𝗞𝗨 𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗴𝗲𝗻𝗴🤣🤣🤣 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗢𝗥𝗟𝗔𝗡𝗗𝗢 𝗠𝗣𝗜🤣🤣🤣
Giandra
keren👍👍💪
I Love you,
gu banget tu🤣🤣🤣🙏🙏🙏💪💪💪🤭🤭🤭🤭
@pry😛
keren ros.... aq sk gy mu... next yg byk kk
@pry😛
good rskn...
Wahyuni Riansyah RO
Rosa makin keren nih....mantap jangan mau ditindas lagi...Rosa cocok jd nyonya Orlando alias Lutfi
Suanti
bagus rosa jangan mau di remeh kan harus melawan biar kapok mak lampir 🤣🤣🤣
Wulan Sari
the best Rossa ayo lanjutkan Thor semangat 💪 salam
Sunaryati
Up rutin, Thoor. Emak baru mampir langsung suka
Sunaryati
Smart Lutfi semoga berhasil, dan jebakan untuk karyawan yang khianat kena 💪💪 selamat berjuang untuk menyelamatkan perusahaan dan bisa menghancurkan perusahaan lain yang merecokin kamu
@pry😛
good aq yg gercep"... no ikan trbg
@pry😛
hooh jd kau.... kt liat sampai dmn keahlian kau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!