manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.
bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya
*********
Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..
ARSHAN
FATIMAH
AISYAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bait cinta bab 29
"lihat kak pangeranku tampan sekali bukan" bisik Fatimah melihat Arshan berjalan menuju ke diamannya yang di dampingi kyai Malik sedangkan umi salam ada di belakang dengan Aisyah dan Sarah yang di iringi sebagian para santri pondok pesantren kyai Malik
"jaga sikapmu dek jangan kau merendahkan dirimu di depan orang banyak, meskipun kita bekerja di tempat yang hina sebelumnya setidaknya di sini kita harus menjaga sikap" jawab Anjel ikut berbisik
"tentu saja kak aku ingat pesan kakak hanya saja rasanya aku ingin memeluknya, tapi jangan kan memeluk memegang tangan nya saja tidak bisa kakak lihat sendiri bukan kemarin pas salaman dia hanya menangkupkan tangan nya saja"lirih Fatimah kecewa
"mudah mudahan mbak Fatimah bisa menjaga sikap nya di depan orang banyak tidak membuat ulah seperti kemarin di pesantren"batin mbok iyam harap harap cemas melihat Fatimah tidak berkedip menatap kedatangan Arshan
"mbak mari ke depan untuk menyambut rombongan Abah kyai"ajak mbok iyam yang di angguki Fatimah dan Anjel
"Asalamualikum"
"waalaikumsalam, silahkan masuk abah kyai ustadz Arshan umi dan ustazah Aisyah"jawab mbok iyam dan mang Ujang mempersilahkan tamu nya masuk
lagu lagi Arshan hanya menangkupkan tangan nya kepada para wanita yang bukan muhrim nya,umi Salma Sarah dan Aisyah mengikuti langkah mbok iyam di tempat kumpulan para wanita ada di ruangan dalam sedangkan untuk laki laki berada di ruangan tengah
"apa kabar umi dan silahkan duduk"
"kabar umi baik nak Fatimah masih sama seperti kemarin saat kita bertemu, terimakasih" senyum umi Salma
"gimana dengan ustazah yang cantik apa kabarnya"
"Alhamdulillah kabar saya juga baik mbak Fatimah gimana dengan mbak sendiri"jawab Aisyah tidak kalah lembut dan ramah
"kabar saya juga baik ustazah, silahkan duduk"
" terimaksih mbak Fatimah, Bu lurah apa kabar kemana saja sudah lama kita tidak bertemu"
"Alhamdulilah kabar ibu baik ustazah Aisyah, benar sekali ustazah terahir bertemu sebulan yang lalu bukan. rasanya ibu rindu ingin melihat wajah cantik ustazah tetapi ibu belum sempat berkunjung ke pesantren akhir akhir ini"
"tidak apa apa Bu lurah saya mengerti pasti banyak kesibukan yang di lakukan Bu lurah tetap jaga kesehatan sesibuk apa pun itu"
" baik ustazah terimakasih banyak"senyum Bu lurah membalas genggaman lembut Aisyah
"sudah cantik ramah pintar lagi seberapa dekatnya ustazah Aisyah dengan Bu lurah" batin Fatimah kagum melihat wajah teduh Aisyah tetapi kecantikan nya tidak pernah luntur
acara yang di tunggu tunggu akhirnya tiba juga dimana acara selamatan rumah baru Fatimah yang di pimpin kyai Malik langsung sedangkan untuk melantun kan ayat ayat suci Alqur'an akan di bacakan Arshan sendiri
Ke dua orang tua Arum ikut hadir setelah mengetahui dari Arum kalau yang mengadakan selamatan bukan lah mbok iyam tapi majikan nya yang kaya raya berasal dari kota
tidak mikir dua kali lagi keduanya langsung hadir dengan putra tertua mereka,orang tua Arum penasaran seperti apa sosok majikan mbok iyam apakah dia benar benar kaya raya seperti yang di katakan Arum
Kalau memang benar sesuai prediksi mereka maka niat hati mereka akan menjodohkan putra tertuanya dengan Fatimah,sesuai filing Arum pasti orang tua nya tidak akan mikir dua kali untuk datang dan mengajak mas nya
"ada dua gadis cantik yang mana yang akan membeli sawah kita rum" tanya ibu Arum
"itu yang memakai hijab putih yang bernama Fatimah dia akan datang ke rumah kita besok Bu sedangkan yang memakai hijab biru namanya mbak Anjel kakak dari Fatimah"jawab Arum yang di angguki ibunya paham
"benar benar wanita berkelas aku fikir bukan gadis itu yang membeli rumah mewah ini dan yang menjadi majikan mbok iyam"
" kalau dia bersanding dengan tian pasti sangat cocok,alangkah bahagianya memiliki menantu seroyal dan secantik dirinya pasti aku sangat bangga"
"acara yang di adakan saja benar benar luar biasa ini sih namanya pesta rakyat bukan syukuran biasa"batinya terus melihat ke arah Fatimah yang sedang bercengkerama dengan orang penting di desa ini,di antaranya Bu lurah.umi Salma dan ustazah Aisyah
"suaranya sangat merdu bahkan bulu kudukku sampai berdiri begini mendengarnya,apakah aku pantas memiliki suami seperti dirinya"
" sedangkan diriku seperti apa sebelumnya hanya wanita rendahan yang bekerja di tempat hina itu" batin Fatimah sedikit minder dan merasa tidak percaya diri saat mendengar Arshan melantun kan ayat suci Alqur'an
"kemana Fatimah yang sebelumnya dengan berani nya menyebut dia calon suami dan berani melamarnya langsung kepada orang tuanya"lagi lagi Fatimah membatin dalam hati mencengkram kedua tangannya sendiri yang terasa dingin
Aisyah sendiri memejamkan matanya menghayati setiap bait ayat suci Alqur'an yang di bacakan Arshan bahkan mulutnya mengikuti setiap lantun nan itu dengan hapal meskipun tidak keras tapi masih terdengar di setiap telinga yang duduk di dekatnya
"cantik tampan suara ke duanya sangat merdu menengkan hati dan jiwa,entah apa dalam fikiran Fatimah begitu kukuh ingin memiliki lelaki sesempurna ustadz Arshan" batin Anjel menatap kagum Aisyah dan beralih menatap Arshan dari seberang ruangan
"mang Ujang bagikan untuk para tamu saling 50 ya sebelum mereka pulang" pinta Fatimah menyerahkan segepok uang lembaran berwarna biru saat mang Ujang meminta uang amplop untuk kyai Malik dan ustadz Arshan dimana acara pengajian sudah beres
"baik mbak"senyum mang Ujang menerima uang dari majikannya tidak menyangka dan di luar prediksi mang Ujang ternyata ada santunan lagi untuk para warga yang dia fikir hanya santunan untuk anak yatim saja
Sedangkan untuk santunan anak yatim akan di bagikan oleh pak lurah sendiri,Fatimah juga sama menyerahkan segepok uang berwarna biru kepada Bu lurah untuk di bagikan kepada para wanita yang datang
"masyaAllah lancar terus rejekimu nak Fatimah berkah panjang umur" ucap Bu lurah terharu sedangkan para ibu ibu sama halnya ikut terharu dengan senang hati menerima uang pemberian Fatimah termasuk kedua orang tua Arum yang terkenal orang kaya pelit
"Amiiin terimaksih juga Bu lurah" senyum tulus Fatimah
"tidak sia sia datang ke sini kalau begitu,lumayan buat belanja sayuran besok pagi menghemat uang belanja" batin ibu Arum antusias dengan cepat menerima uang dari Bu lurah saat dirinya yang membagikan
Bu lurah hanya mengelengkan kepala sambil tersenyum sedangkan Arum hanya bisa menunduk melihat tingkah ibunya
"setidaknya ada memfaatnya meskipun uang itu habis semoga uang itu tidak menjadi ladang dosa.aku tau cara mendapatkan nya salah"
" tapi dari detik ini aku benar benar ingin bertobat tidak ingin kembali lagi ke tempat hina itu,meskipun suatu saat madam Clara bebas aku akan memohon untuk kebebasan ku dengan hidup sederhana saja di desa ini"
"percuma aku memiliki harta yang berlimpah tapi hati ini tidak pernah menemukan ketenangan sedikit saja selalu gelisah sedangkan di desa ini pertama kali datang aku langsung merasakan hidup yang damai tenang"batin Fatimah tersenyum
"semoga jalan yang kau ambil menjadi berkah ya dek"bisik Anjel mengenggam tangan Fatimah dia tau apa yang di fikirkan Fatimah jadi di saat Fatimah membagikan uang itu dia tidak melarang sedikitpun