dunia modern dipenuhi dengan berbagai misteri dan kekuatan yang sangat kuat ,dimana banyak ahli beladiri dari berbagai tingkatan muncul satu persatu, dan zaman itu disebut sebagai zaman keemasan beladiri ,diantara para jenius beladiri secara tidak terduga muncul seorang pria muda yang datang dari pemakaman umum kota ,sehingga membuat orang yang melihatnya kagum dan segan namun yang tidak mereka ketahui adalah pria muda itu adalah warga kota yang secara langsung memilih teknik kultivasi pembunuh dewa saat berkultivasi di dalam makam para dewa.mari kita ikuti perjalanan pria muda yang bernama Han Jian mengarungi arus dunia modern yang penuh dengan berbagai misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 kekuatan kekuatan besar yang terkenal
Suara yang nyaring dan keras ,membuat Han Jiang harus menutup telinganya dengan menggunakan Zhenfu pengedap suara.
" hei anak muda, kamu sungguh romantis ,membawa keluarga untuk ikut pertandingan jenius ini " seorang pria tua dengan wajah tirus, tidak enak di pandang tersenyum kaku kepadanya.
" ya ,keluargaku ingin melihat keramaian dan aku sengaja mengajaknya kemari " kata Han Jiang berusaha menahan tawa.
" bagus kalau begitu ,ohh kamu dari kota Beizhou ya ,cukup jauh juga dari sini , di mana walikotamu anak muda ?"
" saya tidak tahu kemungkinan sibuk dan hanya ada aku sendiri dari kota Beizhou ini "
" hohoho bagus anak muda, kamu berani dan disiplin... saya sangat suka itu ,perkenalkan saya walikota Shusan ,Duan Gao ,dan ini perwakilan dari kota Shusan saya ,Gao Shuao " ucapnya dengan menunjukan seorang pria gemuk yang memiliki berat di perkirakan sekitar 170 kg .
" ya ,saya Han Jiang dari kota Beizhou, salam kenal juga "
Berselang beberapa menit ,seorang wanita tua dengan gadis yang terlihat cukup cantik ,datang ,pakaian mereka berwarna biru dan gadis itu memegang senjata seperti tombak namun ada tiga ujung yang paling lancip, persis seperti garpu untuk mengambil jerami.
" whahhh... Hai Niu ,kamu juga datang " kakek tua itu tertawa nyaring lagi ,dan kali ini Han Jiang hanya tersenyum, karena ia sudah mengaktifkan zhenfu pengedap suara.
Wanita tua itu melengos, matanya yang dalam seperti lautan china Timur, tidak menaruh perhatian kepada kakek tua Duan Niu itu.
" ckckck... Hai Yue juga sudah dewasa, cucumu ini asli atau hanya cucu angkat?"
" jangan banyak tanya orang tua busuk , dia cucu asliku dari putraku !"
" ouhhh ternyata begitu... !"
Han Jiang tidak lagi ikut nimbrug dengan kakek tua yang nylonos berbicara begitu saja ,ia menoleh ke arah Luo Caier yang tampak kelelahan akibat terus menerus berdiri.
" Caier, kalau kamu lelah bisa duduk ,aku akan berikan batu ini untuk kamu duduki " kata Han Jiang mengeluarkan batu giok sebesar kelapa ,batu tersebut memiliki bentuk pipih dan enak untuk di duduki.
" umhh...!!"
" ayah lihat banyak orang yang berdiri diatas langit, mereka sungguh ajaib " serunya menunjuk ke arah atas depan.
Han Jiang memandang ke atas langit ,terlihat lima orang tua dengan kekuatan Grandmaster sejati ,ia menganalis kekuatan lima orang tua yang ada di atas langit itu dan dia hanya bisa mengalahkan dua dari lima orang tua yang ada di atas langit itu.
" ya mereka adalah para praktisi berpengalaman dan memiliki kuasa dari berbagai bidang , aku akan beritahu kamu anak muda, bahwa yang berdiri paling ujung kanan adalah Qu Yifan , Grandmaster Agung yang berasal dari kota Guangzhou ,dia adalah pemimpin kota Guangzhou ,memiliki dua murid yang sekarang ikut dalam partisipasi pertandingan antar kota ini "
Han Jiang terdiam ,ia menganggukan kepala, tanda mengerti, " lalu tuan kota Duan ,yang lainnya bagaimana?"
" sabar anak muda ,tampaknya kamu benar benar belum tahu apa namanya pengetahuan dunia ,yang kedua dari sebelah kanan, Mu Jongsu , ahli Grandmaster Agung yang sangat kuat ,dibandingkan dengan Qu Yifan ,dia adalah master sejati yang tidak memiliki jabatan apapun , ketiga dari kanan, Lin Han , master kuat yang tidak bisa diremehkan, jabatannya adalah komandan tertinggi regional Tiongkok Timur, dan memiliki pangkat jenderal bintang tiga , keempat dari kanan ,Shu Nanyue ,!"
Han Jiang menoleh ke arah walikota Duan itu penasaran " kenapa tuan kota Duan ?"
Dengan suara pelan ,ia memberi tahu bahwa Shu Nanyue adalah seorang waria , " anak muda, jangan meremehkan kekuatannya, dia adalah Grandmaster Agung yang gila , siapapun yang menyinggungnya akan terkena kekuatan feminimnya "
" terus yang terakhir?"
" yang kelima , Li Jongmeng , wakil ketua ketiga dari aula naga di kota Langit Beishan , dia seorang yang tidak memiliki rasa takut apapun kecuali seorang wanita yang merupakan wakil ketua kedua dari aula naga , tapi saya tidak tahu namanya siapa ,"
" terimakasih tuan kota Duan atas informasinya, "
" hahahaha tidak apa apa ,kita sama sama berdiri di tepi jurang, jadi nasib kita sama "
Han Jiang merasa terhibur ,bahkan putrinya tampak menyukai perilaku kocak dari walikota Duan itu ,juga sang walikota tidak keberatan dengan putrinya yang terus tertawa.
Klang...
Seketika semua orang terdiam, dan lima ribu lebih orang yang ada di lapangan kuno itu menatap ke atas, menunggu lima orang yang ada di atas langit itu berbicara.
" terimakasih telah hadir semuanya dalam acara kompetisi beladiri antar kota dan mencari jenius berbakat untuk menjadi pilar bagi negara dan masyarakat negeri ini, saya Li Jongmeng ,wakil ketua ketiga ,membuka acara ini ,aturan pertandingan ini akan dibacakan oleh tuan kota Guangzhou, Grandmaster senior Qu Yifan, "
Seorang pria paruh baya dengan kekuatan luar biasa menatap ke bawah ,semua orang merasa ada tekanan yang tidak bisa mereka tahan ,Han Jiang juga merasakannnya ,ia segera melindungi keluarganya dari tekanan dan wajah pucat Luo Caier dan Han Xiaoyue seketika mereda.
" kakak Jiang maafkan kami berdua ,menjadi beban kakak Jiang...!"
" jangan katakan apapun, kamu adalah belahan hati dan putri kita adalah belahan jiwa kita berdua, jadi jangan diulang lagi perkataan itu " ucapnya dengan nada tenang.
Sebagian besar peserta tidak kuat menahan tekanan dan secara refleks dan otomatis, seribu sembilan ratus tujuh puluh lima ,peserta tidak kuat menahan tekanan itu langsung menghilang, dan menyisakan sekitar kurang lebih lima ratus peserta yang masih bertahan.
Walikota Duan berkeringat dingin, tampak tidak tahan menahan tekanan yang terus menerus datang itu ," anak muda semoga sukses...!"
Walikota Duan dan wakilnya juga hilang begitu pula dengan walikota Hai Niu, dan cucunya ,langsung menghilang.
Han Jiang hanya bisa menghela nafas, ia memasang Zhenfu perlindungan tekanan dan tampak kedua wanita yang dicintainya sudah tidak pucat lagi.
Secara perlahan tekanan itu menghilang dan semua peserta yang masih bertahan menarik nafas lega.
" itulah aturan pertama, siapa yang bisa menahan tekanan 10 % dari kekuatanku ,bisa lolos babak kedua , dan selamat untuk 400 orang dari 250 kota di seluruh negeri Tiongkok, sekarang semua walikota bisa duduk di kursi yang ada di kursi yang sudah disediakan oleh kami panitia "
" babak kedua adalah pertandingan sebenarnya, semua peserta yang lolos bisa mengambil undian nomor , dan dengan siapa kalian akan bertanding, ada dua area yang akan menjadi tempat bertanding, area kanan dan kiri .
Han Jiang terlebih dahulu membawa keluarganya ke kursi khusus untuk kota Beizhou dan tidak lupa ia memasang perlindungan di sekeliling keluarganya ,agar ia tidak khawatir dengan keselamatan keluarganya.
Setelah itu ia mengambil nomor undian yang ada di kotak besar dan ia mendapatkan nomor 100 , ia tidak tahu harus bertanding dengan siapa dan tetap berdiri ,untuk menunggu nomor 100 yang sama dengannya.
" nomor satu, Lu Gan dari kota Peking melawan Tan Yun dari kota Xilian ...!"
