NovelToon NovelToon
I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa / Time Travel / Fantasi
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Moonbellss

Sejak kecil, Eyliana terbiasa dengan kesepian. Rumahnya bukan tempat bernaung, melainkan medan perang tanpa henti antara kedua orang tuanya. Kematian mereka tidak meninggalkan duka, justru tawa ironis yang melegakan. Berbekal warisan, ia merintis karier sebagai aktris, tetapi popularitas membawa tantangan baru—pengkhianatan, fitnah, dan obsesi gelap dari penggemar.

Saat sebuah tragedi merenggut nyawanya, Eyliana terbangun kembali. Bukan di dunianya, melainkan di dalam komik 'To Be Queen', sebagai Erika, si putri sempurna yang hidupnya penuh kebahagiaan. Ironisnya, kehidupan impian ini justru membuatnya cemas. Semua pencapaiannya sebagai Eyliana—kekayaan, koleksi, dan orang-orang terpercaya—kini lenyap tak berbekas. Eyliana harus beradaptasi di dunia yang serba sempurna ini, sambil bertanya-tanya, apakah kebahagiaan sejati benar-benar ada?

"Haruskah aku mengikuti alur cerita komik sebenarnya?" Pikir Eyliana yang berubah menjadi Erika Serriot

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonbellss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Epidemic

Mendiagnosis Wabah

Ini adalah penyakit Cacar Air Varian Tropis atau bisa disebut Chicken Pox. Dulu kecil, saat sebelum masuk ke dunia ini, Erika pernah mengalami penyakit tersebut. Dan kedua orang tuanya tidak peduli dengan penyakit tersebut. Memang benar, Cacar Air dapat sembuh seminggu hingga dua minggu, tapi itu jika pengobatannya benar. Gejala umum yang dirasakan adalah panas di setiap bintik dan gatal, jika pecah akan menyebar ke sekitarnya.

Erika berdiri dari posisinya dan berjalan cepat menghampiri Zester yang masih berdiskusi dengan tenaga medis. Ia mulai mengikuti mendengar penjelasan dari tenaga medis tersebut.

“Kami sudah membersihkan setiap luka yang ada, kami juga sudah memberikan obat penurun panas. Kami juga memandikan mereka dengan air hangat setiap harinya. Lalu memberikan makanan yang lebih bernutrisi dan vitamin seperti yang Tuan Luc perintahkan,” ucap salah satu penjaga medis. Mendengar itu semua, Erika berdiri dan menatap tenaga medis yang tidak memiliki harapan itu.

“Bagaimana Anda membersihkan lukanya?” tanya Erika tiba-tiba.

“Itu…” Belum selesai berbicara, Erika melirik di meja pasien dengan menghela napas. Ada baskom air, kain, kapas, dan perban.

“Seberapa jauh penelitian penyakit ini?” tanya Erika lagi.

“Itu biarkan saya yang jawab, Nona,” kata salah satu orang yang sepertinya dia adalah dokter di sana. Rambut biru langit dan mata yang biru gelap seperti malam hari. Lelaki itu sangat tampan dan tidak terlihat asing. Mungkin dia bangsawan juga.

“Saya Cale. Peneliti dari Negara Kerou,” katanya sambil menjabat tangan Erika.

“Eyliana…” katanya, yang membuat Cale tersenyum. ‘Apa aku salah lihat, ya? Sepertinya dia tadi sedikit terkejut saat aku memperkenalkan diri,’ pikir Erika. Tiba-tiba Pangeran Lucas mendekatkan diri ke telinga Erika.

“Dia Bangsawan. Marquess Skyvilian. Dia tahu siapa kita sebenarnya,” jelas Lucas sambil berbisik. Erika merasa seperti ketahuan berbohong atas nama samarannya.

“Kami sudah mengetahui nama virus tersebut. Virus Varicella Zoster. Tapi kami belum bisa menemukan cara untuk membunuh virus itu. Yah, virus ini sangat berbahaya bagi anak-anak dan orang yang imunnya rendah. Tapi Virus ini sejenis virus yang pernah kami temukan, Nama Virus tersebut Virus**Variola**,” jelas singkat Cale kepada Erika.

Tebakan Erika benar bahwa itu Cacar Air Chicken Pox Seperti kehidupan sebelumnya. ‘Jadi penulis ingin membuat cerita Virus Varicella Zoster adalah varian baru dari Variola?’ Pikir Erika mengerutkan keningnya setelah mendengar penjelasan Cale.

“Maksud anda ini sejenis Cacar air seperti Negara Arcadia? Tidak mungkin. Cacar air tidak membuat kematian setinggi ini. Lagipula, bintiknya berbeda. Ini lebih padat dan menyebar hingga lidah.” Kata Zester terkejut mendengar penjelasan Cale.

“Itu karena ini adalah varian yang biasanya ditemukan di daerah tropis, dan menyebar sangat cepat di musim dingin karena sistem imun yang melemah. Gejala yang paling membedakan adalah munculnya ruam di mulut dan lidah. Jika tidak ditangani dengan cepat, akan menyebabkan kegagalan organ dalam,” gumam Erika pelan tanpa sadar, ingatannya tentang alur komik dan pengetahuan medis di kehidupan lamanya menyatu. Tenaga medis, Cale, Lucas, dan Zester mendengar gumaman Erika langsung terdiam dan terkejut. Erika menyadari hal tersebut langsung membulatkan matanya.

“Ah! Itu hanya perkiraanku saja, Hehehe.. ” Kata Erika yang tersenyum canggung.

“Kau mengatakan sesuatu yang mengerikan tapi itu masuk akal” Kata Lucas menatap Erika.

“Be-benarkah? Kalau begitu bisakah anda mencari tahu tentang Guanosin?” tanya Erika kepada Cale.

“Untuk apa, Nona?” tanya Cale dengan bingung.

Erika yang mengetahui obat aslinya adalah Acyclovir, tapi dia tidak bisa mengatakannya karena takut mengubah terlalu banyak cerita. Tapi jika Cale bisa meneliti Guanosin, mungkin dia juga akan menemukan Acyclovir yang berbahan dasar Guanosin. Erika hanya bersyukur bahwa dia pernah hidup di zaman modern dan mempelajari itu di masa kuliah kerjanya.

“Hanya tebakan beruntung. Kalau boleh saran…” Kata Erika ragu menatap ketiga orang tersebut.

“katakanlah” Kata Lucas yang mulai tertarik dengan idea yang tidak tertebak Erika.

“Tolong jangan mandikan air hangat. Gunakan air dingin atau air biasa suhu ruang dan rendaman daun sirih. Mungkin itu akan menghilangkan rasa gatal. Lalu jangan ditutup dengan perban. Biarkan bintik itu terbuka supaya lebih cepat mengering. Jangan bersihkan dengan kain kasar,” kata Erika sambil menunjuk kain di meja pasien.

“Gunakan kain halus dan cukup di tepuk ringan. Buatlah bintik itu minim untuk meletus. Lalu rendaman air daun sirih sebagai pengganti antiseptic. Atau mungkin kita bisa menggunakan tanaman yang memiliki sifat anti-inflamasi dan pendingin. Dan kita juga membutuhkan banyak air steril untuk mencegah dehidrasi,” jelas Erika sambil menatap tenaga medis, Cale, Zester, dan Lucas.

“Tapi kami tidak memiliki banyak daun sirih untuk ini ataupun tanaman bersifat anti-inflamasi lainnya,” kata Tenaga medis. Erika menatap Zester, karena dia tahu bahwa di rumah kaca miliknya memiliki daun sirih banyak.

“Saya akan memasok daun tersebut,” ucap Zester menatap Erika dengan curiga dan ragu.

***

Peristirahatan di Tepi Sungai dan Kemunculan Cale

Erika berjalan menjauhi tempat pengungsian orang sakit di desa.

“Nona mau ke mana?” tanya Sir Richard. Erika yang berjalan tanpa arah karena sedang memikirkan banyak hal mengarah ke tepi sungai desa.

“Ah.. sepertinya saya melangkah tanpa arah,” gumam pelan Erika.

“Bisakah kita beristirahat di sana, Sir? Sambil menunggu para Pangeran selesai dengan urusan mereka?” tanya Erika ke Sir Richard.

“Baiklah. Tapi Anda harus memakai ini,” ucap Richard sambil memakaikan jubah hangat miliknya.

“Terima kasih,” ucapnya sambil menatap sungai yang mengalir dan menghela napasnya berat.

Erika yang menikmati suara aliran deras sungai. Sebenarnya desa ini sangat indah dengan pemandangan sungai dan air terjun, rumput yang pendek merata seolah-olah karpet alami walaupun tertutup sedikit salju semalam.

“Sir, bisakah ambilkan aku minuman hangat?” tanya Erika. Sir Richard langsung mengerutkan keningnya. Terlihat wajahnya yang khawatir akan hal aneh akan terjadi.

“Aku tidak akan ke mana-mana. Saya akan di sini hingga Sir kembali. Janji,” tegas Erika sambil tersenyum semanis mungkin.

“Baiklah. Saya akan segera kembali,” kata Sir Richard lalu meninggalkan Erika sendirian.

Setelah itu, Erika menatap langit yang cerah. Seolah-olah kekhawatirannya bersembunyi di balik awan tersebut. Erika tidak tahu tindakan tadi itu dapat mengubah cerita atau tidak. Tapi Erika sungguh tidak bisa melihat anak kecil menderita seperti itu.

“Penulis sudah gila ingin membuat satu desa mengalami penyakit Epidemi dengan penyakit ringan. Tapi syukurlah, aku langsung mengetahui penyakit tersebut,” gumam Erika perlahan.

“Ternyata Anda di sini,” tiba-tiba ada suara berat di sebelah kiri Erika yang membuat dirinya terkejut.

“Akh!!” kejut Erika membuat dirinya hampir tergelincir dari pijakannya. Tapi, lelaki itu berhasil memegang lengan kiri Erika. Keberadaan lelaki itu sungguh tidak terasa.

“Maaf mengejutkan Anda,” kata Cale yang masih memegangi lengan Erika. Entah kenapa Erika tidak merasa nyaman dengan tatapan Cale dan sentuhan tangannya. Erika langsung berdiri dan melepaskan tangan Cale.

“Aa.. tidak apa.. Tuan Marquess,” kata Erika.

“Cale. Panggil saya Cale saja,” katanya sambil tersenyum yang membuat Erika tidak nyaman. Seperti ada hal tersembunyi dalam senyumannya. Cara senyum itu sungguh tidak asing.

“Kita tidak sedekat itu untuk memanggil nama masing-masing,” tolak Erika sambil tersenyum kecil tapi ada jantung berdegup cepat hingga membuat nyeri di dadanya. Tapi Erika menahan itu semua. ‘Apa? Ada apa denganku?’ Pikir Erika.

“Benarkah? Kau tumbuh semakin cantik, Erika,” pujinya yang seolah-olah melihat bagaimana Erika bertumbuh.

Tak lama kemudian Sir Richard datang.

“Nona, ini minumannya,” kata Sir Richard sambil memberikan Air lemon hangat.

“Sir, ayo kita kembali sekarang,” ucap Erika perlahan ke Richard. Tatapan mata Erika mulai tidak fokus. Sir Richard melirik Cale yang masih tersenyum.

“Ayo, Nona, kita pulang,” kata Sir Richard sambil memberikan Erika minum dan menuntun Nonanya berjalan.

Saat Erika masuk ke kereta kuda, Pangeran Lucas menghampirinya.

“Sir. Biarkan aku mengantar Lady Erika. Ada hal yang harus aku bicarakan,” kata Lucas berbicara kepada Richard sebelum masuk ke dalam kereta kuda. Erika yang mendengar hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya kepada Richard.

Richard hanya mengangguk patuh, matanya bergantian menatap Erika, Pangeran Lucas, dan Marquess Cale yang masih berdiri di tepi sungai.

Bersambung...

1
Indah Suci
kerennnn bgtt ceritanya😍
FantasiRemaja
kak Andreas ganteeeeeng 🤭🤭🤭
FantasiRemaja
Penulisannya rapi mudah di baca
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
FantasiRemaja
🤣🤣🤣🤣 astaga FL uang sapa yang traktir sapa
FantasiRemaja
kok ada bawang disini ya
FantasiRemaja
/Sob//Cry//Cry/
FantasiRemaja
Ternyata Isekai 🤣 kaget aku
FantasiRemaja
FL nya kasian bet. Baru baca 1 chapter. dari blurbnya menarik 😍 jadi mau baca. Jangan drop ya Thor 💪
Moonbellss: Terimakasih sudah dukung kak 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
isekaifans
next, semoga erika bisa dapat keluarga yg harmonis, agar trauma hilang
Ran Ersa
yahhh, lanjuttt dongg, penasaran
isekaifans
isekai, started😍
Ran Ersa
lanjutttt, penasaran jadi mc atau villainess🤭
Moonbellss: Jadi apa yaaa wkwk. Ikutin terus ya ceritanya ❤️❤️
total 1 replies
isekaifans
broken FL detected🤣
Moonbellss: 😄😄😎 wah wah wah. terimakasih dukungan kak fans isekai. lup lup
total 1 replies
Ran Ersa
dasar sifat apatis dan benci karakter tidak terbentuk dengan asal, tapi efek dari perilaku keluarga yg broken, good job😍
Moonbellss: Terimakasih kak dukungannya yaa >.<
total 1 replies
namapena
Seru! pemilihan suasana setiap adegan terasa kuat. Lanjutkan kak 💪🏻
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya yaaa 🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
Giselle Bustamante
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
Moonbellss: Terimakasih Dukungannya kak. Love
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!