NovelToon NovelToon
Lewat Semesta

Lewat Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aulia risti

Anara adalah siswi SMA berusia 18 tahun yang memiliki kehidupan biasa seperti pada umumnya. Dia cantik dan memiliki senyum yang manis. Hobinya adalah tersenyum karena ia suka sekali tersenyum. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Fino, laki-laki dingin yang digosipkan sebagai pembawa sial. Dia adalah atlet panah hebat, tetapi suatu hari dia kehilangan kepercayaan dirinya dan mimpinya karena sebuah kejadian. Kehadiran Anara perlahan mengubah hidup Fino, membuatnya menemukan kembali arti keberanian, mimpi, dan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia risti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Papah boleh membenciku, menyakiti atau bahkan membunuhku, tapi jangan, jangan

Anara. Jangan menyentuh nya." 

Sorot mata itu mengandung sebuah kebencian tetapi memilih untuk berdamai. Fino tau, Aidar adalah ayah yang baik pada masanya. Hanya saja, sebuah kecelakaan membuat ia menjadi seperti ini.

Mungkin Fino akan menjadi seperti ayahnya, jika wanita yang dicintainya, sudah tidak ada lagi didunia ini.

"Ingat kataku, kamu hanya akan membuat nya semakin tersiksa Fino. Ada atau tanda ada nya aku yang menganggu." Kata Aidar, tegas dengan tatapan tajamnya.

Tanpa menunggu jawaban, Aidar berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Fino yang terdiam.

**

Hari berganti malam, Fino sudah kembali ke apartemen. Dia mengumpulkan semua uang tabungannya dan benar saja, itu tidak cukup.

"Masih kurang ya ?" Tanya Bagas.

Fino mengangguk.

"Apa kita coba pinjam ke bank aja Fin?"

"Itu nggak akan mudah. Ayahku, pasti akan melakukan segala acara untuk menghalangi kita."

Bagas mendengkus kesal.

"Terus kita harus gimana?"

Fino terdiam. Kepalanya penuh rencana yang berputar-putar, namun tak satu pun terlihat jelas.

"Aku akan cari caranya," gumamnya lirih.

Bagas menatapnya tak percaya.

"Gimana, Fin? Lo sendiri nggak kerja. Gue juga sama. Mau pinjam uang, lo bilang sendiri nggak akan ada yang mudah... gara-gara bokap lo."

Bagas menghela napas panjang, frustasi. Ia tak pernah benar-benar mengerti... kenapa ayah kandung Fino bisa membenci anaknya sedemikian rupa.

Bagas masih menggerutu, tapi Fino hanya diam. Pandangannya kosong ke arah jendela, menatap lampu-lampu kota yang temaram.

Di luar, langkah seseorang terdengar samar, mendekat tanpa suara. Sosok itu berhenti di depan pintu apartemen sebelum akhirnya menekan bel.

Tring—

Bagas sontak berdiri. “Siapa sih malam-malam gini?” gumamnya kesal sambil melangkah ke pintu.

Pintu terbuka sedikit. Dari celah itu, Fino menajamkan pandangan, mencoba melihat siapa yang datang. Detik berikutnya matanya melebar.

“Alendra…” gumamnya pelan.

Bagas melotot kaget. “Eh, siapa sih ini cewek?”

Fino segera berdiri, menghampiri mereka di pintu.

“Fino, lo kenal dia?” tanya Bagas masih heran.

“Dia Alendra, Gas.”

“What! Cewek yang di—”

Belum sempat Bagas menyelesaikan kalimatnya, Fino buru-buru menyela.

“Gue keluar dulu. Lo ke rumah sakit sekarang, jaga Anara.”

Bagas terdiam, menatap Fino dengan tatapan penuh tanda tanya, tapi akhirnya hanya mengangguk.

Fino menatap Alendra. “Dan kamu, ikuti aku. Kita perlu bicara.”

Alendra tidak membantah. Ia hanya diam, lalu mengikuti langkah Fino sampai ke sebuah taman yang cukup sepi.

Fino menarik napas panjang, menatapnya tajam.

“Sepertinya nggak perlu diperjelas lagi. Aku menolak perjodohan itu.”

Alendra menatapnya lembut. “Aku tahu, dan aku tidak memaksa.”

“Terus, mau apa kamu sekarang menemui aku?”

“Aku ingin membantu.”

Fino terdiam. Kata itu menggema di kepalanya.

Satu yang Fino tidak tahu, Alendra bukanlah sosok dingin yang dipikirkan banyak orang. Di balik didikan keras orang tuanya, ia tumbuh sebagai gadis yang penuh kasih sayang, lembut, dan pengertian.

“Aku tahu… perempuan yang kamu cintai sekarang sedang koma di rumah sakit.”

Fino menyipitkan mata. “Kamu mengawasiku?”

Alendra cepat-cepat menggeleng. “Nggak, Fino. Aku tahu dari Papah. Rumah sakit itu milik keluargaku. Papahku salah satu dokter sekaligus CEO di sana. Saat lihat kamu… tentu saja dia langsung mengenalimu.

“Kalau begitu, kenapa kamu mau bantu aku? Bukannya aku sudah menolak perjodohan itu demi dia?”

Alendra tersenyum tipis. “Itu urusanmu. Aku sudah bilang, aku nggak akan memaksa.”

Fino menatapnya penuh curiga. “Lalu, apa yang kamu inginkan?”

“Bahagialah. Walaupun aku nggak bisa bohong, aku jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali kita bertemu. Tapi setelah aku dengar semua yang kamu lalui… tentang perempuan itu, yang bahkan rela mati-matian menyelamatkanmu… aku sadar, aku tidak ada apa-apanya dibanding dia.”

Fino menunduk, baru kali ini ada orang—selain Anara—yang benar-benar menginginkan kebahagiaannya.

Alendra tersenyum kecil, lalu mengeluarkan sebuah amplop tebal dari tasnya, menaruhnya ke tangan Fino.

“Jadi, jangan khawatirkan apapun. Anggap saja… ini caraku membantumu, meski aku tahu, hatimu bukan untukku.”

Fino tak mampu berkata-kata, seolah masih sulit percaya dengan apa yang baru dilakukan Alendra.

“Maaf… aku sempat berpikir buruk tentangmu,” ucapnya lirih.

Alendra menepuk bahunya pelan. “Nggak apa-apa, aku juga akan begitu kalau ada di posisimu. Untuk Pak Aidar, biar aku yang coba bicara. Semoga dia mau mengerti.”

Fino mengangguk, matanya sedikit berkaca.

“Sekali lagi… terima kasih, Alendra.”

Alendra hanya membalas dengan anggukan kecil, lalu beranjak pergi. Setelah urusannya selesai dengan Fino, ia kembali pulang menggunakan mobil.

Belum lama setelah itu, dering ponsel memecah keheningan. Fino buru-buru merogoh saku celananya,

“Bagas?!” gumamnya kaget saat melihat nama yang tertera di layar.

Segera ia tekan tombol hijau. Suara Bagas terdengar tergesa dan panik dari seberang.

“Fino, lo di mana? Anara… Anara, Fin!”

Fino langsung menegang. “Anara kenapa, Gas?”

“Anara drop, Fin… kondisinya gawat.”

“Apa…?” Napas Fino tercekat. Tanpa menunggu penjelasan lebih panjang, ia langsung menutup panggilan dan berlari. Jantungnya seakan berpacu dengan langkahnya. Ia hanya punya satu tujuan sekarang, rumah sakit.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!