NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: tamat
Genre:Menikahi tentara / Konflik etika / Tamat
Popularitas:160.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Sekamar

     Tiga hari Davira berada di rumah sang mama mertua, tiba-tiba Kaffa mengajak Davira pindah ke rumahnya. Bu Daisy sebetulnya masih ingin Davira tinggal di rumahnya beserta Kaffa. Akan tetapi atas bujukan Pak Daka, akhirnya Bu Daisy memberi izin dan restu pada Kaffa dan Davira untuk tinggal di rumahnya.

Keadaan Bu Daisy saat ini pun sudah kembali seperti sedia kala. Sepertinya Davira memang menjadi obat yang ampuh atas sakitnya Bu Daisy.

     "Sering-sering kunjungi mama dan papa. Lagian rumah kalian hanya beda beberapa ratus meter saja," ujar Bu Daisy sembari memeluk Davira sebelum Davira dibawa pergi ke rumah Kaffa.

     "Tentu saja, Ma. Aku akan ke rumah ini paling cepat seminggu sekali atau paling telat dua minggu sekali." Kaffa menyanggupi. Dia langsung menuju mobilnya meletakkan kantong besar yang dalamnya makanan dan kue-kue untuk camilan di rumahnya.

     Davira yang sejak tadi diam saja dengan raut wajah sedih, meraih tangan Bu Daisy kemudian diciumnya. "Ma, Vira pergi dulu, ya. Mama dan Papa harus sehat-sehat supaya Vira masih bisa memeluk Papa dan Mama. Vira pergi, ya. Assalamualaikum."

     "Waalaikumsalam. Baik-baik, kalian disana."

     Davira memeluk sang mama mertua untuk terakhir kalinya dia tinggal hari ini di rumah itu, sambil menangis. Meskipun bukan pindah ke tempat yang jauh berjarak mil-mil kilo meter, akan tetapi perasaan Davira sangat sedih.

     Kalau boleh memilih Davira masih ingin tinggal satu rumah dengan Bu Daisy dan Pak Daka, mengingat sikap Kaffa yang ketus dan serta menudingnya negatif.

    Namun, Davira tidak bisa, sebab tidak ada keputusan lain selain menerima.

     Setelah berpamitan dan menyalami keduanya, Davira menghampiri mobil Kaffa, lalu ia memasukinya.

     "Totot."

     Mobil Kaffa segera melaju setelah bunyi klakson diperdengarkan. Bu Daisy dan Pak Daka melambaikan tangan ke arah mobil Kaffa yang kini melaju meninggalkan halaman rumahnya.

     Keadaan rumah kini sepi, Bu Daisy kembali sedih. Pak Daka buru-buru meraih bahu sang istri supaya tenang dan tidak larut dalam kesedihan.

     "Mama jangan bersedih atau sakit lagi, mereka hanya tinggal beberapa ratus meter saja dari kediaman kita," hibur Pak Daka sembari membawa tubuh Bu Daisy memasuki rumah.

***

     Mobil Kaffa baru saja tiba di depan rumahnya. Kaffa segera membawa mobilnya ke dalam halaman rumah. Dia menuruni mobil duluan disusul Davira.

     Sejenak Davira menatap rumah berlantai dua itu dengan takjub. Rumah dengan tipe 72 itu baginya terlalu luas hanya ditempati dua orang saja.

     "Masih mau berdiri di situ?" Suara tegas Kaffa memecah keheningan dan lamunan Davira. Ia terkejut lalu menatap Kaffa sekilas. "Ikuti aku," ajaknya sembari melangkah lebih dulu. Davira mengikuti Kaffa dari belakang.

     Saat pintu itu dibuka, nuansa modern dari dalam rumah sudah terasa. Cat tembok warna hijau muda cerah mendominasi seluruh ruangan, kecuali kusen pintu berwarna coklat tua, kontras dengan warna cat tembok.

     Kaffa masih belum berhenti, dia menaiki tangga, sementara Davira berhenti di dasar tangga. Kaffa tidak sadar Davira tidak mengikutinya. Setelah ia berada di lantai atas, baru tubuhnya memutar dan mendapati Davira ternyata masih di bawah.

     Kaffa terbelalak lalu menggelengkan kepala. Dia pikir Davira mengikutinya, ternyata tidak.

     "Ya ampun, sudah aku bilang ikuti aku, kenapa masih di bawah?" tegur Kaffa dengan nada kesal.

     Walau sedikit tersentak, Davira buru-buru menapaki tangga dan menaikinya. Hatinya kini berdebar-debar. Yang ada dalam pikirannya kini, bagaimana nanti dirinya dan Kaffa jika satu kamar?

     Davira berharap Kaffa menempatkannya dalam kamar terpisah. Davira percaya Kaffa akan mengatur dirinya tidak sekamar dengannya. Sebab Davira tahu, Kaffa tidak mencintainya, terlebih dirinya kedapatan jalan bersama Arda di depan halaman swalayan.

    "Masuklah. Mulai sekarang kamar ini tidak hanya kamarku, tapi kamar kamu juga," tegas Kaffa membuat Davira tersentak tidak percaya.

     Davira bengong, dia tidak yakin dengan apa yang dikatakan Kaffa barusan.

     "Kenapa bengong? Kamu tidak mau sekamar denganku, pria yang sudah berhasil kamu jebak dua tahun lalu?"

     Davira tidak bisa menjawab jika Kaffa kembali mengungkit masa lalu itu. Dia akui dia memang salah, tapi Davira sakit hati jika Kaffa kembali mengungkit masa lalu itu.

    "Kami sekamar? Serius?" Davira membatin. Kakinya kini mulai melangkah memasuki kamar milik Kaffa.

     Kamar itu sedikit berantakan, bantalnya ke mana-mana. Baju loreng Kaffa entah bekas hari kapan, berada di atas kasur. Kaos kaki kotor berserakan di lantai. Laci lemari terbuka, isinya ada yang terburai keluar. Sungguh kondisi kamar ini mencerminkan kalau Kaffa benar-benar kalang kabut ketika menyiapkan diri untuk pergi kerja atau bepergian.

     "Beginilah kamarku. Tidak perlu heran, aku sudah beberapa hari nggak tinggal di sini, jadi wajar saja keadaannya seperti ini. Kamu, tentu tahu tugas kamu, bukan?" ujar Kaffa.

     Davira mengangguk, dia paham maksud Kaffa. Lagipula Davira memang tidak suka melihat keadaan kamar atau ruangan persis kapal pecah.

     Dengan sigap, Davira meraih sapu lidi untuk membersihkan kasur. Kasur merupakan benda di dalam kamar yang pertama Davira sentuh.

     Kasur itu sudah rapi kembali dengan pewangi ruangan yang menyegarkan. Benda-benda lain yang tadi berantakan, kini sudah tidak terlihat lagi. Kamar itu berubah menjadi rapi dan wangi.

     Namun, meskipun mereka dalam satu kamar, perasaan Davira kini dilanda canggung yang dalam. Dia merasa Kaffa hanya sedang mengujinya.

     Keesokan harinya, Davira sudah terbangun dari tidur saat kumandang adzan terdengar dari berbagai penjuru. Tidak ada yang terjadi semalam pada Davira dan Kaffa. Mereka tidur di ranjang yang sama, tetapi Kaffa memberi jarak dengan menggunakan guling sebagai penghalangnya.

     Davira melakukan aktivitasnya sebagai seorang ibu rumah tangga baru. Meskipun Kaffa masih bersikap dingin, akan tetapi Davira melakukan tugasnya dengan baik. Dia ingin memperlihatkan pada Kaffa bahwa dia mampu melakukan pekerjaan rumah dengan baik.

     "Kenapa Kak Kaffa tidak meminta haknya malam tadi, kalau memang dia mau melanjutkan pernikahan ini? Apa aku terlalu menakutkan untuk diminta?" Diam-diam pikiran itu menyelinap dalam otak kecilnya.

     Di sisi lain, Davira juga lega, sebab sesungguhnya, Davira belum benar-benar siap untuk melakukan itu.

     Davira sudah berada di dapur dengan sarapan paginya yang menggiurkan.

     Lima menit kemudian langkah kaki Kaffa mulai terdengar menuju dapur. Davira menyambutnya dengan senyuman yang dipaksa.

    "Kak Kaffa sarapan pagi sudah siap," ujarnya.

     Kaffa menatap Davira dari ujung rambut sampai ujung kaki. Semalam Kaffa masih belum meminta haknya pada Davira, sebab ia masih ada sisa kemarahannya atas penemuannya tempo hari di depan swalayan.

   "Jangan senang dulu, lain kali aku akan buktikan apakah kamu masih terjaga atau tergadai," ketusnya setelah selesai sarapan pagi.

     Lagi-lagi Davira sakit hati dengan kalimat tuduhan yang dilontarkan Kaffa. Tapi, dia hanya bisa menarik napas dalam-dalam menahan semua.

1
Nia nurhayati
jangan sampe kamu menyesal untuk yang kedua Kalinya kafaa
Nia nurhayati
plis lah kaffa jsngan suuzon terus donk sama vira
Nia nurhayati
lanjuttt
Nasir: Asikkkk🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nia nurhayati
aku mamfirr thoorr
Nasir: Makasih byk Kak. Smg betah.... 🥰🥰🥰
total 1 replies
dewi_nie
terima kasih ka'thor hiburan ceritanya...semangat berkarya💪💪💪
Nasir: Mksh byk Kakak cantik. Nanti hadir lagi di karya baru ya..... 🥰🥰🥰
total 1 replies
Rieya Yanie
selamat datang daviko..
melengkapi kebahagiian keluarga davira dan kafa
Nasir: Trmksh Kak.... ikuti trs Author ya. Untuk mengetahui karya baru.
total 1 replies
dewi_nie
selamat ya buat davira...
dewi_nie
oh marini memang penyesalan selalu di akhir..benar katamu Kaffa bukan jodohmu dari author🤭
Nasir: Hehehehheheh🤭🤭🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
ceritanya menarik, alurnya pas dan kata katanya tepat
Nasir: Mksh byk Kak... 🙏🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Rieya Yanie
marini gagal moveon
dl aja diajak nikah g mau malah selingkuh giliran sekarang nyesel kan
Eva Tigan
Semoga rumah tangga kalian baik baik saja ya.meskipun gosip tak sedap melanda..Cinta kalian kuat tetap mempersatukan hubungan kalian
Nasir: Aamiin...
total 1 replies
Eva Tigan
Aihh..Marini niat banget ya sampek malam di pesta mantan,mending cepat pulang biar gak makin nyesak itu dadanya lihat pengantin mesra mesraan😄
Nasir: Saking penasaran...
total 1 replies
Jana
lanjuuuttt thor
Nasir: Siap...
total 1 replies
dewi_nie
marimar mengintai...panas hatinya..
dewi_nie
si marmar yg barbar mending cari mangsa Laen aja deh..ganjen Mulu jd cewek apa perlu dipindah ke Plosok aja yah
dewi_nie
kenek servisane davira tambah bucin Kaffa..ketagihan🤭
Sari Nilam
aduh ulet bulu marini gatel banget...dua yang selingkuh dia juga yang kepanasan pas tahu mantan mo nikah. ketawainn aja deh
Eva Tigan
dasar si Marinir mengganggu kebahagiaan orang saja..mending kamu mulai sekarang lupakan kaffa dan cari pria yg lain utk jadi suami kamu 😄
Eva Tigan
semoga cepat hamil ya Davira..karna udah semakin sering bercocok tanam dengan suamimu 😄
Nasir: Wkwkwkwkw...... 🤭🤭🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
marini kebakaran rambut ini panas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!