NovelToon NovelToon
Pasukan Kharisma Jagat 2

Pasukan Kharisma Jagat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mafia / Matabatin / Iblis
Popularitas:53k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muka Kanvas

Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.

Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.

Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 31 : Mayat Tenggelam 3

“Kemarin jadi ke rumah Reisa?” Dokter Bari bertanya, mereka sedang ada di UGD, shift mereka memang sering bersama.

“Jadi Dok, kemarin malah sempat melihat ke jembatan yang katanya mamanya Reisa bunuh diri dan yang paling mencengangkan Dok, ternyata pak RT di salah satu gang rumah itu bilang, kalau mamanya Reisa itu suka membuat ritual bersama di sana.”

“Oh ya? Ritual apa?” Dokter Bari bertanya.

“Hmm, ritual leluhur gitu, katanya dulu sebelum ritual itu dilakukan, desa sering banjir karena air sungai itu, tapi semenjak ritual dilakukan, memang air kadang meluap, tapi tak pernah menyebabkan banjir, seolah air hanya bisa sampai bibir sungai, tak pernah naik ke perumaha warga.” Dita berkata dengan semangat.

“Waduh, kok jadi aneh gitu sih? Aku jujur jadi penasaran Dit.” Dokter Bari berkata dengan ikut bersemangat.

“Iya, aneh kan? kalau aja ada kakakku, dia pasti bisa bantu, soalnya kakakku itu kayak ayah, mereka sensitif sama dunia ghaib, tapi aku enggak, dulu juga pernah ada setan di rumahku, kuntilanak gitu, tapi udah diusir sama ayah.” Dita membicarakan Marni, apaka kalian masih ingat kasusnya?

“Besok kita pergi bersama yuk? aku juga jadi ingin tau apa sih ritualnya yang sering ibunay Reisa lakukan, siapa tahu itu bisa jadi titik terang atas kematiannya.”

“Menurut Dokter juga begitu? Berarti kita punya pemikiran yang sama, tapi Reisa sepertinya keberatan, dia bahkan tidak mau terima kalau ada sisi lain ibunya yang tidak dia ketahui, pak RT juga bilang kalau ibunya Reisa itu baik, membantu mereka dengan ritual-ritual itu.”

“Yasudah, kalau Reisa tidak mau, kita saja yang cari, toh kamu kan juga memang harus mencari tahu soal ruh yang pernah menghantui kamu itu, ruh ibunya Reisa, apakah ruh itu masih mengganggumu?” Dokter Bari bertanya.

“Hmm, tapi janganlah Dok, biar saya dan Reisa saja, saya sudah janji sama Reisa untuk menemani dia, kalau dia tak mau tetap saja saya akan temani di rumah, ibu saya juga senang kok kalau Reisa nginep di rumah kami, karena biasanya rumah sepi, jadi biarkan kami menyelesaikan masalah kami Dok, makasih ya udah bantu dukung.” Dita lalu pamit, karena waktunya ikut visit dengan Dokter yang lain, Dokter paling killer dan Dita paling malas tapi apa boleh buat, dia kan senior makanya harus nurut.

“Dita, saya lihat akhir-akhir ini kamu beberapa kali terlambat datang di jam kerja, kenapa?” Dokter Hanan bertanya saat mereka berjalan ke arah ruang rawat inap.

“I-iya Dok, maaf ya. Ada masalah di rumah, makanya saya sering datang telat, saya janji akan perbaiki.”

“Jangan melakukan hal yang tidak penting Dita, kamu kalau memang tidak suka kerja di sini, bilang saja, kau bisa pergi dengan mudah dan cari rumah sakit lain.”

“Ti-tidak Dokter Hanan, saya betah kok, maafkan saya ya Dok, saya akan perbaiki.”

“Jangan melakukan hal bodoh, saya dengar kau mengunjungi keluarga korban tenggelam itu, ada apa?” Dokter Hanan bertanya, mereka sudah ada di depan pintu ruang rawat inap.

“Karena hanya ingin memberi dukungan, umur kami mirip, dia kehilangan ibu saya kehilangan ayah, dia punya saudara tapi jauh, bahkan sekarang dia menginap di rumahku, menemani ibuku, meski saya tidak punya kewajiban menjelaskan, tapi saya tidak ingin Dokter salah paham dan jujur, itu urusan pribadi saya kan, Dok, maaf saya harus bicara hal yang tidak nyaman, tapi saya hanya merasa senasib dengan Reisa.”

Dokter Hanan menatap Dita dengan kasar lalu akhirnya masuk ke ruang rawat inap, mereka lalu sibuk dengan semua pasien itu.

Setelanya Dita kembali ke UGD, sementara Dokter Hanan kembali ke ruangan Dokter, Hanan lalu memastiakn ruangan sepi dan akhirnya menelpon.

[Perempuan itu sulit, dia pandai berargumen, tak heran dia jadi Dokter, dia bilang kasihan pada Reisa, tapi aku pikir dia mungkin curiga satu hal, aku tidak akan membuatnya mendekati mayat tenggelam itu lagi. Aku akan memastikan dia sibuk, kalau bisa aku akan membuatnya dikeluarkan dari rumah sakit ini, aku juga berharap kau bisa bantu untuk mengeluarkan Dokter Bari dari rumah sakit ini, dia juga mungkin akan menghalangi kita.] Dokter Hanan lalu menutup telepon setelah menerima beberapa telepon.

Dita pulang kantor, dia melihat Reisa sedang membantu ibunya menyiapkan makanan.

“Wah rajin sekali tamu kita ini.” Dita masuk berkata dengan tertawa meledek Reisa yang wajahnya terlihat lebih segar.

“Iya dong, takut diusir kalau nggak rajin.”

“Padahal rumahnya lebih besar dari rumah kita loh, tapi dia takut diusir dari rumah kecil ini.”

“Tidak penting besar atau kecil, yang penting benar-benar rumah merasa pulang.” Reisa memeluk Dita dan mereka akhirnya bersiap untuk makan.

Setelah makan, Reisa dan Dita duduk di depan televisi yang tidak menyala, hanya bermain telepon genggam bersama.

“Seharian ini gimana? Ibuku rewel ya?” Dita bertanya, ibunya sudah tidur di kamar.

“Nggak kok, malah nggak boleh bantuin, aku maksa lah.”

“Anak pintar!” Dita mengelus kepala Reisa.

“Jadi rindu mamaku.”

“Yaudah, besok kita ke kuburan mamamu ya, aku kebetulan shift malam, jadi bisa nemenin kamu dulu.”

“Eh serius Dit?” Reisa senang.

“Iya dong.”

Maka tak lama kemudian, Reisa dan Dita akhirnya tidur di kamar Adit, ya, kamar Aditia memang sekarang telah menjadi kamar Dita, meski semua barang Aditia tetap di kamarnya, tapi kamar itu ditempati Dita dan sekarang ditemani Reisa.

Mereka berdua terlelap dengan cepat, Reisa di sisi pinggi sedang Dita di sisi pojok, Dita tertidur lelap tapi pada jam 2 malam, Dita merasa udara semakin dingin, Dita membuka mata, hendak bangun untuk mengecilkan suhu AC  yang terpasang di pintu masuk mengarah ke tempat tidur, tapi saat dia membuka mata dan menengok ke ara Reisa, betapa terkejutnya dia.

Ada sosok wanita yang sedang mengusap kepala Reisa, bukan ibunya, karena wujud dari wanita itu sungguh … mengerikan! Wajahnya bengkak membiru, tangannya menghitam, wajah dan tubuhnya basah.

Dita tak berani bangun, dia kembali menutup mata dengan ketakutan, dia juga tiba-tiba jadi tak bisa bergerak, saat mencoba untuk tetap tenang, Dita merasa bahwa, tetesan air jatuh di wajahnya, Dita tak ingin benar-benar tahu apa yang ada di atasnya, sudah pasti bukan genteng bocor karena ini juga sedang tak hujan, tapi entah kenapa mata Dita reflek terbuka dan betapa terkejutnya dia karena tepat di atas kepalanya, ibunya Dita melayang berhadapan dengannya yang sedang terlentang, Dita hendak berteriak, tapi tidak bisa.

Air jatuh terus ke wajah Dita, airnya bau amis dan busuk, ibunya Reisa menangis sesegukan dan berkata, tolong aku … tolong aku, tapi pada kali kedua permintaan tolong itu, suaranya menjadi seperti tercekik dan akhirnya tubuh mengerikan itu jatuh tepat di tubuh Dita dan wajah mereka berhadapan, Dita menangis karena tidak bisa memejamkan mata, dia terus berusaha berteriak, tapi tidak bisa, tak lama kemudia pandangan menjadi gelap.

“Dit! Dit! Bangun Dit!” Dita bangun dan melihat ke arah Reisa lalu menangis sejadinya.

“Lu kenapa? Mimpi buruk?” Reisa bertanya.

“Iya!”

“Pantes elu tadi minta tolong terus tahu, mana teriak-teriak, gue buru-buru bangungin, takut kalau ibu lu masuk dan nyangka gue nyekek anaknya!” Reisa memang terlihat panik.”

“Gue minta tolong?” Berbeda dengan yang Dita alami, dia merasa bahwa sebenarnya ibunya Reisalah yang meminta tolong bukan dia.

“Nih minum, untung gue selalu bawa tumblr ke kamar,” Reisa memberikan tumblrnya dan Dita meminum itu.

“Udah tidur lagi, tenang aja, meski gue lebih muda dikit dari lu, tapi gue kan temenin lu tidur. Lu dapat pasien yang nakutin ya hari ini, makanya mimpi buruk?”

“Iya, gitu deh.” Dita tak bisa menceritakan apa yang dia lihat, takut kalau Reisa sedih, masa mau bilang kalau ibunya tidak tenang dan mengganggunya, jadi dia pendam saja.

“Yaudah, tidur gih, elu tuh cuma manusia biasa, jadi kalau emang nggak tertolong, bukan salah lu, dah tidur lagi, ngadep kanan jangan terlentang, nanti mimpi buruk lagi.” Reisa meminta Dita untuk menghadap kanan lalu mereka berdua tertidur lagi.

Dita takut kalau dia akhirnya bertemu ruh wanita itu lagi, dia akan memberitahu kakaknya, karena ini sungguh mengerikan, Dita takut kalau ruh itu terus mengganggungnya, apalagi Reisa tak mau mencaritahu tentang kematian ibunya, Dita sungguh merasa sangat takut, karena Dita itu pada dasarnya memang penakut, selama ini selalu kakaknya yang melindungi rumah itu.

________________________________________________

Catatan Penulis :

Hari ini lelah sekali, aku hampir saja tidak bisa menulis, karena benar-benar butuh tidur, tapi saat jam 8 malam, aku terbangun dan mulai menulis, aku merasa bahwa, sayang sekali kalau libur lagi, nanti lupa idenya, lupa alurnya dan lupa kalau aku adalah penulis horor, bukan hanya budak korporat yang memenuhi perintah atasan, eaaaaa, curhat!

Meski lelah, tapi aku selalu bersyukur dan saat ingin mengeluh, aku selalu bandingkan dengan orang di luar sana yang mungkin ingin pekerjaan sepertiku tapi belum bisa mendapatkan, lalu kenapa aku mesti tidak tahu diri dengan nasib yang baik ini, meski perlu kerja keras.

Apalagi pekerjaannya hanya soal perintah lalu lakukan, tidak ada target, tidak ada melanggar hukum hanya tuntutan yang harus dipenuhi.

Tapi namanya manusia pasti ada titik lelahnya dan rasanya berat sekali melangkah, entah karena ribut di kepala atau sekedar jenuh dengan rutinitas.

Kalau kalian gimana? Hari ini berat banget ga? Atau seperti biasa saja? Suka hal yang biasa atau yang penuh tantangan, semakin dewasa kurasa semua orang ingin ketenangan kan ya?

I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.

PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)

Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.

Jangan lupa untuk follow aku juga di :

IG : @mukakanvas

Tiktok : mukakanvas_horor

Youtube : @mukakanvas

1
Lina Suwanti
makin penasaran Thor.....kmrn Raisa sempat cerita klo pernikahan orang tuanya karena perjodohan adat,,apakah orang tua Raisa termasuk kharisma jagat....berarti seharusnya Raisa itu jg seorang kharisma jagat bukan? apakah dokter Hanan termasuk orangnya Bagaskara,,dokter Bari jgn² jg seorang kharisma jagat?banyak ya Thor pertanyaan saya😄
semoga kakak author sehat selalu jd bisa up tiap hari, aamiin 🤲🏻🤲🏻
Elmi yulia Pratama
dit peka dit peka. adikmu lagi jadi incaran musuh
Zuhril Witanto
duh kenapa sih Adit gak mau bantu Dita... kerisnya jadi ilang
Zuhril Witanto
yah kerisnya dah hdi curi
Mumtaz Zaky
mungkin dr Hanan salah satu penyebab kematian ibu nya raisa
Candra Fitriana
sudah kuduga tidak akan semudah itu menunjukkan kerisnya pada kakek dokter bari,orang tua reisa ini apa keturunan kharisma jagad ya,kok pas bertengkar ngomong jodoh adat,,kalau iya harusnya kan reisa juga jadi kharisma jagad,tapi malah tidak tau,,apa hanya adat biasa
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
kadang pingin rasany ngegetok kepala si adit nih biar rada pinteran dikit....masak adekny cerita begitu gak curiga atau penasaran kenapa tu melati bisa awet /Speechless/
Sulis Wati
jadi lier thoorrr
Zuhril Witanto
jadi daG Dig dug...semoga di Dita Dan reisa gak papa
Zuhril Witanto
jodoh adat?apa ibu reisa kharisma jagad juga?tapi kenapa reisa gak Bisa liat ghaib
Zuhril Witanto
pada pingsan
Elmi yulia Pratama
tetap waspada dit, dita lagi jadi incaran kroconya bagaskara
Zuhril Witanto
duh jangan bilang dit
Elmi yulia Pratama
orang tua raisa karisma jagad kah kok masih ikut jodoh adat
kalo ibunya termasuk karisma jagad berarti akan ada karuhun yg menurun
Nunuk Bunda Elma
duh...kak Adit nyemprot diduluin
coba amati Dita dari jauh
sapa tau ngerti ttg Dita yg diawasi
oleh dokter Hanan
dan juga didatangi ruh mama Reisa
Nunuk Bunda Elma
sepertinya orang tua Reisa kharisma Jagat
ksrna ada kata nikah karna jodoh adat
Nunuk Bunda Elma
masih kak
Mumtaz Zaky
yaaaaahhhhhh... kok Adit nya cuek,, gimana dong???
yg di suka dita dr Bari kali ya...
Depressed: mampir kak, kali aja suka sama cerita buatan ku
total 1 replies
Mumtaz Zaky
kayaknya mereka karisma jagat deh.. orang ada jodoh adat nya
Nunuk Bunda Elma
kerennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!