NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab32

"Selamat menempuh hidup baru, Oliv dan Irfan semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah." Ucap Boby. Saat ini ia dan Mas Rai sedang berada di atas pelaminan. Menunggu antrian di belakang teman nya Boby dan Luna.

"Terimakasih, Boby." ujar Oliv.

"Ol! Di belakang kita ada siapa nih? Coba tebak!" Membuat Oliv melihat kearah ia dan Mas Rai. Ia sedikit meringis.

"Hai Oliv! Selamat menempuh hidup baru." Apa lagi yang ingi ia ucapkan.

Tidak ada!

"Oh astaga...! Lo kemana saja, Ir? Astaga lama gak ketemu lo." ujar Oliv tersenyum, seraya menarik tangan Iriana.

"Tinggal di desa, aku." ucapnya seraya terkekeh.

"Oh iya, ini buat kamu!" ia memberikan amplop yang di berikan Mas Rai untuk nya. Ia kurang tahu apa isi di dalamnya. Karena saat ia ingin memberikan amplop punya dirinya sendiri tidak di perbolehkan Mas Rai.

"Apa ini. Boleh gue buka?" tapi karena ia takut itu uang sedikit. Jadi ia menggeleng tidak boleh.

"Sialan... Penasaran gue! Ayo foto-foto barengan kita. Siapa ini pasangan lo. Buset pilihan lo kali ini maknyus...."

"Kan apa gue bilang. Oliv saja terpesona." sambar Boby dengan cepat. Memang, pria yang kali ini beda.

Semoga....

Ia menatap kearah Mas Rai, yang juga menatap nya dengan bibir pria itu yang selalu menampakan senyum tampan nya.

Mengambil beberapa foto bersama kedua penganten dan Mas Rai yang selalu memeluk pinggang nya.

Apakah ada foto saat mereka saling menatap, seperti ini? Ia yang menengok kearah atas tepat di wajah Rai. Yang juga menatapnya.

"Hei, kalian berdua! Ayo kita turun. Di barisan belakang ngantri. Sudahi bucin kalian berdua." ucap Boby.

Membuat pipi nya memerah. Agak malu karena di ketawain teman nya yang lain.

"Mas....!" mendelik melihat kearah Mas Rai. Yang justru tertawa dengar omongan Boby.

"Apa, sayang! Ayo kita turun kebawah. Lihat wajah teman itu, dek. Mupeng." ucap Rai masih dengan kekeh-an nya.

Seraya membawanya turun kebawah. Menuntunnya dengan pelan saat menurunkan tangga. Dimana ia sedang menggunakan sepatu heels, yang lumayan tinggi.

"Hati-hati, sayang!" ucapnya lembut. Sekarang ia dan Mas Rai sedang menuju prasmanan. Hingga akhirnya ia berpisah dengan teman nya lain.

"Mas! Amplop yang tadi apa sih isinya?"

"Gak kamu buka, dek? Tadi juga mau dibuka teman kamu kan, dek?" Rai, menatap nya dengan mengerutkan alisnya.

"Ish... Makanya aku tanya, Mas."

Rai terkekeh seraya mengangguk, "Cuma tiket ke bali, dek." Ia, melihat Rai dengan mata menyipit. Ingin tahu kenapa harus tiket?

"Awas, sayang!" Rai, menahan pinggang nya untuk tidak lebih maju lagi. Jika tidak air yang di bawai wanita hamil itu bisa mengenai dirinya.

"Ma-af..." ucapan wanita itu seperti terhenti. Dia seperti terkejut melihat dirinya.

Kenapa? Ia jelas mengenal wanita hamil dan pria di sampingnya.

"Seina! Kamu gak papa?"

"I-ya. Aku baik-baik saja A." ada apa dengan mereka berdua ini. Ia menatap Rai, yang hanya melihat nya. Dan tangan Rai selalu mengusapkan pinggang nya.

"Ayo, Mas!" ia menarik tangan Rai pelan. Meninggalkan dua pasangan yang aneh.

"Iriana! Apa kabar." ia melihat kearah wanita itu. Yang tidak tahu malu nya malah menyapa dirinya.

"Kabar saya baik. Kamu bisa lihat kan." ia menunjukkan siapa dirinya. Mengandeng tangan Mas Rai. Ia melihat pria brengsek itu yang menatap nya dengan terkejut. Mungkin baru melihatnya, atau terkejut melihat perubahannya.

"Sayang! Kamu mengenal mereka?" dari suara Rai. Dia seperti mengetahui siapa dua pasangan ini. Sial pria nya memang paling peka. Lihat lah tatapan mereka berdua. Kenapa terkejut?

"Ish... Kenapa dengan tatapan wanita ini." Bathin ya kesal. Wanita itu menatap Rai. Seperti ingin melahapnya.

"Tidak, Mas! Mungkin teman si Oliv." buat apa ia kenal dengan mereka. Yang bukan siapa-siapa nya.

"Mas! Langsung pulang saja." ia jadi tidak lapar. Setelah melihat dua pasangan ini yang berdiri di depannya. Dengan tatapan wanita itu yang liar melihat kearah Mas Rai.

Sial, ia ingin mencolok matanya. Kenapa menatap pria nya seperti itu. Cara dia melihat dari atas sampai bawah. Seperti ingin menerkam Mas Rai.

Iriana jadi was-was. Ia harus membawa Mas Rai, cepat keluar sebelum pelet beracun wanita ini menyebar.

"Siapa Ir!?" What? Siapa katanya. Wanita gila.... Kenapa tidak tahu malu. Kemana urat malunya? Dan kenapa suami nya hanya diam menatap dirinya. Sampah, seperti mereka tidak cocok membawa dirinya terlalu banyak mengobrol.

"Saya tunangan, Iriana. Rai Nishav." ia melihat kearah Mas Rai. Yang dengan mantap memperkenalkan dirinya. Tapi tatapan itu sangat lah tajam. Ia baru melihat nya, ia tidak pernah melihat tatapan Mas Rai seperti itu.

Dan kenapa itu malah menambah pesonanya. Gawat... Ia merasa gawat. Ia harus lebih cepat membawa Mas Rai nya keluar.

"Ayo, sayang! Kita makan siang di restoran saja." Rai, membawanya pergi dari sana. Tapi ia sempat menatap manik gelap itu yang melihat pria brengsek itu dengan tajam.

Kenapa?

****

Setelah ia dan Mas Rai. Meninggal kan ballroom hotel itu. Rai, membawanya ke restoran terkenal. Ia masih di dalam mobil, melihat pintu restoran mahal itu. Haruskah ia masuk kesana.

"Mau tetap seperti ini sayang. Hanya menatapnya, apa tidak ingin masuk hmm." lihat lah, pria ini melembut lagi. Meski tadi di dalam mobil dia banyak diam.

"Kenyang gak sih, Mas?" ia sedikit mengernyit dengan ucapan nya.

"Kalo gitu makan di restoran korea, mau?" ah kalo ini ia mau. Ia mengangguk semangat seraya menatap Mas Rai, dengan senyuman paling manis.

"Oke kita berangkat, sayang!" ucapnya dengan terkekeh seraya mengusap kepala dirinya dengan lembut.

Setengah jam kemudian. Mobil hitam milik Rai memasuki area parkiran restoran korea. Mengambil tempat duduk, yang sedikit dipojokan. Tempat duduk nya secara lesehan, menunya Jajangmyeon, Jjammpong dan Kkanpunggi.

Iriana ingin mengambil makanan mi seafood pedas dan ayam goreng asam pedas. Dua menu yang sudah ia impi-impikan dari dulu.

"Pedas semua sayang!" ia melihat wajah pria itu yang sedikit mengernyit.

"Tapi Mas. Ini enak loh! Makan ini saja yah, Mas." ia memasang kan waja puppy eyes. Seperti yang di ajarkan adik pria ini (Risa).

Terlihat, Mas Rai menghembuskan napas nya pelan.

"Oke tapi jangan banyak."

"Siap, Mas!" ia mulai memakan kan mi nya lebih dulu. Yang menurut nya lumayan pedas. Apa karena ia suka pedas.

"Dek! Mau cari cincin tunangan, hmm."

"Ehukmm... Mas!" membuat nya terbatuk-batuk. Mi pedas itu terasa perih di tenggorokan dan hidungnya. Kenapa pria ini mendadak sekali sih!

"Minum, sayang! Astaga maaf kan, Mas." seru pria itu yang tidak kalah panik. Seraya menepuk-nepuk kan belakang, Iriana dengan pelan.

"Perih, Mas....!"

1
Asrar Atma
bahagianya pasutri/Scowl/
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!