NovelToon NovelToon
DARAH SOKA

DARAH SOKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Penyelamat
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Shinkai. Sosok lelaki berusia 25 tahun. Ia tinggal di sebuah rumah sewa yang terletak tepat di sebelah toko bunga tempat ia berada saat ini. Toko bunga itu sendiri merupakan milik dari seorang wanita single parent yang biasa dipanggil bu Dyn dan memiliki seorang anak laki-laki berusia 12 tahun. Adapun keponakannya, tinggal bersamanya yang seringkali diganggu oleh Shinkai itu bernama Aimee. Ia setahun lebih tua dibanding Shinkai. Karena bertetangga dan sering membantu bu Dyn. Shinkai sangat dekat dengan keluarga itu. Bahkan sudah seperti keluarga sendiri.

Novel ini memiliki genre action komedi yang memadukan adegan lucu yang bikin tertawa lepas, serta adegan seru yang menegangkan dari aksi para tokoh. Adapun part tertentu yang membuat air mata mengalir deras. Novel ini akan mengaduk perasaan pembaca karena ceritanya yang menarik.

Yuk, baca kisah lengkap Shinkai dengan aksi kerennya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Bagian perjalanan paling menyenangkan dimulai. Yakni misi pencarian bu Dyn dan Neptune. Hale turut andil dalam misi penyelamatan. Aimee diminta untuk diam bersama Helai di rumah kecil pada desa perbatasan itu. Lantas dijanjikan untuk bertemu lagi dengan bu Dyn dan Neptune dalam keadaan selamat. Aimee tidak bisa banyak protes agar bisa ikut, mengingat dirinya adalah satu-satunya yang tidak bisa bertarung.

Egan dan Luisa akan berjalan terlebih dahulu untuk menyingkirkan mata-mata.

Panah Luisa menjatuhkan tiga mangsa tanpa ketahuan. Dibantu Egan yang seperti hantu menghabisi mangsa yang berjaga dekat gerbang.

Setelah itu, Egan melemparkan tanda aman kepada teman-temannya di belakang.

Langkah demi langkah dilalui. Perjalanan senyap yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam. Dengan mata-mata penjaga yang sudah lebih dari lima puluh orang yang dikalahkan dengan cara senyap pula. Sejauh ini, perjalanan rahasia masih berjalan lancar-lancar saja.

“Ke mana kita akan menuju?” Shinkai bertanya pada Hale.

“Rumah bu Dyn.” Hale menjawab.

“Kau tentu tidak bepikir untuk pergi ke museum pribadi Jim, ‘kan?” timpal Hoshi.

“Entahlah,” ucap Shinkai.

Sekitar dua jam lagi untuk sampai ke rumah bu Dyn. Tiba-tiba Egan muncul.

“Apa yang terjadi?” Hoshi bertanya.

“Ada Sai di dekat pohon tua dan sangat besar di seberang sana,” jawab Egan.

Embusan napas berat Shinkai terdengar. Tempo hari ia hampir terbunuh oleh orang itu. sekarang, pada jarak yang masih lumayan jauh. Ia malah mendengar keberadaan Sai yang tidak jauh dari sana.

“Pancing dia ke tempat sepi,” pinta Hale.

Shinkai melayangkan pandangnya pada pria itu dengan ekspresi bingung. Entah apa yang hendak dilakukan Hale. Melawan Sai?

“Luisa sedang melakukan itu,” jawab Egan.

“Apa?” ujar Shinkai dan mencoba untuk beranjak dari tempatnya berada.

Hale segera menarik Shinkai, “Di sini kau yang paling dibutuhkan untuk sampai ke tempat tujuan. Maju sampai tujuan dan aku akan menyusulmu.”

Selang beberapa menit, Egan memberi tanda agar mereka melanjutkan perjalanan. Jadilah Hale dan Luisa tertinggal di sana. Tersisa Shinkai, Hoshi, Taza, Egan dan May yang melanjutkan perjalanan.

“Sai bersama siapa, Egan?” tanya Taza.

“Dua orang dengan tubuh setinggi dirinya.”

Sebuah jawaban yang membuat Shinkai menelan ludah.

“Kau takut terinjak, tuan Shinkai?” May bertanya.

“Aku hanya berpikir, apa yang mereka makan sewaktu kecil dulu.” Shinkai berkata.

“Apakah Hale akan baik-baik saja?” May berseru.

“Entahlah. Tapi aku justru tak yakin tiga raksasa itu mampu melawan Hale. Sekalipun kita tidak pernah melihat kemampuannya.” Shinkai berkata, mengingat dirinya yang selalu gemetar tanpa sebab setiap kalil bertemu dengan Hale.

Langkah-langkah berikutnya. Egan menyelinap dan melumpuhkan lima penjaga di depan. Dengan kesenyapan.

“Dia adalah bayangan yang memiliki bayangan,” ujar May.

“Bukankah perjalanan ini terlalu lancar?” ucap Taza.

“Kau hanya tidak sadar sedang bersama orang-orang hebat. Setidaknya sampai Shinkai menjadi beban yang berkali-kali nyaris terbunuh,” tegas Hoshi.

“Aku juga tak mengerti berapa nyawa yang aku miliki.”

“Ah, setelah ini aku yang akan mencabutnya darimu.” Hoshi berkata.

Egan menghentikan langkah, seraya melayangkan pandang ke belakang, “Pasukan Gloine.”

“Baiklah, aku akan menjadi umpan dan Taza. Egan, antar Shinkai sampai tujuan. Atau setidaknya sampai ia mampu menaklukkan rintangan seorang diri,” pinta Hoshi.

Selang beberapa menit. Egan memberi tanda adanya celah untuk melintas. Tersisa Shinkai, Egan dan May.

Akhirnya, mereka sampai di jalan yang setiap hari dilalui Shinkai. Beserta rumah-rumah dan pemandangan di sekitarnya. Biasanya, ia akan berjalan dengan suka cita. Namun kini, ia harus waspada pada setiap titik. Wajahnya dan teman-teman buronannya terpampang di mana-mana.

“Tidak ada tanda-tanda mata-mata penjaga. Kita bisa melangkah lebih cepat,” jelas Egan.

Rumah bu Dyn sudah terlihat. Mereka bersembunyi di balik pohon tua.

“Kau bisa jalan sendiri, tuan Shinkai? Kami akan berjaga lewat sini. Berhati-hatilah.” May berkata.

Tepat setelah May mengatakan itu, tampak bu Dyn muncul dari dalam rumah dan berjalan menuju toko bunga. Toko itu tampak tidak terawat dan banyak bunga-bunga layu. Wajah wanita itu tampak sendu.

Shinkai menelan ludah. Lantas melihat Egan dan May. Mereka berdua mengangguk.

“Bu Dyn,” sapa Shinkai setelah masuk ke toko bunga. Harap-harap cemas karena bu Dyn pasti tahu kalau ia buron.

“Shin?” Wanita itu berkaca-kaca seraya memeluk Shinkai sangat erat.

“Di mana Neptune?”

“Sejak kau dan Aimee menghilang, ia tidak pernah lagi menjadi Neptune yang ceria. Bahkan ia terkadang mengaku rindu dengan May. Ia yakin bahwa May bukanlah pelaku yang meracuni Aimee. Aku pun begitu,” tutur bu Dyn, lemas.

“Apa yang terjadi di sini?” tanya Shinkai.

“Jim. Dia adalah penyebab semua kekacauan ini. Kau ditipu untuk mencari penawar racun Aimee. Nyatanya, ia menjebakmu dan hendak membuatmu terbunuh. Tapi, aku yakin dengan kekuatan yang kau miliki. Aku selalu berharap dan yakin bahwa kau bisa kembali. Sekarang, aku sangat senang hari ini bisa melihatmu lagi. Aku dan Neptune sangat merindukanmu. Sekalipun untuk Aimee, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi karena ia diculik.” Ungkap bu Dyn.

Shinkai terdiam. Ragu untuk memberi tahu bu Dyn perihal kabar Aimee. Ia berencana untuk memberikan kejutan dengan mempertemukan bu Dyn secara langsung dengan Aimee.

“Duduklah, Shin,” ucap bu Dyn.

“Terima kasih.”

Tepat saat Shinkai duduk, terdengar suara burung yang biasanya digunakan oleh Egan sebagai tanda. Shinkai langsung berdiri dan melihat sekitar untuk memastikan. Bu Dyn tiba-tiba memeluk Shinkai hingga memberikan pemuda itu kenyamanan seperti seorang ibu.

Tak ada tanda dan persiapan apapun, sebuah benda tajam dan mengkilap menancap di perut Shinkai dari belakang. Bersama rasa sakit itu, Shinkai menengok dan mendapati Jim di sana.

“Selamat datang, anak muda,” sapa Jim dengan senyuman lebar.

Seketika darah mengucur banyak sekali di lantai.

Tanpa disangka, bu Dyn menyulam senyuman yang sama lebarnya dengan Jim.

Kesadaran Shinkai mulai memudar bersama darah yang mengucur begitu deras.

“Sudah lama sekali. Bahkan sangat lama. Akhirnya aku melakukannya. Wahai pembunuh suamiku,” ujar bu Dyn.

Tanpa tahu harus berkata apa, Shinkai terus menahan rasa sakit. Dua orang itu begitu berbahagia saat dirinya benar-benar hampir kehilangan kesadaran.

Bu Dyn mengambil sesuatu dari bawah meja, yakni satu pot tanaman bunga Soka. Padahal sejak awal ia mengaku tidak sudi lagi untuk melihat bunga itu.

“Tak ada yang lebih wangi dari aroma bunga,” ucap bu Dyn sambil memetik satu persatu kelopak bunga soka sambil melemparkannya ke wajah Shinkai.

“Kau dalang di balik teror bunga soka, selama ini,” ujar Shinkai dengan sisa tenaga yang dimilikinya.

“Tak ada yang lebih ahli dari menyuburkan tanaman dari aku, Shin.”

Tak ada yang bisa dilakukan Shinkai selain pasrah dengan nasibnya.

Hoshi, maaf jika aku mati di tangan orang lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!