Malam temaram, cahaya siluet datang menyambar. Detak jantung berlarian ke segala arah. Menimpali ubin yang kaku di tanah.
Di sana, seorang anak kecil berdiri seperti ingin buang air. Tapi saat wajah mendekat, Sesosok hitam berhamburan, melayang-layang menatap seorang wanita berbaju zirah, mengayunkan pedang yang mengkilat. Namun ia menebas kekosongan.
Apakah dimensi yang ia huni adalah dunia lain? nantikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asyiah A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akibat Lalai
Pada malam hari, dua pasang mata bertemu.
Stella dan Lucy duduk bersila berhadapan.
STTTTT
Sebuah lilin aromaterapi dihidupkan. Rasa nyaman dan tenang menguar di dalam kamar.
Mereka sedang menuntaskan seluruh rasa penasaran. Tentang apa yang telah terjadi.
"Seperti yang kita tau, kalau kau itu tidak tidur, Stella! " Lucy mengangkat tangan dan menyandarkan di dada.
"Aku merasakan tubuhku berat, aku merasa aku sedang tertidur!" Stella ngotot mengatakan hal itu berulang kali.
Pada tingkat yang demikian, biasanya terjadi jika nyawa seseorang sedang berusaha diambil, atau dalam artian jiwa yang sedang direbut!
"Sepertinya... Jiwamu berusaha diambil. Aku merasakan bahwa dirimu sempat terancam tadinya. Walaupun aku tak tau prediksiku benar atau meleset! "
"Kau... Sedang diincar! "
"Mungkin, ada makhluk 'lain' yang bisa mengendus darah sucimu. "
Akhir perkataan pun berujung. Lucy menatap dengan serius, tak ada guratan kebencian atau bercanda.
Di bawah nyala lilin. Kedua manusia berdarah suci sedang berdiskusi hebat.
"Tapi... Siapakah itu? " Stella mengerutkan dahi.
"Exactly! Aku juga memiliki pertanyaan yang sama, tapi sayangnya kita tidak tau siapa. "
Haaaaaa
Mereka menghela nafas. Rasanya sia-sia jika berdiskusi dengan sangat serius dengan rentang waktu yang panjang, namun buntu diakhir penjelasan tanpa ada solusi dan jalan keluar.
Stella beringsut melihat jendela kaca yang bening sebesar ukuran pintu yang bergeser, tak tertutup tirai.
"Rasanya... Kekuatanku sedikit melemah, Lucy! "
Stella menceritakan dirinya yang tampak lemas, seperti efek dari sebuah pergulatan dengan dirinya di dunia lain tadi.
"Ya, mungkin yang kita kira itu benar! Ada makhluk yang ingin mengambil jiwamu. "
"Aku pun merasakan semakin lelah. Apa perlu kita tidur dahulu? "
"Tidak... Aku tidak bisa tidur, " Stella kembali menatap Lucy, "Lucy, Apakah kau tidak sedih berpisah dari dunia yang semula memperlihatkan bagaimana kerajaan ayah dan ibumu? "
"Tidak... Aku sudah cukup menampung seluruh rasa pedih, sedih, kecewa dan saat ini aku merasa semakin kuat... Bukan karena rasa sedih, tapi oleh kenyataan yang sudah tidak bisa diubah... Tidak bisa disesali! " Lucy pun termenung.
Stella hanyut dalam pikirannya. Apa yang sudah Lucy katakan tidaklah salah. Memang segala sesuatu yang telah terjadi tidak bisa terulang kembali, tidak bisa diubah, tidak bisa disesali. Apapun yang ada di depan harus dihadapi.
"Terima kasih. " Stella tersenyum, senyumnya menghangatkan hati yang dingin.
"Untuk apa? "
"Untuk semuanya! "
"Ah, tak perlu sungkan-sungkan! Aku hanya berbagi sedikit saja! "
"Kalau begitu, bawa aku ke kediamanmu dahulu! "
Lucy berpikir sejenak, "Ke rumahku yang berada di sini? "
"Benar! Aku pernah mendengar ceritamu bersama Kick, kalau di rumahmu persediaan senjata lumayan lengkap! Aku jadi penasaran. "
"Hahaha... Tidak, tidak terlalu lengkap, namun ada. Kalau kau mau, besok kita ke sana. Tapi jangan kaget .... "
"Kenapa? "
"Sudah lama tidak dihuni. Aku sangat jarang kembali ke rumah itu. Rumah itu dibuka hanya ketika ada musimnya anak-anak belajar bela diri! "
"Lalu sekarang tidak pernah ada yang belajar? " Stella semakin penasaran.
"Kau ini! Aku yang selama ini sering berburu di pinggir sungai Han, mana sempat lagi mengajari anak-anak desa. Sampai guruku-Biksu Chou saja tidak ku kunjungi! "
"Hehe... Maaf, aku tidak tau." Stella menggarut kepalanya yang tidak gatal.
"Tak apa."
......................
"Anaconda itu... Seperti menginginkan sesuatu! " Ucap Kick.
Sedangkan Tabib Zhu sedang menikmati Cha, menyeruput sedikit demi sedikit, agar rasa hangat ditenggorokan tak langsung menghilang.
"Aku tak memperhatikan itu. Hanya saja, setelah kedatangan anaconda itu, Stella seperti bukan dirinya! " Biksu Chou kembali menyesap Cha.
"Aku hanya melihat sedikit, sebelumnya aku tak ada di tempat. Anaconda itu melesat menginginkan Stella! Tapi aku tidak tau untuk apa! "
"Kick, ingatkah kau tentang darah suci? " Tabib Zhu akhirnya berbicara.
"Tentu saja aku ingat! darah suci akan memberikan iblis kekuatan abadi, seperti menguasai dunia dan seisinya! " Kick menjawab.
"Dan... Hidup abadi! " tambah Biksu Chou.
"Ya, dan tahukah kalian, bahwa jika ada dua darah suci yang berkeliaran sembarangan dan iblis tau, maka iblis akan kekal abadi hingga 1000 tahun. Parahnya, iblis akan menjadi manusia seutuhnya. Ras antara iblis dan manusia tidak bisa dibedakan lagi!"
Mereka saling berpandangan. Tatapan mata yang tampak berkutat pada pikiran yang sama.
"Kalian tau di mana letak raja iblis saat ini? " Tanya Biksu Chou secara tiba-tiba.
"Aku tak tau, raja iblis akan memangsa darah suci. Karena dia sudah mengetahui di mana Stella dan Lucy berada. Otomatis dia akan ke dunia ini! "
"Dengan bermacam-macam cara! " Tambah Tabib Zhu.
"Aku pernah membaca buku tentang raja iblis. Raja iblis selama ini hanya ada di neraka. Aku pun heran, kenapa dia bisa sampai ke dunia.
Tempat tinggal raja iblis itu di neraka paling bawah. Tempatnya semua yang dibakar menjadi hancur, bukan hanya sekedar abu, tapi sudah meleleh menjadi remahan api.
Setiap kali 10 hari di neraka, raja iblis akan keluar meminta pertolongan kepada iblis yang berada di dunia. Sebab itu, raja iblis dapat keluar dari neraka pasti karena bantuan dari iblis-iblis yang singgah ke dunia! "
"Jadi dia mampu menembus portal, itu karena sebab iblis lainnya? " Tanya Kick.
"Sudah sangat jelas, bukan? Kita semua tau, raja iblis itu adalah segala sesuatu yang di atas iblis. Pimpinan iblis, sangat kotor dan keji. Apapun bisa terjadi di tangannya.
Namun Dewa mengambil alih kekuatannya, hingga raja iblis sengsara berada di neraka. Sulit untuk keluar, karena ulahnya yang sangat menyesatkan manusia.
Ramalan mengatakan, bahwa raja iblis akan bangkit, saat menemukan darah suci, jika dalam satu waktu dia berhasil menemukan dua darah suci, maka yang akan terjadi adalah kebangkitannya! "
"Ini sangat bahaya! Kita harus melindungi mereka dengan segenap tenaga! " Ucap Biksu Chou.
"Aku setuju denganmu, Biksu. " Kick mengangguk.
Mereka larut dalam misi, rencana dan hal yang menyangkut keselamatan Lucy dan Stella, karena dua anak spesial ini akan selalu menjadi incaran raja iblis.
Untuk saat ini, tidak ada yang bisa menjebol rumah Biksu Chou. Mantra dan jimat sudah tersegel ke semua penjuru rumah. Kekuatan iblis tidak akan bisa meruntuhkannya. Untuk saat ini mereka aman.
"Aku tak tau kapan ini akan berakhir, tapi aku akan berusaha semampuku untuk selalu menjaga Lucy dan Stella. Tentunya dengan kejadian tadi, aku menjadi tau bahwa apa yang diputuskan dengan tergesa-gesa dan tanpa hati-hati hanya akan menyebabkan celaka dan bahaya. "
Biksu Chou menepuk pundak Kick, "Kau jauh lebih baik. Jangan diulangi lagi! "
"Baik, Biksu. "
Sang Biksu beralih membelakangi mereka. Duduk di sudut ruangan, memegang tasbih kayu berbentuk bulat besar-besar berwarna hitam. Biksu siap bermeditasi untuk menjaga diri dan tentunya menjaga semua orang yang berada di rumah.
Tanpa mereka sadari, banyak mata sedang mengawasi dari kegelapan, bersiap untuk menyerang dengan ganas, menatap dengan tatapan lapar. Hingga tiba waktunya, mereka akan menyerang dan mengambil darah suci.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
salam dari Zara dan Haru... novel lingkaran cinta kita siap mengikuti kisah kamu 🤗
,, berkenan mampir yaaa...
semangat/Determined//Determined/