Trap Of A Toxic CEO

Bak di sambar mendengar perkataan rayn membuat kesadaran florencia tiba - tiba kembali,sejak tadi sebenarnya kesadarannya sudah sedikit kembali saat rayn berbicara serta menyudutkannya di tembok dan mencengkram rahangnya.

Sekuat tenaga florencia memberontak berusaha melepaskan tangan rayn dari rahangnya,dia memukul dada pria itu bahkan menendangnya hingga akhirnya terlepas.

Dengan tatapan marah dan nafas memburu,florencia berkata,"jika aku memang seorang jalang apa masalahnya dengamu,hah?seberapa jalangnya akupun tidak akan sudi tidur dengan pria sepertimu",florencia menjeda ucapannya dan menatap ke bagian bawah tubuh rayn,tepatnya di bagian selangkangan pria itu

Florencia tersenyum remeh dan berkata,"kau bahkan sudah tegang,aku penasaran seberapa hebat permainanmu?atau jangan - jangan ternyata kau-------impoten",ucapnya frontal dengan berbisik di akhir kalimat

Begitu selesai mengucapkan hal itu florencia melenggang pergi meninggalkan rayn yang tengah menatapnya tajam dengan nafas memburu dan dada naik turun,namun baru beberapa langkah dia beri,tiba - tiba tubuhnya melayang hingga membuatnya terpekik.

Rayn memanggul florencia layaknya sebuah karung kentang di bahunya dengan wanita itu yang memukuli punggulnya serta menendang - nendang udara.

"Brengsek,sialan kau,lepaskan aku... tolong.. tolong... pria gila ini ingin memperkosaku"

Rayn membawa florencia masuk ke sebuah kamar yang ada di lantai 3,kamar itu cukup luas dengan fasilitas mewah karena memang kamar tersebut adalah kamar pribadi milik rayn jika dia sedang datang ke bar itu.

Sesampainya di dalam,rayn melemparkan tubuh florencia di atas tempat tidur setelah sebelumnya tak lupa menutup dan mengunci kamar tersebut.

Florencia terpekik dengan keras begitu tubuhnya mendarat di atas tempat tidur,dia menatap rayn yang tengah berdiri seperti seekor serigala yang tengah menatap mangsanya dan siap menyerang kapan saja.

Tubuh florencia mendadak menegang dan gemetar ketakutan,kata - kata umpatan dan sumpah serapah yang tadi sudah hampir dia ucapkan tiba - tiba kembali masuk begitu saja ke tenggorokannya,dia bahkan menelan ludahnya dengan susah payah.

Rayn menyeringai melihat betapa ketakutannya wajah florencia,dan dia sangat menikmati hal itu,tentu dia sangat tersinggung dengan perkataan wanita tersebut.

Rayn melangkah maju dengan pelan sambil melepas kancing di kemejanya dengan gerakan lambat,"bukankah kau tadi mengatakan jika aku impoten?aku akan menunjukannya padamu seberapa impotennya aku",ucapnya dengan seringaian seorang predator

"A-aku minta maaf tuan,aku tidak sadar saat mengucapkannya,a-aku sedang mabuk"

Rayn bukanlah orang bodoh yang bahkan tidak bisa membedakan mana ucapan orang mabuk dan mana ucapan orang sadar,dia semakin mendekati florencia dan kini kemejanya bahkan sudah dia campakkan ke lantai.

Florencia semakin gemetar ketakutan,dia mundur sampai punggungnya membentur sandaran tempat tidur.

Rayn menatap lapar tubuh florencia yang ketakutan,apalagi bibir bergetar wanita itu sangat menggairahkan menurut rayn,mata pria itu sangat gelap dan di penuhi kabut gairah,tanpa aba - aba rayn menarik ke dua kaki florencia membuat wanita terlentang lalu menindihnya.

Rayn melahap habis bibir sekretarisnya dengan ganas,wanita itu bahkan sampai gelagapan,florencia merasakan benda keras yang menempel di pahanya semakin membuat wanita itu ketakutan.

Rayn menghentikan ciumannya ketika mendengar isakan florencia,dia segera bangkit dan menatap sang sekretaris yang kini meringkuk seperti bayi sambil menangis.

"Shit"rayn mengumpat keras dan menyugar rambutnya frustasi,dia merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menahan diri

"Pergilah sebelum aku benar - benar melakukannya",perintah rayn yang langsung di turuti oleh florencia

Wanita itu segera berdiri,masih terus terisak dia membenahi penampilannya yang berantakan dan segera pergi dari kamar tersebut,sedikit berlari karena takut akan ada pria gila yang akan menggodanya lagi.

Di posisi rayn,pria itu kini sedang bermain solo di kamar mandi sembari membayangkan florencia,desahan dan umpatan tak hentinya dia teriakan.

"Florencia,kau membuatku melakukan hal menjijikkan",ucap rayn di sela desahannya

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Keesokan harinya florencia bekerja seperti biasa,meski sebenarnya ada rasa sakit di hatinya atas apa yang di lakukan atasannya tersebut,namun dia juga sadar jika hal itu karena salahnya sendiri berkata yang tidak semestinya pada rayn.

Dia juga melakukan tugasnya seperti biasa,datang di pagi hari ke apartement rayn untuk membangunkan atasannya itu dan menyiapkan keperluan rayn.

Rayn pula melakukan hal yang sama,dia bersikap dingin pada sekretarisnya itu,namun tidak ada yang tau jika di dalam hatinya dia sedang mengalami pergolakan batin yang luar biasa.

Dua kali rayn sudah mencicipi bibir florencia yang terasa sangat manis menurutnya,dan entah kenapa dia menjadi candu akan bibir wanita itu.

Setiap melihat florencia,Dia ingin merasakannya lagi bahkan lebih,rayn tidak pernah menginginkan wanita seperti ini,bahkan biasanya wanitalah yang akan melemparkan diri padanya dan dengan suka rela naik ke ranjang rayn walau tanpa di bayar.

"Nanti siang anda ada pertemuan dengan client dari jepang di hotel auston,lalu setelah itu anda harus meninjau proyek pembangunan gudang baru kita",florencia membacakan jadwal agenda yang harus rayn lakukan hari ini

"Apa ada lagi?"

"Tidak ada tuan,hanya itu saja"

"Baiklah"

Florencia segera pamit undur diri begitu di rasa sudah tidak ada yang perlu dia jelaskan pada rayn,sejujurnya florencia sejak tadi merasa sangat gugup.

Berada di ruangan yang sama dengan rayn sangat mengganggu kerja otak maupun jantungnya,bayangan bagaimana rayn menyentuhnya kemarin masih sangat terasa di benak florencia.

Dia bahkan masih ingat bagaimana rasa kerasnya benda keras milik pria itu yang menempel di pahanya meski masih sama - sama terhalang kain,florencia tiba - tiba merasa merinding jika mengingatnya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Di jam istirahat makan siang tommy menjemput florencia di kantornya,pria itu ingin mengajak sahabatnya tersebut untuk makan siang bersama.

Mereka pergi ke salah satu restorant jepang,itu adalah permintaan florencia pastinya,wanita itu sedang menginginkan sushi,dan bukan tommy namanya kalau tidak menuruti.

"Hoh... ini enak sekali,salmonnya sangat fresh",florencia tak hentinya memasukkan potongan sushi salmon ke dalam mulutnya

"Pelan - pelan,tidak akan ada yang mengambil makananmu"tommy memukul sumpit florencia dengan sumpit miliknya saat wanita itu akan mengambil potongan sushi lain padahal mulutnya masih penuh

"Pasti ada yang mengambil,kau contohnya"

Tommy memutar bola matanya malas,apa yang di katakan florencia adalah sebuah fakta yang di putar baliknya,karena yang sebenarnya adalah florencialah yang mempunyai kemungkinan besar untuk mengambil makanan tommy.

Tanpa florencia sadari,di seberang jalan rayn dari dalam mobilnya menatap dua orang itu dengan tatapan tajam,rahangnya bahkan mengeras,ada rasa cemburu saat melihat bagaimana florencia tertawa bersama pria lain.

Dia sedang perjalanan menuju ke hotel aston tempat pertemuannya bersama client jepang,namun tadi tiba - tiba ibunya menelfon dan memintanya untuk membeli roti di toko langganan wanita paruh baya itu,dan kebetulan sekali toko roti tersebut berada 1 jalan dengan hotel aston.

Tapi siapa yang menyangka jika dia akan melihat dimana sekretarisnya tengah bersama pria lain,mereka makan sambil bercanda gurau layaknya sepasang kekasih.