Menjadi seorang single mother bukanlah impian seorang Calista. Impiannya cita citanya & harapan orang tua Calista harus hancur karena kesalahan masa muda yang dilakukan Calista.
Bagaimana Calista hidup setelah menjadi seorang single mom, dan bagaimana Calista harus menjalani hidupnya saat dipertemukan dengan seorang pria yang tidak bisa dihiraukan begitu saja ?
Apa yang harus dilakukan Calista saat dia sudah berjanji untuk tidak menikah dan fokus pada anaknya, ketika diperhadapkan dengan ketulusan seorang pria yang datang menjanjikan kebahagiaan untuknya dan putranya ??
Bagaimana jikalau seseorang dari masa lalunya kembali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chece_wullan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Calista mengetuk kaca pintu mobil david. David segera membuka pintu mobil agar calista bisa masuk. Calista bisa melihat sisa sisa kemarahan dalam raut wajah david. Dia memberanikan diri untuk menggenggam tangan david.
"Bang"
"Maaf sayang. Abang gak ada hubungan apapun sama perempuan itu. Abang.."
"Adek tau bang. Adek gak marah kok."
Calista menyela ucapan david.
David membalas genggaman calista. Calista memajukan tubuhnya dan memeluk david.
"Adek percaya sama abang. Adek sayang sama abang."
"Makasih ya sayang. Abang sayang banget sama kamu."
Calista mengangguk. David mengecup kepala calista dalam.
Matthew yang mengambil mobil di parkiran melihat kejadian itu. Dia cukup terkejut melihat teman 'Balok Es' nya memeluk seorang wanita yang tidak dia lihat jelas wajahnya karena jarak yang cukup jauh. Dia ingin menghampiri mobil david, tapi david sudah menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan basement kantor.
"By, kok bengong. Ayo masuk mobil"
Clara menepuk pundak matthew, lalu masuk ke dalam mobil matthew. Matthew masuk ke dalam mobil, dia tidak mengatakan apa yang dilihatnya pada clara. Mulut pacarnya ini tidak akan berhenti bertanya kalau mengetahui hal itu.
...----------------...
Febi menelpon calista untuk menanyakan posisi mereka. Febi sudah sampai di bandara bersama arjuna dan vale. David menyuruh mereka berdua menjemput vale. Papa dan mama tidak ikut ke bandara tapi papa mengirim sopir untuk mengambil mobil. Agar calista tidak perlu berkendara untuk mengantar mobil david.
David dan calista akhirnya sampai di bandara. Sopir papa yang sudah menunggu, langsung pergi setelah mengambil kunci dari david.
'Kita tunggu di resto ya kak'
Pesan dari febi membuat calista berjalan ke arah resto, david sudah masuk ke dalam ruang check in. Nanti david akan keluar untuk menemui mereka lagi.
Febi sudah memesan makanan untuk mereka berlima. Makanan mereka diantar tak lama setelah david datang menemui mereka. Mereka berlima pun menyantap makanan yang dipesan febi.
"Sayang, abang bakal sibuk sekali di kota S. Abang mungkin gak bisa pulang dalam waktu dekat. Proyek disana harus abang selesaikan dalam waktu enam bulan."
Calista mengangguk mengerti, dia paham dengan pekerjaan pacarnya.
"Iya bang. Selama disana abang harus jaga kesehatan. Walaupun sibuk, tapi ingat jangan lupa makan ya."
"Iya sayang. Abang akan kirim foto makanan yang abang makan ke kamu."
"Janji yaa bang."
"Dek mana titipan abang"
David meminta barang yang dia titipkan kepada febi.
"Oh iya ini bang."
Febi menyerahkan sebuah kotak beludru panjang pada david. David membuka kotak itu, dia mengambil isinya lalu memakaikan ke leher calista.
Sebuah kalung yang indah terpasang di leher calista.
"Cantik"
David menatap calista dengan terpukau
"Iya kalungnya cantik bang. Makasih ya"
"Kalungnya jadi cantik karena dipakai sama wanita cantik kesayangan abang."
David terus menatap calista dengan tatapan memuja. Dia benar benar terpikat oleh single mom yang duduk di hadapannya.
"Huuuu manis banget mulut abangku"
Febi menggoda mereka berdua.
David memeluk vale dan mencium pipi dan kening vale. David membisikan sesuatu pada vale. Vale menjawab dengan membentuk huruf O menggunakan jempol dan telunjuknya. David lalu memeluk febi dan menitipkannya pada arjuna.
"Hati hati ya bang."
Arjuna mulai memanggil david dengan sebutan abang sesuai permintaan febi.
"Kok aku gak nyaman ya dipanggil abang sama kamu hahaha"
"Harus dibiasakan ya bang. hahaha"
Febi menimpali sementara arjuna hanya menyengir.
"Abang pamit ya sayang. Kamu baik baik ya, Jaga diri. Kalau ada apa apa kabarin abang."
"Iya abang. Abang juga ingat jangan nakal disana."
Cup
David mencium pipi calista lalu berbisik "Abang cuman nakal sama adek aja."
Calista langsung memukul pelan perut david.
David ingin mencium bibir calista, tapi dia menahannya karena ada vale. Jadi david hanya mengecup kening calista lama dan penuh rasa sayang. Arjuna yang paham dengan situasinya, langsung mengajak febi dan vale untuk pergi ke mobil terlebih dahulu.
David melambaikan tangan pada vale sambil menarik pinggang calista agar mendekat padanya. Kemudian david memegang pipi calista dan mencium bibir manis calista yang begitu menggodanya. Ciuman panas itu berlangsung cukup lama, mereka berhenti saat mereka mulai kehabisan napas. David menyatukan kening mereka.
"Kita akan menikah saat abang pulang."
Ucapan david itu membuat calista tersenyum manis. Senyuman itu membuat david kembali mengecup bibir calista.
"Adek tunggu abang pulang"
...----------------...
Hari berganti hari.
Minggu berganti minggu.
Bulan berganti bulan.
Tak terasa delapan bulan sudah berlalu. David benar benar tidak pulang ke kota M. Dia berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin. Tapi nyatanya waktu pekerjaan yang dia targetkan selesai dalam enam bulan ternyata baru bisa selesai lebih dari delapan bulan.
Calista dan david terus menjalani kehidupan pekerjaan mereka. Calista yang sibuk dengan mengurus vale dan menjalani pekerjaannya di kantor, tidak pernah lupa untuk mengirim pesan pada david. Sesekali calista membawa vale berkunjung ke rumah keluarga david untuk bertemu papa dan mama.
Hubungan calista dengan teman kerjanya juga berjalan baik. Mereka selalu makan siang bersama. Dia juga masih sering mendengar beberapa karyawan membicarakan tentang David.
Begitu juga david yang selalu menelpon atau video call dengan calista saat dirinya senggang. David benar benar menjadi sibuk dengan pekerjaannya, dia juga sibuk menghindari Amanda dan Adrian.
Kadang david merasa adrian terlalu banyak bertanya padanya mengenai kehidupan pribadinya, walaupun david tau alasan dibalik pertanyaan adrian. Adrian seperti ingin mencari tahu apa hubunganya dengan calista.
Amanda dengan sikap agresifnya juga berusaha mendekati david, sampai david menjadi kesal pada anak kliennya itu.
Proyek yang mereka jalankan sudah hampir rampung. Tinggal sedikit pengerjaan. Amanda masih belum menyerah terhadap david. Hampir satu tahun ini dia berusaha mendekati david, tapi hasilnya nihil.
Pak Barata mengadakan jamuan dirumahnya, dia mengundang David dan rekan kerjanya. Awalnya david menolak untuk hadir saat diajak oleh pak reno. Tapi karena desakan dari beberapa temannya dia akhirnya ikut bersama mereka.
Ternyata itu adalah acara ulang tahun Amanda. Amanda sengaja meminta ayahnya untuk mengundang david, karena dia ingin mengutarakan perasaannya pada david. Ayahnya sudah melarang, karena sikap david yang sangat acuh pada putrinya. Dia tidak ingin anaknya menerima penolakan di depan banyak orang.
David bersama Pak Reno dan yang lain sudah tiba di rumah Pak Barata. Amanda dan Orang tuanya menyambut kedatangan mereka. Mereka dijamu dengan makanan dan minuman yang sudah di tata di atas meja makan. Banyak undangan yang hadir di acara itu, baik teman teman amanda maupun kolega ayahnya.
Saat pemotongan kue ulang tahun, amanda sengaja memberikan potongan pertama pada david. David yang sudah muak dengan sikap amanda, langsung menolak kue itu. Amanda yang tidak terima, menanyakan alasan david menolaknya.
"Ada hati seorang wanita yang harus saya jaga. Dia adalah cinta dan hidup saya. Anda pasti akan mendapatkan laki laki yang mencintai anda. Tapi maaf orang itu bukan saya"
David lalu pergi meninggalkan amanda yang terpaku menatapnya pergi. David sudah tidak perduli dengan apa pu. Hatinya sangat kesal dengan sikap amanda.
Adrian yang melihat hal itu segera mengikuti david. David yang mengetahui adrian mengikutinya, berbalik dan memintanya untuk bicara pada amanda agar berhenti mengganggunya.
"Apa alasan pak david menolak sepupu saya. Dia perempuan yang baik."
"Seperti yang saya katakan tadi. Saya sudah punya calon istri. Tidak mungkin saya meninggalkan calon istri saya hanya untuk sepupu anda."
"Apakah perempuan itu bernama Calista Ariyani?"
"Benar dan Kami akan segera menikah."
Adrian terdiam sebentar, berusaha mengendalikan dirinya. David sengaja mengatakan hal itu, karena david tau adrian masih berusaha untuk menemui calista dan vale.
"Apakah anda tau tentang masa lalu calon istri anda?"
"Apa maksud pak adrian?"
"Saya hanya ingin mengetahui, apakah pak david tau kalau calon istri bapak itu sudah tidak perawan lagi? Bahkan dia sudah punya seorang anak. Dia bukan perempuan baik baik pak david."
.
.
.
Bersambung...
Mohon dukungan untuk karyaku yaa.
Jangan lupa like, vote dan komentarnya.
Makasih ❤❤
Tetap dukung karya author ya.
💙💙💙
thor.. keren banget ih penggambaran sosok David.
malah kan bisa jdi fitnah kalo kelamaan. apalagi status perempuan ada anak.