2 tahun sudah pernikahan Erika dan rian di jalani, tapi sayangnya selama 2 tahun ini Erika bukannya di perlakukan layaknya seorang istri, melainkan dia dijadikan seperti pembantu oleh suami dan keluarga suaminya, hanya karena 2 tahun ini tidak ada tanda-tanda Erika akan memberikan keturunan untuk rian.
Sampai pada akhirnya pelakor pun hadir dan merusak rumah tangga erika dan suami, dan ujung-ujungnya erika berniat membalaskan dendamnya pada rian, wanita sih pelakor dan juga keluarganya rian setelah erika kembali menekuni pekerjaannya yang telah dia tinggalkan hanya untuk memperjuangkan cintanya pada rian.
Erika naomi Hansen, wanita yang memiliki banyak rahasia di balik wajah cantiknya, APAKAH ERIKA AKAN BERHASIL MEMBALASKAN DENDAMNYA ? RAHASIA APA YANG SELAMA INI ERIKA SIMPAN ?
Ikuti cerita ini, jangan lupa like, komen dan juga klik favoritnya di icon love biar kalian gk ketinggalan cerita ini.
Selamat membaca💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NANINUT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 32
Wesly dan wulan baru saja tiba di mansion erika, yang tinggal di mansion itu hanya erika dan wulan jadi suasana saat wesly memasuki mansion itu sangatlah hening.
" Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa ? kenapa Queen dan wulan menyembunyikan semua ini ? ". Batin wesly menatap punggung wulan yang sedang berjalan membelakanginya.
Tak berselang lama wulan menghentikkan langkah kakinya di depan pintu salah satu ruangan di lantai 3 mansion itu sehingga wesly ikut menghentikkan langkah kakinya.
" Masuklah, ka nana ada di dalam ruangan ini ". Ucap wulan setelah dia berbalik menghadap wesly.
" Jadi Queen ada di dalam sana ? ". Ucap wesly melirik sejenak ke arah pintu di depannya kemudian dia kembali menatap wulan.
" Berhentilah menatapku seperti itu, kau akan mengetahui semuanya dari ka nana saat kau masuk kedalam sana ". Ucap wulan menyadari kalau wesly sepertinya ingin melontarkan suatu pertanyaan padanya.
" Masuklah sebelum kamu kena amuk ka nana ".
Setelah mengatan hal itu wulan langsung pergi meninggalkan wesly sendiri di depan pintu itu.
" Hah ". Hembusan napas kasar pun keluar begitu saja seraya wesly memejamkan matanya sejenak, dia mencoba menetralkan pikirannya yang tak karuan memikirkan semua yang terjadi saat ini.
Akhirnya dia membuka matanya dan dengan perlahan wesly mulai membuka pintu di hadapannya itu.
Ceklek.
Deg.
Matanya langsung membulat karna terkejut saat dia membuka pintu tersebut, ternyata dia mendapati erika sedang berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di atas dada dan kini tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, tatapan yang sangat wesly rindukan yang tak pernah dia bayangkan bisa melihat tatapan Queennya lagi.
" Qu-Queen ". Ucap wesly terbata-bata.
" Simpan dulu reaksimu itu ". Balas erika malah melangkahkan kakinya melewati wesly dan keluar dari ruangan itu.
" Ikut denganku ". Sambung erika terus berjalan.
Wesly langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. " Baik Queen ". Ucap wesly langsung tersenyum senang, dia tidak bisa menolak perintah erika, walaupun masih banyak pertanyaan yang dia pendam untuk di tanyakan pada erika dan wulan, dia mengesampingkan hal itu dan langsung mengikuti erika.
Senyum tipis terukir di bibir erika, dia tau seperti apa perasaan wesly setelah mengetahui dirinya masih hidup, tapi kali ini wesly memang harus ikut dengannya dulu sebelum melontarkan banyak pertanyaan padanya, karna sekarang ada yang harus wesly lakukan.
****
Di HSN HOSPITAL INDONESIA.
Elsa mulai muak menunggu, tidak ada yang datang seperti yang pingkan katakan, akhirnya dia masuk kedalam ruangan rawat ayahnya berniat untuk mengecek kondisi ayahnya, apalagi dia cukup heran, tidak ada suara apapun sejak 2 jam lalu yang terdengar di dalam ruangan itu.
" Kenapa ibu membiarkan jendelanya terbuka ? Angin sekencang ini masuk, apa ibu tidak takut masuk angin ". Gumam elsa saat dia mendapati ibunya sedang tidur di sofa dan jendela di dalam ruangan itu sedang terbuka lebar.
Dia pergi untuk menutup jendela itu, tapi setelah jendela tertutup, matanya seketika memicing.
" Ada yang aneh ". Batin elsa langsung membalikkan tubuhnya menatap ke arah ibunya.
Perlahan elsa mulai berjalan mendekati ibunya, dia merasa ada yang aneh dengan ibunya.
" Ibu ". Panggil elsa mengusap pelan pundak ibunya yang sedang tertidur di sofa dengan posisi miring, tapi anehnya hesti sama sekali tidak terusik dengan apa yang elsa lakukan barusan.
Hal itu semakin membuat elsa yakin kalau ada yang tidak beres, sehingga dia perlahan menyingkapkan selimut yang menutupi tubuh bagian dada sampai kaki ibunya untuk memastikan ibunya baik-baik saja.
Deg.
" I-i-ibu ".
Elsa langsung menutup mulutnya dengan mata melotot terkejut, hal yang sangat tidak pernah dia duga, dia terkejut melihat darah di perut ibunya.
Dengan cepat dia berlari mengecek ayahnya, tapi sepertinya ayahnya baik-baik saja. Tanpa menunggu lama dia langsung menghubungi pihak rumah sakit untuk segera menyelamatkan ibunya.
Tapi sayangnya nyawa hesti sudah tidak tertolong lagi, dia menyalahkan dirinya karena tidak menyadari apa yang terjadi di dalam ruangan itu selama dia berjaga di depan pintu luar ruangan itu.
" Elsa, a-apa yang sebenarnya terjadi ? ". Tanya rian yang baru saja tiba di hadapan elsa dengan wajah yang terlihat sangat panik.
Elsa mengabaikan pertanyaan kakanya, dia terduduk lemas dengan air mata yang telah mengalir deras tanpa suara yang terdengar.
Deg.
Rian langsung memeluk elsa, sebenarnya dia bertanya hanya untuk memastikan saja, dia sudah mengetahui kalau ibunya telah tiada dari dokter yang menghubunginya dan setelah melihat reaksi adiknya, kini rian tidak bisa mengatakan apapun lagi, dia hanya bisa menenangkan adiknya.
" Tenangkan dirimu, kaka akan mengurus masalah ini dan aku akan menemukan orang yang membunuh ibu sebelum polisi yang menemukannya duluan ". Ucap rian memeluk erat adiknya.
Dia jelas sangat hancur, dia juga ingin menangis karna harus kehilangan ibunya dengan cara seperti ini, tapi dia juga sadar, adiknya lah yang paling hancur saat ini dan hanya dia yang bisa memberikan kekuatan juga menenangkan adiknya.
Kematian hesti sangat lah di luar dugaan, kini rumah sakit HSN harus bertanggung jawab penuh atas kelalaian mereka dengan tuduhan tidak bisa menjamin keamanan para pasien dan keluarga pasien yang berjaga sehingga kejadian buruk seperti ini malah terjadi.
***
Di markas black flower di indonesia.
Ada 10 petinggi mafioso yang sedang berdiri di hadapan nayla saat ini.
" Pergilah ke HSN HOSPITAL sekarang juga, periksa semua cctv di area luar maupun dalam rumah sakit dan temukan orang yang membunuh nyonya hesti sebelum polisi yang menemukannya ". Ucap nayla langsung memberikan perintah setelah rumah sakit milik erika itu sedang terancam karna kejadian yang terjadi ada mantan ibu mertua erika.
" Baik nona ". Jawab mereka serempak.
" Tapi kalian harus bawah dia kehadapanku hidup-hidup, aku harus menanyakan sesuatu padanya sebelum aku mengirim dia ke penjara ". Ucap nayla lagi.
Kesepuluh petinggi mafioso langsung mengangguk paham, mereka menunduk memberi hormat pada nayla lalu pergi meninggalkan nayla sendirian di ruangannya.
" Hah ". Nayla menghembuskan napasnya dengan kasar, banyak sekali masalah yang terus menghampirinya belakangan ini dan semua itu membuatnya sedikit frustasi.
" Apa ini ulah mafia death hunter lagi ? ". Ucap nayla menduga-duga.
" Jika benar seperti itu, maka aku memang harus memberikan mereka hukuman yang setimpal karena selalu mengusik ketenanganku ". Sambungnya.
Sedangkan di rumah sakit HSN sekarang sudah banyak polisi yang melakukan penjagaan ketat, rian juga sudah pergi untuk mencari pelaku yang membunuh ibunya, dia harus menangkapnya terlebih dahulu untuk membalaskan kematian ibunya, karna dia tidak akan bisa terima jika orang itu hanya di hukum penjara, jadi dia ingin memberikan hukuman yang pantas orang itu dapatkan dengan caranya sendiri.
