Married With My Ketos

"Alea cepetan!!! udah telat nih." teriak Regantara dengan kesalnya karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 lebih dan Alea belum juga turun.

"Gue tinggal ya." teriaknya lagi.

"Alea!!!! Woyyyy!!! Cepetann!!!"

"Iya iya, nih gue udah selesai." kata Alea dengan berlari kecil menuruni anak tangga.

"Ahhh Lo mah lelet banget dah heran gue. ngapain sih Lama banget, Lo nggak liat jam apa?" kata Regantara dengan kesalnya. tadinya ia sempat berfikir jika ingin berangkat lebih dulu tapi tidak tahu kenapa ia tidak tega meninggalkan Alea.

"Gue nyariin dasi Lo." kata Alea dengan berdecak kesalnya sambil memberikan dasi pada Regantara.

"Lo juga kalau naruh barang sembarangan, dasi Lo taruh di gantungan kamar mandi." lanjutnya yang membuat Regantara terdiam saja sambil memakai dasinya. Ia juga baru sadar ternyata ia tidak memakai dasi.

"Yaudah ayo." kata Regantara dengan berjalan keluar.

Mereka tidak sempat sarapan karena telat bangun. Tadi malam mereka bergadang bermain game bersama sampai jam 4 lagi alhasil mereka bangun pukul 7 lebih.

"Makasih." kata Regantara dengan tatapan lurus ke depan.

"Lo hobi banget ngomel-ngomel udah kaya emak emak komplek." kata Alea dengan sinisnya

"Gue udah pernah telat satu kali gara-gara Lo ya. gue nggak mau telat lagi." kata Regantara.

"Kalau gue nggak nyari dasi Lo juga gue udah turun dari tadi kali." kata Alea tak mau kalah.

"Iya iya gue yang salah deh. lain kali gue nggak naruh di sembarang tempat lagi. Udah jangan marah-marah." kata Regantara dengan mengacak-acak rambut Alea.

"Hihh Lo yang dari tadi ngomel-ngomel." kata Alea dengan menepis tangan Regantara.

Bersyukurnya mereka sampai sekolah tidak telat tapi satpam sudah ingin menutup gerbang kafe sebentar lagi upacara akan di mulai. Alea turun dan langsung berlari meninggalkan Regantara tapi sesaat kemudian ia segera berbalik menghampiri Regantara dan memberikan satu roti yang sengaja ia bawa karena memang ia belum sarapan.

"Makan dulu." kata Alea kemudian berlari meninggalkan Regantara yang masih terdiam tapi kemudian seulas senyuman terbit di bibir pria itu.

"Ngapain Lo senyum-senyum di situ Rey, cepetan kek, ini udah mau di mulai." kata Kevin yang melihat Regantara baru datang.

Upacara akhirnya berjalan dengan lancarnya dan setelah beberapa menit kini upacara pun selesai. Hari ini karena ada turnamen sepak bola antara SMA Bina Bangsa dan SMK Ganesha, jadi semua siswa free karena mereka juga akan menonton pertandingan tersebut.

"Lo mau kemana Al?" tanya Lila dengan herannya.

"Gue ke kantin dulu beli makan." jawab Alea.

"gue ikut deh. " kata Lila.

"Yaudah ayo." ujar Alea.

Lila mengira jika Alea lapar karena ke kantin, tapi justru ia malah membungkus makanannya dan langsung pergi saja dari sana sehingga membuat Lila bertanya-tanya.

"Lo mau kemana sih?" tanya Lila.

"Regantara belum makan. Lo tau kan dia mau tanding." jawab Alea.

"Cieeee yang udah mulai perhatian nih hahaha." goda Lila dengan terkekeh.

"Ck, Lo nanti juga bakal ngerasain kalau Lo cinta sama seseorang." kata Alea.

"Iya deh gue ngalah aja." ujar Lila.

"Liat Rey nggak?" tanya Alea pada salah satu siswa yang sekelas dengan Regantara karena dia tidak melihat pria itu di dalam kelas.

"Ganti baju kayaknya." jawabnya yang membuat Alea mengangguk.

Mereka berdua menunggu Regantara keluar dari dalam ruang ganti pria tadi cukup lama Regantara tidak juga keluar hingga akhirnya Kevin keluar dan melihat mereka berdua dengan bingungnya.

"Ngapain kalian berdua disini?" tanya Kevin.

"Menurut Lo?" kata Lila dengan sinisnya karena ia masih kesal dengan kejadian beberapa waktu lalu dengan Kevin, sementara pria itu hanya tersenyum kecil saja membuat Lila benar-benar ingin memukul pria itu.

"Tolong panggilin Rey dong." kata Alea yang membuat Kevin menatapnya dengan heran tapi juga ada rasa penasaran di benaknya.

"Nah tuh anaknya datang. Rey!!...Lo di cariin Alea nih, gue duluan ke lapangan ya." kata Kevin pada Regantara tapi pria itu hanya diam saja.

"Kok kesini?" tanya Regantara dengan bingungnya.

"Lo belum makan, ntar Lo pingsan di lapangan lagi." kata Alea yang membuat Regantara hanya menatapnya saja.

"Ck gue nggak selemah itu kali Al." ujar Regantara.

"Pokoknya Lo makan sekarang gue nggak mau tau." kata Alea yang membuat Regantara hanya menghela nafasnya saja.

"Gue duluan deh Al." kata Lila yang tak ingin mengganggu keduanya.

"Iya iya, duduk sana deh." kata Regantara dengan menurut saja.

"Kapan Lo masak?" tanya Regantara dengan herannya.

"Tadi gue beli di kantin. Lo suka nggak? Kalau nggak gue beli yang lain deh, atau Lo bilang aja yang Lo suka ntar gue beliin." kata Alea yang membuat Regantara hanya terkekeh saja.

"Lo sebenarnya khawatir sama gue atau Lo mau jualan makanan?" tanya Regantara.

"Ya mungkin Lo nggak suka sama makanannya." kata Alea.

"Nih gue makan, puas lu." kata Regantara dengan mengunyah makanannya.

"Kaya kepaksa gitu..." kata Alea.

"Lo makan juga." kata Regantara dengan menyuapi Alea tapi gadis itu menolak dengan alasan kalau dia masih kenyang.

"Cuman makan roti satu, terus Lo udah kenyang gitu? Itu aja nggak cukup buat dia kali Al. Udah deh makan bareng." kata Regantara yang membuat Alea pasrah saja.

Regantara menatap Alea dengan curiganya karena ia tahu siswa SMK Ganesha selalu membuat kaum hawa berteriak kegirangan. Ia takut jika istrinya itu malah akan terpesona juga dengan mereka.

"Ngapain Lo natap gue kaya gitu?" tanya Alea heran.

"Lo nanti bakal support gue terus ikut teriak-teriak?" tanya Regantara.

"Yakan gue emang selalu ikut Rey, gue kan pendukung setia tim sekolah ini, gimana sih lo." kata Alea.

"Lawan tim gue anak anak Ganesha." kata Regantara.

"Ya terus? Gue yakin sekolah kita bakalan menang kok kaya tahun-tahun sebelumnya." kata Alea

"Ah udahlah nggak papa." kata Regantara

"Doain gue dan tim gue supaya menang." kata Regantara dengan mengelus perut Alea juga.

"Rey ini di sekolah." seru Alea dengan menyingkirkan tangan Regantara.

"Nggak ada orang kok." ujar Regantara.

"Gue langsung ke lapangan ya." kata Alea

"Nggak. nggak boleh. Lo ke lapangan bareng gue." kata Regantara yang membuat Alea heran.

"Ya kan nanti di sana juga ketemu. udah ya gue duluan." kata Alea tapi tangannya di pegang oleh Regantara.

"Nggak!!! Pokoknya Lo bareng gue. Lo nggak boleh ke sana sekarang." kata Regantara.

"Emangnya kenapa sih, gue udah di tungguin Lila Rey " kata Alea.

"Gue bilang nggak boleh ya nggak boleh."kata Regantara.

"Terserah gue dong huh. Udah ah." kata Alea dengan kesalnya

"Nurut sama gue nggak??!" kata Regantara dengan nada dinginnya.

"Nggak. Gue mau tetep kesana sekarang. Bye." kata Alea yang membuat Regantara kesal dan langsung mendorong gadis itu ke gembok.

"Rey, Lo apaan sih. Gue mau ke lapangan sekarang." kata Alea.

"Gue bilang nggak ya nggak. Pokoknya Lo bareng gue titik, nggak ada bantahan." kata Regantara.

"Lo kenapa sih???" tanya Alea dengan bingungnya.

"Udah deh nurut sama gue." kata Regantara yang membuat Alea mengerucutkan bibirnya saja.

Mereka berjalan bersama dengan raut wajah Alea yang di tekuk. Entah apa sebabnya Regantara melarang dia ke lapangan lebih dulu.

"Lo marah sama gue?" tanya Regantara dengan menoleh ke arah Alea yang tengah di tekuk wajahnya.

"Tau lah males sama Lo." kata Alea.

Regantara hanya menoleh saja sekilas dan tidak menghiraukan Alea, karena yang terpenting baginya sekarang, ia tidak ingin jika Alea sampai terpincut dengan pesona anak-anak Ganesha.

Melihat Regantara datang bersama Alea membuat teman-temannya bingung dan penasaran karena tidak biasanya Regantara akan mengajak cewe dan ini baru pertamakali nya mereka melihat Regantara mengajak Alea.

"Kalian pacaran?" tanya Rangga dengan penasarannya.

"Hmmm kan, bukan cuman gue yang bilang kaya gini ke Lo." timpal Kevin tapi Regantara hanya diam saja.

"Lo pacaran sama Regantara?" tanya Alan .

"Tau lah. Udah lah gue mau ke lapangan." kata Alea membuat Regantara menoleh.

"Gue bilang nggak ya nggak. Lo bareng gue titik. Udah deh nurut sama gue kenapa sih." kata Regantara dengan kesal.

"Ehh eh ehhh perang dunia ke tiga kah??" kata Martin.

"Ya emang kenapa sih kalau gue ke lapangan duluan. Lagian juga nanti Lo kesana." kata Alea.

"Pokoknya nggak ya nggak." kata Regantara dengan menggandeng tangan Alea agar gadis itu tidak pergi.

"Ada apa nih woy???" tanya Rangga dengan menatap semua teman-temannya bergantian.

"Pertanyaan Lo udah kejawab Ngga." kata Kevin dengan terkekeh saja.

Setelah di rasa semuanya sudah siap, kini mereka pun langsung menuju ke lapangan dengan Regantara yang terus menggandeng tangan Alea membuat semua teman-temannya yang ikut di belakangnya terlihat seperti pengiring pengantin.

Belum sampai di lapangan teriakan nyaring sudah bisa mereka dengar yang membuat Alea rasanya ingin berlari saja tapi Regantara terus memeganginya dengan erat walaupun ia terus memberontak meminta untuk di lepaskan.

"Alea Lo lama banget sih, cepetan tuh liat aaaaa ayo deh." kata Lila dengan menarik tangan Alea membuat Regantara mau tak mau melepasnya.

"Santai bro....nggak akan berpaling." kata Kevin dengan menepuk pundak Regantara.

"Emang sejak kapan sih, kok gue nggak tau?" tanya Kevin lagi pada Regantara.

"Kepo Lo." kata Regantara.

"Bukannya Lo pacaran sama Lolly?" tanya kevin

"Nggak." jawab Regantara dengan cueknya.

"Nggak salah hmm.." ujar Kevin dengan mengangguk saja karena percuma bertanya apapun itu pada Regantara jika menurut pria itu tidak penting, maka tidak akan di jawab.