Mempunyai paras cantik dambaan semua wanita tak membuat kisah percintaan Rania mulus.
Rania mendapati sebuah penghianatan besar dalam hidupnya, yang dilakukan oleh calon suaminya sendiri.
Terlebih lagi Rania juga harus menerima kenyataan jika dirinya disebut - sebut sebagai perawan tua oleh sebagian masyarakat yang masih mempercayai mitos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiyarakey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai persiapan
"Ran,,, besok pagi aku akan menjemputmu untuk melihat baju,," tulis Kevin dalam pesannya.
"tapi kan aku kerja mas,,,aku pakai baju seadanya sajalah,,," balasku dengan cepat.
Belum lama Mas Kevin meninggalkan rumahku, namun dia sudah mengirim pesan.
"tidak bisa sayang,,, kita harus cari baju yang bagus untuk kita,,,"
"bagaimana kalau kamu mengudurkan diri saja dari pekerjaanmu, lagi pula beberapa bulan lagi juga kamu akan menemaniku terus, tak perlu kamu bekerja lagi,,,"
"tapi kan tidak bisa langsung mas,,, aku datang baik - baik, maka aku akan mengundurkan diri juga dengan baik - baik,,, aku besok akan masuk kerja siang,,, bagaimana kalau kita cari bajunya pagi, dan siang aku bisa bekerja dan pamit pada atasanku,,," usulku yang langsung disetujui Mas Kevin.
Aku pun gegas membereskan piring - piring bekas menjamu tamu spesialku tadi. Karena tamu yang lain pun sudah pamit pulang juga.
"biar aku saja bu yang bereskan,,," ucapku, saat ibu akan membantuku mengangkat gelas - gelas kotor.
"nduk,,, kesini,,,, ini hadiah dari nenek Kevin belum kamu taruh di kamar" ucap ibu yang sedari tadi memegang kotak tipis beludru itu.
"apa ya buk isinya??" tanya Linda yang keponya kumat.
"ibu juga tidak tahu, tapi kok enteng ya,,,," ujar ibu sambil menimbang - nimbang beratnya.
"bukak nduk,," pinta ibu karena penasaran, aku pun membukanya setelah ia kembali dari dapur menaruh gelas - gelas kotor disana.
"perhiasan bu,,," ucapku pelan.
"bagus sekali mbak" ucap Linda sambil merebut dari tanganku.
"bagus sekali itu nduk,,,, neneknya Kevin baik sekali ya,,, besok bisa kamu pakai saat lamaran,,," ucap ibu sambil menatapku.
"mbak besok kalau aku kondangan pinjem ya,,," ucap Linda tanpa rasa segan, sejurus kemudian di balas dengan tatapan tajam ibu dan juga Rudi.
"bercanda mbak,,,," ucap Linda sambil meninggalkan ruang tamu dimana semua keluarga yang masih duduk disana.
"lalu untuk lamaran besok, kita siapkan apa ini pak,," ucap ibu lagi.
"besok ibu harus belanja ke pasar ini pak, buat masak - masak, ibu juga harus ngundang tetangga buat bantu - bantu"
"tidak usah bu,,, kan Mas Kevin bilang kalau kita tidak perlu mikir apa - apa,,," ucapku agar ibu tidak terlalu memikirkan banyak hal.
"besok aku dan Mas Kevin akan cari baju untuk acara lamaran kita bu,,, sebelum aku berangkat bekerja, sekalian pamit mengundurkan diri,,," ucapku lagi.
"kamu mau keluar nduk???"
"iya bu,,, karena Mas Kevin memintaku untuk tinggal bersamanya di Jakarta"
"kalau mau Kevin begitu ya ndakpapa,,, lagi pula seorang istri memang sudah pantasnya ikut kemana pun suaminya berada" ujar bapak.
"neneknya Kevin itu kerja apa ya,,, kok tidak seperti nenek - nenek pada umumnya, dia sepertinya orang sibuk,,," ucap bapak.
"aku juga belum tanya pak, mungkin punya usaha, jadi dia tidak merasa di repotkan saat membiayai acara pertunangan ini"
***
Disisi lain Kevin juga terlihat sangat bahagia, dia dan Rania akan segera bertunangan dan akan segera menikah.
Setelah memberitahu Rania jika esok hari mereka harus mencari baju, ia segera menemui Oma di kamarnya.
"Oma,,, besok dekorasinya yang simple saja, rumahnya kan kecil" ucap Kevin sambil naik di ranjang Omanya.
"iya,,, ini Oma sudah pesan sama EO-nya,,, jadi besok pagi -pagi kamu kesana untuk melihat tim dekorasi mengukur halaman yang akan mereka pasang tenda" ucap Oma.
"lihatlah,,,,ini yang Oma pilih simpel kan,,," imbuh Oma sambil memperlihatkan layar Ipad nya.
"iya Oma bagus,,,"
"besok aku kesana menjemput Rania untuk mencari baju,,,"
"iya,,,"
"akhirnya Oma akan bisa melihat kamu menikah,,, Oma sangat bahagia Vin" ucap Oma sambil mengelus rambut cucu kesayangannya itu.
"terima kasih Oma sudah merestui kami,,,"
"Oma boleh meminta sesuatu darimu,,," ucap Oma lirih.
"apa Oma????"
"Oma tidak mau kamu beritahu Marisa,,, Oma tidak mau Marisa menghancurkan rencanamu yang sudah matang,,,"
"iya Oma,,,,"
Pagi harinya pukul 7 pagi Kevin sudah datang bersama tim EO yang sudah Oma pilih.
Beberapa orang dari mereka langsung mengukur halaman yang akan mereka pasangi tenda.
"Mas Kevin sudah sampai,,," tanya Rania yang baru keluar rumah.
"iya,,,, ada orang yang akan mengukur untuk memasang tenda besok pagi" ucap Kevin.
"harus ya mas pake tenda,,, aku kira hanya akan di dalam rumah saja,,,"
"ini semua Oma yang sudah siapkan, semalam ia langsung cari EO untuk mengatur acara tunangan kita,,,"
Setelah beberapa menit mengukur, mereka pun pamit pulang, hanya tersisa dua orang yang akan menyusun acara.
Mereka menghitung berapa jumlah tamu dan berbagai macam hal bersama Pak Usman dan Bu Ningrum. Setelahnya mereka juga pamit pulang.
Rania dan Kevin pum di minta sarapan dulu sebelum keluar untuk membeli baju mereka. Kevin pun memilih baju yang terlihat simpel namun tetap terlihat mewah. Kevin pun tak lupa membeli baju untuk kedua orang tua Rania, dan juga Rudi, namun untuk Linda tak ada kebaya yang muat untuk ibu hamil hampir 9 bulan itu.
Setelah selesai memilih baju, Rania pun di antarkan Kevin ke toko tempatnya bekerja, tak lupa mereka pun makan siang terlebih dahulu.
"nanti aku akan menjemputmu sayang,,, sekarang kamu kerja jangan lupa ijin mengundurkan diri,,,aku juga akan bekerja,,," ucap Kevin sambil memegang tangan Rania.
Kevin begitu menjaga Rania, bahkan dari pandangannya sendiri, jika dahulu ia akan mencari kehangatan dari mantan kekasih kekasihnya yang terdahulu, kini ia memegang tangan Rania sudah cukup untuknya.
Rania pun memasuki toko tempatnya mencari nafkah selama ini, setelah mobil Kevin tak terlihat lagi dari pandangan matanya.
"Din,,,,," teriak Rania sambil memeluk sahabatnya.
"ih,,,main peluk - peluk kayak lagi bahagia saja,,, besok minggu siang kamu off kan, datang ke rumahku ya,,, sama suami dan juga Bintang,,," ucap Rania dengan semangat.
"kamu ulang tahun"
"ya tidaklah,,, besok minggu Mas Kevin akan melamarku,,,," ucap Rania berbisik.
"beneran???" ucap Dini tak percaya.
Rania pun mengangguk - anggukan kepalanya sejurus kemudian mereka berdua melompat kegirangan.
"alhamdulillah, sahabatku akhirnya bertemu pangerannya,,," ucap Dini.
"aku juga akan mengundurkan diri dari pekerjaan ini,,, sebab Mas Kevin akan membawaku tinggal bersamanya di Jakarta" ucap Rania.
"kamu bakalan tinggalin aku,,," ucap Dini lirih
"maaf,,,"
"tidak apa - apa, kamu harus ikut suamimu kemanapun ia berada,,,"ucap Dini sambil memeluk Rania meskipun hatinya juga sedih mengingat banyaknya kenangan yang sudah mereka jalani bersama di tempat kerja ini.
Rania pun memulai pekerjaan mereka dengan sebaik mungkin, Rania pun mendapat ijin mengundurkan diri, dia akan bekerja sampai akhir bulan ini saja. Berarti Rania masih bekeja selama 2 minggu lagi, setelah itu ia akan fokus mengurus pernikahannya dengan Kevin.
Rania pun juga sudah mendapat ijin untuk libur di hari minggu besok.