NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:26.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sirup serut mentimun rasa melon

    " Nona ...ini ikannya mau di masak apa?" Tanya wanita muda bernama timi.

  " Kita masak gulai ikan aja, kebetulan bumbunya sudah ada." Jawabku.

   " Nona, ini timunnya manis sekali, sepertinya bisa di masak?" ujar wanita muda yang datang dari kebun, bersama iza dan wanita lainnya.

   " Kita buat acar aja nanti, banyak kah kalian peti?" tanya ku pada wanita muda itu dan melihat ke belakang yang di gendong oleh iza.

   " Lumayan juga sepertinya lombok tomat juga sudah banyak yang Mateng, kita panen aja semua buah yang sudah mateng agar tidak busuk di pohon." Ujarku, dan mereka semua pergi mengambil wadah yang sedikit besar, mereka kembali ke kebun dan memanen tomat yang sudah merah semua dan lombok pun di panen semua yang berwarna merah, hasilnya lumayan cukup mengejutkan, tomat dengan hasil 1 keranjang rotan, sedangkan lombok dua keranjang rotan yang berbentuk baskom besar.

Timun yang di panen pun cukup lumayan banyak, Antika jadi bingung mau di buat apa selain acar.

  " Timun segini banyaknya di buat apa ya?" ujar Antika memperhatikan timun yang lumayan banyak itu di atas meja, sambil mengeratkan bibirnya yang mingkem.

 " Ah...kenapa gak di buat minuman serut aja sepertinya enak, buat isian sirup es melon." ujar Antika, ia meminta timun-timun itu di kupas dan di cuci bersih mengunakan air drum plastik yang Antika sediakan untuk memasak.

Di meja panjang itu penuh dengan hasil panen kebun sederhana yang tak jauh dari kandang kambing, para gadis muda berkerja sama dengan pekerjaan masing-masing, Antika pamit sebentar pulang ke rumah mengambil sirup, padahal Antika mau membeli sirup ke warung atau minimarket di dunianya.

Antika sudah kembali namun langkahnya terhenti ketika ia melihat suaminya sedang duduk bersama anak lelaki yang penampilan sama dengan warga sebelum mereka berganti baju darinya, ia menghampiri suaminya yang duduk di kursi dengan empat anak kecil dan dua anak remaja yang sedang makan dengan lahap.

" Mas...kapan datang?" Tanya ku heran aku meletakan tas kain berisi beberapa sirup melon.

" Baru saja , mama dari mana?" tanyanya heran ia lalu menoleh ke tas biru berisi botol sirup.

" Beli ini, mereka siapa mas?" Tanya ku dan memperhatikan ke empat anak kecil itu.

" Mas tadi arah pulang bertemu mereka sedang mencari buah hutan, mereka hanya ber 6 bersama kakak mereka di sana." ujar Aldi dan menunjuk pria muda usianya sekitar 16 tahunan dan wanita muda berusia sekitar 18 tahun atau lebih, dan anak gadis sepertinya seumuran dengan Reyhan.

" Tidak ada orang dewasanya mas?" tanya ku heran dan melihat sekeliling ternyata emang gak ada orang asing lain selain mereka ber enam.

" Kata anak lelaki itu ibunya meninggal di terkam harimau, mereka baru saja sampai di dalam hutan itu sekitar empat harian, mereka sangat kelaparan ma, apa lagi yang kecil ini." Ujar mas Aldi sambil mendekatkan anak kecil sekitar satu tahun.

" Astaghfirullah...kasihan mereka, jadi mereka bertahan hidup cuma ber enam aja mas." Ujarku terkejut, aku menutup mulutku dengan tangan sangking terkejutnya, ternyata di dunia ini anak sekecil mereka harus bertahan hidup di dalam hutan rimba, yang pastinya banyak sekali hewan buasnya.

" Tolong bantu ya mas, kasihan mereka kalo bisa yang kecil ini sama kakaknya belikan mereka susu aja." Ujar Aldi memperhatikan betapa lahapnya mereka makan, termasuk yang bayi memakan buah pisang entah dapat dari mana.

" Iya nanti mama bantu urus mereka, mas mandi dulu lalu bantu Tika." Ucapku meminta tolong dengan suamiku ia mengangguk.

" Iza..." Panggil Antika pada wanita muda.

" Iya kak, ada apa kak!" Tanya iza saat sudah di hadapan Antika, Antika menoleh ke bayi berusia satu tahun yang duduk di atas pisang dengan memakan buah pisang.

" Iza..maaf mau tanya asi kamu apakah masih keluar?" Tanya Antika sedikit berbisik ketika iza di hadapannya.

" Asi itu apa!" Tanya bingung iza, Antika menepuk jidatnya ia lupa jika zaman ini pasti tidak mengerti asi itu apa.

" Ikut kakak sebentar." Ujar Antika ia menarik tangan iza untuk menjauh ia membawa iza ke rumah iza.

" Begini, hemm...asi itu itu,...apakah masih sering membesar, dan keluar air berwana putih." ucap Antika dengan perlahan dan menunjuk arah dada iza, iza pun mengikutinya dan saat memegangnya benar keras, dan saat di tekan baju iza sedikit basah.

" Keluar air kak, " Ucap polos iza ia mengeluarkan putingnya yang sudah keluar air susu, untung gak ada orang, Antika langsung celingukan takut ada lelaki, ia langsung menutup baju iza lagi.

" Kakak nanti ajarin kamu memompanya agar tidak sakit, kakak minta susu ASI mu ya untuk anak bayi itu." Ujar Antika sambil berjalan beriringan keluar dari rumah iza.

" Bayi...anak kecil itu kak?" Tanya iza melihat kedepan pandangannya melihat anak bayi duduk anteng dengan buah pisang yang sudah tak berbentuk.

" Iya..tapi nanti kakak ajarin kamu, biar asi kamu gak numpuk dan bikin sakit dadamu." Ujar Antika.

" Iya kak, iza mau, sakit juga kalo gak di keluarkan." Ujar iza jujur.

Iz Adan Antika membuat apa yang Antika rencanakan tadi, Antika juga ternya membeli biskuit dan wafer untuk cemilan.

Semua gadis muda pada berkumpul memperhatikan Antika yang membuat minuman, mereka penasaran dengan rasanya.

Setelah semua es batu di masukan kedalam termos es, Antika juga menyediakan sirup tanpa es untuk anak-anak dan orang tua.

" Iza, Milan dan timi, sini bantu saya." Ucap Antika memanggil nama-nama perempuan muda itu.

" Iya kak ada apa?" Tanya hampir serempak.

" tolong kalian bantu saya membersihkan tubuh Anak-anak itu, yang bayi biar saya aja yang bersihkan, Milan tolong kamu yang gak kecil itu ya, dan yang lainya bisa bantu mereka. Zaro mana?" ujar Antika membagi tugas para perempuan muda itu, ia juga menanyakan Zaro pemuda yang sudah terbiasa ia suruh, dan sangat cepat tanggap.

" Zaro..." Teriak ku, saat meliha pemuda itu lewat, zaro menoleh ke sumber suara dan mendekat.

" Iya nona, ada apa?" Tanya zaro.

" Kamu bawa para pria itu membersihkan diri dan jangan lupa cukur rambut serta kasih obat kutu rambut, ajarkan mereka mengunakan sampo dan sabun, ingat jangan sampai di minum." Ujar Antika mengingatkan pemuda itu, pemuda itu mengangguk dan berjalan ke arah pemuda yang di bawa oleh Aldi, ia berbicara sebentar lalu naik kerumahnya dan mengambil handuk bersih dan sarung tak lupa keperluan pria itu sebelum keluar dari kamar mandi darurat.

Setelah selesai mengurus para anak baru, Antika dan Aldi menyuruh semuanya berkumpul di meja besar itu, mereka menikmati minuman baru yang di buat Antika dan beberapa cemilan, siang hari yang terik sangat pas untuk menikmati yang seger-seger.

Sore harinya, semua penghuni berkumpul untuk diskusikan pagar yang akan di perluas para wanita semua tak ikut berkumpul mereka berpisah membuat kumpulan sendiri, Antika belum bisa membagi ilmunya kepada orang zaman lampau karena keterbatasan, Antika ada rencana mau mengajari mereka cara menjahit baju atau membuat sebuah desain baju untuk mereka kenakan.

" Tuan Gama,...saya meminta tolong sediakan sedikitnya tiga orang di bawah pengawasan anda, dan untuk zaro, saya meminta empat atau lima pemuda yang siap mengangkut kayu-kayu yang sudah di potong-potong, untuk pemotong saya membutuhkan lebih banyak pemotong yang mau saya ajarkan." Ujar Aldi membagi timnya untuk besok pagi.

Setelah berdiskusi malam. Menjelang habis makan malam mereka semua masuk ke rumah-rumah mereka, anak bayi sementara ikut dengan Antika serta kakaknya, namun tidak dengan yang sudah mengerti atau sudah remaja, mereka di tempatkan di rumah kusus para bujang.

Aldi dan Antika mengecek layar ponsel mereka, saat mereka asik mengecek tiba-tiba notifikasi masuk dari sistem otomatis.

MISI TERDETEKSI..

MISI PERTAMA: BERTRANSAKSI DI ZAMAN LAMPAU.

WAKTU MISI : ENAM HARI

MISI KE DUA ::; MENAMBAH ANGGOTA BARU DAN MEMPERLUAS DESA.

WAKTU MISI :; TIDAK TERBATAS.

HADIAH MISI :; POIN 200.000, PINTU AMAN.

DAPATKAN HADIAH UTAMA MISI SEBELUM WAKTU MISI HABIS,

**DESA VIRTUAL ZAMAN LAMPAU***

"

Aldi dan Antika terkejut, lalu membaca misi mereka sesat mereka saling andang lalu kembali lagi ke layar.

" Mas...ini transaksi nya gimana? Kan kita gak ada warga lain selain orang kita-kita." ujarku pada mas Aldi, mas Aldi terdiam Dia juga memikirkan hal yang sama.

" Besok kita coba tanyakan dengan tuan Gama atau Vasco, pasti mereka tau tentang transaksinya di zaman ini bagaimana." Jawab mas Aldi setelah tadi diam sesaat.

" Iya mas." jawabku.

" Kita istirahat atau ke kebun virtual, oh ia lupa, ada bibit alpokat yang mas taruh di kebun." ujar mas Aldi kemudian, ia menepuk jidatnya karena kelupaan sama hasil buruannya di hutan.

" Kita cek sekarang mas." Ujarku.

Setelah mengetahui ada bibit alpokat, Antika dan Aldi pergi ke kebun virtual, dan saat sampai di sana buka. Bibit yang mereka temukan namun sebuah pohon-pohon yang terlihat asing yang sudah tertata rapi di kebun itu, seperti ada yang menanamnya.

Aldi dan Antika terkejut, mereka bingung dan saling pandang, mereka melirik ke keranjang masih ada alpukatnya tapi pohon-pohon tunas sudah pada gak ada, Aldi berjalan ke arah deretan pohon itu dan memperhatikannya dengan heran.

" Tuan...tidak usah heran, pohon atau pun akar yang anda simpan di kebun virtual akan langsung tertanam otomatis, itu pohon tunas yang anda simpan tadi, kebun virtual sudah menanamnya, tunggu panen buah enam jam." Suara Tejo mengagetkan .Erika berdua, Tejo menjelaskan apa yang di rasakan oleh Antika dan Aldi, mereka mengangguk mengerti.

" Kita bawa buah ini atau tetap di simpan dulu di sini?" Tanya Antika dan menunjuk keranjang rotan itu.

" Simpan di sini dulu, besok aja Kita bawa ke dapur warga, biar mama bisa ajarkan mereka.

Setelah melihat kebun virtualnya Aldi dan Antika beristirahat, mereka harus tidur karena esok hari mereka akan sibuk.

1
Star
lanjut kak
semangat kak 💞
Enah Siti
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Enah Siti
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿❤❤❤❤ljut thor
Mama nayfa: ah... terimakasih kak lope-lopenya...🤗🤗
total 1 replies
░▒▓█►─═HeSideMySelf ═─◄█▓▒░
anak² nya terbengkalai/Facepalm//Grin/karena sibuk misi , ruangnya dimensi nya nyusahin
Mama nayfa: Iya kak, tapi apa boleh buat tetap harus terima
total 1 replies
Pandora Cuite
semangat nulis nya y kk...
Mama nayfa: terimakasih kak...🤗
total 1 replies
Enah Siti
Smngat💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿❤❤❤❤
Mama nayfa: semangat mampir ya kak😊
total 1 replies
Aretha Shanum
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih dobeel up, jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author bisa semangat cari bahan lanjtan babnya,..😊🙏
total 1 replies
Enah Siti
mantap thor smngat 💪🏿💪🏿💪🏿❤❤❤
Mama nayfa: terimakasih kak support nya, Dobell up ya karena kemarin gak ada setoran jadi saya dobel hari ini, anak author sakit kemarin.
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
Aldi dan Antika tidak sombong dan mau bantu sesama ketika sudah sukses
Aretha Shanum
lanjutt
neni nuraeni
wiih mantaaap Antika lnjut thor
neni nuraeni
ceritanya seru...andai di dunia nyata ada psti org" pada malas kerja kayanya
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!