terpaksa menjadi single mom untuk anak yang tidak berdosa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"iya Olivia, jadi sekarang dokter Arka jomblo alias single bisalah untuk kamu dapatkan tapi ya sainganmu banyak"
"yah kan aku cuman omong kosong"
"kalau beneran kamu jatuh cinta sama dokter arka nggak masalah kan??"
"iya siih" meringisku
seorang pria berjas putih menghampiri Lala dan juga aku yang masih asyik mengobrol tentang dokter arka..
"dokter Lala, enak banget kamu !! Malah duduk santai di sini"
"apaa sii kamu bara bere gak jelas banget" ketus Lala
"namaku barra"
"soal nggak ada yang nanya juga"
"tuh dicari sama dokter Steven"
"iya, nanti aku ke sana"
"gak nanti Lala poo, sekarang !!"
"berisik banget sii kamu bara bere" kesal Lala
dasar Lala, suka banget cari gara gara sama cowok, kapan coba mau dapet cowok kalo seperti ini..
"la udah lah ngalah kenapa??" seruku
"gak mau kalah sama orang kek bara bere" manyun Lala berdiri dari duduknya
"mau kemana la??"
"mau ke dokter Steven, mau ikut??" tawarnya
"gak usah, aku langsung pulang aja"
"oke, hati hati ya bestiku"
"oke"
"yaelah masih ngobrol, buruan Lala poo"
"iya bara bere, daah Olivia duluan ya" seru Lala serasa Berjalan menuju lorong rumah sakit berjalan berdampingan dengan laki laki yang bernama barra
"daah lala" ucapku melambaikan tangan
Hari sudah semakin gelap melangkah kakiku dengan sedikit ketakutan, mana pernah aku jalan sendiri di lorong rumah sakit seperti ini..
wuussss ...
Angin berhembus kencang, apalagi gak ada orang yang lewat apa aku salah jalan?? Aku lihat sekeliling tidak ada seorangpun..
terus berjalan tidak menoleh kearah kanan maupun kiri, Lala kok berani banget kerja jadi dokter setiap harinya horor begini..
"mbak" seseorang menepuk pundakku
"eh pocong kuntilanak" kagetku
"aku manusia mbak, bukan hantu"
huufftt
"maaf mas aku kira masnya hantu"
"pasti mbaknya lagi mikirin yang aneh aneh ya??"
"iya mas"
"mbak mau ke kamar mayat??"
"hah !!" kagetku
"ini jalan mau ke kamar mayat"
"pantesan dari tadi gak ada orang berlalu lalang, untung saja ada mas, jalan keluar di mana ya mas??" tanyaku
"sebelah sana mbak"
"baik mas, masnya berani banget malam malam gini nyapu sama ngepel apa gak takut mas"
"gak mbak, udah biasa" senyumnya
"Oalah iya, saya duluan ya mas"
"iya mbak hati hati"
akupun berjalan putar balik, aku bisa ke pulang kalo seperti ini, rumah sakit besar banget..
lebih baik aku telfon Lala dari pada aku tersesat lagi, mengambil ponselku menelfon Lala..
Ponselnya gak di angkat, mau tetap terus berjalan aku kembali ke ruangan Lala, aku terus berfikir tadi aku masuk lewat jalan mana..
"nah itu ada suster" aku berlari menghampiri suster
Sebenarnya banyak orang berlalu lalang di sini, tapi aku tidak bertanya kepada mereka takut mereka juga tidak tau arah jalan keluar..
"suster" panggilku
"iya ada apa mbak"
"mau tanya sus, jalan keluar mana ya??"
"sebelah sana mbak" mengarahkan ke arah kanan
",Oalah, kearah situ sus,tapi saya kesana tadi
mengarah ke kamar mayat??"
"mbaknya jangan belok mbak lurus terus"
"baiklah, trimakasih sus"
"sama sama"
Untung aku bertemu suster, rumah sakit sebesar ini kalo gak ada petunjuk arah bingung juga..
tadi sepertinya udah betul belok ternyata lurus saja, melangkahkan kakiku dengan petunjuk yang di berikan suster..
beda dengan tadi kali ini banyak orang yang berlalu Lalang akhirnya aku pun keluar dari gedung rumah sakit..
Drrrt drrrt drrrt..
Ica [ Hallo ca ]
Aku [ iya ca, ]
Ica [jangan lupa nanti malam jam delapan ya ibu bos ]
Aku [ iya Ica ]
mematikan telepon dari Ica aku bergegas untuk pulang, melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi..
Sesampainya di rumah cinta langsung menyapaku ia sangat lucu sekali, bahkan udah bis jalan walaupun belum terlalu bisa..
"anak momy, pinter sekali sini nak" akupun membopong cinta
Saat berada di dekat cinta capek ku hilang seketika, cinta bermanja manja kepadaku,aku mencium cinta sampai dia kegelian..
"sama encus lagi ya nak, momy mau mandi dulu"
"oke momy" cinta ku berikan ke encus lagi
"mamah sama papah belum pulang ncus??"
"belum non"
"aku ke kamar dulu ya"
"siap non"
Menaiki anak tangga langsung mandi, setelah mandi aku memakai piama membuka lamari gaun apa yang akan aku pakai..
setelah memilih akhirnya aku menemukan yang cocok sekali untukku pergi malam ini, akupun sibuk mencatok rambutku..
Tok tok tok ..
"non makan malam"
"gak bik, aku mau pergi ke acara rekan kerjaku"
"baik non"
selesai mencatok ku cari kartu nama dokter arka yang tadi dia berikan kepadaku, ku catat nomor ponselnya..
saatnya aku menelepon dokter tampan, semoga saja dia udah siap jadi aku tinggal turun ke bawah..
Arka [ Hallo dengan siapa ini?? ]
Aku [ aku dokter, Olivia ]
Arka [ aku kira gak jadi pergi ]
Aku [ jadi dong dok, aku udah siap dok ]
Arka [ kirimkan alamat rumah kamu]
Aku [ jangan dokter, kita bertemu di rumah Lala saja ]
Arka [ loh kenapa?? ]
Aku [ takutnya mama sama papa kalo lihat dokter jemput aku jadi Fikiran yang enggak enggak ]
Arka [ baiklah ]
Aku [ dokter tau kan rumah Lala?? ]
Arka [ gak ]
Aku [ nanti aku kirimkan alamatnya ]
Arka [ siap ]
Mematikan teleponku mengirim pesan alamat rumah Lala, mengambil tasku menatap wajahku ke cermin kembali..
oke siap tidak ada yang terlalu menor, membuka pintu kamar tidak lupa menutupnya lagi..
"non mau kemana??" tanya encus keluar dari kamar cinta
"ke pesta encus, jagain cinta ya??"
"beres non"
"lagi apa cinta??"
"di bawah sama tuan dan nyonya"
"okelah"
akupun menuruni tangga menuju lantai bawah, cinta sedang bermain dengan mama dan juga papa ..
"anak mama cantik sekali, mau kemana nak??" tanya mama
"acara mah"
"sama siapa??"
"Lala"
"loh kok sama Lala??"
"sama sita juga kok mah,"
"acara apa??" tanya papa
"perusahaan rekan kerjaku pah, berangkat dulu ya mah pah" menyalami tangan mereka berdua mencium kening cinta
"byyee cinta, jangan nakal ya"
"iya momy" ucap mamah menirukan suara anak kecil
"jangan malam malam" seru papah
"gak lah pah"
"byeee mama papa"
Akupun melangkahkan kakiku menuju depan rumah, saat mau membuka pintu mobil ponselku berbunyi..
"dokter??" kagetku
Aku [ Hallo dokter]
Arka [ aku di depan rumah kamu ]
Aku [ apa !! ] syokku
Aku langsung menutup pintu mobil, melangkahkan kakiku dengan terburu buru,
Aku [ tetap dimobil, Jangan pencet bel aku segera ke sana ]
Arka [ kenapa?? ]
Aku [ aku mohon arka ]
Arka [ baiklah ]
Pak satpam menautkan alisnya saat melihatju berjalan kearahnya,
"Pak tolong bukakan pintu"
"gak pake mobil non??"
"tidak pak udah di jemput sama teman"
"oke non"
Pak satpam membuka pintu gerbang, mobil mewah berwarna putih terparkir tepar didepan pintu gerbang rumahku..
******