NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Status: tamat
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:99.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: shakila kanza

Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjenguk Ayah

Pelosok desa, bahkan batu-batu masih menjadi jalan menuju rumah Lentera, pohon-pohon masih banyak sekali udaranya masih sejuk sekali.

Ya, seperti janji Kean dua hari setelah hari raya Kean membawa lentera dan keluarganya pulang kampung untuk mengunjungi makam sang Ayah.

"Assalamualaikum Ayah, ini Lentera datang bersama ibu, Nurul dan Dian. Ada satu lagi Yah, laki-laki sepesial yang Tera bawa, Dia Mas Kean suami Aku." Ucap Lentera sembari mencabuti rumput di makam sang Ayah.

"Assalamualaikum Ayah kami datang, semoga Ayah berada di taman Syurga ya sekarang." Ucap Nurul adik Lentera.

Sementara bu Nur memeluk batu nisan itu sembari memejamkan matanya untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Ayah, Ibu sekarang sudah sehat anak-anak juga sudah hidup lebih baik, Ayah bahagiakan di sana?" Batin Bu Nur dalam diamnya.

Kean menabur bunga yang bersama Dian, "Yah Aku janji Lentera, ibu dan adik-adik akan Kean jaga sebagaimana keluarga sendiri, terimakasih sudah memiliki putri cantik jelita juga baik hati seperti Lentera." Ucap Kean.

Setelah berziarah hati Lentera lebih lega dirinya juga berusaha untuk ikhlas mungkin memang takdir sang Ayah memang harus pergi sebelum dia kembali dan pahitnya hidup yang dia lalui setelah sang Ayah meninggal mungkin memang sebagai jalan awal bertemunya dirinya dengan Bunda Mutia sehingga dirinya bisa menjadi istri Kean saat ini.

***

Di rumah sempit milik Lentera yah rumah ini masih sempit dan memang belum di renovasi. Lentera mengajak Kean masuk ke kamarnya yang sempit dan duduk di ranjang sempit mereka tidak akan menginap di sini karena Kean pasti tak akan bisa namun Lentera ingin Kean tau bagaimana kehidupan dirinya sebelum bertemu dengan keluarga Kean.

"Ini kamarku mas, Kami biasa tidur di ranjang sempit dan Keras, setiap kamar sama saja di rumah ini tak ada yang lebih luas." Cerita Lentera sambil tersenyum.

"Kamu besar di tempat seperti ini tapi bagaimana kamu bisa tumbuh sayang?" Kean tak menyangka jika kehidupan Lentera sebelumnya benar-benar pahit.

Lentera hanya tersenyum namun meski rumah ini jelek dan sempit rumah ini adalah satu-satunya harta sang Ayah yang tersisa untuk keluarganya.

"Kami biasa tinggal di tempat ini Mas, kami makan dengan makanan yang ibu masak dengan kayu bakar." Ucap Lentera lalu menggandeng Kean untuk mengikuti dirinya menuju dapur tempat Bu Nur mendidihkan air untuk mandi karena suhu udaranya dingin.

"Cat pada dapur itu berwarna hitam sayang?" Tanya Kean heran.

Lentera dan Bu Nur tertawa sungguh langit dan bumi kehidupan mereka wajar saja Kean tak tau apa yang di sebut tembok kotor akibat asap pembakaran kayu di dapurnya.

"Ini kotoran karena asap kayu itu Mas, jadi temboknya menghitam." Ucap Lentera setelah puas tertawa.

"Ya Ampun... Bisa seperti ini? Mengapa tidak memakai gas saja?" Tanya Kean tak habis pikir dengan kehidupan Lentera sebelumnya.

"Mas Kean bisa lihat di sini tidak ada kompor gas. Dulu kami tak kuat membeli kompor dan gasnya hehehe kami sibuk untuk biaya hidup dan sekolah." Jujur Lentera yang membuat Kean semakin merasa trenyuh.

Ah ya ampun bagaimana wanita baik dan secantik istrinya hidup begitu susah seperti ini batinnya.

"Esok setelah kita balik kita bangun ulang rumah ini ya, Ayah pasti senang jika rumahnya semakin baik, nanti kamu bisa minta tolong saudara untuk menjaganya." Jelas Kean tentu saja hal itu membuat Lentera dan Ibu senang, mereka pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Bu Nur bersyukur Allah mengirimkan orang kaya yang baik seperti Kean dan keluarganya, rasanya sudah tak ada lagi keinginan di masa tuanya selain melihat kebahagiaan dari anak-anaknya.

Begitupun Lentera hatinya menghangat karena setelah tau bagaimana latar belakang dirinya dan keluarganya Kean tak mundur untuk tetap menjadi suaminya.

"Mas Kean gak malu punya istri yang berasal dari tempat seperti ini?" Tanya Lentera memastikan.

"Aku justru bangga istriku ternyata wanita hebat dari kecilnya." Ucap Kean sambil tersenyum lalu membelai puncak kepala sang istri.

"Aku tak akan tumbuh seperti dirimu mungkin jika dari kecil berada di lingkungan seperti ini." Jujur Kean karena pahitnya hidupnya dulu masih tak sepahit kehidupan istri dan keluarganya.

"Jika berada di tempat seperti ini saja kamu sanggup tentu kamu akan tetap bertahan meski aku bukan Kean yang sukses seperti saat ini." Jujur Kean.

"Tera akan ada selalu di sisi Mas Kean apapun keadaan Mas Kean." Sahut Lentera yang membuat hati Kean semakin bahagia rasanya ingin melumat lembut bibir yang berkata manis itu dengan dua baris merahnya, sayang Bu Nur menatap kearah dirinya dan Lentera dengan mata berkaca karena bahagia menyaksikan kebahagiaan putri sulungnya.

"Ah janjimu manis ingin rasanya ku hadiahi dua baris itu, sayang Ibu selalu menatap kearah kita." Bisik Kean di telinga Lentera yang sukses membuat Lentera merona karena tau hadiah apa yang akan di terima seandainya tak ada orang di antara dirinya saat ini.

Lentera pun mencubit pelan paha sang suami sebagai tanda rasa malunya takut sang ibu mendengar apa yang Kean bisikkan.

"Istttt Mas." Ucap Lentera pelan di telinga Kean.

***

Up lagi Kak jangan lupa ya jejak manisnya.

yang udah Vote love you full pokoknya...

Yang like dan dukung selalu semoga tambah rejekinya.

💕💕💕💕🙏

1
nissa
awas hamil lagi
nissa
alhamdulila akhir nya lentera sadar juga
nissa
semoga kentera cepat bangun dan baik2 saja kasian si kean
nissa
kasian si kean
moureza
top bgt alur ceritanya,sampai ikutan mewek klo baca
Shakila khanza: terima kasih kak mauren...
total 1 replies
Susanti Susanti
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
oc othoor
ken darsihk
Aq syudah di sana thor 💪💪
Shakila khanza: terimakasih kak ken ter the best pokoknya 💕💕💕
total 1 replies
Nita Anita
Alhamdulillah akhirnya tamat juga . terimakasih ka Shakira cerita mu sudah menghibur aku .
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Shakila khanza: Terimakasih kak Nita🙏🥰
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..sh tamat happy endingnya..
Shakila khanza: terimakasih kak💕🙏
total 1 replies
ken darsihk
Tamat yak
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍

Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??
dyah EkaPratiwi
terimakasih kak dtunggu karya selanjutnya
Shakila khanza: terimakasih juga kak eka... 🥰🙏
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
faiza sm zien mau nikah kali ya
ken darsihk
Yesss thor di tunggu 😍😍
Tiah Fais
di tunggu kak kisah Faiza dan zain
Isee: tp jgn pindah lapak ya kak, please🙏🥰
total 1 replies
panjul man09
dua baris merah , tdk cocok di gunakan gak enak bacanya gantilah dgn yg lebih tepat.
Erna Riyanto
Cinta TK harus memiliki....pasrah aja gmn author bikin ceritanya....
Wiji Inayah
Alhamdulillah akhirnya lenteranya sadar /Pray//Pray//Wilt/
🌷💚SITI.R💚🌷
smg trs bahagia ya tera smp kalian punya anak jg cici
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan bikin tera knp² thoor bikin sehat dan hidup bahagia sm kean g snaky
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!