NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Status: tamat
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:184k
Nilai: 4.9
Nama Author: shakila kanza

Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjenguk Ayah

Pelosok desa, bahkan batu-batu masih menjadi jalan menuju rumah Lentera, pohon-pohon masih banyak sekali udaranya masih sejuk sekali.

Ya, seperti janji Kean dua hari setelah hari raya Kean membawa lentera dan keluarganya pulang kampung untuk mengunjungi makam sang Ayah.

"Assalamualaikum Ayah, ini Lentera datang bersama ibu, Nurul dan Dian. Ada satu lagi Yah, laki-laki sepesial yang Tera bawa, Dia Mas Kean suami Aku." Ucap Lentera sembari mencabuti rumput di makam sang Ayah.

"Assalamualaikum Ayah kami datang, semoga Ayah berada di taman Syurga ya sekarang." Ucap Nurul adik Lentera.

Sementara bu Nur memeluk batu nisan itu sembari memejamkan matanya untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Ayah, Ibu sekarang sudah sehat anak-anak juga sudah hidup lebih baik, Ayah bahagiakan di sana?" Batin Bu Nur dalam diamnya.

Kean menabur bunga yang bersama Dian, "Yah Aku janji Lentera, ibu dan adik-adik akan Kean jaga sebagaimana keluarga sendiri, terimakasih sudah memiliki putri cantik jelita juga baik hati seperti Lentera." Ucap Kean.

Setelah berziarah hati Lentera lebih lega dirinya juga berusaha untuk ikhlas mungkin memang takdir sang Ayah memang harus pergi sebelum dia kembali dan pahitnya hidup yang dia lalui setelah sang Ayah meninggal mungkin memang sebagai jalan awal bertemunya dirinya dengan Bunda Mutia sehingga dirinya bisa menjadi istri Kean saat ini.

***

Di rumah sempit milik Lentera yah rumah ini masih sempit dan memang belum di renovasi. Lentera mengajak Kean masuk ke kamarnya yang sempit dan duduk di ranjang sempit mereka tidak akan menginap di sini karena Kean pasti tak akan bisa namun Lentera ingin Kean tau bagaimana kehidupan dirinya sebelum bertemu dengan keluarga Kean.

"Ini kamarku mas, Kami biasa tidur di ranjang sempit dan Keras, setiap kamar sama saja di rumah ini tak ada yang lebih luas." Cerita Lentera sambil tersenyum.

"Kamu besar di tempat seperti ini tapi bagaimana kamu bisa tumbuh sayang?" Kean tak menyangka jika kehidupan Lentera sebelumnya benar-benar pahit.

Lentera hanya tersenyum namun meski rumah ini jelek dan sempit rumah ini adalah satu-satunya harta sang Ayah yang tersisa untuk keluarganya.

"Kami biasa tinggal di tempat ini Mas, kami makan dengan makanan yang ibu masak dengan kayu bakar." Ucap Lentera lalu menggandeng Kean untuk mengikuti dirinya menuju dapur tempat Bu Nur mendidihkan air untuk mandi karena suhu udaranya dingin.

"Cat pada dapur itu berwarna hitam sayang?" Tanya Kean heran.

Lentera dan Bu Nur tertawa sungguh langit dan bumi kehidupan mereka wajar saja Kean tak tau apa yang di sebut tembok kotor akibat asap pembakaran kayu di dapurnya.

"Ini kotoran karena asap kayu itu Mas, jadi temboknya menghitam." Ucap Lentera setelah puas tertawa.

"Ya Ampun... Bisa seperti ini? Mengapa tidak memakai gas saja?" Tanya Kean tak habis pikir dengan kehidupan Lentera sebelumnya.

"Mas Kean bisa lihat di sini tidak ada kompor gas. Dulu kami tak kuat membeli kompor dan gasnya hehehe kami sibuk untuk biaya hidup dan sekolah." Jujur Lentera yang membuat Kean semakin merasa trenyuh.

Ah ya ampun bagaimana wanita baik dan secantik istrinya hidup begitu susah seperti ini batinnya.

"Esok setelah kita balik kita bangun ulang rumah ini ya, Ayah pasti senang jika rumahnya semakin baik, nanti kamu bisa minta tolong saudara untuk menjaganya." Jelas Kean tentu saja hal itu membuat Lentera dan Ibu senang, mereka pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Bu Nur bersyukur Allah mengirimkan orang kaya yang baik seperti Kean dan keluarganya, rasanya sudah tak ada lagi keinginan di masa tuanya selain melihat kebahagiaan dari anak-anaknya.

Begitupun Lentera hatinya menghangat karena setelah tau bagaimana latar belakang dirinya dan keluarganya Kean tak mundur untuk tetap menjadi suaminya.

"Mas Kean gak malu punya istri yang berasal dari tempat seperti ini?" Tanya Lentera memastikan.

"Aku justru bangga istriku ternyata wanita hebat dari kecilnya." Ucap Kean sambil tersenyum lalu membelai puncak kepala sang istri.

"Aku tak akan tumbuh seperti dirimu mungkin jika dari kecil berada di lingkungan seperti ini." Jujur Kean karena pahitnya hidupnya dulu masih tak sepahit kehidupan istri dan keluarganya.

"Jika berada di tempat seperti ini saja kamu sanggup tentu kamu akan tetap bertahan meski aku bukan Kean yang sukses seperti saat ini." Jujur Kean.

"Tera akan ada selalu di sisi Mas Kean apapun keadaan Mas Kean." Sahut Lentera yang membuat hati Kean semakin bahagia rasanya ingin melumat lembut bibir yang berkata manis itu dengan dua baris merahnya, sayang Bu Nur menatap kearah dirinya dan Lentera dengan mata berkaca karena bahagia menyaksikan kebahagiaan putri sulungnya.

"Ah janjimu manis ingin rasanya ku hadiahi dua baris itu, sayang Ibu selalu menatap kearah kita." Bisik Kean di telinga Lentera yang sukses membuat Lentera merona karena tau hadiah apa yang akan di terima seandainya tak ada orang di antara dirinya saat ini.

Lentera pun mencubit pelan paha sang suami sebagai tanda rasa malunya takut sang ibu mendengar apa yang Kean bisikkan.

"Istttt Mas." Ucap Lentera pelan di telinga Kean.

***

Up lagi Kak jangan lupa ya jejak manisnya.

yang udah Vote love you full pokoknya...

Yang like dan dukung selalu semoga tambah rejekinya.

💕💕💕💕🙏

1
sitti suharni hermanses
terima kasih cerita yang menarik dari autor cantik
Shakila khanza: terimakasih juga kak🙏🥰
total 1 replies
Heryta Herman
terima kasih thor..
bahagianya kean dan lentera yg kembali sadar,bahagianya kita juga sebagai pembaca ceritamu ini.
Heryta Herman
semoga dukungan semua keluarga kean dan lentera akan membuat segalanya menjadi lbh baik..semangat Kean,ada baby yg harus kamu perhatikan.
semangat juga thor...
Heryta Herman
jangan tamatkan riwayat lentera,kasihan si bucin Kean thor..kasihan juga baby nya...ga kebayang klo sampai baby nya di benci bapaknya sendiri,gara" lentera meninggal.
Heryta Herman
ayo semangat thor...
Heryta Herman
semangat thor💪
Heryta Herman
hihihi...kelakuan si faiza bikin hati senang baca nya...mood booster buat yg baca nih thor...
ayoo semangat thor...
Heryta Herman
ooohhh eupanya si diksa musuh dlm selimut,alasan membantu kean rupanya ada maksud lain,ga taunya ingin menjadi pelakor...
Heryta Herman
kata" kasarmu membawa penyesalan yg tiada berujung kean...istrimu peegi dgn membawa luka di hati...selamat berusaha dgn keras untuk membawa istrimu kembali kean...
Heryta Herman
kamu tetap salah kean.dan salah tetap salah jangan pakai alasan apapun..
Heryta Herman
jangan jadi lelaki pengecut kean.
jangan jadi lelaki nusyuz.
bundamu mencarikan jodoh terbaik untukmu,tdk ada ibu yg mau menjerumuskan anak pada masalah..
Septiani Rahim
Maaf kak di hadits dn di buku2 yg ku baca rombong2an tsb dtang menanyai istri Nabi (Aisyah RA) terkait ibadah yg dijalankan oleh Nabi SAW dn setelah di ceritakan mereka mrsa ibadah yg mereka lakukan slma ini tdk ada apa2nya di banding NABI SAW, lalu kemudian mereka BERNIAT HENDAK menjalankan ibadah2 tsb dengan lebih ekstra dn kebetulan wktu itu Beliau SAW sdh dirumah dn mendengar perkatan2 tamunya yg ingin beribadah lebih (tdk menikah, berpuasa sepanjang hari, dn sholat mlm) lantas kemudian NABI SAW bersabda spt yg kk sebutkan setelah ucapan2 tamunya td... Jd yg ingin sy GARISI disini bhwa org2 yg berkunjung itu blm melakukan ibadah spt yg kk sebutkan melainkan baru hendak berniat untuk melakukan ibadah2 ekstra spt yg disebutkan td tp blm sempat melaksanakannya Nabi SAW sdh mengomentarinya terlebih dahulu.... Afwan kak, hnya berbagi ilmu tdk ada maksud menjatuhkan atau selainnya.🙏♥️
Shakila khanza: masya Allah kak terimakasih... 🙏
total 1 replies
Nifatul Masruro Hikari Masaru
calon istri Beneran kali
Nifatul Masruro Hikari Masaru
zayn jangan jadi kompor
Nifatul Masruro Hikari Masaru
masa sih gak bisa memberikan hati
nissa
awas hamil lagi
nissa
alhamdulila akhir nya lentera sadar juga
nissa
semoga kentera cepat bangun dan baik2 saja kasian si kean
nissa
kasian si kean
moureza
top bgt alur ceritanya,sampai ikutan mewek klo baca
Shakila khanza: terima kasih kak mauren...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!