NovelToon NovelToon
Haruskah Aku Berbagi Suami

Haruskah Aku Berbagi Suami

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Faza Nihaya

Setan apa yang telah merasuki suamiku. Dengan teganya ia bermain dibelakangku. Terlebih didalam kamar yang sering aku dan suamiku memadu kasih.
Aku buka perlahan knop pintu itu. Dan untungnya tidak terkunci. Perlahan aku melangkah. Namun aku dikejutkan dengan dua sosok manusia yang sedang berada dalam satu selimut. Aku mendekat. Aku tarik rambut perempuan itu. Tak peduli ia merasakan kesakitan atas perlakuanku.
Dan sejak saat itu. Aku Ajeng Shafanina akan membalaskan atas luka yang mereka torehkan kedalam hatiku. Dan aku akan buktikan bahwa aku pun bisa tanpanya. Tanpa seorang Yudha Mahardika, suami yang tak tau diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faza Nihaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Ibu Mertua

Ajeng memejamkan matanya sebelum menjawab pertanyaan dari Retno.

"Ajeng, kamu gak papa kan?" tanya Retno merasa sang menantu tidak baik-baik saja, karena ia tidak tau mengenai permasalahan rumahtangganya.

Ajeng pun menatap perempuan paruh baya tersebut dan tersenyum. "Maafkan aku Bu." kata Ajeng sambil menundukkan kepalanya.

"Maaf? Maaf untuk apa? Apa ada sesuatu diantara rumahtangga kalian berdua?" Rento semakin dibuat penasaran.

"Ibu benar. Aku dan Mas Yudha ... "

"Kenapa? Ada apa dengan kalian?" tanya Retno sambil memegang kedua bahu Ajeng yang terus menundukkan kepalanya.

"Aku dan Mas Yudha ... Sudah resmi berpisah." ujar Ajeng sambil mengangkat wajahnya menatap wanita yang selama ini sudah ia anggap sebagai orangtua kandung. Karena kebaikan Retno yang tak pernah jahat pada sang menantu.

"Ap... Apa? Berpisah? Gak, gak mungkin! Kamu pasti sedang bercanda kan?"

"Aku serius Bu. Bahkan udah hampir satu tahun."

Retno memegang kedua tangan Ajeng. "Ibu mencoba untuk paham, kenapa kalian bisa sampai berpisah, pasti ada masalah yang begitu besar. Iya kan?" tanya Retno sambil mengusap kepala Ajeng.

Lantas Ajeng pun menceritakan semuanya dari awal, tak ada yang ditutup-tutupi, kecuali soal Yudha yang sekarang ada didalam jeruji besi.

Retno pun menggelengkan kepalanya mendengar pengakuan itu, ia juga tak kuasa sehingga bulir bening jatuh begitu saja mengenai wajahnya.

"Maafkan anak ibu Nak, sungguh ibu sama sekali tidak tau kalau Yudha sudah berbuat demikian. Maafkan ibu." Retno akhirnya terisak sambil memegang dadanya yang terasa begitu sesak.

"Tidak, ibu tidak salah, mungkin Mas Yudha memang sudah tidak cinta lagi sama aku. Tolong ibu jangan nangis, aku paling gak tega melihat ibu menangis karena ibu sudah kuanggap sebagai ibu kandungku sendiri." papar Ajeng sambil memeluk Retno.

"Kamu begitu baik Nak, keputusan kamu sudah benar, Yudha memang tak pantas untuk perempuan sebaik kamu." kata Retno ditengah isakannya. "Sekarang, kalian tinggal dimana?"

"Kita tinggal dirumah peninggalan Almarhum kedua orangtuaku."

"Berarti cucu ibu ada disana?" tanya Retno mencoba tersenyum dan Ajeng menganggukkkan kepalanya.

"Ibu mau ketemu dengan cucu ibu."

"iya, tapi aku beres-beres dulu ya bu."

Setelah beres, Ajeng kembali menemui Retno. "Ajeng, apa baju yang warna navy itu ... Hasil rancangan kamu?" tanya Retno.

"Ah, bukan apa-apa kok bu, aku malu mengakuinya karena merasa gak sebagus rancangan-rancangan yang lain." papar Ajeng merendah.

"Kata siapa rancangan kamu gak bagus, itu sungguh bagus Nak, ibu sangat suka dengan baju itu."

"Makasih kalau ibu memang suka."

"Yudha seharusnya sangat beruntung memiliki istri seperti kamu, udah baik, cantik, mandiri lagi." puji Retno tersenyum.

"Jangan berlebihan bu, aku biasa aja kok dari dulu ya gini." balas Ajeng.

"Kita jadi pergi kan? Ibu udah gak sabar pengen ketemu cucu ibu. Udah lama banget gak ketemu."

Akhirnya mereka berdua keluar, dan Retno heran kenapa tidak ada mobil Ajeng disana.

"Mobil kamu kemana Nak?" tanya Retno.

"Mobilnya ... Sudah dikembalikan sama yang punya, karena aku juga sadar mobil itu bukan punya aku." papar Ajeng.

"Ibu paham apa maksud kamu." ujar Retno karena memang ia sangat peka.

"Sudahlah bu, aku gak mau membahasnya lagi, aku sudah bahagia dengan hidupku."

Retno memeluk Ajeng. "Semoga kamu dipertemukan dengan laki-laki yang tulus mencintai kamu, yang setia dan pastinya tidak seperti anak ibu! Maafkan ibu sekali lagi, karena selama ini ibu tidak pernah berkunjung kerumah kalian karena suatu pekerjaan dan juga bapak yang sekarang sudah sakit-sakitan, jadi ibu tidak bisa meninggalkan bapak lama-lama, dan juga ibu percaya kalian pasti baik-baik saja, tapi ... Kenyataan ini sungguh membuat ibu sangat syok." papar Retno lalu melerai pelukannya.

"Yasudah, kita naik mobil ibu aja yuk." ajak Rento dan mereka berdua naik kedalam mobil.

***

"Kenapa jadi begini sih? Aku harus mohon-mohon sama Abian? Yang benar saja! Lagian belum tentu dia cabut tuntutannya setelah itu." keluh Fiona.

"Lagi-lagi Ajeng selalu beruntung, ia selalu dikelilingi lelaki tampan dan tajir, sedangkan aku? Tampan sih tampan, tapi kere." gumam Fiona sedikit kesal.

Ia sedang ada diperjalanan menuju kantor milik Abian.

Saat tiba, ia pun langsung turun dan melangkah ragu untuk masuk kesana, karena ia masih sangat malu.

"Ahh jangan deh." gumamnya lantas Fiona membalikkan badannya hendak masuk lagi kedalam mobil. "Tapi ... Kasihan Mas Yudha." kata Fiona dan ia berbalik lagi, lalu melangkah pelan ke kantor itu.

"Anda lagi! Mau ketemu pemilik kantor ini? Tapi sayangnya kok bisa masuk penjara ya." ejek Darman yang disampingnya ada Dibyo.

"Jangan kurang ajar kalian." bentak Fiona. "Tolong katakan pada atasan kalian, saya mau bertemu dengannya."

"Untuk apa Nyonya Fiona." kata Dibyo tersenyum mengejek.

"Kalian ini, sudah cepat sana bilang." Fiona sangat kesal.

"Apa alasan kami harus patuh pada anda? Anda sudah bukan siapa-siapa lagi disini." ujar Darman.

Lalu keributan pun terjadi antara Fiona bersama dua satpam itu. Lantas membuat Abian yang sedang melintas menjadi penasaran lalu mendekat.

"Ada apa ini?" tanya Abian membuat Darman dan Dibyo menunduk seketika.

"Nah... Yang dicari Akhirnya nongol juga, dua satpam anda ini rese banget, minta tolong dipanggilin anda saja ribet banget." keluh Fiona.

"Lain kali, kalau ada tamu tolong bicara dan bersikap yang sopan ya? Dan jangan diulangi lagi." ujar Abian.

"Iya Pak, kami minta maaf. Kami tidak akan mengulanginya lagi." kata mereka berdua kompak.

Abian mempersilakan Fiona untuk masuk dan duduk diruangan tunggu.

"Ada apa lagi datang kesini? Tidak puaskah yang kemarin?" tanya Abian tak suka.

"Pertama saya mau minta maaf sama anda karena suatu perbuatan tidak menyenangkan yang telah saya perbuat kepada anda. Kedua ... Saya mau memohon untuk diberi keringanan untuk suami saya, tolong anda cabut tuntutannya untuk suami saya." papar Fiona sambil menundukkan kepalanya

"Sudah kuduga, apa maksud dan tujuan anda datang kesini." ujar Abian.

"Tolonglah, aku mohon, biar bagaimanapun dia sahabat anda kan?"

"Kalau untuk berbicara yang tidak penting, sekarang juga anda keluar." titah Abian sambil jari telunjuknya mengarah kepintu.

"Pak, saya mohon." kata Fiona mengatupkan kedua tangannya diatas dada.

"Apa perlu saya panggilkan satpam?"

Fiona tak ada pilihan lain, ia pun melangkah keluar dengan gontai. Lalu naik kedalam mobil melaju yang tidak tau kemana arah dan tujuannya.

***

Ajeng dan Retno memilih berkunjung ke restoran dulu untuk makan siang. setelah tiba, keduanya pun turun dan masuk kedalam resto itu.

Keduanya memesan makanan dan setelah menunggu beberap menit, akhirnya makanan pun sudah dihidangkan.

Keduanya menikmati makanan itu sambil mengobrol.

Namun dari kejauhan ada yang terus menatap kearah mereka berdua. Lalu ia pun menghampiri mereka berdua.

"Naaahh kan benar, ada disini." ujar Luthfan tersenyum menatap Ajeng, membuat keduanya menoleh.

"Luthfan?" sapa Ajeng.

"Boleh gabung?" tanya Luthfan.

"Iya silakan." jawab Ajeng.

"Aku tadi ke ruko lho, tapi kamunya gak ada." kata Lutfan.

"Iya, tadi aku ada urusan lain." balas Ajeng.

Retno menatap mereka berdua yang sedang berbicara sambil terus mengamati pandangan Luthfan terhadap Ajeng.

"Kalian berdua kenal dekat?" tanya Retno.

"Kita hanya sebatas masalah kerjasama doang kok bu." jawab Ajeng, dan Luthfan yang mendengarnya tiba-tiba jadi beda dengan ekspresi wajahnya yang tadinya ceria sekarang jadi sulit diartikan. Dan itu pun tak luput dari pandangan Retno.

"Kenalkan, nama saya Retno, mertua Ajeng." kata Retno sambil mengulurkan tangannya.

Luthfan menyambut uluran tangan itu. "Me... Mertua?" tanya Luthfan terbata. 'Jadi selama ini Ajeng itu sudah menikah? Sudah punya suami?' ucapnya dalam hati sampai Luthfan meluruhkan kedua bahunya.

1
Olga Kandou
karma pelakor
martina melati
permisi thor... bikin novel tentang guna2 istri muda ato guna2 duda gt/Ok/
martina melati
hasna dpasangkan dg luthfan aja thor
martina melati
apa gk pindah skul aja nih...
martina melati
kepo y, bu laras...
martina melati
ato bersih2 rumah y/Facepalm/
martina melati
walopun sahabat, mungkin yudha tidak bercerita tentang fiona (padahal pernah dekatkn/pacaran) pd abian.
martina melati
permisi thor, sepertiny ada yg typo nih... _aku gak mau punya bunda lagi_ seharusny ayahkan?
Lala lala
ini kknsepnya gmn..katanya ajeng balik ke rmh ortunya dan perjalan sampe 2 jam..knp bs ketemuaan dg kwn husna dg mudah, knp bs sekolah qeera kyk dekat rumah eyangnya..mobil yudha jg bs samaan..kyk msh satu kota aja..
Jumiah
haduh cari masalah sih ibu...
y nma jua lg kesel y bu..
nasib yudha jd apes setelah pisah sma
istri ...
Jumiah
ia bian jangan sampai nyesal lg klo
kmu lambat..quien jua suka sma kmu ..
Jumiah
sdh yuda gk kerja lg ,baru fiona kasih tau klo kemungkinan kecil bisa punya anak..
Jumiah
jangan mau jeng ,ucapan suami mu ,lain di mulut lain dihati ,
bersukur sdh lepas dri suami mu...
kalea rizuky
egois bgt sumpah Hasna
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor khusus utk laki-laki memilih selingkuh dari pada istri akhir mennyesal
Tri Utari Agustina
Karma berlaku Yudha menyiak istri mu nanti terjadi padamu
adeeva channel
alur ceritanya bagus
Aya Vivemyangel
Kebanyakan menyeka sudut mata ini si ajeng 😌
Aya Vivemyangel
Agak berbelit ya ,,,
Intan IbunyaAzam
Hasna yg memilihnya Ajeng ksian dy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!