Apakah pengorbananku tidak ada artinya? Luna, untuk apa kamu pertahankan lelaki seperti itu? lebih baik tinggalkan dia! Seluruh keluarga besar Luna sudah meminta Luna untuk meninggalkan Suaminya Bram yang tak pernah menghargainya sebagai seorang istri.
Hingga Luna menyaksikan langsung pengkhianatan sang suami. Bahkan dengan terang terangan suaminya bercumbu mesra dengan wanita lain di depan mata Luna. Apakah Luna akan mampu bertahan? yuk simak ceritanya di " Pengorbananku di hargai Pengkhianatan."
origina by Morata
Ig sihalohoherlita
FB. Nolan s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32. GUGATAN CERAI _ PDHP
Luna melajukan kendaraannya menuju kantor pengacara, sesuai arahan yang telah dikirimkan oleh Pak Hotma, dia tak lupa membawa semua berkas-berkas yang diminta.
"Permisi! selamat siang, Mbak! Saya ingin bertemu dengan Pak Hotma."ucap Luna pada seorang wanita cantik yang bertugas sebagai resepsionis.
"Selamat siang Bu, maaf dengan Ibu siapa?" jawabnya dengan ramah Senyum manisnya tersungging di bibirnya menampakkan deretan gigi putihnya.
"Saya Luna." sahut Luna
"Oh Ibu Luna, mari bu saya antar ke ruangan Pak Hotma. Beliau sudah menunggu.
Luna mengikuti langkah wanita yang bernama Zahra, terlihat dari name tag yang tersemat di dada kirinya.
Tok
Tok
Tok
Permisi.....
Zahra mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan nama Hotma S.H yang Luna yakini ini ruangan kerja Pak Hotma.
"Masuk!" suara sahutan seseorang dari dalam ruangan.
"Tunggu sebentar ya, Bu." ucap Zahra dan kemudian dia masuk ke dalam meninggalkan Luna di depan pintu. Kemudian tak Berapa lama, ia keluar dan mempersilakan Luna masuk.
"Selamat siang pak Hotma." ucap Luna pada lelaki yang tengah duduk di kursi kebesarannya. Tatapan matanya masih fokus dengan laptop yang di depannya. Lelaki berdarah Batak itu berkulit sawo matang yang ia taksir usianya lebih tua sedikit dari luna Tami masih lajang.
"Selamat siang, Ah aku minta maaf Luna ini ada pekerjaan kecil. Silakan duduk." ucap pria itu menghentikan pekerjaannya dan tersenyum mempersilahkan Luna duduk di kursi seberangnya.
"Terima kasih Pak." sahut Luna.
Luna tarik kursi dan mendaratkan bobotnya di sana dan mereka saling berjabat tangan
"Panggil saja saya Hotma. Saya belum terlalu tua kan?" ucapnya terkekeh
"Baik Pak, eh maksudnya Hotma. Saya Luna Anastasia."ucap Luna memperkenalkan diri ada rasa sedikit gugup menyelimuti.
"Santai saja Luna, tidak perlu gugup seperti itu. Saya sudah kenal cukup baik dengan Desi." ujarnya tersenyum seperti membaca isi pikiran Luna.
Luna hanya mengangguk.
"Jadi bagaimana, Coba ceritakan permasalahanmu sehingga kau ingin menggugat cerai suamimu. Tolong ceritakan semuanya, jangan ada yang ditutup-tutupi, agar semua prosesnya dapat berjalan dengan lancar." ucapnya lagi.
Luna menceritakan semua permasalahan rumah tangganya dari mulai awal Bram selingkuh, hingga dia menikah lagi secara siri. Tak ada yang ditutup-tutupi, dan juga Luna lebihkan atau Luna kurangi.
Hotma tampak mendengarkan cerita luna dengan seksama. Sesekali mengangguk sebagai tanda ia memahami apa yang luna sampaikan.
"Apa kau punya bukti jika suamimu selingkuh? bukti foto, video yang bisa menguatkan gugatan mu.
"Aku memiliki beberapa foto dan video bukti." ucap Luna mengingat semua foto dan video yang pernah Bimo dan Desi berikan padanya.
Sebelum Luna meninggalkan kantor tadi, Bimo juga mengirimkan sebuah video di mana Bram dan Vanessa tengah bercumbu mesra di ruang kerja Bram. Mungkin kejadian itu terjadi sekitar bulan lalu, dan Bimo baru menunjukkan pada luna, saat ia tahu Luna akan memilih Jalan perceraian.
"Aku juga memergoki suamiku tengah berhubungan badan dengan perempuan itu, sebelum mereka menikah dan Desi saksinya. Karena ia berada di tempat itu bersamaku." jelas Luna
"Boleh aku lihat foto dan videonya? tanya Pak Hotma
Jemari Luna menari di atas layar ponselnya mencari semua foto dan video yang pernah Bimo dan Desi kirimkan. Kemudian menunjukkan semuanya pada Hotma.
"Baik semua foto dan video ini sudah cukup kuat dan dengan adanya Desi yang menjadi satu saksi saat itu. Ini lebih menguatkan. besok aku akan memasukkan berkas ini ke pengadilan." ucap Hotma sambil memeriksa semua berkas yang luna bahwa.
"Bagaimana dengan anak kalian sekali lagi? apa kau benar-benar serius dengan bercerai dengan suamimu? kali ini ia bertanya dengan sorot mata yang serius.
"Aku yakin setelah Bram mengenal wanita itu. Ia sama sekali tidak memperhatikan Khairul anak kami. Hanya kemarin, saat Khairul sakit aku memintanya untuk pulang jelas Luna.
"Aku mohon, agar hak asuh Khairul jatuh ke tanganku, aku yakin Bram istrinya itu pasti tak akan bisa merawat Khairul dengan baik." tambah Luna lagi ia mengangguk.
"Untuk hak asuh anak, belum besar jatuh ke tanganmu. Karena Khairul masih anak-anak di bawah dua belas tahun dan lebih membutuhkan kasih sayang seorang ibu." ucapnya membuat Luna bernafas lega.
Untuk harta , ini akan sedikit sulit ya, Lun Karena bagaimanapun juga harta gono gini ini adalah harta atau aset yang diperoleh secara bersama, sejak masa perkawinan jelasnya." ucapnya membuat Luna terhenyak. akankah perjuangan misinya akan sia-sia? Luna terdiam.
Tapi kamu tak pernah risau untuk urusan itu, bisa kita selesaikan nanti setelah putusan sidang perceraian selesai. Atau kamu bisa memusyawarahkannya dengan suamimu, mengenai pembagian harta. Apalagi kan, ada anak diantara kalian. Akan lebih bijak jika kedua belah pihak saling memahami untuk kepentingan anak, sehingga mengenai harta gono gini tak perlu naik ke pengadilan."Kamu paham maksudku lun?" ucapnya lagi.
"Jadi maksudnya harta gono gini ini, nanti harus dibagi dua. Antara aku dan Bram?" tanya Luna
"Iya dibagi dua, oleh karena itu saya sarankan untuk musyawarahkan dengan suamimu untuk hal ini." ucapnya.
Jika perkara harta gono gini, ini sudah ada kesepakatan dengan jalan musyawarah, maka kita tak perlu lagi mengajukan gugatan harta gono gini ini ke pengadilan. Cukup dengan melakukan pemisahan harta.
Luna mengangguk. Meskipun sebenarnya pikirannya kacau. luna merasa misi yang ia jalani ini semua akan sia-sia. Karena Bram akan tetap bisa mendapatkan haknya.entah rumah atau kantor dan aset lainya walaupun Sebenarnya hati Luna tak rela.
Sepanjang perjalanan pulang, pikiran Luna kacau Satu-satunya Jalan, Luna harus bicara dengan Bram dan mengatakan kalau Luna ingin bercerai.
Entah ia akan menyetujui atau tidak yang jelas Luna sudah tak bisa lagi bertahan dengan rumah tangga yang tak sehat ini.
Luna melanjutkan kendaraannya untuk pulang ke rumah, waktu sudah menunjukkan jam satu siang. Pikirannya tertuju pada Khairul. Kasihan dia belum makan siang.
****
Waktu sudah larut malam, tapi mata Luna tak kunjung terpejam. Luna coba mengirim pesan pada Bram, sepertinya besok Luna harus bicara padanya.
Apapun nanti yang akan terjadi, Luna harus siap termasuk harus kehilangan salah satunya, kantor atau rumah ini, mengingat apa yang dikatakan oleh Hotma siang tadi.
Luna buka aplikasi warna hijau bergambar gagang telepon, dan jemarinya mulai menari di layar pipih itu
"Mas, besok aku mau bicara penting. Harap temui aku di rumah, aku mau kita bicara berdua istri muda mu tak perlu tahu." pesan itu dikirimkan oleh Luna.
Terlihat statusnya cek list dua berwarna abu-abu. Sepertinya Bram sudah tidur.
Luna mencoba tenang dan berpikir jernih, mencoba pejamkan Mata, hingga akhirnya Luna terlelap.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk, Luna melirik jarum jam menunjukkan angka dua dini hari. Siapa yang mengirimkan pesan dini hari begini, apa Bram membalas pesanku tadi malam?" gumam Luna dalam hati.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK YANG LAIN