Demi menghindari kejaran para gadis Reby Putra Maheswara membawa seorang gadis desa yang bernama Rania untuk ia jadikan tameng agar tidak ada yang berani lagi mendekatinya, namun yang terjadi malah hatinya terikat pada gadis yang selalu mengklaim dirinya sebagai calon suami itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Hei Bocil, berapa umurmu. Kau gadis yang matang kan, ?" Tanya Regan. Rania pun langsung melihat ke arah Regan.
"Atau kau masih setengah matang,? " Tanya Bagas.
"Haaaahhh...."
"Mas Suami, di kira Rania itu telur ceplok setengah matang. Gimana sihh, " Bira yang jadi kesal mendengar percakapan antara suami dan asistentnya.
"Bukan aku yang mengatakan dia setengah matang, tapi makhluk pelit ini, "bantah Regan. Pandangan Bira pun langsung mengarah pada Bagas.
"Aku hanya ingin memastikan saja Nyonya, lihatlah anak kecil ini jangan sampai orang lain mengira putra anda menikah dengan gadis di bawah umur," ucap Bagas.
"Rania bukan gadis di bawah umur, Rania gadis udah matang udah produktif buat bikin anak," jawabnya. Regan dan Bagas saling pandang kemudian mereka berdua terbahak-bahak mendengar ucapan Rania.
Rania baru tahu jika calon mertua dan asistent pelit yang di takuti di kantor mempunyai sisi aneh yang sulit untuk di jelaskan.
"Mom, emang mereka suka gitu ya,?" Bisik Rania.
"Mereka itu makhluk aneh, tapi gak sadar diri. Adegan tidak untuk di tiru ya, "ucap Bira, Rania hanya menganggukan kepalanya saja.
Setelah mereka berhenti tertawa, mereka pun melihat lagi ke arah Rania. " Oh ya bocah, dimana rumahmu, ?" Tanya Regan.
"Di Desa X ," jawab Rania, mendengar nama tempat tinggalnya disebutkan Bira pun membulatkan matanya terkejut ternyata calon menantunya ini masih satu daerah dengannya.
"Benarkan kalau anak bebek ini salah satu penghuni bikini bottom sama seperti anda Nyonya, " ucap Bagas.
"Sejak kapan bikini bottom berubah jadi area pesawahan dan perkebunan,?" Rania benar-benar di buat bingung oleh orang-orang aneh yang ada di hadapannya ini.
"Sejak penghuninya datang kesini dan menikah denganku dan mencetak calon suamimu," jawab Regan. Rania langsung tersenyum malu-malu kambing di hadapan mereka bertiga.
"Kenapa bocah ini, ?" Tanya Bagas.
"Rania teh malu sekaligus terharu denger A Reby jadi calon suami Rania, mimpi apa atuh ya Rania teh bisa punya calon suami paket komplit kaya A Reby, ucapnya masih dengan senyum menyebalkan.
"Astaga Pak, istri dan calon menantumu itu memang satu spesies.
"Kau benar, putraku sangat beruntung seperti diriku," jawab Regan, membuat Bagas memutar bola mata malas.
'Selera kalian memang aneh,' batin Bagas, karena tidak mungkin Bagas akan mengatakannya pada Regan karena ia sangat menyayangi gajinya.
Rania pun Kemudian menceritakan bagaimana ia dan Reby bisa bertemu, mulai dari pertemuannya di pinggir jalan sampai di kebun milik Abah, ayahnya Bira. Dan tentu saja Bira sangat terkejut sekaligus senang karena ternyata calon istri Reby ini sudah sangat dekat dengan keluarganya.
"Ya ampun Jadi selama ini kamu teh diumpetin sama Reby,?" Tanya Bira.
"Rania gak tahu, Rania cuma di suruh tinggal di apartemennya A Reby karena A Reby khawatir kalau Rania tinggal di kosan." jawab Rania. Regan dan Bira mengerti dan Reby sudah melakukan hal yang benar untuk menjaga Rania, karena amanat dari Abah dan juga ayahnya Rania yang menitipkannya pada Reby dan juga menjaganya.
"Tapi kalian tidak pernah melakukan itu kan, ?" Tanya Bagas
"Melakukan apa, A Reby juga jarang ke apartement paling nganter sama jemput Rania aja. Terus kalau Rania laper suka di pesenin gitu." jawab Rania.
"Tapi kalian gak pernah ehheeeemmmmm disana kan,? Tanya Regan penasaran.
"Ehheeeemmmmm itu apa,?" Tanya Rania yang memang belum mengerti tentang aye-aye atau sejenisnya karena ia masih tahap belajar dengan Reby.
"Astaga dia benar - benar masih bocah, " ucap Bagas, Reby yang terganggu karena mereka pun akhirnya terbangun dan ikut menyimak apa yang mereka tanyakan pada Rania.
"Emang ehheeeemmmmm itu apa,?"Tanyanya kembali masih penasaran.
"Tidak usah di jawab, " ucap Reby yang kini mengerti calon istrinya sedang si interogasi.
"Kamu pernah di apain aja sama Reby,?" pertanyaan Bira sepertinya lebih mudah di mengerti oleh Rania.
"Oh itu, Rania paling cuma di cium sama di peluk aja sama A Reby," jawabnya jujur. Regan, Bira dan juga Bagas langsung melihat ke arah Reby dengan pandangan sulit di jelaskan.
"Cuma cium aja kan, ?"Tanya Bira memastikan jika anaknya ini tidak boleh minum susu sebelum waktunya. Rania pun mengangguk, hingga ketiga orang itu bernapas lega karena Reby tidak bertindak berlebihan.
"Memangnya apa yang kalian pikirkan,?" Tanya Reby dengan kesal. Meskipun ia ingin melakukan hal lebih pada Rania ia selalu menahannya karena ia tidak mau merusak gadis yang sangat ia cintai.
"Kami hanya khawatir saja," jawab Regan.
"Kalian tenang saja, aku masih punya batasan tanyakan saja padanya kalau kalian tidak percaya" jawab Reby.
"Reby gak pernah macem-macem sama kamu kan Rania, ?"
"Gak Mom, " jawab Rania, mereka pun bernapas lega.
"Baiklah, karena ini sudah malam kau menginap saja di sini," ucap Regan karena khawatir pada calon menantunya ini. Mendengar Rania menginap mata Reby langsung berbinar cerah. Otak mesumnya langsung bertraveling, jika nanti tengah malam ia akan mengendap-endap masuk ke Rania pikirnya.
"Nanti pintu kamarnya kunci ya, takut ada buaya lapar terus minta minum susu sama kamu, " ucap Bira. Reby langsung merasa lemas kembali karena niatnya sudah ketahuan duluan oleh sang ratu ubur-ubur.
***
Jangan lupa dukungannya ya 🤗🤗🤗
thanks ya Thor lucu tak membosankan ..