KEHIDUPAN KEDUA

Pancaran fajar di pagi hari adalah pancaran semangat. Semangat baru di hari yang baru, sambutlah pagi dengan senyuman dan suasana hati yang baik.

Hidup ini adalah perjalanan dari proses ke proses lain nya. Dan sebuah proses itu berasal dari tindakan, bukan pemikiran.

Pagi hari Viona sudah berada di Menssionnya, dia bosan di rumah itu sendiri dan juga dia akan ke kampus setelah siang hari nanti, lukanya sudah sembuh total karena memakan buah ajaib miliknya.

Viona menyuruh Zoya meretas dan menghapus semua bagian dirinya yang terekam CCTV tentang kejadian semalam itu, Viona yakin akan ada orang yang mencari tau informasi data dirinya.

Zoya Marisaka adalah Risa anggota Viona, nama itu sengaja di berikan oleh Viona sebagai indentitas palsu di dunia bisnis, agar orang yang mencari dan mengincarnya akan sulit mendapatkan keberadaan mereka semua, karena mereka semua sudah mengganti identitas asli mereka, Tapi identitas asli mereka masih tetap sama di data pribadi mereka.

Dan Viona lebih memilih memanggilnya dengan Zoya daripada Risa. Aiden Aldeno juga nama yang di berikan oleh Viona yang nama aslinya Ano dan sekarang di panggil Aiden oleh Viona.

Zoya dan Aiden memiliki ke ahlian yang sama di bidang IT, tapi mereka tidak pernah bersaing dan saling cemburu dalam urusan pekerjaan, bahkan mereka semua saling membantu.

Viona berkunjung ke Paviliun mawar di mana Zoya dan temannya berada, Viona berjalan di ikuti Lan dan Lin di belakangnya, di Paviliun itu hanya ada lima maid yang di perkerjakan.

Tidak ada sesuatu yang di kerjakan di situ dia hanya melihat sekeliling, tapi dia menyuruh Zoya dan Aiden untuk menghadap kepadanya setelah makan malam nanti.

Waktu berlalu begitu cepat, malam pun tiba di mana Viona dan keluarganya sedang makan malam bersama tidak ada obrolan hanya dentingan sendok yang terdengar.

Para maid juga sedang menyantap makan malamnya bersamaan dengan Tuan rumah, mereka meiliki ruang makan tersendiri lengkap dengan meja makannya. Mereka sebenarnya ingin menolak tapi itu perintah dari Viona, mereka bisa apa.

ketika makan malam selesai Viona dan kelurganya bersantai di teras samping yang terdapat kolam renang dengan pemandangan taman bunga di sekitaran halaman Menssion ada tiga buah gazebo yang lantainya terbuat dari keramik tapi di lapisi dengan karpet bulu.

Viona dana Raka berbicara seputaran bisinis. ''Kak! boleh aku bertanya sesuatu?'' tanya Viona penasaran karena baru ingat akan hal itu.

Raka menoleh menatap Viona bingung, karena biasanya Viona langsung bertanya tak perlu untuk meminta ijin ''Tanya apa De? Kakak akan menjawab sebisanya.''

Viona berpikir sejenak, ''Apa Kak Raka mengenal pemuda yang bernama Ray Franzlan Duke?'' tanya Viona padahal dia bisa sendiri mencari informasi atas nama itu, tapi dia lebih memilih bertanya kepada Kakaknya.

Raka mendengar pertanyaan Viona sangat terkejut saat dia menyebut nama pemuda yang sangat terkenal di dunia bisnis. ''De! bisa kamu mengulang pertanyaan mu?'' Raka meminta Viona mengulang pertanyaannya barangkali dirinya yang salah dengar.

Viona mendengus kesel, apakah Kakaknya itu tidak mendengarnya padahal dirinya bersampingan dengan Kakaknya itu. ''Apa Kak Raka mengenal pemuda yang bernama Ray Franzlan Duke?'' ulangnya sedikit menekan..

Raka tetap saja masih terkejut mendengar nya. ''De siapa yang tidak mengenal nama itu di dunia bisnis, dia adalah Tuan Muda Duke pewaris keluarga Duke, dia yang melanjutkan semua bisnis keluarga Duke sampai sekarang di mana ke kayaan mereka berada di No satu.

dan dia juga salah satu pembisnis yang sudah berjaya di masa mudanya.''

Viona hanya menyimak dan mengangguk anggukkan kepala, pantasan nama itu tidak asing terdengar di telinganya. Karena di kehidupan pertamanya dia juga berkecimpung di dunia bisnis kecil kecilan untuk mentupi indentitasnya sebagai klen Mafia.

Dia mengetauhui nama itu saat dia di Rumah sakit, Viona tidak sengaja melihat nama data-data pasien saat dirinya mendapat giliran untuk di data.

''De kenapa kamu bisa tau nama pemuda itu?'' tanya Raka yang baru sadar, karena Viona tiba-tiba bertanya hal itu.

''Yaa karena semalam aku tidak sengaja bertemu dan melihat name tagnya'' balas Viona santai tapi makin membuat Raka terkejut.

Bagaimana mungkin Viona bisa bertemu, dirinya saja yang sudah mengenal bisnis beberapa tahun tapi belum pernah melihatnya sekali pun, karena hanya orang yang memiliki jabatan tinggi yang bisa bertemu dengannya.

''Kamu ketemu di mana De? Apa cuman melihatnya dari jauh?'' Kakak saja tidak pernah bertemu dengannya.''

''Ya aku bertemu dengannya secara langsung dan Kakak tenang saja, tidak lama lagi Kakak akan selalu berurusan dengannya.''

Setelah beberapa menit bercerita tentang Tuan muda Duke, Viona ijin pamit ke ruang kerjanya, karena sudah memiliki janji dengan Zoya dan Aiden. Viona tidak menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Tuan Muda Duke dia mencari alasan yang lain.

Ternyata Zoya dan Aiden sudah menunggunya di ruang keluarga, Viona segera mengajak mereka naik ke lantai tiga di mana tempat kerjanya berada.

Saat pintu terbuka mata Zoya dan Aiden berbinar melihat puluhan komputer di ruangan itu, komputer itu terlihat sudah terhubung dengan semua CCTV di penjuru Menssion maupun CCTV di paviliun, padahal ruang kontrol CCTV memiliki ruangan tersendiri tapi Viona juga menghubungkan di semua komputer di ruangannya.

Padahal di Paviliun Mawar juga memiliki banyak komputer, tapi tidak sebanyak milik Viona. ''Kalian berdua duduklah'' ucap Viona mempersilahkan duduk di depan komputer.

Mereka berdua hanya menurut. ''Baik nona'' Balasnya sembari berjalan mendekat ke arah komputer.

Viona juga duduk di samping mereka dan berkata, ''Aku sengaja memanggil kalian berdua, aku ingin lihat kecepatan kalian dalam meretas. kalian berdua retas semua CCTV yang ada pinggir jalan di dalam kota ini!''

Zoya dan Aiden hanya santai mendengar hal itu, kerena menurut mereka itu hanya hal kecil dan sangat mudah baginya. Dimulai dari Zoya yang terlihat sangat lincah mengetik di atas papan keyboard, hanya butuh waktu dua Menit Zoya sudah berhasil meretas semua CCTV yang terlihat jelas di komputer.

Giliran Aiden, tidak beda jauh dengan Zoya tangannya terlihat sangat lihai dalam hal mengetik. Tapi dia membutuhkan waktu lebih lama daripada Zoya yaitu tiga menit.

Viona merasa cukup puas, tapi dia tetap akan memberi mereka buah ajaib untuk di makannya, untuk mempercantik wajah mereka agar lebih sulit di temukan dari orang yang mengincarnya. Bukan cuman mereka berdua tapi semua yang bekerja dengannya.

''Good.''

Viona sangat puas melihat skill Zoya dan Aiden, menurutnya itu sudah lumayan. Tidak ada seorang Hacker yang lebih lincah dari mereka berdua kecuali dirinya.