Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghadiri acara pertunangan.
Gita kembali melaksanakan tugas dan kewajibannya di ruang IGD sementara Anis kembali melaksanan tugasnya di poli sebagai asisten dr spesialis SpOG yang tidak lain adalah Dr Atala Mahendra.
Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda, Hantara yang kini tengah duduk di kursi kebesarannya terlihat sedang sibuk menatap layar laptop miliknya. di mana layar tersebut menampilkan gambar seseorang, sudah sebulan terakhir membuatnya berpikir keras tentang sosoknya.
Tiba tiba fokus Hantara teralihkan begitu saja saat mendengar seseorang membuka pintu ruang kerjanya tanpa mengetuk lebih dulu.
"Ada perlu apa kau ke sini?." tanya Hantara tanpa basa basi saat Riko baru saja berada di ambang pintu.
"Astaga... bukannya menyambutku dengan sebuah senyuman bahkan secangkir kopi kau malah berkata ketus seperti itu padaku kawan." ucapan Riko terdengar begitu dramatis sehingga membuat Hantara berdecak muak mendengarnya. di dalam persahabatan Hantara, Damar dan juga Riko ketiganya tidak mengenal yang namanya tersinggung dengan sikap satu sama lain.
"Ck.... tidak perlu memainkan drama karena kau sedang Tidak berada di panggung teater sekarang!!." ketus Hantara, sedangkan Riko dengan santainya menjatuhkan bokongnya di sofa ruang kerja Hantara.
Kini Giliran Riko yang berdecak kesal.
"Ck....aku datang ke sini untuk mengundangmu menghadiri acara pertunangan adikku malam ini, kalau bukan karena mamaku yang memintaku datang ke sini untuk mengundangmu aku juga malas datang menemui pria dingin sepertimu. kalau aku jadi Dr Gita mungkin aku tidak akan sanggup hidup bersama dengan pria dingin sepertimu" cetus Riko, dan hal itu sontak membuat Hantara melempar bolpoin di tangannya ke arah Riko, untungnya pria itu sigap sehingga dapat menghindar, kalau tidak sudah pasti bolpoin itu akan mendarat sempurna di jidat Riko.
"Sialan." umpat Riko.
Hantara bangkit dari duduknya hendak duduk di sofa bersama dengan Riko.
"Dia adalah istriku sampai kapanpun dia akan terus hidup bersama denganku, aku tidak akan membiarkannya pergi dariku sekalipun dia menginginkannya." ucap Hantara penuh penekanan seolah tidak terima dengan ucapan sahabatnya di akhir kalimat.
Riko nampak menahan tawanya.
"Eheeeeemmmtttt.... sepertinya ada yang lagi sensitif nih." sindir Riko
"Diam kau!!." ketus Hantara sedangkan Riko sama sekali tidak mempedulikan kekesalan di wajah Hantara saat ini.
🌹🌹🌹
Malam harinya Hantara telah siap dengan stelan jas berwarna navy yang di padukan dengan kemeja putih, pria itu terlihat begitu tampan dan berwibawa. sedangkan Gita sendiri mengenakan dres dengan warna senada dengan Hantara dres model umbrella dengan potongan di bawah lutut yang dihiasi dengan mutiara di bagian dada Tidak terlalu mencolok namun nampak elegan.
Tadi Sebelum kembali ke rumah Hantara lebih dulu menghubungi Gita untuk memberitahu perihal undangan dari kedua orang tua Riko.
Setelah usai bersiap siap keduanya pun segera berangkat ke mansion orang tua Riko. mengingat waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam, sedangkan acara pertunangan adiknya Riko akan di mulai pukul delapan malam. Hantara sengaja berangkat satu jam lebih awal mengingat perlu waktu sekitar empat puluh lima menit untuk berkendara menuju mansion orang tua Riko.
Hantara memandang ke arah istrinya yang terlihat sedikit tegang ketika di perjalanan. Hantara menggenggam tangan Gita dengan tangan kirinya sedangkan yang sebelahnya masih stay di atas stir kemudi.
Arti Genggaman pria itu seolah ingin menenangkan ketegangan istrinya.
Beberapa saat kemudian mobil yang di kemudikan Hantara memasuki Gerbang yang menjulang tinggi.
Pandangan Gita tertuju pada begitu banyak mobil mewah yang terparkir di halaman mansion. itu artinya tidak sedikit orang penting yang hadir di dalam. sebagai salah seorang pengusaha sukses nama Hantara sangatlah populer di kalangan pebisnis.
Gita khawatir besok ia akan jadi bahan gosip di kalangan rumah sakit tempatnya bekerja, mengingat tak ada rekan kerjanya yang mengetahui tentang pernikahannya dengan Hantara, kecuali Anis dan pak Dirut RS.
Bisa bisa ia akan mendapat tudingan sengaja dekat dengan seorang Hantara putra Adipura Sanjaya demi kelangsungan karirnya, mengingat Hantara merupakan salah satu orang penting di kalangan rumah sakit. apalagi saat ini begitu banyak kamera wartawan yang mengabadikan momen tersebut, mengingat ayah Riko juga salah satu pengusaha di tanah air.
Bukan hanya itu, Gita tidak ingin kehadirannya di acara itu hanya akan membuat Hantara jadi bahan pergunjingan mengingat dirinya bukan berasal dari keluarga terpandang.
Hantara menatap intens wajah istrinya. "Ada apa?? kenapa kamu terlihat begitu tegang??." tanya Hantara.
Gita membalas tatapan suaminya sebelum beberapa saat kemudian menjawab pertanyaan Hantara.
"Apa mas yakin dengan mengajak aku masuk ke dalam" tanya Gita saat mobil yang dikemudikan Hantara berhenti di pelataran mansion milik orang tua Riko.
"Memangnya kenapa harus bertanya seperti itu??? atau kamu tidak suka aku mengajakmu ke sini??." bukannya menjawab Hantara malah balik bertanya dengan kening yang berkerut. terlebih lagi nada pria itu tiba tiba berubah datar.
"Bukan begitu mas... aku hanya takut keberadaanku malah malu maluin mas nantinya ." jawab Gita mulai merasa takut dengan tatapan Hantara.
"Istriku adalah seorang Dokter yang memiliki paras cantik, lalu apa lagi yang membuatku malu." ucap Hantara seraya mengangkat wajah istrinya dan tak ada lagi nada datar dari kalimat Hantara yang ada hanya sebuah kalimat yang terdengar begitu hangat dan lembut dan Gita di buat tertegun dengan pujian suaminya.
"Jangan pernah lagi berpikir seperti itu karena aku tidak suka !! dan maaf aku tidak bermaksud membuatmu takut." ucap Hantara dan Gita pun mengangguk, sebelum beberapa saat kemudian pria itu turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk istrinya.
Hantara dan Gita berjalan bergandengan dan seperti dugaan Gita kini hampir semua mata dan kamera wartawan tertuju pada keduanya. tak terkecuali seorang pria yang malam itu juga turut hadir dalam acara pertunangan adik sepupunya.
Tak sedikit gadis yang hadir di acara tersebut menatap kagum ke arah Hantara tanpa peduli dengan sosok wanita yang kini tengah menggandeng tangan pria itu. begitu pun dengan Gita tak sedikit para pengusaha muda yang masih berstatus single maupun beristri menatap kagum akan kecantikan wanita itu.
Tak sedikit pula yang di buat penasaran dengan sosok Gita.
"Siapa gadis yang datang bersama tuan Hantara saat ini???" bisik bisik salah seorang tamu wanita yang hadir di acara tersebut.
"Apa gadis itu kekasih tuan Hantara??." ujar yang lainnya.
Kedatangan Riko di sambut oleh Riko dan kedua orang tuanya.
Setelah mengobrol ringan dengan kedua orang tua Riko sebagai tuan Rumah, Riko kemudian mengajak Hantara serta istri menduduki meja tamu khusus yang telah di sediakan untuk Hantara dan pasangannya.
Hantara menarik sebuah kursi kemudian mempersilahkan sang istri untuk duduk lebih dulu, sebelum ia kembali menarik kursi yang lainnya dan duduk di sisi kiri Gita.
Entah mengapa Gita merasa tak suka saat menyadari jika saat ini sang suami menjadi pusat perhatian para wanita yang hadir di tempat itu. meski Hantara Sama sekali tidak memperdulikannya, tetap saja Gita merasa tak suka.
Bahkan tak sedikit yang sengaja tersenyum manis ke arah Hantara. tapi bukan balasan senyum yang di dapatkan malah sebuah tatapan dingin mematikan.
"Sepertinya banyak ulet keket yang hadir di tempat ini." Gumam Gita lirih namun masih dapat di dengar oleh Hantara yang kini duduk di sisi kirinya. Hantara tersenyum tipis saat mendengarnya bahkan saking tipisnya tak ada Yang menyadarinya kecuali dirinya sendiri.
pdahal alur cerita ny seru loh😁🙏