NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pengangguran

Aku Bukan Pengangguran

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Penyesalan Suami
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuni Soehardi

Wati seorang istri yang diperlakukan seperti babu dirumah mertuanya hanya karena dia miskin dan tidak bekerja.

Gaji suaminya semua dipegang mertuanya dan untuk uang jajannya Wati hanya diberi uang 200ribu saja oleh mertuanya.

Diam-diam Wati menulis novel di beberapa platform dan dia hanya menyimpan gajinya untuk dirinya sendiri.

Saat melahirkan tiba kandungan Wati bermasalah sehingga harus melahirkan secara Caesar. ibu mertua Wati marah besar karena anaknya harus berhutang sama sini untuk melunasi biaya operasi Caesar nya.

Suaminya tidak menjemputnya dari rumah sakit. saat Wati tiba dirumah mertuanya dia malah diusir dan suaminya hanya terdiam melihat istrinya pergi dengan membawa bayinya.

Bagaimana nasib Wati dan bayinya? Akankah mereka terlantar dijalanan ataukah ada seseorang yang menolong mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuni Soehardi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

Fitri dan mpok Leha pergi ke kota naik mobil juragan Bisri.

Fitri memperhatikan jalan-jalan desa yang dihampari sawah terkadang mereka melewati hutan bambu dan jalanan cukup curam. Mobil terguncang-guncang. Fitri meringis menahan sakit. Tapi setelah keluar dari jalan desa semua berjalan dengan lancar. Kota kecil yang mereka tuju cukup lengkap fasilitasnya ada Mall walau tidak besar. Hal pertama yang dituju Fitri adalah ATM. Dia meminta sopir berhenti di ATM karena dia akan mengambil uang tunai.

Kemudian dia ke toko pakaian untuk membeli pakaiannya sendiri juga dalaman. Lalu dia minta diantar ke toko ponsel.

Ternyata di toko ponsel yang dia datangi bisa dibayar dengan kartu debit. Fitri ingin membeli ponsel baru dan dia juga membelikan ponsel untuk Bagas dan orang tuanya.

Selesai membeli ponsel Fitri mengajak makan di restoran cepat saji dan pulangnya membeli beberapa potong ayam untuk makan malam.

Terakhir dia minta diantar ke toko emas. Dia membeli satu set perhiasan emas untuk mpok Leha. Setiap berhenti di tujuan sopir juragan Bisri harus membantu Fitri naik dan turun dari mobil karena kondisi fisik Fitri masih lemah.

Fitri minta segera pulang, dia kelelahan. Dalam perjalanan pulang Fitri tertidur dan sesekali bangun karena guncangan mobil yang mereka kendarai.

Akhirnya mereka sampai. Sopir juragan Bisri melihat Fitri nampak kelelahan berinisiatif langsung menggendong Fitri sampai ke rumah mpok Leha dan membaringkannya di atas balai yang di dapur tempat Fitri tidur.

“Istirahat saja neng, harusnya neng belum kuat bepergian tapi neng Fitri bersikeras pergi.” Kata mpok Leha.

“Tidak apa-apa Mpok. O ya. Tolong bayarkan sewa mobilnya pok ini uangnya.” Kata Fitri sambil menyodorkan sejumlah uang kepada mpok Leha.

Mpok Leha menerima uangnya dan memberikan kepada sopir juragan Bisri.

Fitri mengetik pesan pada no suaminya mengabarkan keadaannya dan dimana dia sekarang.

Tak lama kemudian dering ponsel baru Fitri berbunyi Fitri mengangkat video call dari suaminya.

“Ma benarkah ini kamu ma?” Mama dimana sekarang?.

Fitri sangat lega ternyata suaminya fast response. Fitri menceritakan apa yang telah dialaminya dan sekarang berada di rumah mang Edun di Sukabumi. Dia pun memberikan sharelock keberadaannya kepada suaminya.

Tono tidak membuang waktu dia langsung persiapan menjemput istrinya dikawal dengan beberapa bodyguard yang dia sewa menuju ke tempat istrinya berada.

Malam itu adalah malam terakhir Fitri berada dirumah keluarga mang Edun. Bagas sangat gembira menerima hadiah handphone dari Fitri. Begitu juga mang Edun terlebih mpok Leha yang langsung memakai perhiasan yang dibelikan Fitri.

Fitri mengetik pesan kepada suaminya untuk menyiapkan hadiah berupa uang tunai untuk keluarga mang Edun yang telah menyelamatkan nyawanya.

Esok hari Fitri menerima video call suaminya dia sudah mandi dan sedang berjemur di halaman rumah mang Edun. Udara pagi itu dingin tapi matahari bersinar tanpa halangan kabut pagi. Rumah kang Edun sederhana tapi taman bunga tertata rapi dan ada gemericik air sungai yang airnya sangat jernih di belakang rumahnya.

Malam sebelumnya Tono menerima pesan dari Fitri dan sudah video call dengan Fitri dia mempersiapkan penjemputan istrinya dia berangkat dini hari dengan membawa bodyguard. Ibu mertuanya ingin ikut tapi dilarang oleh Tono.

“Ibu di rumah jaga Satria saja bu yang penting ibu sudah tahu Fitri baik-baik saja. Nanti kalau ibu ikut gantian Satria yang diculik bagaimana?”

Oh iya ya. Ya sudah ibu dirumah saja.” Akhirnya ibu mertuanya mengalah.

Hasil penyelidikan Tono selama ini mengarah ke pengkhianatan teman Fitri sendiri karena makanan hidden gem yang katanya akan dituju ternyata tidak disitu tempatnya. Tapi masih sulit membuktikan kalau dia adalah pengkhianatnya.

Bagi Tono yang terpenting adalah istrinya selamat dan baik-baik saja.

Hari menjelang pagi, rombongan Tono mulai memasuki desa tempat Fitri ditampung di rumah mang Edun. Medan yang cukup sulit menuju desa mang Edun membuat Tono berpikir sungguh mujizat Tuhan istrinya masih hidup.

Fitri mendengar suara mobil berhenti di ujung gang. Bagas yang saat itu akan berangkat ke sekolah kembali berbalik arah mengantarkan suami Fitri.

“Fitri…” panggil Tono. Sambil setengah berlari menuju istrinya.

Fitri menoleh dia ingin beranjak tapi harus pelan-pelan dan ditopang oleh tongkat. Tapi belum sempat berdiri suaminya sudah memeluknya. Aroma tubuh suaminya membuat Fitri tersadar kalau dia tidak bermimpi. Dia balas memeluk suaminya.

“Ayo kita masuk mas, kau harus bertemu dengan tuan rumah yang menyelamatkan nyawa ku. Itu Bagas kenalin dialah orang pertama yang menemukan tubuhku.” Kata Fitri.

Tono menjabat tangan Bagas dan memeluknya. Terimakasih sudah menyelamatkan istriku.”

“Ini suaminya kak Fitri?” Tanya Bagas.

“Iya gas dia suami kakak.”

“Ayo masuk kak. Ayah dan ibu ada didalam” kata Bagas.

Fitri bangkit dan berjalan dengan tertatih tatih.

Bagas masuk ke dapur memanggil orang tuanya. Dan mereka keluar menemui suami Fitri.

“Oh jadi ini suami neng Fitri, senang akhirnya bisa ketemu den. Mari silahkan duduk.” Kata mang Edun setelah bersalaman dengan Tono.

Mang Edun menceritakan bagaimana dia menemukan Fitri awalnya dia mengira Fitri mengalami kecelakaan lalu lintas. Dia tidak menyangka kalau Fitri korban penculikan.

Tono memberikan totebag kepada mang Edun sebagai oleh-oleh. Tote Bag itu berisi sarung dan baju Koko dibawahnya ada bungkusan berwarna coklat yang akan membuat mang Edun terasa mau pingsan saat membukanya setelah kepergian Fitri dan suaminya.

Fitri bersiap-siap akan pulang tapi mpok Leha menyuruhnya makan dulu. Mpok juga menyajikan makanan untuk rombongan Tono. Mereka makan dirumah mang Edun yang sederhana.

Setelah selesai sarapan dan ngopi di rumah mang Edun. Tono dan Fitri berpamitan. Mpok Leha menangis saat berpelukan dengan Fitri.

“Hati-hati di jalan ya neng. Kapan-kapan mampirlah ke rumah kalau kebetulan lewat daerah sini.” Kata mpok Leha.

“Iya pok, Fitri pasti akan datang lagi kalau kangen. Mpok sudah seperti kakak sendiri bagi Fitri. Terimakasih banyak atas semua kebaikan Mpok dan mang Edun. Berkat kalian Fitri masih hidup dan punya kesempatan berkumpul kembali dengan keluarga Fitri.” Kata Fitri sambil terisak.

Fitri menyalami mang Edun dan memeluk Bagas. “Belajar yang rajin ya gas kamu sudah menyimpan nomor kakak. Nanti lulus SMA kamu harus kuliah. Hubungi kakak kalau kamu kelulusan ya.”

“Iya kak, terima kasih. Kakak jaga diri baik-baik ya kak.” Kata Bagas.

Rombongan Tono berjalan menuju ke mobil. Tono menyesuaikan diri dengan langkah istrinya yang pelan tertatih-tatih. Hatinya teriris-iris melihat kondisi istrinya. Dia membuka pintu untuk istrinya. Seperti biasa Fitri kesulitan naik ke mobil yang tinggi. Saat itu Tono menggunakan mobil Alphard yang biasa dia pakai sehari-hari. Tono menggendong istrinya dan mendudukkan di kursi. Lalu memutar dan duduk disampingnya.

Fitri membuka jendela dan melambaikan tangannya pada keluarga mang Edun.

Akhirnya rombongan Tono beriringan meninggalkan desa itu kembali ke Jakarta.

1
Wanita Aries
Fitri hati” jgn trllu prcaya tmn baru.
Akhirnya bisa damai
Nuri_cha: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Wanita Aries
Lanjut thor
Wanita Aries
Syukurlah fitri gak hilang ingatan
Wanita Aries
Suka ceritanya thor
Wanita Aries
Rasakan noh di tinggal ank”nya
Wanita Aries
Nah gtu dong dony harus tegas
Wanita Aries
Parahnyaa ehh pny mertua edan bgtu
Wanita Aries
Mantap wati
Fitriah Fitri
ku bingung deh ... bukan menantu biasa sm aku bukan pengangguran ceritanya sama ya fitri2 juga
Sri Wahyuni: maaf kak terjadi kesalahan up load
total 1 replies
Wanita Aries
Mampir thor
Fitriah Fitri
semoga fitri cepet pulih dan bs kembali lg bersama keluarganya di kota
Fitriah Fitri
alhamdulillah... ibunya sudah sadar akan kesalahannya
Ma Em
Semoga Wati dan Dony bahagia setelah berpisah dari mertua toxic nya .
Uswatun Hasanah
Kak author kok belum up lagi sih ... 🙏🙏🙏
Sri Wahyuni: sudah kak. maaf ya telat
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!