NovelToon NovelToon
DI NIKAHI PRIA BERISTRI

DI NIKAHI PRIA BERISTRI

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Poligami / Patahhati / Tamat
Popularitas:497.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: ummi asya

Ketika Nila Saraswati 22 tahun harus melunasi hutang almarhum ayahnya,dia terjebak dalam perjanjian pernikahan dengan Julian Nugraha 29 tahun yang sudah mempunyai seorang istri.Tapi istrinya itu selingkuh di belakangnya,sehingga Julian menawarkan Nila menikah dengannya sebagai bentuk balas dendam pada istri pertamanya.Nila setuju menikah dengan Julian dengan imbalan memberinya uang untuk melunasi hutang ayahnya pada renternir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Marsya Kembali Berulah

Nila masuk ke dalam kamarnya setelah di antar bi Marni dan Susi..Dia duduk di ranjangnya sambil memandangi ponselnya yang basah. Bagaimana dia bisa menghubungi suaminya jika ponselnya saja rusak.

Mungkin butuh di servis atau beli lagi jika rusak total.

"Kenapa wanita itu kasar sekali ya, padahal dia tamu di rumah ini." gumam Nila.

Dia masih meratapi ponselnya, dia lalu meletakkan ponselnya di meja. dia rebahkan tubuhnya di kasur empuk itu.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk dari luar, Nila bangun dari tidurnya dan menuju pintu kamarnya. Terlihat bi Marni membawa semangkuk sup yang Nila minta lengkap dengan nasi dan kerupuknya.

"Saya bawa makanannya ke kamar nyonya, barangkali mau makan di kamar." ucap bi Marni yang tahu pasti mood Nila sedang tidak baik-baik saja.

"Iya bi, terima kasih. Letakkan saja di meja sana." ucap Nila dengan malas.

Bi Marni pun masuk ke dalam kamar, meletakkan nampan berisi sayur dan nasinya di meja. Bi Marni pun keluar dari kamar Nila. Dia kemudian menutup kembali kamarnya, namun kembali pintunya di ketuk.

Nila berdecak, dia malas harus bolak balik membuka pintu.

"Masuk."

Ucap Nila, dia langsung tiduran kembali di kasurnya sambil tengkurap.

"Nyonya, tuan Julian menelepon lewat telepon rumah." ucap Susi.

Nila kembali bangun, dia pun keluar dari kamarnya mengikuti Susi turun ke bawah menuju ruang tengah di mana telepon rumah itu berada.

Nila mengangkat gagang telepon ke telinganya.

"Halo, mas?" kata Nila dengan malas.

"Sayang, kenapa tadi teleponnya di matikan?" tanya Julian.

"Ponselnya jatuh mas, jadi rusak ngga bisa di pakai. Maaf." ucap Nila berbohong.

Julian diam, dia tahu istrinya berbohong. Dia hanya ingin tahu apakah dia jujur tentang kejadian yang tadi di ceritakan Susi.

"Nanti aku belikan lagi, besok pagi-pagi aku pulang." kata Julian.

"Iya mas."

"Kamu kenapa kok lemas banget ngomongnya?"

"Aku belum makan mas, tadi bi Marni masak sup ayam. Tadi mau makan, tapi mas Lian nelepon." kata Nila.

"Ya sudah, makan dulu ya. Jangan ngga makan, nanti perutnya sakit." ucap Julian.

"Iya mas."

"Ya sudah ,aku tutup teleponnya sayang."

"Iya."

Gagang telepon di boksnya. Dia kemudian naik tangga lagi dan masuk ke dalam kamarnya.

_

Esok harinya, ketika Nila sudah bangun dan dia pagi-pagi membuat makanan di dapur, Marsya muncul dari kamar yang dia tempati. Dia hendak mengambil air mineral di kulkas, tapi dia melihat Nila sedang membuat omlete sayuran campur daging giling.

Marsya memperhatikan apa yang di lakan Nila dengan bersedakap. Kedua tangannya bersedekap, lalu mendekat dan melihat Nila sedang menuangkan omletenya ke dalam piring.

Marsya mengambil sendok garpu dan mengapit omlete yang di buat Nila. Dia mencicipinya dan mengunyah sejenak. Tapi kemudian dia muntahkan lagi omlete yang dia makan ke dalam piring berisi omlete yang baru di tuang tadi.

Nila memperhatikan tingka jorok Marsya jadi kesal.di buatnya, menatap tajam ke arah Marsya.

"Omlete apa itu, asin sekali. Tidak bisa di makan!" ucap Marsya ketus.

"Itu omlete bukan buat kamu, kenapa kamu buang lagi di dalam piring itu?" tanya Nila keras.

Dia benar-benar di buat kesal sejak kedatangan Marsya di rumah suaminya itu.

"Aku hanya mencicpinya saja. Kalau kamu suka ya tinggal makan, atau di buang saja." ucap Marsya dengan santai.

Dia lalu pergi dari dapur, meninggalkan Nila yang kesal di buatnya.

Nila mengambil piring berisi omlete tadi dan membuangnya ke tempat sampah. Selera makannya menghilang, dia mengambil air mineral dalam kulkas dan meminumnya hingga tandas.

Bi Marni melihat wajah Nila penuh kesal, dia heran sepagi ini majikannya itu berwajah masam dan ada di dapur.

"Nyonya, kenapa anda ada di dapur sepagi ini?" tanya bi Marni.

"Aku lapar, jadi membuat omlete. Tapi malah tidak berselera makan karena ada manusia jorok yang memakan omleteku dan membuangnya di piring itu." jawab Nila.

Bi Marni akhir-akhir ini merasa aneh dengan majikannya itu, keinginannya selalu membuat heran. Seperti kemarin malam, Nila meminta di buatkan sup ayam tapi kulitnya saja. Sekarang pagi sekali membuat makanan.

"Apa saya buatkan lagi omletenya, nyonya?" tanya bi Marni.

"Iya boleh, pakai sayuran dan daging cincang ya bi. Jangan terlalu asin." ucap Nila.

"Iya nyonya."

Bi Marni pun sibuk membuat omlete untuk Nila, Nila sendiri keluar menuju taman bunga. Dia berniat menyiram bunga di taman.

Marsya melihat Nila sedang menyiram tanaman dari balik jendela. Pikiran jahatnya selalu muncul ketika melihat Nila.

"Gadis kampung itu sekarang bebas sekali di rumah ini. Meskipun dia istrinya Julian, tapi aku tidak bisa di acuhkan."

Dia lalu keluar dari kamarnya menuju taman di samping rumah, memperhatikan apa yang Nila lakukan.

Satu persatu bunga di siram oleh Nila dengan selang yang di sambungkan ke kran. Marsya menuju kran yang memang letaknya jauh, lima enam meter dari beberapa bunga yang di siram Nila.

Marsya mematikan kran itu, dan melihat apa reaksi Nila ketika kran airnya di matikan.

Nila memencet-mencet gagang yang membuat air mengalir, dia lihat apakah ada yang tersumbat. Tapi begitu selang menghadap ke wajahnya, Marsya membuka kran airnya.

Tentu saja air itu menyemprot ke wajah Nila. Dia kaget dan memundurkan kepalanya. Dan tetdengarlah suara tawa yang begitu keras, hingga Nila melihat ke arah suara Marsya yang sedang menertawakan dirinya.

Marsya mendekat pada Nila yang kesal sekali. Sejak pagi dia mengganggu dirinya. Nila menatap tajam ke arah Marsya yang masih tertawa puas.

"Kenapa kamu menggangguku terus?" tanya Nila.

"Hanya main-main saja, jangan kesal." ucap Marsya santai.

Nila mengusap wajahnya dengan tangan, dia benar-benar kesal. Kapan perempuan macan ini pergi dari rumah suamiku, pikir Nila.

Kemudian dia pergi dari hadapan Marsya yang masih tertawa senang melihat Nila basah. Dia tidak akan meladeni Marsya, sebisa mungkin akan menghindar dari gangguan Marsya.

Nila masuk ke dalam rumah, di sambut oleg bi Marni yang tadi membuatkan omlete sayur untuknya.

"Nyonya, omletenya sudah matang. Apa anda ingin makan sekarang?" tanya bi Marni.

Bi Marni kaget melihat Nila wajahnya basah dan bajunya juga ikut basah.

"Nyonya kenapa basah bajunya?" tanya bi Marni.

"Ini ulah Marsya, omletenya di bawa ke kamar saja bi, sekalian buatkan jus apel juga. " kata Nila.

"Baik nyonya."

Lalu bi Marni pergi ke dapur membuat jus dan menyiaplam omlete.

Sementara Nila masuk ke dalam kamarnya, mengganti bajunya yang basah karena semprotan air kran tadi.

Bi Marni masuk kamar Nila setelah pintu di buka, dia meletakkan nampan berisi omlete yang di mintanya. Nila keluar dari ruang ganti baju dengan pakaian baru.

"Nyonya, omletenya silakan di makan." kata bi Marni.

"Iya bi."

"Apa nona Marsya berulah lagi, nyonya?" tanya bi Marni.

"Iya, aku bingung dengan wanita itu. Kok dia berani banget sih, di rumah orang seenaknya saja. Apa lagi menggangguku, bi." ucap Nila mengunyah omletenya.

"Dia dapat dukungan penuh dari nyonya Mia, jadi seenaknya saja nyonya."

"Kok mama bisa kenal akrab seperti itu ya, memang mama ngga merasa risih apa?"

"Nyonya Mia sih sebenarnya risih, tapi mungkin nyonya Mia tidak suka dengan nyonya. Jadi dia sengaja membawa nona Marsya ke dalam rumah ini."

"Aku takut kalau mas Lian tahu, nanti mama juga yang kena bi." ucap Nila.

"Sepertinya memang begitu, nyonya."

"Kalau begitu, jangan sampai mas Lian tahu Kasihan nanti mama." ucap Nila.

Bi Marni hanya diam saja. Dia juga tidak tega, tapi Susi sudah melaporkan pada Julian keadaan di rumah ini dan apa yang terjadi pada istrinya.

_

_

_

********

1
Yuli t4n
semoga ada dede bayi hadir
Yuli t4n
istri durjana, shela
Jie Fitri
Luar biasa
Rahma Putri
goblok bin bodoh harga diri diinjak injak masih dicintai Julian tolol
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Sama² kasih... akan diusahakan
ummi a-sya: amiin, makasih kaka udah mampir juga.
boleh baca yang lainnya kaka, banyak yang seru ceritanya ya. coba deh kaka baca cerita TERJERAT CINTA DUDA HOT, itu bagus banget lho kak 😊
total 2 replies
Yunerty Blessa
sungguh mantap sekali
Yunerty Blessa
tahniah buat Julian dan Nila atas kelahiran baby kembarnya...
Yunerty Blessa
moga bahagia selalu Julian dan Nila...
Yunerty Blessa
Nila lupa akan keadaan nya yang hamil 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
sabar Julian....gitu lah kalo isteri lagi ngidam
Yunerty Blessa
benar apa yang dikatakan oleh Julian
Yunerty Blessa
nah kan Nila hamil.... tahniah buat Nila dan Julian
Yunerty Blessa
peduli lah kalo Julian tahu perangai Mia yang sangat buruk
Yunerty Blessa
Marsya gitu karna cinta nya tidak di balas Julian.... seperti nya Nila hamil..
Yunerty Blessa
jahat sekali Mia...kau belum tahu perangai Shela
Yunerty Blessa
semoga Mia bisa menerima Nila
Yunerty Blessa
siapa sebenarnya
Yunerty Blessa
semoga rumahtangga kalian aman...
Yunerty Blessa
akhirnya Julian mencetak gol
Yunerty Blessa
apa maksud Rania....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!