UP SETIAP HARI JAM 12.00
Seorang perempuan bernama Shella merasa stress karena selalu disalahkan oleh ibunya, ia pun mengajak beberapa temannya untuk minum di sebuah bar.
Akibat terlalu banyak minum, Shella mabuk berat.. Temannya pun menyarankan ia untuk pulang menggunakan taksi. Namun, taksi tak kunjung datang.. Akhirnya Shella memutuskan untuk berjalan kaki walau ia dalam kondisi mabuk.
Saat di perjalanan, ia bertemu dengan pria tampan berjas hitam dengan kacamata hitam.. Ia adalah Devano, seorang CEO dari perusahaan terkenal di Jakarta.
Melihat Shella dalam kondisi mabuk, Devano pun berniat menolongnya.. Namun, pakaian Shella yang sangat seksi membuat gairahnya mencuat. Akhirnya ia melakukan hubungan s*x dengan Shella di dalam mobil.
Setelah hasratnya terpenuhi, Devano meninggalkan Shella di pinggir jalan sendirian.. Hari demi hari berlalu Shella tengah hamil anak Devano.
Shella pun terpaksa menjalani hidup dengan cobaan yang cukup banyak..
Kuat kah Shella menjalani semuanya??
Langsung aja baca kuy!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cari Devano
Setelah menempuh perjalanan yang lebih jauh lantaran kelewatan tadi, akhirnya Shella & Jenar sampai di rumah Lubis.
"Huh akhirnya kita sampe juga Bu," ujar Shella.
"Ohh jadi ini rumah om kamu itu?" tanya Jenar.
"Iya Bu ini rumahnya.." jawab Shella.
Karena capek, Jenar langsung menaruh tasnya dibawah dan duduk di kursi depan rumah.
Mendengar ada suara orang di depan rumah, Yani langsung bergegas keluar untuk mengeceknya..
"Eh non Shella udah balik," ucap Yani.
"Iya Bi,"
"Heh dia siapa?" tanya Jenar.
"Itu pembantunya Om Lubis Bu.." jawab Shella.
"Ayo ayo masuk! Jangan diluar panas!" ujar Yani.
"Ayo Bu kita masuk!" ucap Shella.
Shella & Jenar pun masuk ke dalam..
"Mau minum gak non? Biar saya bikinin.." ucap Yani.
"Eh boleh bi, dua ya!" ujar Shella.
"Iya non," ucap Yani.
Yani berjalan ke dapur untuk membuat minum.
"Jadi om kamu itu punya pembantu juga.." ujar Jenar.
"Iya Bu," ucap Shella.
"Disini enak ya adem, kayaknya cocok kalo kita tinggal disini aja!" ujar Jenar.
"Ish ibu kita kan disini cuma numpang tinggal, nanti kalo aku udah punya uang ya kita pindah!" ucap Shella.
"Kamu mau nyari uang gimana? Kamu aja lagi hamil muda, yang ada nanti bayi kamu kenapa-napa!" ujar Jenar.
"Gapapa kali Bu kan kerjanya gak berat-berat," ucap Shella.
"Emang kamu mau kerja apa?" tanya Jenar.
"Ya belum tau sih Bu aku kan belum nyari.." jawab Shella.
"Nah kan, yaudah mending kamu balik kerja di perusahaan nak Adrian!" ujar Jenar.
"Ih gak mau Bu, aku tuh benci sama dia! Kan dia yang udah perkosa aku!" ucap Shella.
"Tapi dia baik loh Shella, bahkan dia rela cari ayah dari bayi kamu itu!" ujar Jenar.
"Itu tuh cuma akal-akalan dia aja Bu, supaya namanya bersih! Aku yakin kok pak Devano gak mungkin lakuin itu ke aku!" ucap Shella.
"Iyalah terserah kamu aja, ini mana sih kok minumnya gak datang-datang?" ujar Jenar.
"Sabar Bu,"
Lalu, Yani datang membawa minuman untuk mereka.
"Ini minumnya non, silahkan diminum!" ujar Yani.
"Akhirnya dateng juga," ujar Jenar.
Jenar langsung mengambil gelasnya dan meminum air di dalamnya sampai habis.
"Ah lega.." ujar Jenar.
"Ya ampun Bu segitunya," ucap Shella.
...•••...
Adrian sampai di kantornya, dan disana sudah ada Devano yang menunggu kedatangan nya.
"Selamat siang pak!" ujar Devano.
"Siang! Ada apa anda ingin bertemu dengan saya?" tanya Adrian.
"Mari pak kita bicara sambil duduk!" ujar Devano.
"Oh iya," ucap Adrian.
Adrian pun duduk di sebelah Devano..
"Eee begini pak, saya ingin memastikan aja apakah anda sudah mengatakan yang sebenarnya pada Shella?" ucap Devano.
"Oh jadi itu alasan anda datang kesini, ya saya sudah sampaikan semuanya pada Shella dan dia langsung syok mendengar itu!" jawab Adrian.
"Apa dia marah dengan saya pak?" tanya Devano.
"Saya tidak tahu, karena dia langsung pingsan setelah saya menunjukkan rekaman percakapan kita waktu itu.." jawab Adrian.
"Sepertinya saya harus bertemu dengan Shella pak!" ucap Devano.
"Ya tentu saja, tapi setelah anda berjanji untuk menikah dengan Shella!" ujar Adrian.
"Kenapa anda meminta saya menikahi Shella? Bukankah dia pacar anda? Memang saya sudah mengambil keperawanan nya, tapi apakah anda tidak cemburu nantinya kalau saya menikahi Shella?" tanya Devano.
"Pasti saya akan cemburu, karena saya sangat mencintai dan menyayangi Shella.. Tapi, demi kebaikan Shella dan juga anak yang dikandungnya lebih baik dia menikah dengan anda!" jawab Adrian.
"Baik, saya bersedia menikahi Shella! Tapi itu tergantung pada Shella sendiri pak, apa dia mau menikah dengan lelaki yang sudah merenggut kesucian nya?" ujar Devano.
"Saya juga tidak tahu, saya akan atur pertemuan anda dengan Shella.. Nanti saya kabari anda jika sudah menemukan waktu dan tempat yang pas!" ucap Adrian.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi.." ujar Devano.
"Ya silahkan," ucap Adrian.
Devano pun pergi dari kantor Adrian..
...•••...
Laila & Yasmin sedang bersiap untuk berangkat ke kampus bersama..
"Eh Yas, lu dah yakin mau kuliah lagi?? Emangnya lu udah gak sedih lagi?" tanya Laila.
"Sebenarnya sih gue masih sedih La, tapi gue gabisa terus larut dalam kesedihan! Siapa tau dengan gue ke kampus gue bisa menghilangkan kesedihannya!" jawab Yasmin.
"Iya bener tuh, yaudah yuk kita berangkat sekarang!" ujar Laila.
Tiba-tiba ada yang memencet bel rumahnya,
TING NONG TING NONG..
"Eh kayaknya ada yang dateng La," ujar Yasmin.
"Iya bener gue liat dulu ya," ucap Laila.
"Ok, gue mau telpon Zara dulu.." ujar Yasmin.
Laila pun berjalan ke depan rumahnya untuk melihat siapa yang datang..
Dan ketika ia membuka pintu, seseorang langsung memeluknya dengan erat..
"Laila!"
"Eh eh lu apaansi pake peluk-peluk segala? Udah kayak gak pernah ketemu setahun aja!" ujar Laila.
"Hehe gapapa dong kan gue kangen.."
"Udah yuk masuk! Tadi baru aja si Yasmin mau nelpon lu, eh lu nya udah ada di depan pintu!" ujar Laila.
"Oh ya? Wah berarti panjang umur dong gue.."
"Aamiin, udah yuk!"
Orang itu adalah Zara teman Laila & Yasmin yang datang untuk ikut ke kampus bersama mereka.
Laila pun langsung mengajak Zara masuk kedalam.
"Eh Yas, udah gausah ditelpon si Zara nya!" ujar Laila.
"Lah kenapa?" tanya Yasmin.
"Gue udah ada disini Yasmin.." ujar Zara.
"Eh Zara, ya ampun pantes gue telpon gak diangkat-angkat!" ujar Yasmin.
Zara langsung memeluk Yasmin.
"Yang sabar ya Yas, gue turut berdukacita atas kepergian abang lu.. Maaf ya gue gak bisa dateng ke pemakaman waktu itu," ujar Zara.
"Iya gapapa Zar makasih ya," ucap Yasmin.
...•••...
Shella pergi keluar untuk mencari Devano sekaligus lowongan kerja untuknya..
"Kira-kira gue harus cari pak Devano kemana ya?" gumam Shella.
Ia terus berjalan dan berjalan tanpa tujuan yang jelas, hingga akhirnya ia capek dan duduk di pinggir jalan raya.
"Huh capek banget, cari kemana lagi ya? Daritadi gue keliling-keliling gak ada lowongan juga! Terus gak ketemu juga sama pak Devano.. Apa gue minta bantuan Adrian ya buat ketemu pak Devano? Ish enggak-enggak, apa sih Shella ngapain coba lu minta bantuan sama dia??!!" gumam Shella.
Shella kesal sendiri dengan dirinya sampai ia menginjak-injak trotoar.
"IH KESEL KESEL..!!! KENAPA SIH MESTI KEPIKIRAN ADRIAN LAGI??!!"
Sontak, Shella langsung menjadi pusat perhatian orang disekitarnya..
Setelah menyadari ia diperhatikan, Shella pun merasa malu dan pergi dari sana.
"Ya ampun malu banget gue.. Bisa-bisanya gue gak sadar ada banyak orang disitu!" gumam Shella.
Shella berjalan cepat sambil menundukkan kepalanya karena malu.. Karena itu, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pemuda yang mengenakan jaket dan topi berwarna hitam serta celana Levis yang sedikit sobek di bagian dengkulnya dan tas merah yang ia gendong di belakang.
"Eh maaf ya gue gak fokus!" ucap Shella.
"Iya gapapa kok,"
Ketika melihat wajah pemuda itu, Shella merasa tak asing dengannya.
Akhirnya ia berhasil mengingatnya..
"Eh kamu kan.."
...~Bersambung~...
sedikit membuat kesal dan penasaran.
mampir dong kak ke karya saya ...😁😁
thorr tolong yang jahat"segera dibantai dong...
plissss
gimana tanggung jawab ny sama shella...???
law semua cewek di PHP in...
shila kan mau melari kan diri dari Adrian 😁😁😁😁😁
jadi pengen bacok ginjal ny