NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta CEO Dingin.

Dikejar Cinta CEO Dingin.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Kisah dari seorang gadis yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya. mampukah dia mencari kebahagiaannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUNDA.

*Saat sarapan pagi seperti biasa Dika datang untuk ikut makan bersama kakak dan keponakannya. Saat asyik menyantap makanan Kinan yang baru merasakan memiliki seorang Bunda tak sadar berucap di depan Dika dan para pembantu yang sedang berdiri agak jauh dari sang majikan yang sedang makan. Sebenarnya Kania tidak suka melihat tata cara para orang kaya yang kalau makan harus di tunggui oleh para pembantu. Ingin rasanya Kania merubah kebiasaan itu. Tapi apalah Daya dia hanya seorang tamu.

"Bunda...nanti sore Kinan ikut bang Mamat jemput Bunda ya...?" kata Kinan sambil memandang Kania penuh permohonan.

Deg...

Ada perasaan hangat yang mengalir di dada Kania. perasaan apa ini..pikir Kania

"Tanyakan dulu pada Papa , boleh nggak Kinan menjemput Bunda.." jawab Kania tanpa menyadari ucapan Kinan yang menyebut bunda di depan orang lain. Sedang Dika dan para pembantu kaget mendengar ucapan Kinan yang akrab menyebut Bunda pada Kania.

"Bunda...?" kata Dika sambil memandang Kania dan Kinan bergantian.

'Ya ampuun mampus gue...kenapa gue lupa kalau lagi di depan mereka..teriak Kania dalam hati. Dia memandang Dika dengan wajah cengengesan.

"He he...si Kinan lagi belajar sandiwara iya kan sayang...?"

Ucap Kania sambil menatap Kinan dengan mengedip- ngedipkan mata.(he he...kania malu sendiri😂)

Kinan menatap Kania sejenak, dasar anak kecil berotak orang dewasa, dia menyadari kode Kania kalau dia salah.

"Ah ah..iya, Kinan lagi belajar sandiwara di sekolah nanti..." jawab Kinan gagap.

"Yang bener ...?" kata sang papa sambil memakan sarapannya.

"Iya Pa...Kinan kan lagi belajar berakting...".lanjut Kania memandang Bara yang sedang menatapnya dengan muka gemas.

"Bunda....anak kecil nggak boleh di ajari bohong lo..." kata Bara semakin membuat Kania kalang kabut.

"Papa...." seru Kania yang tak lagi bisa menahan kejengkelannya.

"Waaah...sekarang sudah berubah panggilan kalian ya...?" kata Dika dengan wajah penuh tanya.

'Ya Ampun kok tambah ruyam sich..' jerit Kania dalam hati.

"Bu..bukan, bukan gitu...kami..."

"Sudahlah sayang....biar mereka semua tahu hubungan kita, mereka senang kok kalau kita semakin dekat..." kata Bara sambil menyelesaikan makannya dan berjalan kearah Kania.

"Tapi..tapi..." kata Kania gugup.

"Biarlah mereka semua tahu kalau kita adalah sepasang kekasih , dan perlu kalian ingat walaupun kalian tahu kalau kami sudah jadian tapi kami tidak ingin siapapun tahu kalau kami sepasang kekasih sampai tiba pada waktunya nanti kita akan mengatakan pada mereka..." kata Bara sambil menatap pada semua orang. mereka yang di tatap Bara menunduk dan menjawab

"Baik tuan..." jawab mereka serempak.

"Dan kau adikku aku tugaskan kau menjaga kakak iparmu..." kata Bara sambil menatap Dika dengan tajam.

"Siap Bos, aku akan selalu menjaga kakak iparku dengan baik.." jawab Dika dengan semangat.

"Idih apa- apaan sich kalian, dan kau B.."

"Aku suka dengan sebutanmu memanggilku Papa Bunda..." kata Bara sambil mencium lembut bibir Kania di depan semua orang membuat Kania gelagapan dan membatu karena serangan mendadak dari Bara didepan Dika dan para pembantunya.

"Aku tidak ingin mendengar panggilan lain selain Papa sayang, dan nanti Kinan boleh jemput Bunda..." kata Bara setelah melepas ciumannya dan berlalu pergi meninggalkan Kania dengan senyuman di wajah tampannya.

"Papaa....." teriak Kania sambil menghentakkan kakinya karena sebal .

'Dasar pria mesum..." umpat Kania pelan. Karena bagaimanapun dia masih didepan para pembantu Bara. Bagaimanapun dia harus menjaga wibawa Bara. Kinan yang tahu Kania kesal mendekati Kania

"Bunda jangan kesal lagi, biar nanti Kinan yang akan memarahi Papa.." hibur Kinan pada Kania.

"He he iya sayang...kau memang kesayangan Bunda..kata Kania sambil mencium lembut Kinan. Dia lalu mengajak Kinan dan bik Siti pergi keluar rumah menuju mobil yang akan mengantar Kinan kesekolah.

"Sayang belajar yang rajin, nanti sore Kinan boleh menjemput Bunda Okey.." kata Kania sambil mengantar Kinan masuk kedalam mobil.

"Baik Bunda Kinan akan belajar dengan baik, dada Bunda..." seru Kinan saat mobil berjalan meninggalkan rumah. Kania menatap kepergian Kinan , setelah itu dia segera pergi juga kekator.

Sesampainya di kantor seperti biasa Kania akan mendapatkan tatapan bermacam- macam dari para karyawan yang berpapasan dengan dia. Ketika sampai di depan lift khusus untuk para Karyawan ,Kania bertemu dengan dua sahabatnya yang juga baru saja datang

Si Sonya dan Karin.

"Hey princes kau baru datang juga ya..?" kata Sonya gembira.

"Yee...kau juga baru datang Nona crewet..." jawab Kania sambil tersenyum

""Nia...gue jadi agak risih sejak kejadian pertengkaran kita dengan si Elisabet kita jadi pusat perhatian dan bahan pergunjingan para karyawan Kantor ini.." kata Karin perlahan.

"Udah...jangan kau hiraukan mereka, anggap aja kita lagi jadi seleb dadakan.. lama kelamaan mereka akan bosan juga, apa lagi yang mereka gunjingkan tidak terjadi.." jawab Kania enteng.

"Benar juga ide elo princess, siapa tahu kita jadi seleb beneran..." celetuk si Sonya.

"Nach..itu baru temen gue..." seru Kania senang.

"Uda yuk masuk, ntar banyak yang datang..." ajak Kania sambil berjalan masuk kedalam lift yang terbuka.

Merekapun segera masuk bersama- sama. Setelah mendengar perkataan Kania, Sonya dan Karin menganggap tatapan dan bisik- bisik para karyawan biasa aja. Benar Kata Kania kalau kita tak menghiraukan apa kata mereka , mereka lama- kelamaan akan bosan juga. Setelah sampai di lantai 9 mereka segera menuju kedalam ruangan mereka.

*****

Lain di tempat Kania , lain juga di tempat Elisabet. Saat ini dia sudah berdandan dengan sangat cantik dan anggun. Dia memakai baju yang terlihat mahal dan mewah membuat penampilannya sangatlah cantik dan elegan. Dia berdandan habis - habisan karena dia menganggap nanti dia akan bertemu dengan sang pimpinan Bara.

Setelah melihat penampilannya sudah sangat baik dia segera berjalan keluar rumah besarnya bersama sang menejer dan asistenya yaitu Keti. Setelah menempuh perjalanan satu jam lebih karena mengalami banyak kemacetan mereka akhirnya sampai di kantor Dirgantara Grub. Dengan anggunnya dia berjalan keluar dari dalam mobilnya.

Setelah sampai di loby perusahaan DI dia menuju resepsionis.

" Selamat pagi mbak Elisabet..." sapa seorang resepsionis.

"Pagi..." jawab Mita sang menejer dengan angkuhnya. sedang Elisabet hanya diam dengan kesombongannya.

"Kami mau bertemu dengan tuan Dika.." kata Mita dengan nada Sombong.

"Sebentar mbak saya tanyakan dulu pada sekertarisnya...?" jawab resepsionis yang bernama Lila . lalu dia mengangkat telfon yang ada di sebelahnya. Dia menghubungi Feni untuk memberitahukan kedatangan Elisabet yang ingin bertemu dengan tuan Dika. Tak lama si Lila menaruh telfon kembali ketempatnya.

"Maaf bu tuan Dika masih ada tamu dan tak bisa di ganggu..." kata Lila sopan.

"Mana mungkin tuan Dika menolak kami.."seru Elisabet jengkel.

"Saya nggak tahu Nona, yang saya tahu sekertarisnya bilang kalau pak Dika sedang sibuk dan tak bisa di ganggu . kalau kalian mau menunggu kalian bisa menunggu di ruang tunggu." terang Lila sabar.

"Baiklah El lebih baik kita menunggu tuam Dika di ruang tunggu aja ..." bujuk Mita pada Elisabet.

"Baiklah kita tunggu tuan Dika untuk beberapa menit..." kata Elisabet sambil berjalan keruang tunggu dengan rasa jengkel.

"Ya ampuun...belum jadi nyonya Bos sudah sombong seperti itu..." bisik Lila pada teman sebelahnya.

"Iya...dasar seleb sombong dan congkak..."jawab sang teman.

Sedang Di ruang Dika terlihat Dika sedang memeriksa beberapa laporan. tiba - tiba terdengar ketukan pintu.

Tok tok tok...

"Masuk...." jawab Dika dari dalam.

Sang sekretaris masuk kedalam .

"Selamat pagi tuan..." sapa Feni ramah

"Pagi, ada apa Fen..." tanya Dika sambil menatap Feni.

"Maaf pak, tadi Nona Elisabet ingin berjumpa dengan tuan..." kata Feni .

"Lalu...?" tanya Dika.

"Saya menolak dengan alasan bahwa bapak lagi ada tamu..." jawab Feni kembali.

"Bagus , ..." kata Dika singkat.

"Tapi tuan..." ucap Feni ragu- ragu.

"Ada apa Fen..." tanya Dika tak sabar.

"Dia menunggu tuan di ruang tunggu bawah...." jawab Feni perlahan.

"Dasar manusia tak tahu malu...dia pikir siapa dia hingga memaksa bertemu denganku, biarkan saja dia melakukan itu, abaikan saja dia, jika dia nekat kemari panggil satpam..." jawab Dika emosi.

"Baik tuan...dan tuan sebentar lagi tuan ada rapat di hotel XX dengan perusahaan dari Amerika,dan sepertinya tuan Bara juga hadir tuan..." kata Feni menjelaskan.

"Baiklah Terimakasih kau sudah mengingatkan dan tolong kau panggil pak Andika untuk datang kemari.." perintah Dika datar.

"Baik tuan..." Fani pun segera undur diri untuk memanggil pak Andika. Tak lama pak Andika telah berada di ruangannya Dika.

"Pagi tuan...." ucap pak Andika memberi salam.

"Pagi pak..." jawab Dika datar.

"Tuan memanggil saya...?" tanya pak Andika sopan

"Iya silahkan duduk pak..." jawab Dika.

Dengan segera pak Andika duduk didepan meja Dika.

" Pak...sebentar lagi saya akan berangkat meeting dengan klien. Saya harap bapak bisa mengawasi si Elisabet jangan sampai terjadi sesuatu lagi yang membuat keributan di perusahaan ini . saya tahu saat kejadian dua hari yang lalu adalah murni kesalahan si Elisabet. Jangan mentang- mentang dia artis terkenal hingga dia bisa melakukan perbuatan yang semena- mena pada rakyat sipil. Jadi jika dia melakukan perbuatan yang merugikan orang lain lagi apa lagi pada korban yang kemaren dari divisi humas itu maka saya tidak dapat mentoleransi masalah itu lagi. Dia akan mendapat sangsi berat dari perusahaan, apalagi kejadian itu sudah di dengar tuan Bara sendiri. Dan dia sangat tidak senang mendengar perbuatan Elisabet yang telah menindas seseorang apalagi mengancam. Jadi kali ini jangan sampai dia berbuat lagi perbuatan yang akan merugikan dia sendiri..." kata Dika panjang lebar.

"Baik tuan saya mengerti..." jawab pak Andika .

"Baiklah sekarang silahkan bapak kembali lagi keruangan anda sekali lagi perhatikan tingkah Elisabet yang sekarang berada di bawah.

"Baik tuan , kalau begitu saya permisi dulu Asalamualaikum...." pamit pak Andika.

"Walaikum salam..." jawab Dika datar. Pak Andika pun segera keluar dari ruang Dika si adik CEO perusahaan. Setelah

Sampai di dalam ruangannya pak Andika segera menyuruh seorang staf nya untuk melihat kebawa apa benar Elisabet berada di lantai bawa. Tak berapa lama salah satu staf yang dia perintahkan tadi datang dengan memberi laporan kalau si Elisabet dan menejernya memang ada di lantai bawa. Mereka datang ingin menghadap tuan Dika.

"Jadi karena itu tuan Dika memberi perintah untuk mengawasinya...." kata pak Andika perlahan.

"Kayaknya seperti itu pak..." timpal sang pegawai.

"Ya sudah awasi mereka selalu. Apapun yang dia lakukan katakan padaku. Pantau dia jangan sampai lengah jika kita sampai lalai pekerjaan kita taruhannya...." perintah pak Andika pada pegawainya.

"Baik pak...kalau begitu saya mohon diri melaksanakan perintah bapak..." kata sang pegawai pamit undur diri.

"Iya pergilah...kerjakan tugasmu dengan baik ingat jangan sampai lengah..." kata pak Andika mengingatkan.

"Baik pak...Assalamualaikum..." pamit sang bawahan.

"Walaikum salam..." jawab Pak Andika.

Karyawan itupun Segera keluar dari ruangan pak Andika dan berjalan menuju lantai bawah untuk segera melaksanakan perintah pak Andika. Dia tak ingin pekerjaan nya hilang karena masalah ini.

Sedangkan di ruangan Dika, terlihat Dika saat ini sedang bersiap- siap pergi ke Hotel XX untuk menemui klien nya yang dari Amerika. Saat keluar bersama para bodyguard nya dia sempat melihat Elisabet bersama dua rekannya sedang berada di ruang tunggu perusahaan. Dengan cepat dia berjalan kearah tempat pakir. Saat dia berjalan menuju keluar loby perusahaan dia mendengar namanya di panggil, tapi dia memerintahkan para bodyguard nya untuk menghalangi nya. Dia tak ingin atau tak perduli dengan wanita yang membuat sang kakak marah.

"Tuan...tuan Dika...tuan Dika..." teriak seseorang.

"Tuan Dika...tuan Dika ...ini saya Elisabet ingin bertemu dengan anda..." teriak Elisabet sambil berlari mendekati Dika.

Tapi usahanya sia- sia karena bodyguard Dika lebih cepat menahannya agar tidak bisa mendekati Dika. Dika berjalan kearah mobil yang sudah siapkan menunggu kedatangan nya.

"Dasar wanita Br*****k , berani sekali dia berteriak seperti itu.." umpatnya. Sambil masuk kedalam mobil. sang sopir yang mendengar kemarahan Dika hanya bisa diam terpaku. Sebab dia tidak pernah melihat Dika yang marah seperti itu. Tak lama mobil Dika berjalan meninggalkan kantor DI.

Sedang Elisabet yang di tinggal menahan marah . dengan cepat ia berjalan kearah ruang menejernya bersama Mita dan Keti. Sampai di ruangan sang menejer Elisabet tak bisa membendung lagi kemarahannya. Dia melampiaskan dengan membuang segala barang yang ada di atas meja Mita. Apapun yang dia pegang langsung dia lempar kesegala arah.

"Br*****k...aaagh...." teriaknya sambil melempar semua barang yang terjangkau oleh tangannya. Keti berdiri di sudut ruangan dengan ketakutan.

"El...sabarlah...mungkin tuan Dika sedang sangat sibuk hingga dia belum sempat bertemu denganmu..." hibur Mita berusaha membuat Elisabet merendah kemarahannya.

"Mana mungkin....dia dengan sengaja meninggalkan kita..." teriak Elisabet dengan marah. Matanya menatap Mita dengan berapi- api.

"Tapi kau lihat tadi tuan Dika pergi dengan terburu- buru, aku yakin dia tadi belum sempat menemui mu karena dia masih sibuk..." bujuk Mita dengan sabar walau hatinya juga tak yakin.

"Apa benar seperti itu.. Tapi seharusnya dia menyempatkan bertemu dengan kita walau pun hanya sebentar..." bantah Elisabet dengan nada marah.

"Dia tahu kalau bertemu dengan kita belum tentu bisa sebentar, sedang kepentingannya mendesak..." jawab Mita lagi.

"Apakah masalahnya lebih penting dari pada bertemu denganku...sedang dia tahu aku adalah gadis berharga buat kakaknya..." sombong Elisabet.

"Mungkin..... Kita kan belum tahu masalah apa yang dia hadapi..."jawab Mita walau dalam hati menyayangkan sikap kepercayaan Elisabet yang terlalu tinggi.

"Kita lihat saja nanti, mungkin nanti sore dia mau bertemu dengan kita. ..." kata Mita lagi. Elisabet terdiam berfikir sejenak. Mungkin dalam hatinya membenarkan perkataan sang menejer.

"Baiklah kita tunggu aja, sekarang lebih baik kita siapkan untuk menghukum para wanita j****g itu..." kata Elisabet yang sudah meredah kemarahannya.

Mita dan Keti bernapas dengan sedikit legah karena mereka belum tahu apakah tuan Dika mau bertemu dengan mereka nanti. mereka tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi saat Dika nanti tidak mau lagi bertemu dengan mereka. Kemarahan Elisabet yang bagaimana lagi, yang akan mereka lihat nanti. Merekapun membersihkan dulu bekas- bekas barang yang hancur karena kemarahan sang artis .

udahan dulu , ...

Bersambung..

1
Lies Atikah
mesti nya si amel yang ditiduri si mkhlis
Lies Atikah
ada yah cewe kaya gitu maksa banget gakada harga memalukan
Lies Atikah
disini yang menang banyak setyo mana ada sedih sedih waktu apa gak ada kan yag ada kebahagiaan hidup sekian lama bersama sinta palsu dan anak tecint a tersayang si deby mana berani dia menghukum orng tercintanya hmh sebel
Lies Atikah
memaaf kan memang mudah yang sulit itu melupakan apa yang telah terjadi
Ninik Srikatmini
yg jalang dan murahan sipa mil..
Ninik Srikatmini
hmmmmm ga' deby.. ga' pinky.. ini ada lg si emil yg ngatain nia jalaaaang... 🙃🙃
Ninik Srikatmini
Alhamdulillah kebahagiian yg utuh utk kania berkumpul kel besarnya
Ninik Srikatmini
amelia cs mati kutu wkwkwkwk
Ninik Srikatmini
Alhamdulillah.. nia emang gadis yg baik.. sholekah jd sedih niih 😭😭😭ikut mewek thoor
Ninik Srikatmini
kania dilwan... 😆
Ninik Srikatmini
artis abal abal aja sombong... liat aja bel ntar lg karier mu hncr
Ninik Srikatmini
kania emang bi.. do'ain ya smoga kania jd mamanya kinan
Ninik Srikatmini
hmmm senyum bang bara bikin meleleh😘
Fredy: hrs masukkin ke kulkas mba biar ga meleleh 😅
total 1 replies
Ninik Srikatmini
duuuh dokter awas bara nti marah looh
Ninik Srikatmini
oogh babang bara akhirnya ktmu jg gadis yg dulu prnh menolongmu.. smoga berjodoh yaa
Noormasayu Othman
Luar biasa
Lies Atikah
hadir thor
Rossa Simangusong
sedangkeluar 🧐🧐
Ndy AjjaDech
cuma cerita gada anak kandung sendiri ditelantarkan
Reni Anjarwani
keren bgtt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!