Trauma masa lalu mengenai seorang pria membuat gadis yang awalnya lemah lembut berubah menjadi liar dan susah diatur. Moza menjadi gadis yang hidup dengan pergaulan bebas, apalagi setelah ibunya meninggal.
Adakah pria yang bisa mengobati trauma yang dialami Moza?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 Patah Hati
Di sebuah rumah mewah, Lula sedang menghubungi seseorang entah siapa yang dia hubungi. Setelah selesai, dia pun memutuskan sambungan teleponnya. "Awas kamu Moza, aku tidak terima kamu mempermalukan aku di acara reuni waktu itu dan sekarang kamu harus menerima balasan dari aku," geram Lula.
Lula pun turun ke bawah untuk menemui kedua orang tuanya. "Pa, Ma, Lula ingin kalian menjodohkan Lula dengan Bagas," pinta Lula.
"Apa? bukanya dulu kamu yang ninggalin Bagas karena kamu tidak suka jika Bagas jadi polisi?" seru Mama Lula.
"Iya, tapi sekarang Lula berubah pikiran Lula ingin menikah dengan Bagas. Harta keluarga Bagas itu banyak banget, dia jadi Polisi hanya sebagai sampingan jadi tetap saja harta kedua orang tuanya akan jatuh lebih banyak kepada dia," sahut Lula.
"Enggak, Papa malu karena kamu sendiri yang sudah buat masalah," tolak Papa Lula.
"Ayolah Pa, Papa gak mau apa perusahaan Papa semakin sukses jika nanti sampai besanan sama Om Heru? lagipula, saat ini perusahaan Papa bukannya sedang membutuhkan dana, dari pada Papa menggadaikan surat rumah ini mendingan Papa jodohkan Lula sama Bagas," ucap Lula dengan senyumannya.
Papa Lula terdiam, memang benar apa yang dibicarakan oleh putrinya itu. Bahkan jika sampai dia besanan dengan Heru, otomatis perusahaan dia akan kembali naik. "Benar juga apa yang kamu ucapkan, baiklah nanti malam kita ke rumah Bagas," sahut Papa Lula.
"Nah, gitu dong," ucap Lula bahagia.
Lula sangat yakin jika Bagas akan menerima perjodohan itu karena sejak SMA Bagas sangat mencintai dirinya. Bahkan pada saat Lula memutuskan hubungan, Bagas sampai memohon-mohon untuk tidak meninggalkan dirinya.
***
Malam pun tiba....
Malam ini Moza dan Dimas berkolaborasi perform bersama. Suasana Bar tiba-tiba berubah menjadi romantis dan penuh cinta karena malam itu Dimas mengumumkan kalau dia dan Moza sudah resmi pacaran. Pengunjung Bar sangat bahagia, bahkan sesekali mereka bersorak kala melihat adegan romantis Moza dan Dimas.
"Akhirnya mereka pacaran juga, Mas," ucap Laras.
"Mudah-mudahan saja si Dimas langsung melamar dan menikahi Moza," sahut Rico.
Keduanya sangat bahagia, bahkan dari awal mereka memang sudah menjodohkan keduanya. Sedangkan Una terlihat tersenyum tipis, entah bahagia atau justru tidak bahagia melihat Moza dan Dimas pacaran. Bagas sudah mendengar berita keduanya pacaran, karena media sosial sudah ramai dengan pemberitaan mereka.
Bagas mengepalkan tangannya, bahkan dia beberapa kali memukul dinding kamar sampai tangannya berdarah. Hati Bagas begitu sangat sakit melihat kemesraan Moza dan Dimas. Dia baru sadar jika dia sudah menyukai Moza sejak SMA hanya saja dia gengsi karena waktu itu Moza banyak yang tidak suka dan memusuhi.
"Maafkan aku Moza, seandainya dulu aku tidak gengsi dan membela kamu mungkin saat ini kita sudah bersama," gumam Bagas.
Tiba-tiba, pintu kamar Bagas ada yang mengetuk. "Siapa?" seru Bagas.
"Kak, ini aku Bella," sahut Bella.
"Ada apa, Dek?" tanya Bagas.
"Kata Mama dan Papa kakak harus turun, ada Kak Lula dan orang tuanya datang," sahut Bella.
"Hah, Lula dan orang tuanya? ngapain mereka ke sini malam-malam?" batin Bagas.
"Ok, sebentar lagi kakak turun!" teriak Bagas.
Bagas pun mencari perban di kotak obat lalu membungkus tangannya asal. Setelah itu, dia pun turun ke bawah untuk menemui Lula dan kedua orang tuanya. "Nah, itu Bagas," seru Mama Reni.
"Tangan kamu kenapa, Bagas?" tanya Papa Heru.
"Ah, tidak apa-apa hanya luka dikit," sahut Bagas.
"Ini ada apa?" tanya Bagas dingin.
"Bagas, Tante dan Om datang ke sini karena ingin bicara penting. Kamu dan Lula sudah kenal sejak SMA, bahkan waktu itu kalian sempat pacaran juga hanya saja Lula yang sudah membuat salah mungkin karena dulu Lula masih labil, maklum saja masih ABG belum tahu bagaimana ke depannya. Tujuan kami datang ke sini, ingin menjodohkan kamu dengan Lula sekarang 'kan kalian sudah sama-sama dewasa jadi Lula sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk," jelas Papa Lula dengan canggungnya.
"Apa, dijodohkan?" seru Bagas terkejut.
"Iya, Lula sudah mengakui kesalahannya dan sekarang dia ingin memperbaiki semuanya dan berjanji akan menjadi istri yang baik untuk kamu kelak," sahut Mama Lula.
Bagas melihat ke arah kedua orang tuanya dan mereka hanya mengangkat bahu sebagai jawaban. "Kita serahkan semuanya kepada kamu, kita tidak mau maksa karena kamu sudah dewasa sudah tahu apa yang harus kamu lakukan," ucap Mama Reni.
"Bagas, aku ingin memperbaiki hubungan kita dan aku janji tidak akan melakukan hal bodoh lagi," ucap Lula.
Bagas terdiam sejenak. "Maaf, aku tidak bisa karena saat ini aku sudah punya wanita yang aku cintai," sahut Bagas tegas.
"Apa! siapa? apa wanita itu Moza?" tanya Lula penuh amarah.
"Soal itu bukan urusan kamu, maaf aku capek mau istirahat aku pamit." Bagas bangkit dari duduknya lalu dia pun naik kembali ke lantai dua dan masuk ke dalam kamarnya.
"Pak, Bu, maafkan ucapan Bagas," seru Mama Reni merasa tidak enak.
"Bu Reni, bisa tidak anda memberikan pengertian kepada Bagas untuk menerima perjodohan ini. Lula dan Bagas merupakan pasangan yang cocok, saya yakin jika Bu Reni dan Pak Heru memberikan pengertian kepada Bagas maka Bagas akan menerima perjodohan ini," pinta Papa Lula.
"Maaf Pak, saya tidak bisa memaksa putra saya karena jika masalah cinta kami tidak akan memaksa dia. Cinta adalah masalah masa depan, dan kami ingin kedua anak-anak kami bahagia karena pilihan mereka bukan karena paksaan," sahut Mama Reni tegas.
Lula dan kedua orang tuanya merasa sangat geram, ketiganya pun memutuskan untuk pamit. "Pokoknya aku tidak akan biarkan Bagas dekat-dekat dengan Moza," geram Lula.
***
Keesokan harinya....
Bagas sangat tidak bersemangat berangkat kerja, hampir semua media sosial menayangkan pasangan Moza dan Dimas. Keduanya DJ yang sedang viral, maka dari itu berita pacaran mereka langsung menjadi trending topik saat ini. "Menyebalkan sekali, kenapa hati aku sakit sekali," gumam Bagas sembari mengendarai motornya.
Bagas sadar, mungkin ini yang dulu dirasakan oleh Moza. Bahkan mungkin lebih sakit maka dari itu Moza merasa trauma dan dingin kepada pria. Bagaimana tidak trauma, Moza waktu itu nembak Bagas di depan semua anak-anak dan dengan kejamnya Bagas menolak dan mempermalukan Moza.
"Semoga kamu bahagia Moza, dan semoga Dimas benar-benar menjadi pria yang bisa menjaga dan menyayangi kamu dengan tulus. Walaupun aku sakit, tapi aku ikhlas melihat kamu bahagia karena kamu memang pantas bahagia," gumam Bagas.