"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.
Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.
Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.
Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Tapi, saat dia akan masuk ke gerbang sekolahan. Di sana dia melihat seseorang sedang berdiri.
“Amel, sayang.” Panggil Nanda.
“Iyuh!” Amel ingin muntah, mendengar panggilan laki-laki itu untuknya...
Wanita itu menatap laki-laki yang sekarang sedang tersenyum sangat manis sekali kepadanya.
“Aku tahu pasti kamu akan datang ke sekolah ini sayang!” ucap laki-laki itu tanpa tahu malu.
Hoooooooeeee.... Amel ingin muntah, apa katanya tadi..”Sayang?! Kepala alien kali peyang!” Amel kemudian berjalan menuju sekolahan putrinya, tak peduli pada laki-laki menyebalkan yang telah meninggalkannya dan menalak dia semalam.
“Amel kenapa kamu diam aja?” tanya lelaki itu. Bertanya dengan bodoh, Kenapa Amel melakukan hal begitu? Apa dia lupa sudah menduakan istrinya, Upssss, maksudnya mantan istrinya.
Amel hanya menatap sinis kepada Nanda. “Apa sih!” Dia jelas tidak suka pada laki-laki tersebut.
Amel melewati lelaki itu begitu saja.
Dia heran kenapa kepala sekolah harus menghubungi laki-laki ini juga, dia yakin jika pihak sekolah lah yang meminta Nanda untuk datang. Padahal dia mengurus sendiri saja kan bisa, tidak perlulah pihak sekolah melibatkan lelaki menyebalkan ini..
Keduanya berjalan menuju ruang guru. Dan Nanda sesekali ingin meraih tangan Amel, namun tentu saja Amel tidak mau.
“Selamat datang, ibu, bapak.” Kepala sekolah menyapa keduanya.
Karena sebenarnya, pihak sekolah tidak mau Bulan keluar, Gadis itu adalah gadis yang sangat pintar. Tapi mereka tidak sanggup mengatasi sikap dan tingkah laku Bulan, sehingga memutuskan untuk meminta Nanda dan juga Amel, memindahkan Bulan ke tempat sekolah yang lebih baik dari mereka. Dan tentu Bulan diminta untuk dididik dengan lebih baik di sekolah yang bisa memberikan ketegasan kepada gadis tersebut.
“Ini semua berkasnya sudah kami siapkan Bu, pak. Jadi bapak dan ibu tinggal memasukkan Bulan ke sekolah yang baru. Besar harapan kami, jika Bulan nanti mendapatkan sekolahan yang terbaik untuknya, sayang sekali jika anak sepintar ini tidak diarahkan,”
Amel tersenyum, ternyata sekolahan ini sangat baik, dan yang bermasalah ternyata memang putrinya. “Saya sungguh minta maaf Pak!! Nama putri saya sekolah di sini, kita sering sekali bertemu! Sering sekali anak saya membuat kesalahan dan kegaduhan, bahkan anak saya sering membuat anak-anak di sekolah ini celaka, Saya tidak tahu harus meminta maaf seperti apa, namun yang jelas, Saya benar-benar tidak mendukung kesalahan anak saya, dan dengan rendah hati saya meminta maaf kepada bapak dan semua guru, jika semasa sekolah di sini, anak saya selalu membuat kekacauan.”
Kepala sekolah terkekeh, dan wali kelas Bulan hanya meringis, Bulan benar-benar nakal, Padahal dia perempuan, namun bagi para guru di sana, Bulan seperti 100 gadis, yang ada di dalam satu tubuh wanita, karena ada salah satu guru yang berani bersumpah dengan ke -bengalan gadis itu.
Sedangkan Nanda, sebenarnya, untuk pertama kalinya dia datang ke sana, sekarang Bulan kelas 2 SMP, dia baru tahu jika putrinya sering sekali dipanggil ke sekolahan.
Karena kemarin-kemarin, dia selalu melimpahkan semuanya kepada Amel, dia beralasan sibuk bekerja. Sehingga tidak memperhatikan putrinya, dia tidak tahu saja, putrinya itu bengal sekali.
“Sekali lagi saya minta maaf ya Bu, pak. Malah meminta kalian berdua Untuk memindahkan Bulan,”
Amel tersenyum, “seharusnya sayang meminta maaf, karena ini memang semua kesalahan anak saya. Dan seharusnya kami berterima kasih. Kalau Bulan sekolah di tempat lain, Mungkin dia sudah di DO dengan kelakuannya seperti itu!”
Walaupun Sebenarnya ada para guru yang lumayan bahagia ketika Gadis itu akan ditendang dari sekolahan ini, Jujur saja mereka pusing, meladeni sikap Bulan yang bandel.
Semua orang berjabat tangan, Amel menyalami semua orang, begitupun dengan Nanda .
Di dalam sana Nanda tidak banyak bicara, dia merasa, tidak mengerti dengan pembicaraan di sekolahan, karena dia untuk pertama kalinya datang ke sana.
“Kalau gitu Saya permisi dulu ya pak!” ucap Amel, ketika kini urusannya di sekolahan itu sudah selesai.
Setelah berpamitan, keduanya keluar.
“Amel!” Panggil Nanda, lelaki itu lagi-lagi berusaha menyentuh tangannya. Tapi tentu saja Amel langsung menepisnya.
“Apa?”tanya wanita itu dingin.
Nanda tidak pernah, merasakan sikap Amel yang begitu dingin seperti ini. “Aku minta maaf!”
Amel menautkan alis, “Untuk---?”tanyanya singkat
“Ayo kita perbaiki semuanya! Baru talak 1, aku membatalkan talak itu, kita tidak jadi bercerai!”
“Kenapa?” Tanya Amel ingin tahu alasan laki-laki itu tidak jadi menceraikannya, dan itu membuat Nanda sedikit senang, dia merasa mungkin Amel akan memberikan sedikit kesempatan untuknya, untuk memperbaiki hubungan ini.
“Setelah aku pikir-pikir, aku tidak bisa, hidup tanpa kamu dan juga Bulan, rumah terasa sepi!”
Pret. “Masa? Tapi sayangnya aku tidak percaya dengan ucapanmu itu Mas Nanda, Oh iya bagaimana acara semalam? Semoga apa yang aku lakukan semalam tidak terlalu mempengaruhi acara pernikahanmu dengan Riska.!”
“Amel,” Nanda lagi-lagi berusaha menyentuh tangan Amel. “Ayo kita perbaiki semuanya!! Aku mohon!”
“Apasih! Tidak ada yang perlu diperbaiki, kamu memang benar, melakukan itu. Harusnya Dari dulu kamu melakukan itu mas, Aku kan jadi nggak usah ribet-ribet irit, nggak usah ribet-ribet nahan lapar, nahan nangis. Harusnya kamu dari dulu talak aku, bukannya sekarang! Telat banget, udah 15 tahun baru talak!” Ketus Amel, sudah sesantai itulah dia menghadapi Nanda. Bukan karena dia kuat, tapi karena dia terlalu sakit hati, atas 15 tahun pengorbanannya yang tak dianggap sama sekali oleh lelaki tersebut.
Padahal semalam dia menangis, sampai matanya sembab. Yang berarti, dia tidak serela itu ditinggalkan oleh Nanda. Tapi untuk kembali, BIG NO.
“Aku tahu, kamu pasti sayang banget sama aku kan? Kamu masih mencintai aku sama seperti dulu kan!! Jadi Ayo kita mulai Semuanya dari awal, Aku bahkan berani meninggalkan Riska hanya demi kamu! Kasihan Bulan, jika kedua orang tuanya berpisah.”
“Bullshit!” Jawab Amel, dia menatap Nanda dalam, “Kenapa kamu tidak mau menceraikan aku?! Karena kamu tahu sekarang keluargaku bagaimana?
Bagaimana jika keluargaku yang semalam hanya bohongan?” tanya wanita itu dengan senyum tipis.
“Apa?!” Seru Nanda.
“Mereka tidak nyata! Aku hanya ingin terlihat keren saja!” Jawab Amel.
“Jadi semalam hanya bohongan?!!” Nanda tertawa, “Seharusnya aku tahu dari awal, tidak mungkin kamu adalah anak orang kaya! Hanya demi menghancurkan hubunganku dengan Riska kamu melakukan segala cara bahkan melakukan hal-hal kotor seperti ini, berapa kamu bayar mereka?”
Amel tertawa, “Menurutmu? Aku tidak punya uang! Menurutmu bagaimana aku bisa meminta para orang kaya itu untuk melakukan hal seperti ini,”
Nanda menggertakkan giginya. Dia sudah meninggalkan Riska di hotel, dan bela-bela datang ke sana, hanya untuk hal payah seperti ini. Dia sungguh menyesal, seharusnya dia tahu dari awal jika Amel bukanlah orang kaya, percuma sekali dia datang ke sana.
Isi kepala Nanda begitu picik, sehingga menganggap Amel sebagai wanita murahan. “Murahan!! Jadi kamu melakukan itu hanya untuk membuatku terlihat bodoh semalam?! Aku sudah menyangka, Dari awal kamu memang bukan orang kaya!! Kalau kamu kaya tidak mungkin kamu bodoh, mau hidup miskin! Dari awal aku tidak perlu datang ke sini! Amel!” Seru Nanda.
Dia kemudian menatap berkas milik Bulan “Lalu kamu akan menyekolahkan Bulan di mana? Menurutku sebaiknya kamu pulang ke rumah, tapi bukan sebagai istriku, melainkan sebagai pembantu saja di sana, mungkin nanti istriku membutuhkan seorang pelayan!”
Iyyyuuuhhhhh,,,,,,, Amel tersenyum, lucu sekali. Sampai dia menarik nafas pelan. “Nggak usah khawatir sama aku dan Bulan,”
“Ckck!” Nanda berdecak, “kamu tidak punya apa-apa Amel, dan kamu ingin mengambil putriku? Kamu mau membawanya sengsara? Tawaranku masih sama, datanglah ke rumah, Siapa tahu istriku nanti membutuhkan seorang pelayan!”
“Ya, Mungkin aku akan datang ke rumah,” jawab wanita itu, “bagaimanapun juga, itu adalah rumahku. Aku punya hak atas rumah itu,”
Nanda menggertakkan giginya, “itu adalah rumahku!! Aku mau bayarnya menggunakan uang yang aku dapatkan dari gajiku, mobil yang kupakai juga adalah mobilku, semuanya atas namaku, kamu tidak punya apa-apa Amel, Jangan datang untuk mengambil harta-harta itu! Kamu tidak ada hak atas apapun. Lagi pun yang pergi dari rumah kamu, Bukan Aku!”
“Maling!” Seru Amel.
Nanda “Daripada kamu pembohong!! Hanya untuk terlihat hebat, kamu bahkan berani tidur dengan laki-laki lain. Sungguh memalukan!”
Nanda kemudian pergi meninggalkan Amel kemudian dia berbalik badan lagi. “Oh iya satu yang harus kamu ingat, jika kalian tidak kembali ke rumah, sebagai pembantuku. Aku tidak akan pernah memberikan hak Bulan, Aku tidak akan pernah memberikan dia uang satu peser pun.”
Amel hanya diam, ternyata laki-laki yang dia perjuangkan sangat bodoh.
Dengan percaya diri Nanda pergi meninggalkan mantan istrinya. “Seharusnya Aku tidak percaya begitu saja kepada Amel, bagaimana bisa aku sebodoh ini, aku datang ke sini seolah-olah aku sangat membutuhkannya, jelas dia bukan orang kaya!” Laki-laki itu merutuki kebutuhannya tersebut.
Brakkkkkkk,,,,,
Pintu mobilnya ditutup.Dia segera pergi dari area sekolah.
Sedangkan Amel “Dia bilang itu mobil dan juga rumah punya dia?! Awas aja, aku akan ambil semua itu, dan memastikan kamu hanya akan membawa kolor kamu itu mas!”