Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azizah 10
Waktu berlalu begitu cepat . Azizah menikmati hari-harinya dengan ceria tanpa ada gangguan dari Vina dan Syakila. Tapi berbeda dengan Aryo yang selalu di ganggu oleh kedua nya. Hanya saya Aryo terlalu licin untuk mereka bully.
Ada saja kata-kata Aryo yang malah membuat kebodohan mereka semakin terlihat jelas.
"Heh bocah tengil.....Kamu itu bodoh ! Nggak usah sok mau sekolah deh,!" celetuk Vina ketika melihat Aryo yang sedang bermain di jam istirahat. Vina sengaja menghampiri Aryo untuk meledek anak itu.
" Terimakasih untuk pujian nya kak Vina!" jawab Aryo . Setelah itu dia melanjutkan bermain bersama teman- teman nya. Vina yang melihat Aryo masih santai saja bertambah emosi. Sementara Syakila hanya berdiri di sebelahnya dengan perasaan yang sama tentunya.
"Dasar anak bodoh..anak miskin! Kamu tidak pantas sekolah !" bentak Vina kali ini . Dan itu di dengar anak-anak kelas satu dan dua yang sedang bermain bersama Aryo.
" Dari semua kebodohan yang ada,kak Vina adalah yang paling unik.Terimakasih sudah menjadi inspirasi buat aku ya kak. Setidaknya dari kakak aku mendapat inspirasi. Aku yang bodoh ini harus rajin
belajar supaya selalu naik kelas. Mau bagaimana lagi aku tidak terlahir langsung dengan kepintaran jadi aku harus berusaha keras supaya bisa pintar dan selalu naik kelas!" jawab Aryo panjang yang membuat telinga Vina dan Syakila panas. Pasalnya Vina tersinggung karena dia tidak naik kelas dua kali. Sedangkan Syakila juga pernah tidak naik kelas . Waktu masih kelas satu SD. Tapi itu di kota dan tidak ada yang tahu.
"Kamu ...... Menyindir saya?" bentak Vina lagi.
" Tidak....tapi kalau kak Vina merasa ya jangan salahkan saya" jawab Aryo santai. Baru saja Vina ingin melampiaskan kekesalannya pada Aryo .Bel sudah berbunyi ,pertanda waktu istirahat sudah habis. Dan semua siswa kembali ke kelas masing-masing.
Vina dan Syakila benar-benar di buat emosi oleh Aryo. Anak kecil itu menyindir Vina dengan cara halus. Tadi nya Vina ingin terus menganggu Aryo supaya dia tidak mau masuk sekolah lagi. Tapi ini malah dirinya yang terhina .
***Jam pulang sekolah tiba. Aryo yang baru kelas satu tentunya pulangnya akan lebih awal. Kebetulan bu Habibah sudah menunggunya di depan pintu gerbang sekolah.Sekarang bu Habibah tidak keliling lagi karena jualan nya sudah tidak laku seperti dulu. Tapi sebelumnya Azizah sudah berhasil mendapat persetujuan ibu kantin untuk menitipkan gorengan ibunya di kantin sekolah.
Kebetulan memang yang biasa menyetor gorengan di kantin itu sudah tidak bisa lagi . Karena harus ikut suaminya pindah ke kota lain. Azizah yang tak sengaja mendengarnya pun bertanya secara halus pada ibu kantin. Bolehkah jika dia yang menyetor gorengan ke Kantin sekolah. Kebetulan ibunya juga menjual gorengan dulunya. Dan benar saja Azizah di suruh membawa gorengan ibunya keesokan harinya untuk di coba. Ternyata ibu kantin puas dengan gorengan buatan bu Habibah. Sekarang Azizah setiap hari ketika berangkat sekolah selalu menenteng kotak gorengan yang akan di setoran ke kantin sekolah.
Dia tak merasa malu atau minder pada teman-teman nya.Semua nya asal dia dan keluarganya bisa bertahan hidup. Dia juga tidak mau kalau harus putus sekolah. Azizah benar-benar berjuang untuk masa depan nya. Harapan nya adalah dia ingin menjadi orang yang hebat . Orang yang bisa membantu banyak orang karena ilmu yang bermanfaat yang di milikinya .
Azizah juga ingin membuktikan lada keluarga ayahnya yange telah menghina nya jika dia mampu.
"Zizah!" panggil Nury sahabatnya . Mereka memang satu sekolah saat ini tetapi tidak satu kelas. Jadinya mereka jarang bertemu . Ketika istirahat Azizah sibuk di perpustakaan atau kadang sesekali membantu ibu kantin. Ibu Kantin juga sangat menyukai Azizah , dia itu ringan tangan . Ketika melihat ibu kantin dan asisten nya sedang sibuk , Azizah sigap membantu mereka.
Azizah memang sangat di sukai banyak orang di sekolah barunya .Bahkan dia siswa baru sudah di minta menjadi wakil ketua Osis , tetapi Azizah menolaknya.
" Nury.... Ada apa ?" tanya Azizah.
" Kamu nggak kangen sama aku?" tabya Nury.
" Kangen lah..... Sini peyuk duyu .....biar nggak ileran !" suruh Azizah.
" Kok ileran Zah.......Kan aku udah nggak ileran kecuali kalau lagi tidur" protes Nury. Azizah tertawa sembari berkata " Yang ileran matanya sekarang gara-gara kangen aku ?" celetuknya.
" Itu airmata Zizah bukan iler...ihhhhhh" canda Nury. Akhirnya Nury menyampaikan titipan dari Stevi untuk Azizah.Stevi memberikan sebuah handphone untuk Azizah walaupun hanya ponsel bekasnya. Tapi masih bagus. Itu supaya Stevi lebih mudah berkomunikasi dengan Azizah karena dia harus pindah ikut papanya. Berpindah tempat dinas.
"Nury.... Ini aku tidak bisa menerima nya!" celetuk Azizah.
" Zah kamu itu dilarang menolak . Kalau kamu mau protes ,sana sama Stevi . Protes sendiri ke dia!" jawab Nury.
" Cara protesnya gimana dong?" tanya Azizah . Nury langsung menepuk jidatnya sendiri dengan pertanyaan Azizah.
Pasalnya Nury juga lupa memberitahukan Azizah jika di dalam ponsel itu sudah ada Sim card yang bisa di gunakan dan juga Stevi sudah mendaftarkan nya di chat aplikasi hijau.
" Kamu aktif kan itu ponsel ,terus chat Stevi sendiri!" suruh Nury . Kali ini Nury juga menjelaskan jika di dalam ponsel itu sudah ada kontaknya dan kontak Stevi. Untuk kontak yang lain Azizah bisa menambahkan nya sendiri. Mereka berpisah memasuki kelas masing-masing setelahnya.
Hari ini Azizah harus pulang sendiri karena mbak Hani berpesan jika dia akan ada kegiatan di sekolah sampai sore. Tadinya mbak Hani ingin memesan kan ojek untuk Azizah pulang. Tapi. bukan Azizah namanya jika tidak menolak karena sungkan.
Azizah memilih berjalan ke rumah sembari menenteng kotak kosong bekas gorengan yang di titipkan di kantin.
" Tin...tin.....!" terdengar suara klakson di belakangnya. Azizah reflek menoleh ternyata itu kakek Asep. Kakeknya dari pihak bapak.
" Zizah ayo..kakek antar pulang !" ajak kakek Asep. Azizah menurut karena dia tahu kalau kakek Asep baik padanya. Tetapi sebelum naik kakek Asep memberikan uang lima ratus ribu terlebih dahulu pada Azizah. Kakek Asep memang selalu memberi Azizah dan Aryo uang setiap bulan . Tapi tidak pasti. Kadang dua ratus ,tiga ratus karena kakek Asep tidak mau kalau anak dan istrinya tahu tentang ini .
**** Kalau nanti istrinya pak Asep tahu pasti ngamuk ..makanya kita semua bantu jaga rahasia ya sahabat readers .
*******HAI SAHABAT READERS!!!! APA KABAR ? *****
TERIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR __________________________________________
JANGAN LUPA LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTARNYA YA!.
SUPAYA SAYA BISA MEMPERBAIKI JIKA ADA KESALAHAN ATAUPUN JIKA ALUR CERITANYA TIDAK SESUAI KEINGINAN PARA SAHABAT READERS SEMUA.
BAGI YANG TIDAK SUKA . SILAHKAN DI SKIP SAJA !. DAN TOLONG JANGAN BERI ULASAN APALAGI BINTANG SATU ATAU DUA . KARENA BISA BERPENGARUH PADA PERFOMA PERKEMBANGAN KARYA INI.
BAGI YANG BERKENAN TOLONG KASIH BINTANG 5 YA !!!!!!!!!. TERIMAKASIH LAGI PARA SAHABAT READERS YANG BAIK HATI.😍😍🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥳😘🥳🥳🥳🥳🥳.