NovelToon NovelToon
MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Matabatin / Berbaikan / Menantu Pria/matrilokal / Cinta Beda Dunia / Cinta Murni
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang pemuda berasal dari golongan menengah berharap mendapakan jodoh anak orang kaya. Dengan perjuangan yang keras akhirnya menikah juga. Menjadi menantu orang kaya, dia begitu hidup dalam kesusahan. Setelah memiliki anak, dia diusir dan akhirnya merantau. Jadilah seorang pengusaha sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXXI SIAP TIDAK SIAP

Tepat pukul 09.30 WIB, pak Samin sudah berada di rumah pak Dul, beliau bersama pak Kandeg yang selalu menjadi sahabatnya. Kebetulan Pak Dul sudah rapi dengan baju putih celana putih dan topi putih juga, beliau keluar dar kamarnya. Di ruang depan saat itu sedang duduk Neli dan ibunya sambil menggendong Mimin.

" Duh kang Dul ya, persis itu kaya pocong, serba putih, melamun terus ngaku nya sudah Haji pakai topi putih, salin tidak, itu kaya pocong ya," kata ibu Lia.

Semua orang yang berada di situ tertawa melihat pak Dul disebut seperti pocong. Hingga pak Dul kembali masuk lalu hanya celana pendek dan kaos oblong saja ia keluar sambil bersepatu olah raga. Hal itu membuat istrinya makin marah.

" Nah begitu, persis kayak Nyaknyuk yang biasa bawa kresek di jalanan, sudah sana pergi saja, pak Samin, itu ada Nyaknyuk baru di desa kita, semoga cepat sadar ya..." kata ibu Lia bersemangat.

Pak Dul itu memang paling galak, paling keras kepala, tapi saat ngebanyol, pasti tiada tanding. Karena malu dibilang persis Nyaknyuk, maka pak segera balik lagi ke kamar dan berganti pakaian lagi, kali ini beliau memakai pakaian seragam HANSIP, karena beliau dulu pernah jadi Hansip di desa itu.

" Iya bagus....pakaian Hansip , anu sih biar ingat sama janda Hilmi, yang semok, bahenol, montok, tapi sayangnya bisu jadi kalau ngomong cuma bisa aw aw pah.....", kata ibu Lia.

" Eh Ya....Lia Lintut, saya harus bagaimana Yaaaaa, semua salah, ini salah, itu salah, gimana lagi Liaaaaaa" rengek pak Dul sambil jingkrak-jingkrak.

Di luar sana, pak Samin dan pak Kandeg jadi ketawa melihat kelakuan pak Dul, sampai keduanya minta izin ke kamar kecil.

Kondisi seperti itu membuat waktu ke kantor Kecamatan jadi telat, sehingga bikin kesel pak Samin dan pak Kandeg. Kemudian mereka berangkat ke kantor Kecamatan.

Begitu sampai di Kecamatan, petugas Kecamatan sampai dibikin pusing, soalnya begitu membaca formulir pak Dul, datanya tidak benar. Lalu petugas Kecamatan memberi petunjuk kepada pak Dul. Di situ pak Dul marah-marah bahkan dirinya sempat bertengkar ringan dengan petugas Kecamatan, gara-gara masalah tempat dan tanggal lahir.

" Saya itu pak tempat lahirnua di rumah, bukan di Puskesmas atau Rumah Sakit," kata pak Dul.

" Maaf pak, maksudnya itu di Kabupaten mana begitu," kata petugas.

" Wah....bapak itu bagaimana sih, sok tahu waktu saya lahir, kata ibu sama bapak saya itu di rumah, tapi kalau Haji Romi tuh di Rumah Sakit, itu kata ibu dan bapak saya pak," jawab pak Dul.

" Terus ini lagi, tanggal lahir itu tanggal berapa bulan apa tahun berapa, nah di sini bapak tulis tidak tahu, tanya kan sama ibu bapak dulu," jawab petugas.

" Maaf pak, ibu bapak sudah meninggal lama, jadi tidak tahu, mau tanya sama aki ilyas, beliau lagi dirawat, tanya sama aki Muh, beliau bukan asli orang sini, ya sudah saya tidak tahu," kata pak Dul.

" Susah ya pak, nanti diisi oleh pak Samin saja, ya", kata petugas nggak mau berselisih paham.

" Jadi nanti pak Dul dapat nomor 1 ya pak," kata pak Samin sambil memberi kode sama petugas.

" Iya, nanti pak Dul dapat nomor 1 dan juara 1," kata petugas.

" Benar pak, waduuuuuuh, Min Samin, saya dapat juara 1 Min, kamu KO Min, KO kamu Min, Dulhamid bin Sarkam tiada yang lawan, Min ....kamu KO," kata pak Dul sambil lompat-lompat di kantor Kecamatan.

Semua pegawai juga para warga yang sedang mengurus keperluan lain pada melihat kelakuan pak Dul sambil cekikikan.

" Tuh Min, lihat ibu-ibu itu, bapak-bapak itu pada cekikikan lihat kamu KO, lihat Min, semua pada mendukung saya juara 1," kata pak Dul.

" Menang apa pak Dul ? Tanya ibu yang duduk di kursi.

" Menang buat isi formulir bu," kata pak Kandeg sambil menutup mulut dengan telunjuknya.

" Oh itu ya....hebat juga pak Dul," kata ibu yang lain sambil ketawa cekikikan.

Mereka akhirnya pulang sambil membawa malu yang amat sangat, pak Samin sebagai sopir melaju dengan kecepatan lumayan, sementara pak Kandeg duduk di tengah sambil memegang perut pak Samin, sementara pak Dul duduk di belakang sambil kedua tangannya ke atas.

Semua orang yang melihat kelakuan itu pada melihat dan sambil berbisik " gila ya ". Tetapi itu tidak peduli bagi pak Dul, pokoknya dalam pikirannya itu hanya ada kata juara.

Setelah beberapa saat berkendara , akhirnya mereka sampai juga di rumah. Begitu turun dari motor, pak langsung menyuruh istrinya untuk membuat kopi dan menyiapkan hidangan buat pak Samin sama pak Kandeg, tentu dengan makanan yang lezat.

" Yaaaaaa Liaaaaa....cepat bikin kopi dan kue yang paling enak, kalau nggak ada, cari di pasar sana, pokoknya saya jadi juara 1 dan Samin KO, cepat Yaaaaa", kata pak Dul merasa menang atas pengisian formulir.

" Neli dan ibu Sukesih akhirnya berangkat juga ke pasar, sementara saat itu Bakrun sudah pulang, dan menggendong Mimin.

" Eh....eh....Mimin dibawa sana, nggak sudi digendong sama Mar Ta Bak....run....bawa sana," teriak pak Dul.

Akhirnya ibu Lia dan Neli sambil menggendong Mimin ke pasar. Sementara di teras rumah, pak tak henti-hentinya menyalami pak Samin sama pak Kandeg.

" Wah....hebat Min...salaman Min...salaman Kandeg....hebat banget itu...salaman Min....salaman Deg Kandeg....pokoknya hebat jawaban saya Min.....salaman Min...salaman Kandeg...," kata pak Dul.

Sementara pak Samin dan pak Kandeg hanya ikut saja disalami, mereka dalam hatinya ketawa tiada obat. Ibu Lia dan Neli akhirnya datang membawa makanan pasar yang lezat. Lalu mereka menyuguhkan makanan itu untuk mereka.

" Maaf pak Samin, kenapa sih kang Dul ?" tanya ibu Lia sambil mengaduk kopi.

" Ah...kaya nggak tahu sifat suamimu saja," kata pak Samin.

" Ada apa sebenarnya ?" tanya ibu Lia.

" Waktu di Kecamatan tadi, petugas itu memberitahu soal isian formulir itu salah, cuma dia marah-marah, jadi saya bilang saja dapat juara, begitu," kata Pak Samin.

" Waduh...cilaka nih, semua nggak ada yang benar ini, keterlaluan pak Samin," kata ibu Lia.

" Dari pada ngamuk ya sudah saya bilang begitu saja, nanti saya yang akan mengisinya," kata pak Samin.

Akhirnya pak Dul keluar sambil bergaya ala bintang film andalan, kakinya ke atas satu dilipat saat duduk, terus gaya menghisap kawungnya juga dibuat-buat. Saking gayanya nggak terasa pak Dul pakai sarung tapi nggak pakai celana dalam, membuat pak Samin geregetan, lalu pak Samin mengambil karet gelang dan dijepretlah isi dalaman pak Dul. Karena kaget pak Dul terjatuh dari kursinya sampai kursi itu kakinya patah.

1
ghost face
nih saya panggilin bombe
ArtisaPic: wow....makasih ya
total 1 replies
Ceyra Heelshire
bikin novel baru lagi pak?
Oksy_K
aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/
ArtisaPic: iy....mumpung lg liburan
total 1 replies
mhmmdrzcky
Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!