MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

BAB I CINTA ITU ADA

   Dari sebuah gang kecil terlihat seorang pemuda desa yang begitu disiplin dalam setiap langkah, selalu peduli terhadap setiap orang, selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Walau bukan keturunan orang kaya, tapi di Sekolah selalu dapat ranking pertama semenjak kelas I SD. Banyak orang memuji atas kepandaiannya, otaknya cemerlang, rajin beribadah, tidak suka bermalas-malasan seperti anak yang lain. Dia adalah Marta Bakrun, putra dari pasangan Ibu Sukesih dan Bapak Mulya. Hanya saja semenjak tiga tahun lalu Bapak Mulya meninggal dunia. Ia hanya hidup dengan Ibunya sebagai pembantu rumah tangga atau lebih kerennya disebut asisten. Sambil mengayuh sepeda , ia rupanya terburu-buru, sampai sepedanya hampir masuk selokan.

    " Hati-hati Run, warandala-warandala," kata pak Samin yang latah.

    " Maaf pak, buru-buru," jawabnya sambil terus mengayuh sepeda.

    Akhirnya sampai juga ia di tempat penitipan sepeda. Di situ sudah ada Heri, Restu dan juga Lukman, sahabat sejak kecil dan sekarang satu Sekolah.

    " Wah wah wah.....rupanya mau jadi pembalap motoGP ya Run," tanya Restu.

     " Apa , moto GP , kecil itu mah, cemen amat, aku mau jadi pembalap dunia akhirat," kata Marta Bakrun.

     " Sudah , tuh mobilnya ," kata Heri sambil mengajak temannya naik.

     Mereka akhirnya naik mobil elf, maklum di kampung mereka angkutan umum cuma mobil itu. Kurang dari satu jam, mereka sampai juga di tempat tujuan yaitu SMAN 1 Citeri. Sebagai siswa yang teladan, Marta Bakrun selalu sopan dan supel. Ia berjalan menuju kelasnya bersama Restu, sementara Heri dan Lukman beda kelas. Beberapa menit kemudian bel berbunyi, maka masuklah mereka ke kelas masing-masing. Kebetulan jam pelajarannya Olah Raga, jadi saat itu Marta Bakrun segera mengganti pakaian dengan seragam olah raga. Dua jam pelajaran sudah berlalu, mereka kembali ke kelas untuk belajar yang lain.

    Hal seperti itu setiap hari dijalani oleh Marta Bakrun yaitu Sekolah. Hingga akhirnya sampai juga dia lulus Sekolah dengan prestasi yang memukau, juara kelas, peserta ujian tertinggi nilainya, juga beberapa prestasi yang lain. Kini setelah lulus Sekolah, Marta Bakrun bekerja membantu Ibunya berjualan lauk. Tiap hari ia ke pasar membonceng ibunya. Lalu begitu dapat barang belanjaan kemudian ia membantu Ibunya memasak.

    Suatu hari kebetulan Marta Bakrun sedang duduk di teras rumah, datanglah Restu mengendarai sepeda motor butut, rupanya baru pulang kuliah.

   " Hai, Run , lagi banyak kerjaan nggak, bantu aku dong," kata Restu.

    " Bantu apa sih ? " tanya Marta Bakrun.

    " Ini Run, ada tugas dari kampus suruh rangkum makalah, kamu bisa nggak, cuma nulis doang kayak menyalin gitu lah ," jelas Restu.

    " Kapan Tu ?" tanya Bakrun.

   " Ya sekarang Run, masa nanti sih, aku ajak kamu kan sekarang, ya sekarang dong," jawab Restu.

   " Oooh kirain nanti nunggu kamu punya cucu," kelakar Bakrun.

     " Bu....aku mau bantu Restu dulu ya," kata Bakrun sama ibunya.

    " Iya....hati-hati," jawab ibunya dibalas anggukan oleh Bakrun dan Restu.

     " Mari Bu," kata Restu.

     Setelah sampai di rumah Restu, Bakrun lalu membukakan pintu gerbang, maklum anak orang terpandang, namanya juga Restu. Baru dua tiga langkah, ibunya Restu keluar.

    " Wah....ada Bakrun juga, kamu kuliah dimana Nak ?" tanya ibu itu.

    " Saya tidak kuliah Bu, saya cuma bantu ibu saja, kasihan nggak ada yang bantu, yang penting nanti bisa diajak kerja sama Restu," jawab Bakrun.

    " Oooh...ya sudah sini masuk Nak, bantuin Restu ya supaya dapat nilai bagus," kata ibu Restu sambil menyapu.

    Kedua sahabat itu masuk ke kamar, di situ tampak beberapa tumpukan buku juga lembaran kertas yang berantakan, di atas meja tampak laptop yang terbungkus kain, semua di ruang itu tampak berdebu.

    " Ini sih tempat buaya Tu, bukan tempat orang," celoteh Bakrun.

    " Sembarangan, ini tempat king kong Run, semenjak aku kuliah nggak ada yang berani masuk, kecuali tikus, lalat ama kecoa," sahut Restu.

   " Iya lah, orang yang nungguin juga nggak ingat kamarnya, malah yang diingat cuma bakso Tasik, ama gorengan doang," kata Bakrun.

    Sambil membersihkan kamar itu, Ibu Restu membawa dua gelas es teh sama satu piring kue.

    " Silahkan dinikmati ya Nak, Ibu belum beli lauk, nasi sih ada cuma lauknya belum ada Nak," kata Ibu Restu sembari meninggalkan kamar Restu.

     Di kamar itu, setelah semuanya beres dan sedikit lebih rapih, keduanya mulai menulis tugas, sementara alunan musik menemani suasana damai.

    Tepat pukul 20.00, Restu mengeluarkan sepeda motor dari garasi rumah, tampak Ibu dan Bapak Restu menemani mereka keluar rumah, setelah berpamitan motor itu melaju menuju rumah Marta Bakrun.

    Kedua sahabat sejak masih Sekolah selalu menjalani persahabatan dengan baik, sehingga mereka selalu berbagi rasa. Setelah Restu kembali pulang, Marta Bakrun membantu Ibunya yang hanya seorang janda, Ibu Bakrun begitu peduli dengan anaknya, membuat Bakrun selalu ingat akan semua kebaikan Ibunya itu.

    " Sudah selesai kerjaan si Restu Nak ?" tanya Ibunya.

    " Sudah Bu, cuma tugas kecil saja, nanti kalau udah lama kuliah, pasti banyak tugas," kata Bakrun.

    " Memangnya Restu kuliah ambil jurusan apa ,Nak ?" tanya Ibunya.

    " Ekonomi Bu, dia punya niat mau kerja di Bank, kalau udah lulus nanti," jawab Bakrun.

    " Sudah malam Nak, tidurlah biar Ibu membereskan semuanya, kamu tidur saja ya....besok kerja lagi bantuin Ibu," tutur Ibunya.

      " Iya Bu, saya tinggal dulu ya Bu, mau tidur," seloroh Bakrun.

Malam itu Bakrun membaringkan tubuhnya di kasur kecil yang hanya muat satu orang. Dirinya teringat masa-masa waktu sekolah, begitu bersemangat penuh harapan, namun dengan kondisi keluarga seperti yang ia rasakan, tidak mungkin ia memaksakan diri untuk kuliah. Dengan begitu ikhlas, kini ia harus menghadapi sebuah kenyataan yang dirasakan menjenuhkan dan membosankan.

Terbersit dalam angan bahwa ia harus bekerja demi menghidupi diri nya dan Ibunya. Dalam lamunan yang terus terbayang, lama juga dirinya merenung, mata pun terpejam dan lelap pula tidurnya malam itu.

Pagi yang cerah seakan membawa sebuah harapan baru, saat itu Bakrun sedang mengayuh sepeda butut peninggalan ayahnya yang setiap hari selalu membawa berkah, begitupun dengan kondisi sekarang, sepeda itu juga yang membuat dirinya bertahan hidup, walau hanya sebatas mengantar dan menjemput Ibunya berjualan lauk dan makanan ringan serta minuman es teh.

Saat itu dalam perjalanan membawakan jualan Ibunya, Bakrun berpapasan dengan seorang wanita muda berpakaian putih biru. Tampak di mata Bakrun, gadis itu begitu anggun, dengan penampilan yang sedehana juga tanpa polesan, wajah yang begitu alami, mempesona bagi diri Bakrun. Tampak gadis itu tersenyum lembut melihat Bakrun. Biar bagaimana pun, Bakrun adalah lelaki yang dibilang tampan dan seperti keturunan orang kaya.

Sambil matanya tak berkedip, Bakrun menyapa gadis itu.

" Mau Sekolah Neng," sapa Bakrun dengan sapaan pendek.

" Iy Kang," jawab gadis itu.

" Nggak lah, mau cari kodok di pengkolan," kelakar teman si gadis itu.

Terdengar suara cekikikan mereka sambil melanjutkan langkahnya ke Sekolah.

Terpopuler

Comments

mhmmdrzcky

mhmmdrzcky

Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca

2025-09-03

0

Oksy_K

Oksy_K

aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/

2025-09-03

0

Cerya Heelshire

Cerya Heelshire

bikin novel baru lagi pak?

2025-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB I CINTA ITU ADA
2 BAB II CINTA ITU NYATA
3 BAB III CINTA ITU APA
4 BAB IV CINTA ITU FAKTA
5 BAB V CINTA ITU PESONA
6 BAB VI CINTA ITU CITRA
7 BAB VII CINTA ITU PERCAYA
8 BAB VIII CINTA ITU PUNYA
9 BAB IX CINTA ITU MAKNA
10 BAB X CINTA ITU CAHAYA
11 BAB XI CINTA ITU PUNYA II
12 BAB XII CINTA ITU CERITA
13 BAB XIII CINTA ITU SETIA
14 BAB XIV CINTA ITU TULUS
15 BAB XV CINTA ITU EMAS
16 BAB XVI CINTA ITU MURNI
17 BAB XVII CINTA ITU JIWA
18 BAB XVIII CINTA ITU BISA
19 BAB XIX CINTA ITU BERSIH
20 BAB XX CINTA ITU BAHAGIA
21 BAB XXI MENGEJAR ASA
22 BAB XXII MENJADI PAHAM
23 BAB XXIII ASAL DAPAT SAJA
24 BAB XXIV ASAL JANGAN SALAH
25 BAB XXV BAGAIMANA TIDAK
26 BAB XXVI ADA YANG SALAH
27 BAB XXVII APAKAH ITU ADA
28 BAB XXVIII BISA SAJA BEGITU
29 BAB XXIX KAPAN JADINYA
30 BAB XXX KAPAN TERWUJUD
31 BAB XXXI SIAP TIDAK SIAP
32 BAB XXXII MENCARI SENDIRI
33 BAB XXXIII ASAL BISA
34 BAB XXXIV SUDAH BIASA
35 XXXV SIAPA SAYA
36 BAB XXXVI APA MAUMU
37 BAB XXXVII MENCARI SALAH
38 XXXVIII MAKAN LAGI
39 BAB XXXIX DASAR KOLOKAN
40 BAB XL TALI PENGHUBUNG
41 BAB XLI HUJAN BAROKAH
42 BAB XLII SALAH STEMPEL
43 BAB XLIII BAYAR DULU
44 BAB XLIV CARI-CARI ALASAN
45 BAB XLV DOMPET KLASIK
46 BAB XLVI SARUNG BOLONG
47 BAB XLVII PANTUN BERMASALAH
48 BAB XLVIII BANJIR ORDERAN
49 BAB XLIX BUTA MATA
50 BAB L BANYAK TIDUR
51 BAB LI TERTAWA LEPAS
52 BAB LII MATI KUTU
53 BAB LIII WAJAH KENA SEMPROT
54 BAB LIV TAK TAHU MALU
55 BAB LV CALON SUAMI
56 BAB LVI MENANTU IDAMAN
57 BAB LVII GAGAL TERUS
58 BAB LVIII ANAK KANDUNG
59 BAB LIX SIASAT LUCU
60 BAB LX SALAH TANGKAP
61 BAB LXI SERBA HARTA
Episodes

Updated 61 Episodes

1
BAB I CINTA ITU ADA
2
BAB II CINTA ITU NYATA
3
BAB III CINTA ITU APA
4
BAB IV CINTA ITU FAKTA
5
BAB V CINTA ITU PESONA
6
BAB VI CINTA ITU CITRA
7
BAB VII CINTA ITU PERCAYA
8
BAB VIII CINTA ITU PUNYA
9
BAB IX CINTA ITU MAKNA
10
BAB X CINTA ITU CAHAYA
11
BAB XI CINTA ITU PUNYA II
12
BAB XII CINTA ITU CERITA
13
BAB XIII CINTA ITU SETIA
14
BAB XIV CINTA ITU TULUS
15
BAB XV CINTA ITU EMAS
16
BAB XVI CINTA ITU MURNI
17
BAB XVII CINTA ITU JIWA
18
BAB XVIII CINTA ITU BISA
19
BAB XIX CINTA ITU BERSIH
20
BAB XX CINTA ITU BAHAGIA
21
BAB XXI MENGEJAR ASA
22
BAB XXII MENJADI PAHAM
23
BAB XXIII ASAL DAPAT SAJA
24
BAB XXIV ASAL JANGAN SALAH
25
BAB XXV BAGAIMANA TIDAK
26
BAB XXVI ADA YANG SALAH
27
BAB XXVII APAKAH ITU ADA
28
BAB XXVIII BISA SAJA BEGITU
29
BAB XXIX KAPAN JADINYA
30
BAB XXX KAPAN TERWUJUD
31
BAB XXXI SIAP TIDAK SIAP
32
BAB XXXII MENCARI SENDIRI
33
BAB XXXIII ASAL BISA
34
BAB XXXIV SUDAH BIASA
35
XXXV SIAPA SAYA
36
BAB XXXVI APA MAUMU
37
BAB XXXVII MENCARI SALAH
38
XXXVIII MAKAN LAGI
39
BAB XXXIX DASAR KOLOKAN
40
BAB XL TALI PENGHUBUNG
41
BAB XLI HUJAN BAROKAH
42
BAB XLII SALAH STEMPEL
43
BAB XLIII BAYAR DULU
44
BAB XLIV CARI-CARI ALASAN
45
BAB XLV DOMPET KLASIK
46
BAB XLVI SARUNG BOLONG
47
BAB XLVII PANTUN BERMASALAH
48
BAB XLVIII BANJIR ORDERAN
49
BAB XLIX BUTA MATA
50
BAB L BANYAK TIDUR
51
BAB LI TERTAWA LEPAS
52
BAB LII MATI KUTU
53
BAB LIII WAJAH KENA SEMPROT
54
BAB LIV TAK TAHU MALU
55
BAB LV CALON SUAMI
56
BAB LVI MENANTU IDAMAN
57
BAB LVII GAGAL TERUS
58
BAB LVIII ANAK KANDUNG
59
BAB LIX SIASAT LUCU
60
BAB LX SALAH TANGKAP
61
BAB LXI SERBA HARTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!