NovelToon NovelToon
Cinta Dan Dendam.

Cinta Dan Dendam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di nyatakan tidak bersalah oleh hakim tidak membuat hidup gadis bernama Gracia Kanaya kembali tenang, sebab seseorang yang menganggap Gra adalah penyebab kematian sang adik tercinta tak membiarkan Gra hidup dengan tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asisten Rumah Tangga.

Tidak terasa jam kerja Gracia telah usai. Seperti perintah Gilang pagi tadi, ia langsung menuju mobil Gilang yang berada di area parkiran khusus petinggi perusahaan. Ternyata Gilang sudah lebih dulu berada di mobilnya, menanti Gracia tentunya.

"Membahas apa saja tadi bersama sahabat kamu itu?." Baru saja masuk ke mobil, Gracia sudah di todong Gilang dengan pertanyaan tersebut.

"Nggak membahas apa-apa kok mas, hanya mengobrol biasa." Gracia belum berani berkata jujur jika faktanya ia telah mengakui pernikahannya dihadapan Ola.

"Yakin hanya mengobrol biasa?." Seraya menghidupkan mesin mobilnya, Gilang kembali bertanya.

"Apa sebaiknya aku jujur saja pada mas Gilang? Bagaimana jika mas Gilang marah?." dalam hati Gracia.

"Kalau aku berkata jujur, apa mas akan marah?."

"Tergantung, kejujuran seperti apa yang ingin kamu sampaikan."

Deg

Gracia menelan ludah mendengarnya.

"Mas...." seruan Gracia terdengar berat.

"Hem."

"Sebenarnya_." Gracia ragu meneruskan kata-katanya.

"Sebenarnya kamu sudah menceritakan semuanya pada sahabat kamu itu, iya kan." tebak Gilang.

Gracia langsung membulatkan matanya.

"Bagaimana mas bisa tahu?."

"Aku ini suamimu, tentu saja aku tahu semuanya tentang istriku." jawab Gilang menyebut Gracia sebagai istri.

"Maafkan aku, mas. Aku tidak punya pilihan lain, Selain mengakui pernikahan kita pada Ola. Aku tidak mau Ola terus mencemaskan aku jika aku tidak mengakui semuanya padanya. Ola sudah terlalu baik padaku mas, aku tidak mau semakin membebani Ola dengan terus-menerus memikirkan apakah aku baik-baik saja atau justru sebaliknya." Gracia berusaha memberi pengertian pada Gilang bahwa niatnya mengakui pernikahan mereka dihadapan Ola hanya untuk menenangkan hati sahabatnya itu agar tidak terlalu mencemaskan dirinya.

"Jika mas ingin menghukum aku, aku siap menerima hukuman dari mas karena sudah mengingkari janjiku untuk tidak menceritakan tentang pernikahan kita pada siapapun." kata Gracia dengan pandangan tertunduk, mengaku salah dihadapan Gilang.

"Tidak perlu minta maaf karena faktanya kamu memang istriku. Tapi cukup pada Ola saja kamu mengakui pernikahan kita, jangan lagi pada orang lain!." Berhubung masih ada misi yang harus diselesaikannya maka dengan terpaksa Gilang harus berpesan demikian pada Gracia.

"Baik mas, aku janji tidak akan menceritakan tentang pernikahan kita pada orang lain, selain Ola." Janji Gracia.

Setibanya di apartemen, Gracia langsung menyempatkan diri untuk menyiapkan makan malam, sementara Gilang memilih beranjak ke kamar untuk memeriksa beberapa file yang baru saja dikirimkan oleh asisten Tiko ke emailnya.

Di sela kegiatannya memasak, tiba-tiba bel apartemen berbunyi. Gracia mematikan kompor kemudian beranjak untuk membukakan pintu. Pasti asisten Tiko yang datang, mengingat selama ia tinggal di apartemen tersebut hanya pria itu saja yang mendatangi Apartemen Gilang, tak ada orang lain.

Tanpa ada rasa curiga, Gracia langsung membukakan pintu apartemen. Setelah pintu terbuka, tubuh Gracia langsung menegang menyaksikan pimpinan Handoyo Group berdiri tegap di depan pintu apartemen.

"Di mana Gilang? Apa yang kamu lakukan di apartemen anak saya?." Pertanyaan pria paruh baya tersebut sekaligus menyadarkan Gra dari lamunannya.

"Em.... silahkan masuk dulu, tuan! Saya Art di sini. Tuan Gilang sedang berada di kamarnya, nanti saya panggilkan." Gracia mengaku sebagai pembantu pada Ayahnya Gilang.

"Art?." cicit ayah Handoyo, memindai penampilan Gracia dari ujung kaki hingga ujung rambut. Bukannya ingin bersikap kurang sopan, ayah Handoyo hanya berpikir gadis dihadapannya itu terlalu cantik untuk menjadi art, lebih pantas menjadi Nona rumah sebenarnya.

Untungnya sebelum memulai kegiatannya memasak tadi, Gra telah mengganti pakaian kerjanya sehingga kini ia telah menggunakan pakaian rumahan yang sopan.

"Silahkan duduk dulu, tuan! Biar saya panggilkan tuan Gilang." Gracia mempersilahkan ayahnya Gilang untuk duduk di sofa ruang tamu.

Belum sempat Gracia beranjak untuk memanggil Gilang, pria itu sudah muncul dari dalam.

"Ayah..." Sungguh, Gilang sangat terkejut dengan kedatangan ayahnya.

"Ada keperluan apa ayah datang ke sini?." Saking kagetnya, pertanyaan Gilang sedikit kurang sopan. Bagaimana tidak, bukannya menyambut kedatangan ayahnya dengan hangat, pria itu justru langsung menanyakan kepentingan ayahnya datang ke apartemennya.

Tidak ingin dianggap tidak sopan dengan mendengar pembicaraan di antara ayah dan anak tersebut, Gracia pun pamit ke dapur guna membuatkan minuman untuk tamunya.

"Apa art kamu menginap di sini?." bukannya langsung menyampaikan tentang maksud dan tujuannya datang ke apartemen putranya itu, ayah Handoyo justru menanyakan tentang Gracia. Bukan apa-apa, ayah Handoyo hanya merasa kurang baik jika putranya yang masih sendiri, tinggal bersama dengan seorang gadis, sekalipun itu seorang art. Apalagi setan bisa menggoda kapan saja, begitu pikir ayah Handoyo.

Mungkin karena usia atau memang karena tidak pernah datang ke persidangan waktu itu sehingga Ayah Handoyo tidak mengenal sosok Gracia, gadis cantik yang dituding putranya sebagai penyebab Kematian Yumi.

"Siapa yang ayah maksud?." Bukannya otak cerdas Gilang tidak berfungsi dengan baik, hanya saja pria itu sama sekali tidak kepikiran jika Gracia mengaku sebagai pembantu pada ayahnya.

"Siapa lagi kalau bukan gadis yang tadi."

Deg.

Gilang tidak bisa mengungkapkan bagaimana kondisi hatinya saat ini saat mendengar ayahnya mengira istrinya seorang pembantu.

"Atau mungkin Gracia sendiri yang telah mengaku sebagai pembantu pada ayah?." tiba-tiba pertanyaan itu terbesit dibenak Gilang.

Tak Lama berselang, Gracia kembali dari dalam dengan membawa nampan berisi dua gelas teh.

"Sebenarnya maksud dan tujuan ayah datang ke sini ingin meminta kamu untuk kembali ke rumah! Ayah ini sudah tua Gilang, dan anak kandung ayah hanya tinggal kamu seorang. Ayah ingin diusia senja ayah ini kamu berada di sisi ayah, tinggal bersama ayah, bukannya justru menyendiri di apartemen seperti ini, nak." Wajah Ayah Handoyo terlihat sangat berharap putranya bisa kembali tinggal bersamanya.

"Tapi ayah_." Gilang melirik pada istrinya yang sedang menyajikan teh di atas meja. Jika ia kembali ke rumah lalu bagaimana dengan istrinya?

"Silahkan di minum tehnya, tuan." kata Gracia.

"Terima kasih, nak." balas ayahnya Gilang dan Gra mengangguk sopan.

"Maaf, jika kata-kata saya tadi sedikit menyinggung perasaan kamu! Saya hanya kaget melihat ada seorang gadis di apartemen anak saya." meksipun caranya tadi saat bertanya masih dalam kategori ramah, tidak semena-mena, tetap saja ayah Handoyo merasa menyesal Karena bisa jadi gadis itu merasa tersinggung dengan pertanyaannya.

"Tidak perlu minta maaf, tuan. lagipula sudah sewajarnya tuan bertanya demikian." Gracia berusaha mengukir senyum senatural mungkin dihadapan ayahnya Gilang untuk mendukung sandiwara terpaksa nya.

"Oh iya nak, kalau Gilang kembali ke rumah, kamu bisa ikut dan bekerja di rumah kami." Tawar ayah Handoyo. pria itu yakin jika gadis muda dihadapannya itu bekerja untuk mencari sesuap nasi guna menyambung hidup, sangat jahat rasanya jika setelah meminta Gilang kembali ke rumah gadis itu harus kehilangan pekerjaannya.

1
Karsa Sanjaya
kapan nih updet lagi
Delvyana Mirza
Srlamat ya Gilang dan Gra selamat akan menjadi orang tua,
Darmawansah
typo lagi dah
aleena
ada banyak tipo ya
Rafa bukan gilang
Felycia R. Fernandez
karena kamu udah hamil makanya Gilang bucin jadinya...
Darmawansah
kirain ayahnya Gracia yang kritis.setelah baca judul babnya tadi
Felycia R. Fernandez
Oalah pak Su 🤣🤣🤣🤣
ntar baru sadar langsung heboh ini...
🥰🥰🥰🥰🥰
Felycia R. Fernandez
Rafa kk Thor...
jangan Gilang...ntar poligami jadinya 😭
Felycia R. Fernandez
11 12 sifatnya 😆
Felycia R. Fernandez
Rafa sama ma Gilang...
benci berakhir cinta...
Lusi Hariyani
bukalah hatimu buat vanesa rafa jgn sampe km nyesel lho....
Karsa Sanjaya
tinggal ungkapin perasaanya
Ayila Ella
cieeee
Lia siti marlia
cie cie yang udah mulai manggil sayang...wah jadi calon orang tua nih kalian 🥰🥰🥰🥰
Lia siti marlia
jengukin mertua sekalian bulan madu yah lang 😁😁😁
nonoyy
defenisi bucin...
secret
next thorr, semangatt
Syarifah
semoga tanda"kehamilan ya gra,,, trimakasih ya up,nya thor
Lusi Hariyani
gilang mlai bucin nich
P_Org
sebelah up juga dong tor🌝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!