NovelToon NovelToon
Dosenku Canduku

Dosenku Canduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Remaja01

Karna sakit hati, aku merencanakan menggoda lelaki sok alim yang sering menesehati hubungan haram dan halal padaku. Tapi malam itu, harusnya aku berhenti dan mencibirnya setelah berhasil membuatnya tunduk dengan nafsu. Tapi bukan begitu yang terjadi.

.

.

Saat dia membuka mulut dan membalas ciumanku, aku merasakan ada satu rasa yang tak pernah kurasakan. Perasaan yang kuat hingga aku tak bisa berhenti melepaskannya. Tubuhku mulai meliuk-liuk ketika dia meletakkan tangannya di pinggangku.

"Ahh---" Cimannya terhenti saat aku mulai menggerakkan pinggul diatas pangkuannya.

.

.

"Maaf, semua ini tidak seharusnya terjadi. Saya salah, saya berdosa. Saya biarkan kita berzina."----Adam.

.

.

"Oh, setalah puas, baru Lo ingat dosa? Sedang enak-enak tadi Lo lupa? Cih! Gak usah deh berlagak sok alim lagi di depan gua! Munafik Lo!" Winda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Pagi tadi Adam datang, dia membawa aku pulang kerumahnya agar aku bisa bersiap untuk ke kampus dengan mobilku sendiri.  Tapi selama berada di kampus, aku tidak bisa fokus, selalu kepikiran mama di rumah. Meski bi Ijah sudah berjanji akan menjaga mama sampai aku kembali, tetap saja hati ini tidak tenang.

Dalam waktu yang sama, aku juga kepikiran dengan pesan singkat yang kuterima malam tadi. Aku yakin itu Boy. Dia menuntut ganti rugi atas barang yang di hilangkan Adri.

Konyol. Minta ganti rugialah sama aku yang tidak tahu apa-apa.

"Beb, kamu kenapa? Dari tadi aku perhatikan asik melamun aja. Eh, iklan yang kemarin udah siap belum? Kita harus segera menempel di Mading kampus, kalau bisa secepatnya." Ana menegurku saat kami mekan siang di kantin kampus.

Sayangnya aku lupa.

"Hmm....sorry, iklan itu belum siap. Tadi malam aku ada urusan sedikit, jadi belum sempat mengerjakan. Besoklah aku usahain," jawabku.

"Oke. Kalau gitu kita sebar brosur aja dulu," balas Ana.

Setelah makan siang, kami menyusuri kampus untuk menyebarkan brosur. Di brosur itu tertera nomor Ana yang merangkap sebagai costumer servis. Jadi jika ada yang berminat, dialah yang akan menjelaskan.

Selesai mata kuliah sore itu, aku lansung pulang kerumah mama.

Bi Ijah memberi tahu, jika mama belum makan dari pagi. Aku pun naik ke lantai dua menuju kamar mama membawa makanan.

"Ma. Winda suap makan ya?" bujukku.

Mama hanya melihatku dengan tatapan kosong dan sungguh ini sangat mengiris hatiku.

"Winda ngapain disini? Adam mana? Tempat Winda di sisi Adam, bukan disini," ucap Mama pelan saat aku berlabuh di pinggir ranjang.

Kuukir senyum, agar mama melihat aura gembiraku.

"Mama ngomong apa sih? Winda disini karna sudah dapat izin dari Adam untuk menjaga Mama. Siapa lagi yang menemankan Mama kalau bukan Winda, kan?"

Entah aku salah bicara, tapi mata mama berkaca setelah itu. Dia duduk dan lansung memelukku bersama tangisan.

Aku coba menahan diri agar tidak turut menangis. Aku harus kuat untuk mama.

"Winda, mama minta maaf ya? Mama tahu, selama ini Mama dan Papa sering membuat Winda sedih. Tapi niat Mama cuma satu, mama rusak ingin melibatkan Winda dalam kemelut ini. Tepi sekarang Mama sudah tidak punya siapa-siapa, kecuali Winda."

"Adam juga ada Ma. Kami akan jaga Mama. Sekarang Mama makan ya?" Aku pujuk lagi mama dan perlahan pelukan di larai. Air mata di pipi mama aku lap dengan jari dan mama tersenyum kecil.

Kemudian aku suapkan mama makan. Habis juga sepiring nasi di telannya. Setelah itu, kuhibur mama dengan menceritakan hukuman yang di berikan dosen karna aku dan Ana telat masuk kelas kemarin. Kami dihukum, disuruh mencari gadis oplosan untuk di jodohkan. Aku menyebut oplosan, karna perintah itu untuk gadis gadis yang pernah memermak wajah dengan jalan operasi plastik. Dan mama tersenyum kecil mendengar ceritaku itu.

Belum pernah aku melihat mama seperti ini. Rambutnya berantakan. Wajahnya pucat tak bergairah. Pakaian dari semalam belum di ganti.

Setelah mama sedikit ceria, aku bujuk agar membersihkan diri, karna aku mau mengajaknya jalan-jalan keluar.

Selesai mama bersiao, segera aku bawa keluar. Bi Ijah kuajak sekali.

Kami singgah di butik langganan mama dan mama membelikan bi Ijah 2 steal pakaian baru.  Kuajak juga mereka ke caffe dan makan-makan disana.

Setelah mengantarkan mama pulang, aku pun balik kerumah Adam. Pikiranku sedikit tenang meninggalkan mama di rumah, karna setelah mengajak mama keluar tadi, dia terlihat lebih ceria.

Sesampai di rumah, kuperiksa ponsel, berharap ada pesan dari Adam, sayangnya nihil. Pagi tadi dia memang mengatakan ada acara makan malam dengan rekannya, tapi masa iya gak ngasih kabar.

Huh!

Setelah mandi, kulanjutkan menyelesaikan iklan yang kemarin terbengkalai.

Tak tahu jam berapa aku tertidur, tapi saat tersentak aku merasa ada yang menggerayangi tubuhku. Ketika kubuka mata, tubuh Adam yang tak berbaju hadir di hadapanku, sedang asyik mencium bahuku, sebelah tangannya malah sibuk mengusap perutku.

"Adam...." panggilku dalam rengekan pelan. Suara masih serak khas bangun tidur.

Adam hanya membalas "Hm..." Dan melanjutkan ciumannya di belakang telingaku. Tangannya yang berada di perutku perlahan naik ke dada dan meramas lembut. Bersamaan dengan itu bibirnya merayap ke bibirku.

Kesadaranku yang tadinya belum sepenuhnya pulih, seketika segar kembali. Kubuka mulut mempersilahkan lidahnya masuk menggelitik di setiap rongga. Dan ketika dia melepaskan ciumannya, aku merengek, memintanya tetap melanjutkan.

"Maaf, sebenarnya saya tidak berniat membangunkanmu. Saya hanya rindu," ucapnya sambil tangannya yang berada di dadaku naik kepipi dan membelai lembut di sana.

Aku tarik kembali tangannya itu turun ke dada, dan matanya mengekori gerakan itu. Aku tinggalkan tangannya di sana, lalu menangkup wajahnya.

"I Miss you, too," bisikku sebelum ciuman kami kembali bertaut.

Kali ini Adam menciumku lebih rakus. Tangannya yang berada di dadaku turut meremas lebih kuat, dan entah sejak kapan tangannya itu sudah menyelinap kedalam baju tidurku.

Kubiarkan ciuman Adam pindah keseluruhan wajahku. Tak ada yang lebih indah dari semua ini, di perlakukan istimewa oleh orang yang benar-benar kusayang.

Tanganku ikut mengusap belakang kepala dan lehernya saat kecupan sudah berada di bawah.

Sesaat Adam berhenti dan mendongak memandangku. Pandangannya yang sayu itu cukup mengguncang iman siapa pun. Matanya tak lepas dari mataku saat tangannya menaikkan bajuku hingga melewati dada.

Aku memperhatikan dalam debaran dan juga tak sabar.

Perlahan Adam mendaratkan bibirnya di pembungkus dadaku. Nafasnya semakin naik turun saat mengulangi beberapa kali di kedua mahkotaku. Dan saat dia menaikan penutup dadaku di lanjutkan mencium putingku, desahan tak dapat lagi kutahan. Hangat mulutnya terasa begitu menggairahkan.

Tubuhku mulai mengikuti irama yang dia mainkan. Kuangkat sedikit badan melihat Adam yang sedang rakus mencium mahkotaku dan dia juga sedang memperhatikan reaksiku.

Seluruh wajahku terasa panas, Kartika ransangan demi ransangan tak henti kuterima.

"Ssshh. Adam."

Aku semakin tak tahan dengan perlakuannya. Dua mahkotaku di gigit-gigit manja bergantian, sambil sebelah tangannya mengusap perutku.

Nafasku semakin tercagup-cagup saat tangannya merayap kedalam celana tidurku.

Ketika detik yang kunantikan datang, lenguhan panjang lepas dari bibirku. Gairahku semakin terbakar dengan setiap sentuhannya.

Puas bermain di sana, Adam mengangkat kepala lalu naik kewajahku, bibirku kembali di terkamnya sambil jarinya masih berada di bawah memainkan  titik syarafku.

Aku pun tak tinggal diam, tanganku turut merayap di badannya dan meraih ereksinya yang sudah mengeras.

"Sssh....sayang!" desahan itu keluar dari bibirnya.

Matanya yang sayu memandangku penuh hasrat.

1
Maztkur Axiata
kenapa lama sekali.up nya 😣
Heriyani Lawi
sukurin dicerai, wanita egois , manja dan munafik kayak Winda TDK cocok jd istri adam
Heriyani Lawi
maaf Thor, kalo ga fasih BHS inggris, ngga usahlh pake BHS inggris
Maztkur Axiata
sesekali up 2 bab dong thor 😁
Maztkur Axiata: siap ku tunggu ya kak up selanjutnya
total 2 replies
Maztkur Axiata
kok sama kaya bab 28
Maztkur Axiata: siap.
total 2 replies
Maztkur Axiata
aku sangat suka cerita nya
Maztkur Axiata: serius banget cuma kecewa kemarin aja di bab 31 nya 😁
total 2 replies
Maztkur Axiata
update lagi dong
Maztkur Axiata: siap. up jam berapa perkiraan biar aku bisa langsung baca
total 3 replies
Nopi Agustin
ini???
Rike
cerita ny semakin bgung
Sasa Sasa: Kalau kakak bacanya gak loncat-loncat gak akan bingung.. Karna bab sebelumnya panjang. Mungkin kakak gak ngikutin yang sebelumnya, makanya bingung.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!