Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...happy Reading...
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
Luna menghidupkan kembali kontak lampu tersebut, dan ia pun ikut terkejut ketika melihat apa yang ada di dalam ruangan itu.
"I-ini beneran kah?" tanya Luna tak percaya, sambil memandang ke arah kotak kaca yang berisi sebuah berlian besar.
Berlian itu sangat besar dan berkilauan, membuatnya terlihat sangat mahal dan berharga. Luna tidak percaya bahwa Alfa memiliki sesuatu yang begitu berharga di dalam rumahnya.
"Apa ini?" tanya Luna, sambil memandang Alfa dengan mata yang penuh dengan pertanyaan. "Bagaimana kamu bisa memiliki sesuatu yang begitu berharga?"
Alfa masih syok, ia tidak percaya apa yang baru saja ia lihat. Ia tidak tahu bagaimana berlian itu bisa ada di dalam rumahnya. "Aku tidak tahu," kata Alfa, sambil menggelengkan kepala. "Aku tidak ingat pernah membeli atau memiliki sesuatu seperti ini. Mungkin hadiah rumah baru kali,"
Luna memandang Alfa dengan mata yang penuh dengan kekaguman, ia pun berjalan mendekat ke arah kotak kaca itu, tapi tiba-tiba ada sebuah laser pengamanan yang keluar dari langit-langit ruangan.
"Awas kak!" teriak Alfa, sambil menarik tangan Luna dengan cepat ke belakang.
Sedikit saja, mungkin Luna sudah terpotong menjadi dua oleh sinar laser yang tajam itu. Luna berdegup kencang, ia memegang dadanya dengan tangan yang bergetar.
"Ternyata di sini ada sistem pengamanannya," kata Luna, sambil melihat ke arah atas langit-langit yang tadi mengeluarkan sinar laser.
Alfa memandang Luna dengan mata yang penuh dengan kekhawatiran. "Kamu tidak apa-apa Kak?" tanya Alfa, sambil memegang tangan Luna dengan erat.
Luna mengangguk, masih berusaha untuk mengatur napasnya. "Ya, aku tidak apa-apa," kata Luna, sambil memandang ke arah kotak kaca itu dengan mata yang penuh dengan rasa ingin tahu.
Alfa memandang kotak kaca itu dengan mata yang penuh dengan kekaguman. "Sistem pengamanan ini sangat canggih," kata Alfa, sambil memandang ke arah sinar laser yang masih aktif.
Luna memandang Alfa dengan mata yang penuh dengan pertanyaan. "Bagaimana kita bisa melewati sistem pengamanan ini?" tanya Luna, sambil memandang ke arah kotak kaca itu dengan mata yang penuh dengan rasa ingin tahu.
Alfa memandang Luna dengan mata yang penuh dengan kebingungan. "Aku tidak tahu," kata Alfa, sambil menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu bagaimana cara melewati sistem pengamanan ini."
Tiba-tiba, Luna memiliki ide. "Mungkin ada cara untuk melewati sistem pengamanan ini," kata Luna, sambil memandang ke arah Alfa dengan mata yang penuh dengan rasa percaya diri.
"Sistem, bagaimana mematikan sinar laser ini?" tanya Alfa pada sistem, sambil memandang ke arah sinar laser yang masih aktif.
Sistem itu merespons dengan suara yang mekanis.
[Karena rumah ini sudah diidentifikasi dengan identitas Anda, maka Anda bisa mematikannya]
[Ada layar hologram di samping kontak lampu, letakkan jari Anda di sana]
Alfa memandang ke arah kontak lampu dan melihat layar hologram yang dimaksud. Ia pun meletakkan jari tangannya di atas layar hologram itu. Setelah beberapa saat, sinar laser itu mati, dan ruangan itu menjadi lebih tenang.
Luna memandang Alfa dengan mata yang penuh dengan kekaguman. "Wah, sistem ini sangat canggih," kata Luna, sambil memandang ke arah layar hologram yang masih menampilkan informasi tentang sistem keamanan rumah itu.
Alfa tersenyum, sambil memandang ke arah kotak kaca yang berisi berlian itu. "Sekarang, kita bisa mendekati kotak kaca itu tanpa khawatir terkena sinar laser."
Luna dan Alfa pun mendekati kotak kaca itu, dan mereka bisa melihat berlian itu dengan lebih jelas. Berlian itu sangat besar dan berkilauan, membuatnya terlihat sangat mahal dan berharga.
"Waww, seumur hidup ku baru kali ini melihat berlian sebesar ini," kata Luna terpesona, ia membulatkan matanya ingin melihat dengan jelas.
Tiba-tiba, Luna memiliki pertanyaan. "Apa yang akan kita lakukan dengan berlian ini?" tanya Luna, sambil memandang Alfa dengan mata yang penuh dengan pertanyaan.
Alfa memandang Luna dengan mata yang penuh dengan kebingungan. "Aku tidak tahu, " kata Alfa, sambil menggelengkan kepala. "Mungkin Berlian ini memang sengaja tersimpan di sini, jadi biarkan saja di sini," kata Alfa.
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
