Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejujuran
Pagi hari ini Vito bangun pagi. ia mandu lalu berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh. Setelah selesai sholat ia pergi kedapur untuk memasak sarapan. Kegiatan seperti ini sudah biasa dilakukan vito.
"Tumben kamu sudah berada didapur?" Tanya nara heran
"Iya Bu kebetulan hari ini aku sedang tidak ada tugas jadi aku mau ke restoran Nindy mau membantu disana" jawab Vito yang masih asik dengan nasi goreng nya
"Yaudah ibu juga mau kesana! Kamu tau ga? Baru buka kemarin aja restoran dia udah ramai banget" ucap Nara antusias
"Iya buk teman-teman aku juga bilang masakan Indonesia itu enak mereka juga ketagihan buat makan disana" sahut Vito
"Ibu bangga sekali sama Nindy! Diusia muda nya ia sudah bisa membangun restoran sendiri" ucap Nara bangga
"Iya buk udah mandiri,pinter,cantik, calon dokter lagi cocok banget deh" ujar Vito sambil tersenyum
"Cocok apa Vito?" Goda Nara
"C-cocok jadi contoh buk iya contoh" sahut Vito gelagapan
"Pasti banyak pria yang suka sama dia! Dia cantik imut kayak gitu paket Sempurna pokoknya" ucap Nara kembali menggoda anaknya
Vito terdiam mendengar ucapan ibunya. Ia jadi berpikir jika ia telat mengatakan perasaannya saat ini pasti nanti ia akan menyesal karena mungkin saja ada orang yang lebih dulu mengatakan cinta pada Nindy.
"Engga! Aku tidak boleh keduluan! Aku harus menyatakan perasaan ini! Aku akan meminta bantuan kepada Vero dan Emil" ucap Vito dalam hati
"Buk nasi goreng nya udah jadi tolong masukin wadah nya aku mau ke kamar sebentar ganti baju" ucap Vito
Ia bergegas berjalan ke arah kamarnya,lalu ia langsung mencari nomor telepon Vero. Ia menelpon Vero 2 kali namun belum ada Jawaban. Hingga panggilan ke tiga baru diangkat.
"Hallo" ucap Vero
"Em hallo Vero kamu dimana?" Tanya Vito basa basi
"Lagu di SM belanja kenapa"tanya Vero
"Sama Nindy?" Bukannya menjawab Vito malah balik bertanya
"Engga! Nindy diresto lagi rame" jawab vero
"Aku mau minta tolong boleh?" Ucap vito
"Apa?" Tanya Vero
"Jadi gini.........." Vito menjelaskan semua niatnya pada Vero. Vito tahu Vero adalah orang berharga untuk Nindy.
"Lo serius? Ga lagi mabok kan? Gue seneng banget sumpah!" Pekik Vero semangat
"Iya gue serius! Gimana bisa ga?" Tanya vito lagi
"Bisa! Bisa tenang aja! Lo sibuk ga? Kalo engga ke resto ya bantuin Nindy ntar Alasan gue ada tugas kuliah aja"jawab Vero
"Oke tenang aja" ucap Vito lalu mematikan telpon
Ah! Dia sudah tidak sabar lagi untuk menyatakan perasaan ini. Semoga saja perasaan nya tidak bertepuk sebelah tangan. Vito langsung bersiap untuk pergi ke restoran Nindy.
\~
Vero yang mendengar ucapan Vito pun tersenyum bahagia. Dia memang sudah menduga jika Vito menaruh rasa pada sahabatnya itu.
"Gue harap ini adalah awal kebahagian Lo nin! Setelah Lo bisa bangkit dan membangun sebuah bisnis yang Lo inginkan dan sekarang lo akan mendapatkan pasangan yang tulus mencintai Lo" ucap Vero tersenyum
Kini ia sudah dalam perjalanan pulang. Jarak SM ke resto Nindy tidak lah jauh. 25 menit dalam perjalanan kini Vero tiba di parkiran restoran milik Nindy. Pagi ini restoran tersebut cukup ramai karena nanti malam akan ada acara direstoran ini. Ada orang yang menyewa restoran Nindy untuk dijadikan tempat perayaan anniversary pernikahan mereka.
"Nin ini barang belanjaan nya! Oh iya sorry ya gue gabisa bantu lo! Gue ada tugas ni" ucap Vero sendu
"Iya gapapa kok! Kan masih ada karyawan gue! Lo semangat ya kuliah nya. Mau gue bawain makanan ga?" Ucap nindy
"Ga usah ntar gue makan bareng yang lain aja dikantin" jawab Vero
"Yaudah hati-hati ya" ucap Nindy
"Iya bye-bye" pamit Vero sambil melambaikan tangan nya
Nindy pun kembali sibuk berkutat dengan masakan nya. Ia hari ini turun membantu para koki untuk memasak makanan yang sudah dipesan pemilik acara nanti malam.
Disaat asik masak Nindy dikagetkan dengan kedatangan Vito dan ibunya. Nindy mencuci tangan dan menghampiri mereka.
"Assalamualaikum Nindy" ucap Nara
"Waalaikumsalam Bu" jawab Nindy
"Wah rame banget nin! Ada acara ya?" Tanya Nara
"Iya buk nanti malam ada yang sewa restoran Nindy untuk perayaan haru pernikahan mereka"jawab Nindy
"OMG! Vito kok ganteng banget sih! Ini ga bagus buat jantung gue yang suka joget-joget didalam" ucap Nindy dalam hati
"Yaudah sini ini bantu kamu biar cepat selesai"ucap Nara lalu langsung pergi ke dapur
Nindy mengikuti langkah Nara ke dapur. Mereka akan kembali memasak. Sedangkan vito saat ini sedang berkeliling melihat restoran Nindy. Vito pun nampak selalu tersenyum entah apa yang ia pikirkan.
Ting!
Handphone Vito berbunyi ia segera menganb handphone nya dan mengecek siapa yang sudah mengirim pesan.
Vero
"Udah beres nih! Kerjaan asisten Lo cepat banget jadi ga butuh waktu lama deh"
Me
"Oke thanks 30 menit lagi gue kesana" send
Vito tersenyum bahagia. Ia sudah tidak sabar menunggu ini semua. Namun ia juga merasa deg-degan dia takut jika Nindy menolak dirinya.
"Huft sabar dan percaya Vito! Yakin semua pasti berjalan lancar" ucap Vito meyakinkan diri sendiri
Ia pun berjalan memasuki restoran tepatnya kebagian dapur. Ia mencari Nindy tapi tidak menemukan nya.
"Kamu cari Nindy?" Tanya Nara
"Iya buk mana ya dia?" Tanya Vito
"Ibu sudah suruh dia siap-siap ibu bilang kamu minta temani keacara lamaran temanmu" ucap Nara yang memang sudah mengetahui rencana anaknya.
Ia juga sangat senang dan selalu mendukung keputusan anaknya. Ia juga tidak sabar untuk menjadi kan Nindy menantu kesayangan nya.
"Eh Vito udah disini? Mau pergi sekarang ya? Tanya Nindy
Vito menatap Nindy tak berkedip. Ia merasa terpesona dengan kecantikan Nindy. Nindy benar-benar cantik juga balutan dres berwarna hitam yang ia kenakan.
"Iya ayo" ajak Vito
Mereka pun kini melangkah bersama menuju mobil Vito berada. Didalam hati Vito terus berdecak kagum melihat penampilan Nindy. Mereka pun langsung menuju ke lokasi. Vero dan Emil sudah dalam perjalanan menuju resto,karena restoran tidak bisa ditinggalkan saat sedang ramai seperti ini.
30 menit perjalanan kini mereka sampai di sebuah restoran Korea. Vito mengajak Nindy masuk bersama. Vito diarahkan ke ruangan yang sudah dipesan oleh Vero.
Ceklek!
Saat masuk terlihat lah suasana indah didalam nya. Taburan bunga dimana-mana. Ada kursi dan meja yang telah disediakan hidangan. Ruangan ini dipilih khusus oleh Vito karena nuansa nya yang indah. Nindy melihat ke arah Vito bermaksud meminta penjelasan.
Vito menggenggam tangan mungil Nindy. Nindy yang mendapat perlakuan seperti itu pun terkejut. Tapi ia tetap mengikuti langkah kaki Vito.
"Maaf sebelumnya telah membohongi kamu! Sebenarnya saya ingin mengatakan sesuatu kepada kamu Nindy" ucap Vito
"Sesuatu? Apa?" Tanya Nindy gugup
"Saya ingin jujur dengan perasaan saya! Saya tidak tahu kapan perasaan ini datang yang jelas disini saya akan mengatakan yang sejujurnya jika saya mencintai kamu Nindy" jawab Vito tegas
Deg!
Nindy terkejut mendengar pernyataan cinta dari Vito. Tidak pernah ia sangka sebelum nya jika Vito mencintai dirinya. Bahkan ia pernah berpikir jika tidak akan mungkin ada orang yang tulus mencintai dirinya selain dirinya sendiri.
"Saya tahu kamu kaget dengan semua ini! Tapi saya tidak bohong dan saya berkata apa adanya! Saya mencintai kamu,saya menyayangi kamu! Saya tidak ingin menembak kamu untuk berpacaran seperti anak muda. Saya mau langsung melamar kamu! Yah! Memang ini lamaran belum resmi tapi saya ingin meyakinkan kamu terlebih dahulu Nindy" sambung Vito
"K-kamu mencintai a-aku?" Tanya Nindy terbata
"Sangat! Aku sangat mencintai kamu" jawab Vito tegas
"Kamu yakin sama perasaan kamu? Ini bukan sekedar perasaan abu-abu kan?" Tanya Nindy memastikan
"Tidak! Ini perasaan saya yang sebenarnya. Sebenarnya saya ingin mengatakan ini dari lama tapi saya tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaan ini kepada kamu! Saya takut kamu risih dan tidak ingin berdekatan dengan saya lagi" jawab Vito yakin
"Aku akan jujur terlebih dahulu kepada kamu tentang kehidupan ku! Sebelum aku menjawab lamaran mu ini. Aku tidak seperti wanita yang kamu bayangkan. Wanita yang mempunyai keluarga yang baik,wanita yang dipenuhi kasih sayang dari orang tua. Tidak! Aku tidak seperti itu. Aku mempunyai keluarga yang utuh tapi mereka tidak menerima aku! Aku mempunyai kakak kandung yang memfitnah aku! Sehingga aku dibenci oleh mama dan papa! Kamu tau alasan kenapa aku memutuskan untuk berkuliah disini? Itu semua karena mereka tidak pernah mendukung cita-cita ku! Mereka melarang aku menjadi seorang dokter! Bahkan mereka juga yang telah membuat luka fisik dan batin. Ini kamu lihat! Ini adalah bekas pukulan dari papa ku! Dan ini kamu lihat di kaki ku ini adalah bekas pukulan juga dari mama! Disini! Didalam hati ku banyak sekali bekas luka yang mereka torehkan! Aku bukan wanita sempurna Vito" ucap Nindy yang kini sudah menangis
Vito menarik kedalam pelukannya. Ia mengelus punggung Nindy untuk menenangkan hatinya. Vito baru tahu jika Nindy mengalami kehidupan yang berat. Ia juga tidak menyangka jika orang tua nindy tega berbuat seperti itu.
"Kamu dengar aku ya! Aku tidak peduli bagaimana kehidupan kamu! Aku berjanji aku akan membahagiakan kamu! Aku akan selalu membuat kamu tersenyum. Aku akan menjadi rumah ternyaman untuk kamu pulang! Aku janji akan selalu ada untuk kamu dan selalu mendukung semua keputusan kamu" ucap Vito samb terus memeluk tubuh Nindy yang bergetar menangis
"Hiks! Kamu yakin? A-aku ga mau lagi ngerasain sakit Vito! Aku ingin bahagia saat ini! Aku sudah lelah dengan semua rasa sakit ini" ucap Nindy sambil terisak
"Aku janji sayang! Aku janji!" Ucap Vito meyakinkan Nindy
Nindy mengurai pelukannya lalu ia memandang Vito yang kini juga memandang ke arah nya. Vito merasa gemas melihat mata sembab Nindy, jangan lupakan pipinya chubby yang memerah karena menangis.
Srottt! Srottt!
Nindy membuang ingus nya dihadapan Vito tanpa merasa malu. Vito mengulum senyum melihat tingkah Nindy. Inilah wanita yang disukai Vito tidak ad jaim-jaim nya.
"Jadi bagaimana apa kamu menerima aku?" Tanya Vito deg-degan
Vito menunggu jawaban dari Nindy dengan perasaan yang tak menentu. Terlihat jelas diwajah nya jika ia sedang gugup. Nindy menatap mata Vito dengan dalam ia sedang mencari kebohongan disana tapi tidak menemukan nya.
"Maaf aku tidak bisa" jawab Nindy sambil menunduk
Deg!
Hati Vito terasa sakit saat Nindy menolak cintanya. Inilah yang ia takutkan! Ia takut Nindy menolak dirinya. Ia tahu ia bukanlah pria sempurna seperti idaman Nindy.
"Ah! Iya gapapa kok! Aku tau kamu pasti belum siap dengan semua ini. Maaf jika ak-" ucapan Vito terpotong saat Nindy menyela nya
"Aku tidak bisa menolak maksudnya" ucap Nindy sambil tertawa
Vito terdiam beberapa detik untuk mencerna ucapan Nindy barusan. Srtlah sadar ia langsung menggelitik Nindy yang kini sedang tertawa mengejek nya.
"Ahahahah ampun Vito ampun haha" tawa Nindy pecah saat Vito terus menggelitik nya
"Tidak! Kamu harus aku hukum karena berani mengerjai aku" sahut Vito yang masih terus menggelitik Nindy
"Hahahaha Vito hentikan! Ini geli sekali" ucap Nindy disela tawanya
"Tidak mau ini hukuman" sahut Vito
"Haha sayang maafkan aku" ucap Nindy
Deg!
Vito berhenti ketika mendengar kata sayang yang diucapkan oleh Nindy. Pipinya memanas dadanya berdetak kencang.
"Ah ibuuuu anakmuuuuuuu salting" teriak Vito dalam hati
semangat berkarya💪💪💪