NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Ceo Impoten

Terjerat Cinta Ceo Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

"Ta–tapi, aku mau menikah dengan lelaki yang bisa memberikan aku keturunan." ujar gadis bermata bulat terang itu, dengan perasaan takut.
"Jadi menurut kamu aku tidak bisa memberikanmu keturunan Zha.?"

**

Makes Rafasya Willson, laki-laki berusia 32 tahun dengan tinggi badan 185cm, seorang Ceo di Willson Company, dia yang tidak pernah memiliki kekasih, dan karena di usianya yang sudah cukup berumur belum menikah. Akhirnya tersebar rumor, jika dirinya mengalami impoten.
Namun Makes ternyata diam-diam jatuh cinta pada sekertarisnya sendiri Zhavira Mesyana, yang baru bekerja untuknya 5 bulan.

bagaimana kelanjutan ceritanya? nantikan terus ya..

jangan lupa Follow ig Author
@nona_written

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 kedatangan tamu spesial

Matahari Bali baru naik setengah, tapi udara sudah hangat. Dari balkon apartemen, Zhavira bisa melihat laut yang berkilau terkena cahaya pagi. Ia berdiri sambil menyeruput kopi, rambutnya masih acak-acakan. Di belakangnya, Makes keluar dari kamar mandi, rambut basah, wangi sabun menyebar ke seluruh ruangan.

“Kita berangkat agak pagi, ya. Hari ini rapatnya banyak,” ujar Makes sambil mengeringkan rambut dengan handuk.

Zhavira menoleh. “Kayak kemarin masih kurang aja banyaknya rapat.”

“Kalau proyek gede, memang begitu,” jawab Makes sambil tersenyum kecil.

Setelah sarapan roti dan omelet sederhana, mereka turun ke lobi. Beberapa penghuni apartemen sempat melirik. Bukan karena Makes adalah CEO muda terkenal, tapi karena caranya menatap Zhavira jelas-jelas bukan tatapan rekan kerja biasa.

**

Begitu masuk kantor proyek, suasana langsung terasa… berbeda. Biasanya, tatapan para staf biasa saja, tapi kali ini ada senyum-senyum terselubung dan bisik-bisik yang tidak terlalu mereka sembunyikan.

“Pagi, Mbak Zha… Pak Makes…” sapa Tika sambil menahan tawa.

“Pagi, Tik,” jawab Zhavira, sedikit bingung kenapa Tika terlihat seperti menyimpan sesuatu.

Di meja briefing, Andi langsung menimpali, “Wah, pasangan idola kita udah datang!”

Zhavira spontan memelototinya. “Andi…”

Andi mengangkat tangan pura-pura tak bersalah. “Apa? Semua orang udah tahu kok. Nggak usah disembunyiin lagi.”

Makes hanya tersenyum santai, malah menambahkan, “Ya kalau semua udah tahu, nggak usah pura-pura lagi, kan? Nanti weekend saya akan teraktir kalian di resto mahal, sekalian kita liburan bareng ke sebuah pulau.”

Seketika ruangan briefing riuh dengan suara tawa dan sorakan kecil, mereka sangat senang akan di traktit dan di ajak jalan-jalan oleh bos mereka sendiri.

Sinta, yang duduk di sebelah Zhavira, membisikkan, “Udah resmi nih? Kalau udah, aku mau jadi MC di pernikahan kalian nanti.”

“Belum resmi, Sin,” jawab Zhavira sambil mencoba fokus ke laporan di tangannya.

“Belum resmi tapi udah mantep, kan?” Sinta makin menggoda.

Zhavira hanya menghela napas, tapi tidak bisa menahan senyum kecilnya.

**

Rapat Pagi

Di depan papan besar yang penuh blueprint, Makes menjelaskan progres terbaru.

“Kita sudah di tahap finishing awal untuk area villa A dan B. Besok marmer Italia mulai dipasang, dan aku mau semua tim memastikan jadwal pemasangan nggak molor.”

Andi mencatat cepat, lalu tiba-tiba menyelipkan komentar, “Kalau molor, nanti Pak Makes marah nggak ke Mbak Zhavira?”

Zhavira menoleh cepat. “Lho, kenapa ke aku?”

“Ya kan sekarang posisinya… spesial,” Andi menjawab dengan nada bercanda, membuat semua orang tertawa.

“Mending kalian kerja sesuai target, jadi aku nggak usah marah ke siapa pun,” potong Makes, walau nada suaranya tetap santai.

**

Kantin proyek sore itu ramai. Zhavira duduk di meja tengah bersama Sinta dan Tika, sementara Makes duduk di meja sebelah bersama para mandor.

Tika membuka percakapan, “Zha, serius nih… kapan kita dikasih undangan?”

Zhavira menggeleng sambil memotong ayam di piringnya. “Baru juga kerja bareng lagi semenjak di Bali, udah mikirin undangan.”

Sinta menyikutnya. “Tapi kamu kelihatan bahagia banget, lho. sekarang kamu lebih santai, kaya ceria gak kaya awal-awal masuk kaya gak ada semangat hidup.”

“Biasa aja kali,” jawab Zhavira, walau pipinya mulai hangat.

Dari meja sebelah, suara Pak Budi terdengar jelas, “Pokoknya kalau Pak Makes nikah sama Mbak Zha, kita harus dapat libur seminggu full!”

Tawa langsung pecah di kantin.

Makes hanya mengangkat cangkirnya dan berkata, “Kita lihat nanti!”

**

Siang di Bali terasa lebih terik dari biasanya. Zhavira baru saja menutup map laporan ketika Tika berlari kecil ke mejanya.

“Mbak Zha… ada tamu penting di ruang tamu kantor,” katanya setengah berbisik, tapi matanya berbinar.

“Siapa?” tanya Zhavira sambil menaruh pulpen.

Tika tersenyum penuh arti. “Gak tau, tapi dia sepertinya bukan orang sembarangan."

Zhavira terdiam sejenak. "siapa si?" Zhavira bangkit dari duduknya dan melangkah menuju loby.

**

Zhavira melangkah cepat menuju ruang tamu kantor proyek. Begitu pintu terbuka, aroma wangi khas parfum Nyonya Ayunda langsung menyambutnya. Wanita elegan itu berdiri, senyumnya lebar.

“Zhavira sayang!” serunya sambil membuka tangan lebar-lebar.

Zhavira berjalan cepat menuju nyonya Ayunda lalu memeluknya erat. “Mama… kok nggak bilang mau datang? Zha–kan bisa jemput di bandara tadi.”

“Aduh, nanti malah ribet. Mama kan cuma mau kasih kejutan,” jawab Nyonya Ayunda sambil menepuk-nepuk punggungnya.

Mereka duduk, dan di meja sudah tersusun beberapa kotak makanan khas Jakarta.

“Mama bawain risoles kesukaan kamu, sama lapis legit buatan Tante Ratna,” katanya bangga.

Zhavira terkekeh. “Mama masih inget aja.”

“Ya jelas inget. Dulu waktu kalian masih tunangan, kamu bisa habisin satu loyang sendirian,” canda Nyonya Ayunda, membuat mereka berdua tertawa.

**

Tak lama kemudian, Makes muncul di pintu. “Ma? Kok nggak kasih kabar dulu?”

“Aku mau lihat ekspresi kalian,” jawab mamanya santai. “Lihat tuh, Zhavira sampai bengong.”

“Aku nggak bengong, Ma. Cuma… senang banget,” kata Zhavira sambil tersenyum.

Mereka bertiga pindah ke lounge kantor yang menghadap laut. Beberapa staf yang lewat melambat langkahnya, pura-pura nggak lihat tapi jelas penasaran.

Mama Ayunda menatap Zhavira penuh sayang. “Kamu tambah cantik, sayang. Dan mama seneng lihat kamu balik kerja bareng Makes. Jujur aja, mama nggak pernah berhenti berharap kalian ini jodoh.”

“Ma…” Makes berdeham, tapi mamanya hanya melambaikan tangan.

**

Interupsi dari Rekan Kerja

Sinta dan Andi tiba-tiba muncul di pintu lounge, pura-pura membawa dokumen.

“Oh, maaf ganggu… eh, halo Nyonya Ayunda!” sapa Sinta penuh semangat.

Mama Ayunda tersenyum lebar. “Halo, kalian pasti teman-teman Zhavira ya?”

Andi menimpali, “Iya, Ma. Kami yang selama ini jadi saksi betapa Pak Makes sering nyari-nyari Mbak Zha di kantor.”

Zhavira menoleh cepat. “Andi…”

Tapi Mama Ayunda malah tertawa. “Ah, dari dulu dia memang begitu. Kalau sudah sayang, ya nggak bisa diem.”

Suasana jadi cair. Mama Ayunda bahkan sempat bercanda, “Kalian ini tim proyek atau tim gosip?” membuat semua orang tertawa.

**

Makan Malam Bersama

Sore harinya, Makes mengajak Zhavira dan mamanya makan malam di restoran tepi pantai. Langit Bali berwarna oranye, ombak memantulkan cahaya lampu dermaga.

“Mama sengaja datang bukan cuma buat lihat proyek,” kata Mama Ayunda sambil memotong ikan bakar. “Mama mau pastikan kalian berdua baik-baik aja… dan kalau bisa, lanjutkan yang sempat tertunda dulu.”

Zhavira tersenyum kecil. “Mama… kita pelan-pelan ya.”

Mama Ayunda mengangguk, tapi nadanya penuh keyakinan. “Mama ngerti. Tapi mama udah lihat, kalian ini masih saling sayang. Itu nggak bisa bohong.”

Makes menggenggam tangan Zhavira di bawah meja. “Aku juga nggak mau kita buang waktu lagi.”

Zhavira menatapnya, lalu melirik Mama Ayunda yang tersenyum puas.

Malam itu berakhir dengan tawa, cerita lama, dan candaan hangat yang mengingatkan Zhavira bahwa hubungan mereka tak lagi sekadar kisah lama—ini adalah kesempatan kedua yang nyata.

1
Kei Kurono
Wow, keren!
Nona_Written: ❤️❤️ terimakasih
total 1 replies
ladia120
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
Nona_Written: makasih, bantu vote ya 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!