NovelToon NovelToon
Lily Of Valley: Ratu Mafia Yang Tersembunyi

Lily Of Valley: Ratu Mafia Yang Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

Dilahirkan dalam keluarga kaya, Alea Lily Armstrong tumbuh dalam penolakan. Dianggap pembawa sial, ia dikucilkan dan dibenci. Luka hati mengubahnya menjadi wanita dingin. Pertemuannya dengan Alexander, ketua mafia terluka, membawanya ke dunia gelap.
Lea menjadi "Ratu Mafia Tersembunyi," menyembunyikan identitasnya. Dendam membara, menuntut pembalasan atas luka lama. Di tengah intrik mafia, Lea mencari keadilan. Akankah ia temukan kebahagiaan, ataukah dendam menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Badai yang Mendekat

Beberapa hari setelah insiden memalukan di kantin, suasana di sekolah terasa lebih tegang, terutama di sekitar Alea. Bisikan-bisikan mengikuti langkahnya, dan tatapan-tatapan penasaran tak pernah lepas. Namun, bagi Alea, semua itu hanya suara latar yang tak berarti. Pikirannya terisi penuh dengan strategi baru, teori negosiasi, dan algoritma hacking yang Alexander ajarkan. Ia berjalan melewati hari-harinya, sebuah benteng tak tergoyahkan.

Axel, di sisi lain, merasa frustrasi. Sejak insiden di kantin, ia tak henti-hentinya memikirkan Alea. Sikap dingin gadis itu, penolakannya yang tanpa emosi, dan ketangguhannya di tengah hinaan, semuanya memicu rasa ingin tahu yang tak tertahankan dalam dirinya. Pagi itu, seperti biasa, ia sengaja menunggu di gerbang sekolah, ditemani oleh ketujuh temannya yang kini juga sedikit penasaran dengan 'proyek' Axel ini. Mereka mengamati Axel yang terus memandang ke arah gerbang, menunggu.

Begitu Alea terlihat berjalan masuk, Axel segera melangkah mendekat, mengabaikan Tiara yang terlihat mendekat dari arah lain. "Lea... Lea... Alea, tunggu sebentar!" sapa Axel, suaranya hangat, berusaha menghentikan langkah Alea. Ia ingin menjelaskan, memberikan pembelaan tentang insiden kantin, tentang Tiara dan yang lainnya. "Aku ingin bicara soal yang di kantin—"

Namun, Alea hanya meliriknya sekilas. Tatapan matanya yang onyx tetap datar, tanpa emosi. "Tidak perlu," jawabnya singkat, lalu dengan gesit berbelok, mengambil jalur lain yang lebih sepi untuk menghindari Axel. Ia tidak ingin menambah masalah, tidak ingin memberikan Tiara bahan bakar baru untuk fitnah.

Axel terdiam, tangannya yang terulur menggantung di udara. Ia menatap punggung Alea yang menjauh, lalu mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi.

"Aaaarrrgggghhh.. Siallll... susah sekali sih mendekati dirinya.. Arrrgghh" ucap Axel kesal.

Ini adalah pertama kalinya ia merasa begitu tidak berdaya di hadapan seseorang. Teman-temannya hanya bisa saling pandang, menahan senyum geli melihat Axel yang biasanya selalu berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan, kini harus menghadapi penolakan Alea.

Di sisi lain, Tiara tidak berhenti berusaha untuk mendekati Axel dan menunjukkan betapa ia merasa lebih baik dari Alea dalam segala hal. Ia selalu tampil paling sempurna, mengenakan pakaian desainer, dan mencoba terlihat paling terampil di setiap kegiatan ekstrakurikuler. Ia secara terang-terangan mencari perhatian Axel, tertawa keras di dekatnya, atau sengaja menyentuh lengannya 'secara tidak sengaja'.

Tak hanya itu, Tiara juga aktif menyebarkan kabar buruk tentang Alea. Setiap kali ada kesempatan, Tiara akan berkumpul dengan teman-temannya di kantin atau di sudut koridor, menciptakan lingkaran gosip yang sengaja didengar oleh banyak orang.

"Kalian tahu tidak? Si Alea itu manipulatif sekali," bisik Tiara, tangannya mengipasi wajahnya seolah jijik. "Dia pura-pura pendiam, padahal aslinya ganjen! Lihat saja dia berani sekali mendekati Axel, padahal Axel itu milikku!"

Teman-temannya akan mengangguk-angguk setuju, menambahkan bumbu pada cerita. "Iya, aku dengar dia itu cari perhatian banget. Makanya pura-pura jadi korban," kata salah satu temannya. "Orang seperti dia itu biasanya penyusup," tambah yang lain.

David dan Devan, jika kebetulan lewat atau sengaja ikut nimbrung, akan memperparah situasi. "Memang benar, dia itu sampah keluarga!" teriak David, sengaja mengencangkan suaranya agar semua orang mendengar. "Aib keluarga kami! Jadi pellaccurr diusianya sekarang .. Cih... Dia tidak pantas diakui sebagai bagian dari keluarga kami yang terhormat!"

"Cuma tahu merepotkan orang lain dan mencari sensasi dan perhatian!" sambung Devan, menatap Alea dengan jijik jika Alea kebetulan melintas. "Pantas saja dia selalu sendirian, siapa juga yang mau berteman dengan parasit dan pellaccurr merangkap gundik pria tua seperti dia?"

Mereka memutarbalikkan fakta, menggambarkan Alea sebagai gadis licik yang berusaha merayu Axel dengan sengaja menampilkan diri sebagai korban.

Axel mendengar semua rumor itu. Teman-temannya sesekali melaporkannya, ada juga yang bertanya langsung apakah ia benar-benar tertarik pada gadis "aneh" seperti Alea. Axel hanya mendengarkan, matanya tetap datar, namun dalam benaknya, ia tahu itu semua adalah kebohongan. Justru, upaya Tiara yang begitu putus asa untuk menjatuhkan Alea, ditambah dengan sikap acuh tak acuh Alea terhadap semua serangan itu, semakin menarik perhatian Axel. Alea bukan hanya teka-teki, ia adalah fenomena.

Hingga pada akhir pekan itu, sebuah kabar tersiar di rumah Richard. Orang tua Richard—kakek dan nenek Alea dari pihak ayah—akan datang berkunjung. Richard dan Kevin sibuk mempersiapkan sambutan mewah. Kemewahan dan ambisi adalah napas hidup bagi keluarga Richard. Nenek Sofia dan Kakek Herman sendiri dulunya adalah tukang kebun dan pembantu di kediaman mewah Rosalind, ibu kandung Alea. Namun, berkat menjebak Rosalind dan berhasil mengikatnya dalam perkawinan Richard dengan Rosalind yang kaya raya, mereka 'naik pangkat' menjadi mertua dan sejak saat itu, ambisi mereka membengkak. Mereka selalu beranggapan bahwa Rosalind memiliki harta yang berlimpah ruah yang mereka lihat dan ingin mereka nikmati harus Rosalind serahkan pada Richard, dan tujuan utama kedatangan mereka adalah untuk menguasai seluruh harta kekayaan tersebut.

 Sayangnya bagi mereka, semua harta kekayaan yang mereka kira berlimpah ruah itu hanyalah 2% dari keseluruhan harta warisan milik Rosalind yang sebenarnya. Mereka tidak tahu bahwa Rosalind, sebelum kematiannya, telah diam-diam mengalihkan kepemilikan seluruh kekayaannya, yang berjumlah jauh lebih besar, kepada Alea tanpa sepengetahuan Richard maupun keluarganya.

Yang membuat Alea merasa ada firasat buruk adalah berita tambahan: Nenek Sofia dan Kakek Herman akan datang dan tinggal dengan mereka bersama dengan seorang wanita bernama Belinda, yang digambarkan Richard sebagai "kerabat jauh." yang pasti akan menambah kesengsaraan nya di rumah itu.

Minggu sore yang cerah, mobil mewah hitam berhenti di depan gerbang utama rumah Richard. Seluruh keluarga, kecuali Alea, sudah berdiri di beranda, menyambut dengan senyum lebar. Richard, Kevin, David, Devan, dan Tiara berdiri berjejer, senyum antusias menghiasi wajah mereka.

Dari dalam mobil, keluarlah sepasang lansia dengan raut wajah memancarkan kesombongan dan keangkuhan. Kakek Herman, yang memakai jas dengan potongan mahal namun jelas memaksakan fashion yang sudah tidak cocok dengan perawakannya yang pendek dan berkulit hitam, turun dengan angkuh. Di sampingnya, Nenek Sofia yang bernama asli Sopiah, mantan pembantu rumah tangga di rumah Rosalind, tampak memakai baju kebaya dengan warna mencolok lengkap dengan kain jarik dan selendang batik, tak lupa rambutnya memakai sanggul besar dan perhiasan emas yang mentereng bak toko mas berjalan. Mereka berdandan dan bergaya bak bangsawan, namun sekali pandang saja orang-orang akan tahu jika dia dan suaminya hanyalah orang-orang yang memaksakan diri dan meniru dandanan bangsawan berdarah biru. Mereka selalu memandang rendah orang lain, seakan kedudukan dan derajat mereka lebih tinggi dari orang lain, bagai kacang lupa kulit.

"Ayah! Ibu!" sambut Richard, melangkah maju dengan senyum sumringah, memeluk kedua orang tuanya erat. "Selamat datang di rumah kami!"

"Kakek, Nenek. Senang sekali kalian bisa datang!" Kevin menambahkan, mencium pipi neneknya dan menjabat tangan kakeknya dengan hormat.

"Nenek! Kakek!" seru David dan Devan serempak, ikut memeluk kakek-nenek mereka dengan gembira, berebut perhatian.

Nenek Sofia (Sopiah) tersenyum tipis, matanya mengamati sekeliling dengan tatapan menghakimi. "Rumah ini selalu terasa hangat saat kalian berkumpul, Richard. Dan sepertinya kalian semakin dewasa."

Kakek Herman mengangguk, sorot matanya tajam namun puas. "Richard, kuperhatikan kau mengelola aset Rosalind dengan baik. Aku bangga."

Namun, di belakang mereka, turunlah seorang wanita lain. Rambutnya dicat pirang cerah, wajahnya dipoles make-up menor tebal, dan ia mengenakan gaun ketat yang terlalu pendek dan terbuka, menunjukkan lekuk tubuhnya tanpa malu, jauh dari kesan sopan dan elegan. Wangi parfumnya yang menyengat langsung memenuhi udara, terasa menusuk hidung. Senyum di wajahnya terlihat palsu dan perhitungan, dan matanya yang tajam menatap sekeliling dengan penuh perhitungan. Dia adalah Belinda.

Begitu mata Tiara menangkap sosok Belinda, sebuah senyum lebar nan sumringah merekah di wajahnya. "Mama!" serunya, langsung berlari memeluk Belinda dengan erat, seolah tak peduli dengan kehadiran Kakek Herman dan Nenek Sofia. "Aku kangen sekali, Ma!"

Belinda tertawa renyah, pelukannya tak kalah erat. "Putriku sayang! Mama juga kangen. Lihat, kau makin cantik saja!" Ia mengabaikan Kakek Herman dan Nenek Sofia yang mengerutkan kening tipis di belakangnya, namun mereka tidak berkomentar. Mereka tahu siapa Belinda dan mengapa dia ada di sini, sebuah bagian dari rencana besar mereka.

Alea, yang berdiri di sudut ruangan, jauh dari keramaian sambutan, merasakan hatinya mencelos. Ia sudah menduga ini. Firasat buruknya ternyata benar. Wanita yang berdandan menor itu adalah Belinda, ibu kandung Tiara, yang selama ini entah di mana. Kehadiran mereka di rumah ini, terutama Belinda, sudah pasti akan menambah daftar panjang penderitaan Alea. Rasa sesak mulai menjalar di dadanya, seperti tali tak kasat mata yang mencekik. Ia tahu, hidupnya di rumah ini akan semakin menderita, semakin tak tertahankan.

1
Naruto Uzumaki family
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!