NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Stp 31

Hari ini Hiera merasa jengkel dan marah. Pasalnya dia tidak diijinkan Hugo untuk pergi menemui Valia.

"Temanmu saja suruh ke sini!" Ucap Hugo dengan tegas tak terbantahkan.

Membuat Hiera melototkan matanya marah. "Apa apaan dia? Kenapa jadi mengatur hidup ku! Percuma aku keluar dari penjara, kalau ternyata kebebasanku terenggut juga di sini!" Gerutu hatinya kesal.

Andai saja pria itu tidak berkorban harta dengan jumlah fantastis untuk menjamin nya keluar dari penjara, mungkin Hiera sudah melawannya. Berhutang budi itu memang paling tidak enak.

Setelah melihat Hiera mudah sekali dijebak saudaranya, Hugo menyangka Hiera adalah wanita lemah yang mudah ditindas dan terperdaya. Hugo jadi overprotektif, dia tak mau terjadi sesuatu yang buruk pada gadis yang dicintainya itu.

"Menurutlah padaku nona! Kau ini terpidana mati kasus narkoba! Bukan perkara mudah mengeluarkan mu dari penjara itu. Kalau bukan karena kekuasaan ku, mereka tak mungkin mengeluarkan mu begitu saja walau dengan uang!"ucap Hugo tegas dan penuh penekanan.

Jadi seperti itulah sekarang, Hiera harus selalu minta ijin Hugo kalau hendak keluar dari apartemen itu.

Hiera mengambil ponselnya, mencari kontak Valia, kemudian menghubungi temannya itu.

"Hiera! Apa kabarmu? Tumben penjara mengijinkan mu menelepon. Maaf aku belum sempat membesuk mu lagi, setelah pulang menbesukmu aku sakit, terus aku malah dipecat dari pekerjaan". Cerocos Valia di sebrang sana nyaris tanpa jeda. Dia memang belum tahu kalau Hiera telah bebas dari penjara.

"Aku sudah keluar dari penjara Val!"

"Hah serius kamu! Kapan?". Pekik suara di seberang sana membuat Hiera menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Ngobrolnya nanti aja, kamu datang aja sekarang ke Apartemen Pine House, gedung Lotus lantai delapan kamar kosong delapan. Aku tunggu sekarang". Hiera segera menutup telepon sebelum Valia sempat menjawab. Gadis itu akan terus nyerocos sampai kuping Hiera terasa panas kalau tidak langsung ditutup teleponnya.

Hiera menghela nafas, memandang berkeliling. Suasana apartemen begitu lengang. Hugo telah berangkat ke kantornya sedari tadi, ada rapat penting katanya.

Baguslah, jadi Hiera bebas melakukan apa saja sekarang. Gadis itu kemudian melangkah menuju kulkas, mencari bahan bahan makanan di sana. Dia ingin memasak sesuatu untuk menyambut sahabatnya.

Isi kulkas super besar itu sangat lengkap, sudah seperti toserba saja. Hiera memutuskan untuk membuat beef teriyaki dan Shabu Shabu, karena selain enak, masaknya juga simpel.

Hiera membuat nasi pada rice cooker, kemudian mulai memasak. Dia kelihatan cekatan sekali.

Satu jam kemudian hidangan sudah tertata rapi di meja makan. Hiera sangat puas dengan hasilnya.

TING TONG!

Suara bel pintu berbunyi. Hiera segera menghampiri pintu kemudian membukanya.

"Val..., Tuan Hugo?" Hiera menatap heran pada pria tampan di depannya dengan kening berkerut. Dia pikir tadi Valia yang datang.

"Kenapa heran? Meeting nya telah selesai, jadi aku cepat pulang. Heeemm, wangi masakan yang sangat menggugah selera. Kau pandai memasak rupanya nona. Kebetulan, aku sudah lapar sekali". Hugo nyelonong masuk dan langsung duduk di meja makan.

"Lagi pula kenapa pria ini repot repot memencet bel, dia kan punya kunci utama apartemennya sendiri". Batin Hiera

Hugo langsung melahap hidangan yang ada di hadapannya itu tanpa mempedulikan Hiera yang terlihat sangat jengkel. Hiera menggerak gerakan bibirnya gemas. "Hidangan itu untuk sahabatku". Hati Hiera menangis.

Hiera duduk di hadapan Hugo dengan tatapan membunuh.

"Masakan mu sungguh lezat Hiera, kau benar benar pandai. Lain kali kau buatkan lagi yang seperti ini ya". Ucap Hugo dengan mulut penuh makanan. Hidangan di atas meja benar benar tandas dilahapnya.

Hiera menatap sedih meja makan itu. "Habislah sudah". Batinnya.

Hugo menatap wajah Hiera yang kelihatan sangat kesal. "Hiera kau kenapa?" Tanya Hugo tanpa merasa bersalah.

"Hiera menghela nafas. "Syukurlah kalau tuan Hugo menyukai masakan ku, tadinya hidangan ini akan ku suguhkan pada temanku". Ucap Hiera sarkasme.

"Oh!" Seru Hugo. "Ku pikir kau sengaja memasak untukku". Ucap Hugo memasang wajah polos.

"Kalau gitu kau masak lagi, atau kalau tak sempat, kau pesan makanan dari luar saja". Ucap Hugo dengan nada dibuat seolah menyesal.

Hiera hanya bisa memandang Hugo kesal tanpa berkata apa apa.

"Kalau begitu aku ke kantor lagi ya, mungkin pulang agak malam, bye". Hugo buru buru pergi meninggalkan Hiera yang sedang diujung amarah itu.

Melangkah menuju lift dengan senyum senyum sendiri. Dia berhasil ngerjain Hiera, hingga membuat gadis itu jengkel.

Tentu saja Hugo tahu dari cctv yang terpasang di beberapa titik apartemennya kalau Hiera hari ini masak.

"Mau repot memasak untuk temannya, tapi untukku tidak". Gumamnya sambil menyeringai jahil. Pintu lift terbuka, dia berpapasan dengan seorang gadis. Hugo melangkah tak acuh memasuki lift tanpa menghiraukan tatapan gadis yang terpesona akan ketampanannya.

Sementara itu di ruang apartemen, Hiera membenturkan kepalanya ke atas meja, frustasi. Dia jengkel sekali, kepalanya hampir meledak karena marah.

"TING TONG!" Suara bel berbunyi lagi. Hiera buru buru menghampiri pintu dan membukanya kasar.

"APA LAGI YANG KAU.... Valia!" Teriakkan Hiera tertahan. Dia pikir tadi Hugo yang datang menjahilinya lagi.

"Hiera, kenapa kau marah marah?" Tanya Valia heran. "baru juga datang, aku sudah kena semprot".

"Maafkan aku, kupikir kau orang lain, Ayo masuk!" Hiera menarik tangan Valia kemudian menutup pintu.

"Waw! Hiera ini apartemen milik siapa?" Tanya Valia takjub ketika memasuki ruangan apartemen itu.

Valia berkeliling lantas matanya tertuju pada meja makan yang masih berantakan. Tampaknya baru ada yang makan di sana.

"Valia ayo duduk di sini!" Pinta Hiera. Dia lantas mengambil dua minuman kaleng di kulkas.

"Hiera kau belum menjawab pertanyaanku tadi?"

"Hmmm? Yang mana?" Tanya Hiera sambil meneguk minuman kalengnya.

"Ini apartemen siapa? Kau tinggal dengan siapa sekarang?" Tanya Valia begitu penasaran.

Hiera menghela nafas panjang. Kemudian kalimat demi kalimat meluncur dari bibirnya menceritakan sosok seorang Hugo yang telah menolongnya dari penjara tapi kini memenjarakannya di apartemen ini.

"Wah kau punya sugar dady rupanya!" Valia memicingkan matanya menatap Hiera, "cariin aku satu sugar dady tajir melintir,,," Ucap Valia sambil nyengir yang disambut timpukan bantal sofa dari Hiera.

"Tunggu tunggu.., jangan jangan pria tampan yang tadi berpapasan di pintu lift itu adalah Hugo! Kalau benar, patah hati aku Hiera!" Jerit Valia lebay.

"Dih biasa aja Kale!" Cibir Hiera, "Eh Valia, aku tuh mau ngomongin rencana kita yang tertunda gara gara aku masuk penjara".

"Apa tuh? Aku lupa".

"Menjelajah hutan larangan, lusa aku berangkat. Kau jadi ikut tidak?"

"Aduh aku mau banget, tapi aku ini baru kena PHK, jangankan pergi liburan, untuk bayar kontrakan aja aku bingung". Keluh Valia.

"Kalau kau serius mau ikut, biar biaya traveling aku yang jamin".

"Serius?" Tanya Valia dengan wajah antusias.

Hiera menganggukkan kepalanya membuat Valia langsung berhamburan memeluknya.

"Terimakasih my besti". Ucap Valia.

"TING TONG!" suara bel berbunyi lagi. Hiera segera menghampiri pintu apartemen dan membukanya.

Seorang kurir makanan telah berdiri di ambang pintu mengantarkan pesanan Hiera.

Hiera menerima makanannya dan segera membayar.

"Terimakasih". Ucap kurir itu sambil membungkukkan badannya ketika Hiera memberi uang lebih sebagai tip.

Hiera mengangguk. Setelah kurir berlalu dia segera menutup pintu.

Menghampiri Valia yang sedang duduk termangu di sofa.

"Makan yuk! Maaf ya cuma nasi Bento. Tadi aku masak, tapi laki laki brengsek itu memakan ludes semuanya" ajak Hiera.

"Huss jangan bicara kasar tentang pacarmu!" Ucap Valia sambil tangannya meraih kotak bento, kemudian membukanya.

"Dih siapa pula yang pacaran dengan dia!" Cibir Hiera sambil mulai menikmati makanannya.

"Eh serius kamu tidak berpacaran dengannya?" Tanya Valia.

Hiera hanya menganggukkan kepala.

"Kalau gitu boleh dong aku gebet cowok itu!" Tanya Valia sambil memainkan alisnya.

Hiera mendelikkan matanya, membuat Valia mencibirkan bibirnya. ", Bilang tak cinta, tapi cemburu juga!" Ledek Valia membuat Hiera melemparkan bantal sofa ke arahnya.

"Selesai makan kita cari ransel yuk, aku belum punya ransel gunung nih." Ajak Hiera.

"Boleh, belikan aku satu ya!" Valia nyengir kuda.

Hiera melakukan panggilan pada Hugo melalui ponselnya,berniat meminta ijin.

Hiera pun tersenyum sumringah setelah mendapat ijin dari Hugo, walau sebatas ke Mall yang ada di bawah Apartemen ini.

"Cuus kita berangkat!" Ajak Hiera bersemangat.

Mereka berdua pun meninggalkan ruang apartemen itu menuju ke mall di bawah gedung itu.

1
Lala Kusumah
/Facepalm//Slight//Facepalm//Facepalm/
Fransiska Husun
/Facepalm//Scream//Facepalm/
Fransiska Husun
jangan bilang it si hugo lg🤦‍♀️
Aludra08: kenapa curiga sama Hugo?
total 1 replies
Kusnari B Dirma
ok
putmelyana
buruan bunuh mereka trus ambil harta ibu lu
putmelyana
si Heirs udh dong Lo terlalu naif klo gua jdi lu udh bunuh mreka semua anjing lah dri tdi gua greget bgt bisa² nya lu k tipu Ama omongan si Hanna anjing
Aludra08: sabar dek ya 🥰🥰
total 1 replies
Viona Syafazea
pembalasan dimulai.. /Angry/
Fransiska Husun
keras donk, bkn dy tidur lelap wkt mau pergi
msk langsung luluh aj
Sulfia Nuriawati
bpk kok y kyk iblis klakuannya, hsnya d gantung terbalik kyk ya otaknya geser hrs d guncang biar waras
Sulfia Nuriawati
aneh g bs melawan sama skali btl² lemah, d bully jg g bs lawan gemes jdnya kesannya kyk cwek bego bin oon
Diyah Pamungkas Sari
kecewa sih.. jd gk cocok sm krakter yg sblmnya tangguh jd lembek lg.
Aludra08: masih proses ☺
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
hiiii serem tp suka! 😁
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Aludra08: haha, gagal terus 😅😅
total 1 replies
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!