NovelToon NovelToon
Duda Tapi Perjaka

Duda Tapi Perjaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:49M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!

---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Chaca mendongak, matanya memicing menatap nyalang pria di depannya. "Jangan sentuh gue!" pekik Chaca geram.

Ya, pria itu adalah Gandhi. Ia meninggalkan acara resepsinya, bahkan meninggalkan wanita yang sudah sah menjadi istrinya demi mengejar Chaca.

Gandhi masih bergeming, tatapannya menyendu. Tersirat kesedihan juga dalam kilatan matanya. Pria itu terus berusaha mendekati Chaca, namun Chaca memberontak bahkan menendang Gandhi berulang menahan nyeri di kakinya.

"Ngapain lo di sini? Istri lo nungguin di pelainan. Ngapain lo ngalangin jalan gue?" teriak Chaca dengan keras.

Mang Maman yang takut terjadi apa-apa dengan nona mudanya, bergegas turun menghampiri. Ia berlari tergopoh-gopoh.

"Neng! Apa yang terjadi? Neng baik-baik saja?" tanya sang sopir beruntun.

"Pak, Anda masih ingat saya?" tanya Gandhi pelan mengalihkan pandangan Mang Maman.

Jarinya menunjuk Gandhi lalu ditempelkan di pelipis sambil mencoba mengingat-ingat. "Oh ... Aden penjual brownis dulu 'kan?" ujarnya bersemangat saat berhasil mengingatnya. Jelas saja wajah pria itu tak banyak berubah. Hanya semakin menawan saja.

"Betul, Pak. Saya mau pinjem Chaca sebentar. Anda percaya 'kan sama saya?" ucap Gandhi memohon. "Tolong, ini penting," sambungnya lagi memelas.

Mang Maman menggaruk kepalanya bingung. Sedang Chaca masih menangis sesenggukan. Pria baya itu pun mengangguk mengiyakan. Karena ia yakin Gandhi pria yang baik.

"Terima kasih," ujar Gandhi merengkuh tubuh Chaca memasukkan ke dalam mobilnya. Yah, mobil yang ia beli satu minggu yang lalu.

Gaji yang ia kumpulkan selama ini bisa membeli rumah minimalis juga mobil bekas yang masih lumayan bagus.

Gandhi tidak peduli dengan Chaca yang terus memukul lengannya. Ia terus mendekap gadis itu dalam pelukannya dan dengan perlahan mendudukkan di kursi samping penumpang. Segera dipasangkan seatbelt sebelum perempuan itu melarikan diri.

Gandhi lalu melajukan mobilnya. Mang Maman hanya mengikuti mereka dari belakang. Selama perjalanan Chaca membuang mukanya keluar jendela. Gandhi juga tak bersuara.

Hingga sampailah ia di sebuah danau berwarna hijau. Tempat yang sangat teduh, sejuk dan rindang. Tanpa bicara sepatah kata pun, Gandhi turun dan menggendong Chaca lagi. Mendudukkannya di atas rerumputan.

Ia berlari lagi kembali ke mobil mengambil kotak P3K. Dengan hati-hati membuka sepatu Chaca memperlihatkan kakinya yang lebam berwarna keunguan.

Gandhi menghela napasnya, dengan hati-hati ia mengoleskan salep untuk meredakan lebamnya. Chaca masih membuang pandangannya. Ia muak dengan laki-laki itu. Bisa saja dia bersikap baik hanya karena kasihan atau rasa bersalahnya saja.

"Pasti sakit ya?" tanya Gandhi setelah duduk di sebelah Chaca. Keduanya menghadap hamparan air yang tenang dengan hembusan angin yang sejuk menerpa tubuh mereka.

"Lebih sakit hati gue," celetuk Chaca tanpa menoleh sedikit pun.

Gandhi menekuk kakinya, melingkarkan kedua lengan untuk memeluk kedua lututnya. "Sama, Cha. Hatiku juga sakit," sahut Gandhi tersenyum getir. Matanya pun nanar.

"Enggak peduli!" cetus Chaca dengan wajah datarnya.

Gandhi menoleh, "Kamu ke mana aja seminggu ini? Setiap detik aku selalu berusaha menghubungimu. Bahkan kerjaanku kacau karena terus memikirkanmu. Apa kamu baik-baik aja, Cha? Kenapa kamu tiba-tiba menghilang?" Pertanyaan beruntun dari pria itu membuat hati Chaca semakin berdenyut nyeri.

"Enggak usah sok peduli deh. Lo lupa sekarang udah jadi suami orang? Urus aja tuh istri lo! Mulai sekarang jangan pernah ikut campur urusan gue. Jangan pernah peduliin gue. Dan gue harap nggak akan pernah ketemu lo lagi. Kalau perlu selamanya!"

Amarah Chaca meluap. Namun seketika terdiam ketika Gandhi tiba-tiba mencium bibirnya. Hingga sebuah tamparan mendarat di pipi pria itu.

"Brengsek!" umpat Chaca dengan mata kembali berair.

"Pukul aja aku, Cha. Pukul terus sampai kamu puas. Pukul aku sampai hati kamu bisa sembuh. Aku rela. Satu hal yang harus kamu tahu. Aku hanya mencintaimu. Dalam hatiku hanya terukir namamu. Dan sampai kapanpun hanya kamu," papar Gandhi dengan suara bergetar menatap dalam kedua mata Chaca. Menyiratkan sebuah keseriusan dari ucapan pria itu.

"Bullshitt!! Jangan bicara omong kosong. Kalau lo emang cinta sama gue kenapa lo malah menikah dengan orang lain. Sakit hati gue, lo hancurin perasaan gue. Kenapa enggak sekalian lo bunuh gue aja?!" teriak Chaca frustasi berderai air mata.

Hati Gandhi seperti tersayat sembilu melihat Chaca seperti itu. Ia memeluk erat tubuh Chaca. Meski terus dipukuli dadanya, Gandhi tak peduli. Ia juga menangis sambil membelai lembut kepala Chaca. Sampai gadis itu lebih tenang dalam dekapannya.

"Sebenarnya ...."

1
kaki novel
the best🥰🥰😘
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aku gk pernah nangis kalau ada keluarga yang ninggal 😭
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duuuhh
ampe merinding bacanya tuh
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anak pungut ternyata 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
emmm
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
🍃🥀Fatymah🥀🍃
mantaaappp
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
pasti takut sama istrinya kan...
kan kan kan
dasar buaya!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditolong, gk tau terima kasih...
jeburin aja ke danau 😊
🍃🥀Fatymah🥀🍃
tapi akhirnya dibuang juga kan dirimu...
sombong amat!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
hiks 😭
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
embuh lah
kesel sama si gandhi 😤😡
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baru beberapa hari yang lalu bilang mau lamar anak orang
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah gk dipeduliin, ngomong kasar, main tangan pulak 😭
Bapak kandung apa bukan sih?

setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah lebih dari sekedar peluk loh bun /Sweat/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
laaahhh
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭
Priskha
waduh kok gampang banget ya nikahin org yg sdh hamil, secinta2nya sm anak kcl ya jgn berbuat begitu dong mengorbankan masa dpnnya dan wanita yg dicintainya apalagi si ayu ndak ada pembelaan sm skl ketika si Gandhi di pukul sm bpknya 😤😤😤
Priskha
santi...santi...kok kmu sombong banget ya
Priskha
duch kok ada ya org tua yg spt itu smp ngelus dada aq bacanya kasihan banget nasibnya si Caca
Nurlela Nurlela
Kalo usia Gandhi tamat SMA 18 thn + 5 thn masa kerja (4 thn sbg CS & 1 thn sbg manager), usia Gandhi skrg 23 thn Dan beda usia dgn chaca 8 thn lbh (spt yg diceritakan Di episode2 sebelumnya) jadi usia chaca ya sekitar 15 thn, apakah udah bisa memiliki SIM?🤔
Nurlela Nurlela: ya setidaknya lebh logislah
ini sih bukan halu tp authornya kurang teliti soal umur pelakunya😊
total 2 replies
Nurlela Nurlela
wow, terlalu drastis promosinya Dari cleaning service jadi manager? 😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!