NovelToon NovelToon
Kisah Kita

Kisah Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:386
Nilai: 5
Nama Author: RJ Moms

Apa yang kalian percaya tentang takdir? Bahwa sesuatu hal yang tidak akan pernah bisa kita hindari bukan? Takdir adalah hal yang mungkin saja tidak bisa diterima karena berbeda dengan apa yang kita harapkan. Tapi percayalah, rencana Allah itu jauh lebih indah meski kadang hati kita sangat sulit menerima nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RJ Moms, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dinding penghalang

Tidak ada kabar berita dari perginya Harlan. Semua teman-teman kampusnya pun tidak ada yang tahu ke mana Harlan pergi.

Rehan sudah berusaha mencari dan bertanya pada semua orang yang dia kenal di kampus, tapi tetap tidak membuahkan hasil.

“Ayo, kita cari ke rumahnya.”

Rehan mengajak adik semata wayangnya pergi menuju rumah Harlan. Dan hasilnya sungguh di luar dugaan. Ibu Harlan sudah lama pergi dan tidak ada yang tahu beliau pergi ke mana.

Tangis Amelia pecah. Dia menangis sesenggukan dalam dekapan Rehan.

“Kurang ajar, berani dia mempermainkan adik gue!” Rehan mulai tersulut emosi melihat betapa sedih dan sakitnya hati Amelia.

Setiap hari Amelia tidak pernah bosan mengirim pesan meski hasilnya selalu centang satu.

Kak, apa kabar. Aku kangen.

Kak, lagi apa? Di manapun kakak berada semoga kakak baik-baik aja.

Kak, hari ini nilai ujian harian aku anjlok. Mungkin karena otakku mikirin kakak terus kali ya. Hehehe

Kak, kata papa. Kakak cepet kembali. Jangan bikin anak gadisnya lama nunggu. Takut diembat orang. Hahaha

Sudah sebulan ini Amelia mengirim pesan gak berbalas. Bukan gak berbalas tapi tak sampai.

Kepergian Harlan membawa serta rasa bahagia dan keceriaan yang ada pada diri Amelia. Gadis periang itu menjadi pendiam.

Dia bahkan tidak mau lagi berteman dengan Gunawan. Amelia seolah menarik diri dari dunia. Dia asik dengan dunianya sendiri, yaitu belajar.

Amelia menjadi manusia yang menjawab jika ditanya, dan akan diam jika tidak ada yang bertanya.

“Pa, kita bawa Amelia ke psikolog ya.”

“Buat apa? Anak kita gak gila. Dia hanya butuh waktu saja. Banyak orang-orang yang putus cinta, mereka sedih, mereka marah, lalu biasa lagi.”

“Papa gak lihat perubahan yang terjadi pada anak kita.”

“Papa tidak buta, Ma. Papa lihat, dan bagi papa itu masih wajar. Biarkan saja dulu.”

Dalam perdebatan itu, Rehan muncul. Bukan untuk melerai kedua orang tuanya, tapi menanyakan sesuatu yang selama ini mengganjal di hatinya.

“Rehan mau bicara sama papa.”

“Ada apa, Nak? Kenap kamu terlihat kesal?” Tanya Ira yang mulai khawatir melihat ekspresi anak sulungnya.

“Rehan tau, Harlan bukanlah pecundang yang akan pergi begitu saja hanya karena mendapat tantangan dari Papa. Rehan tahu dia mencintai adek lebih dari apapun. Rasanya tidak mungkin jika dia pergi begitu saja meninggalkan wanita yang dia cintai tanpa sebab.”

“Dari nada bicara kamu, sepertinya kamu bukan bertanya tapi curiga sama papa.”

“Rehan tahu Papa pintar. Jadi, katakan sama Rehan apa yang sebenernya terjadi. Katakan, Pa.”

Alex mengangguk-angguk kecil. Dia menatap anaknya dengan tatapan kemarahan.

“Kamu bahkan lebih membela teman kamu itu daripada papa sendiri?”

“Rehan tidak bisa melihat adek seperti sekarang ini. Rehan sakit melihat dia berubah karena keegoisan papa!”

Plak!

Alex menampar Rehan saat dia berteriak untuk pertama kalinya dalam hidup.

“Papa ….” Ira menjerit melihat suaminya menampar Rehan hingga hidung Rehan berdarah. Melihat darah bercucuran dari hidung Rehan, Alex merasa sangat bersalah.

“Han, papa minta maaf. Papa lepas kendali tadi.”

Rehan yang sedikit terhuyung, mencoba kembali berdiri tegak sambil menyeka darah yang menodai mulutnya hingga turun ke dagu dan dadanya.

“Katakan, Pa. Apa yang papa katakan pada Harlan sampai dia pergi dan membuat adik aku menderita. Tolong, Pa. Di mana Harlan sekarang? Rehan gak mau kehilangan Amelia yang ceria, manja, dan galak. Papa lupa bagaimana kita mendapatkan dia? Papa lupa janji papa saat mengadopsi Amelia!?” Rehan kali ini berteriak cukup lantang.

Dia tidak tahan melihat perubahan drastis pada adiknya.

Prankkk!

Sebuah gelas jatuh di atas tangga. Memecahkan keheningan setelah Rehan berteriak.

Terkejut bukan main saat Rehan melihat gelas itu jatuh dari tangan Amelia. Dia segera berlari, lalu memeluk erat adiknya.

“Jangan dengarkan. Tadi abang cuma becanda sama papa.”

Amelia terdiam. Dia berusaha mencoba bersikap tenang meski rasanya seluruh dunia runtuh mengubur tubuhnya.

Amelia melepaskan pelukan Rehan dengan pelan. Lalu dia manatap kedua mata abangnya secara bergantian.

“Sakit ya, Bang?” Amelia menyeka darah yang masih menetes dari hidung Rehan. Tangannya dingin dan bergetar hebat.

Rehan menjerit histeris sambil memeluk Amelia. Dia mendekap adiknya erat sambil menangis sesenggukan. Pun dengan Amelia. Dia tidak bisa menahan air mata dan kesedihannya yang begitu dalam dan besar.

“Pokoknya, kamu tetap adik abang. Oke. Gak akan ada yang berubah dan agak akan ada yang terjadi. Apapun kondisinya nanti, jangan pernah lupa kalau kita adalah sodara,” ujar Rehan sambil menyeka air mata di pipi Amelia. Gadis itu mengangguk pelan.

Rehan kembali mendekapnya.

Setelah semuanya tenang, Amelia kembali ke kamar untuk mandi dan menunggu solat magrib.

Sebelumnya Ira menjelaskan bahwa Amelia diambil dari seorang ibu yang saat itu sedang sekarat karena pendarahan hebat. Ira adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit di ruang bersalin.

Ayah bilogis Amelia sudah meninggal. Dan ibunya meninggal setelah dia dilahirkan beberapa jam.

Proses adopsi Amelia tidak mudah, karena keluarga ibunya tidak setuju. Namun, sebelum meninggal dunia, ibu kandung Amelia menitipkan Amelia pada Ira. Dia tidak percaya pada keluarganya sendiri karena selain ekonomi mereka yang dibawah garis kemiskinan, keluarga ibunya sangat kasar. Dia khawatir Amelia akan tumbuh menjadi manusia yang sama seperti dirinya.

Dengan iming-iming uang sebesar 100juta rupiah, akhirnya Amelia bisa diadopsi. Tentu saja dengan proses yang sah secara hukum.

“Saat itu, nenek dan kakek tidak setuju. Mereka takut karena kamu anak perempuan sementara Rehan laki-laki. Bagaimanapun juga kalian bukan muhrim secara agama. Untuk itulah mama sengaja disuntik hormon agar air susunya keluar. Meski tidak sekandung, tapi kalian sodara sepersusua. Kalian tetap terikat oleh darah dari air susu ibu yang sama.”

Amelia hanya diam. Tidak tahu harus merespon seperi apa. Apakah dia harus bahagia karena diadopsi oleh keluarga baik-baik? Tapi tidak bisa dia pungkiri bahwa hatinya sangat sakit menerima kenyataan bahwa dia bukan akan kandung keluarga ini.

Amelia mendekap kedua lututnya. Rasa sedih yang mendera tidak bisa dia jelaskan gambarannya seperi apa.

Di atas sajadah, dengan segala kerendahan hati dan diri. Di hadapan sang pencipta, Amelia menengadah tangan. Memohon dengan ketulusan hati agar dia bisa lebih ikhlas menerima takdir yang telah digariskan untuknya.

“Terimakasih ya Allah, engkau telah kirimkan hamba dalam keluarga yang baik. Menilik papa yang sayang pada hamba, memilik Ibu yang sangat perhatian dan manis pada hamba, serta memberikan kakak yang sangat luar biasa. Ya Allah, kenapa tidak kau tutupi saja kenyataan bahwa hamba hanyalah orang lain di keluarga ini. Hamba tidak marah, hamba hanya merasa ada dinding penghalang dalam hati hamba. Ada yang berubah dalam perasan hamba untuk mereka. Kenapa ya Allah. Kenapa hamba merasa tidak merasa memiliki seutuhnya keluarga ini? Tolong bantu hamba. Kembalikan perasan itu ya Allah, membalik hati hamba seperti semula. Hamba mohon ….”

Rehan hanya bisa duduk di balik pintu sambil menangisi mendengar doa yang dipanjatkan oleh Amelia.

1
The first child
iya bang re, habis manis banget/Drool/
The first child
baca novel dapet bonus belajar agama/Smile/
Emak RJ: Hanya sikit. Aku juga masih belajar hehehe
total 1 replies
Scar
Tengkiuuu thor, bikin liburanku jadi lebih seru!
Emak RJ: Makasih ya udah mampir. Sehat selalu kakak 🫶🏻
total 1 replies
Yoko Littner
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Emak RJ: Masya Allah terharu banget aku. Tanchuuuu ya kakak 🥹🫶🏻
total 1 replies
Mamah Mput(Bilanoure)
wah, ibunya gak suka apa gimana sebenernya? penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!