NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Ketika Suamiku Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hasriani

Dinda memilih untuk menikah dengan seorang duda beranak satu setelah dirinya disakiti oleh kekasihnya berkali-kali. Siapa sangka, awalnya Dinda menerima pinangan dari keluarga suaminya agar ia berhenti di ganggu oleh mantan pacarnya, namun justru ia berusaha untuk mendapatkan cinta suami dari hasil perjodohannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 34

Keesokan harinya, Dinda dan Ayahnya masih berada dirumah sakit, tidak terasa sudah tiga hari mereka berdua disana, beberapa kenalan dan rekan kerja Ayahnya pun bergantian menjenguk Ayahnya.

"Papa makan yang banyak, jangan sedikit sedikit." Ucap Dinda yang saat ini tengah menyuapi Ayahnya.

"Papa sudah kenyang Din." Kata Ayahnya sudah tidak bisa menelan makanannya lagi.

"Kenapa makannya sedikit sekali sih Pa, yang banyak dong, ini masih banyak sekali." Dinda khawatir jika Ayahnya malas makan seperti ini hanya akan membuat kondisi fisiknya semakin lemah.

"Rasanya hambar Dinda, Papa tidak selera." Keluh Ayahnya yang tidak bisa menelan makanannya karena makanan rumah sakit yang terasa hambar.

"Namanya juga makanan rumah sakit Pa, ini tuh ada takaran gizinya, sedikit lagi yah." Bujuk Dinda agar Ayahnya mau makan sedikit ke lagi saja.

"Ya sudah, Papa selalu kalah dari kamu." Kata Ayahnya kemudian tidak bisa menolak bujukan putrinya.

"Kan Dinda anaknya Papa." Ucap Dinda tersenyum lalu kembali menyuapkan makanan untuk Ayahnya.

Pintu yang terbuka mengalihkan perhatian mereka, seorang laki-laki masuk ke dalam dan di sambut senyuman hangat oleh Ayahnya Indra, laki-laki tersebut terlihat jauh lebih muda dari Ayahnya, berbeda dengan beberapa rekan kerja Ayahnya yang datang menjenguknya.

"Bagaimana keadaan Pak Tama?." Tanyanya begitu masuk didalam ruangan.

"Sudah jauh lebih baik Pak Adit, tidak ada kelas pagi ini?." Jawab Ayahnya Dinda lalu balik menanyakan pekerjaan laki-laki tersebut.

Dinda nampak tertegun melihat laki-laki asing yang baru ia temui, terlihat begitu muda untuk menjadi rekan kerja Ayahnya.

"Kebetulan tidak ada, makanya saya sempatkan mampir kesini sebelum ke kampus, nanti siang baru ada kelas." Jawabnya dengan ramah, nada bicaranya sedikit medok membuat Dinda tidak berhenti menatapnya.

"Terima kasih sudah menjenguk saya." Ucap Ayahnya Dinda tersenyum senang.

"Terima kasih Pak Adit sudah datang menjenguk Papa saya." Pandangannya teralihkan saat Dinda juga mengucapkan terima kasih padanya.

"Jadi kamu yang namanya Dinda?." Tanyanya pada Dinda sembari tersenyum ramah.

"Iya Pak." Jawab Dinda mengangguk dan tersenyum tipis merasa canggung ditatap seperti itu.

"Panggil Mas saja, usia kita tidak terlalu jauh." Katanya meminta Dinda memanggilnya dengan nyaman.

Dinda pun mengangguk paham, ia lalu menatap ke arah Ayahnya seakan bertanya siapa orang yang berdiri berhadapan dengannya itu.

"Ini namanya Aditya Din, dia dosen muda dikampus, dosen baru." Jelas Ayahnya memperkenalkan Adit kepada Dinda, tampaknya Ayahnya Dinda juga sangat akrab dengannya.

"Oh iya, salam kenal Mas Aditya." Ucap Dinda tersenyum tipis merasa canggung.

"Mas Adit saja." Katanya ingin Dinda memanggilnya dengan nama panggilannya.

"Iya Mas Adit." Dinda pun mengoreksi panggilannya.

Aditya menatap Dinda, memperhatikan wajah Dinda dan mengingat wajah itu dengan jelas.

"Papa kamu selalu cerita tentang kamu loh dikampus, selalu banggain kamu juga." Tuturnya kemudian menyampaikan seberapa sering Ayahnya menceritakan tentang dirinya pada dosen baru itu.

"Hmm..Papa bisa saja." Ucap Dinda tersenyum canggung

Ia lalu menatap Ayahnya seolah menyampaikan ia tidak nyaman berbicara panjang lebar dengan orang yang baru ia kenal itu.

"Duduk dulu Mas, Papa mau selesaikan makannya dulu." Kata Dinda mempersilahkan Aditya duduk di kursi yang ada diseberang tempat tidur Ayahnya.

Aditya pun menurutinya dan duduk disana, sementara Dinda kembali menyendok bubur yang dari tadi ia pegang.

"Papa sudah kenyang." Ucap Ayahnya, Dinda pun mendesaknya dengan tatapan mata.

"Papa ih baru dua sendok tadi." Keluh Dinda karena Ayahnya kembali menolak untuk melanjutkan makannya.

"Makan yang banyak Pak biar cepat sembuh." Kata Aditya yang ikut membujuk Ayahnya Dinda.

Dinda yang mendengarnya pun entah kenapa merasa risih melihat Aditya yang terkesan sok akrab pada Ayahnya.

***

Dinda yang sudah menyerah membujuk Ayahnya makan akhirnya mengalah, ia lalu menutup kotak makan dari perawat dan menyimpannya di atas nakas.

"Nanti coba Dinda tanyakan yah apa Papa bisa makan yang lain, supaya Papa bisa makan dengan lahap." Kata Dinda mencoba mencari solusi.

Aditya yang masih ada disana menatap Dinda merasa senang melihat perhatian Dinda pada Ayahnya.

Suara pintu yang dibuka kembali menyita perhatian Dinda, dalam hatinya ia mengeluhkan berapa banyak orang yang menjenguk Ayahnya sepagi ini, bukan mengeluh karena kunjungannya, tapi Ayahnya Dinda jadi tidak bisa istirahat setelah makan tadi.

Saat melihat Ayahnya Rindu yang masuk, keluhan Dinda langsung hilang, ia pun berdiri dan menyambut Ayahnya Rindu dengan ramah dan hangat.

"Om Aksa." Sapanya begitu Ayahnya Rindu masuk ke dalam.

"Selamat pagi Dinda, maaf yah Om baru datang hari ini, kemarin rencananya dari rumah kamu Om mau langsung kesini, tapi ada kendala lain." Sapanya lalu meminta maaf karena baru sempat menjenguk Ayahnya.

"Tidak apa-apa Om, Rindu sudah cerita kemarin." Jawab Dinda yang sudah terlebih dahulu mendapatkan kabar kemarin dari Rindu bahwa Ayahnya tiba-tiba ada urusan lain.

"Oh iya, Om mau lihat Papa kamu dulu yah, nanti kita bahas penyebab Papa kamu seperti ini." Katanya kemudian, Dinda pun mengangguk mengerti.

"Iya Om Aksa."

Ayahnya Rindu lalu berjalan mendekat ke tempat tidur Ayahnya Dinda sementara Dinda berjalan menjauh ke arah sofa begitupun dengan Aditya yang ikut berpindah ke sofa karena ingin memberikan ruang untuk Ayahnya Rindu berbicara dengan Ayahnya Dinda.

"Bagaimana keadaan kamu Tama?." Tanya Ayahnya Rindu begitu prihatin melihat kondisi Ayah sahabat anaknya yang juga menjadi berteman akrab dengannya karena kedekatan kedua putri mereka.

"Jauh lebih baik Aksa." Jawab Ayahnya Dinda tersenyum memperlihatkan ia bahwa sudah baik-baik saja.

Mereka berdua berbincang sebentar seputar kecelakaan yang menimpa Ayahnya Dinda, sementara Dinda dan Aditya masih duduk di sofa menunggu mereka berdua selesai berbicara.

"Kamu hebat Tama, kamu menjaga putri kamu dengan baik." Kata Aksa yang merasa takjub pada Tama yang selalu bisa menjaga putrinya dengan baik.

"Apapun untuk Dinda, Aksa." Ucap Tama menunjukkan rasa sayangnya pada putrinya dan juga rasa tanggung jawab sebagai orangtuanya.

"Kamu istirahat dulu, aku mau bicara sama Dinda sebentar." Lama berbicara, Aksa pun menyuruh Tama untuk beristirahat.

"Baiklah, terima kasih sudah datang menjenguk ku." Aksa pun berdiri dan segera beranjak dari sana agar tidak mengganggu istirahat Tama.

Ia melangkah menghampiri Dinda di sofa yang ada didalam ruangan itu, Dinda pun tersenyum menyambut Aksa yang berjalan ke arahnya.

"Duduk Om." Kata Dinda mempersilahkan.

"Iya nak." Jawab Aksa tersenyum ramah pada Dinda.

"Kalau begitu saya pulang dulu Dinda." Aditya pun berdiri dan berpamitan pada Dinda, ia merasa tidak enak karena orang yang terakhir datang itu sepertinya ingin membicarakan hal yang penting bersama Dinda.

"Terima kasih banyak Mas Adit sudah menjenguk Papa." Ucap Dinda

"Sama-sama, saya langsung pulang yah, salam sama Papa kamu, sepertinya dia sudah tertidur." Pamitnya kemudian pada Dinda, tidak lupa tersenyum kepada Ayahnya Rindu sebagai bentuk kesopanan.

"Iya Mas."

1
Evi Lusiana
gk kebalik bkn dinda yg ngganggu,justru yuda anakmu yg ngganggu dinda
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
kalea rizuky
lanjut donk
Evi Lusiana
emng d rmh dinda gk ada ART dn satpam ny y kak?
Hasriani: Gak ada kak, Dinda sama Papanya cuma tinggal berdua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!